Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 88

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 88 - Jalal berkata pada Jodha, "kau tak perlu memenggalku hanya  utk memenuhi sumpahmu. yg perlu kulakukan hanya menundukan kepalaku didepan dewi. " Jodha menatap Jalal dgn nanar, ada rasa tak percaya & kagum yg terpancara di sana, meski coba utk di sembunyikannya. Pendeta datang menemui mereka & membenarkan ucaoan Jalal, "yang mulia benar, Jodha anakku. Menundukan kepala itu sama sepadan dgn memenggal kepalas seseorang." Jalal tersenyum & berkata, "benar, aku akan memenuhi keinginanmu, begitu juga dgn sumpahmu dgn cara menundukan kepalaku." 

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 88

Jalal menatap patung dewi Kali sekali lagi, lalu memghampiri Jodha & berkata, "kau seharusnya senang, ratu Jodha." Jodha tak tahu harus berkata apa. Pendeta menyuruhnya melakukan arti karena sudah lama Jodha tdak menyanyikan Bhajan utk Kalu maa, yaitu sejak insiden tentara mughal menyerang kuil yg membuat Jodha sangat membenci Jalal. Jodha mengambil nampan dari tangan pelayan lalu berjalan di depan dewi kali & mulai menyanyikan lagu, 'Jai kali Jai Ma Kali (Hidup Dewi Kali)'. Jalal hanyut dalam nyanyian Jodha. Dia bahkan mengizinkan Jodha berdoa dgn caranya.

Di istana Amer, Maham, adham & resham sedang berbicara di kamarnya. Maham mendapat tahu kalau Jalal pergi ke kuil dgn Jodha. Maham terlihat marah sekali. Maham berkata, "itu tdak mungkin Resham, aku tak keberatan saat Jalal membiarkan Jodha membuat mandir di istana Agra. Aku tdak protes. Tapi semua ada batasnya! ~Adham asyik makan anggur sambil tiduran, sementara Maham marah-marah~ Bagaimana dia bisa ke kuil bersama ratu Jodha? ini tdak bisa di terima! Aku tdak bisa percaya ini terjadi." Resham menegaskan sekali lagi kalau kabar itu benar, Jalal memang pergi ke mandir/kuil bersama Jodha, bahkan Atgah khan menemaninya. Mendengar kata-kata Resham Adham tersenyum, "dengar itu, ami jaan. Pengawal kesukaanmu, suami Jiji Anga , Atgah khan, menemani Jalal ke kuil."

Resham bertanya itu apakah mungkin Atgah sedang cari muka pada raja agar bisa menggantikan posisi maham sebagai perdana menteri, sehingga dia berpihak pada Jodha. Jalal berguman, "apa yg di pikirkan oleh ratu Jodha? Belakangan ini dia semakin berani. Resham akan beranjak pergi, tapi sebelumnya dia berpesan kalau maham perlu apa-apa panggil dia saja. Sepertinya Resham pergi utk mengumpukan info, dia kan orang kepercayaan Maham. Sepeninggal Resham, Maham mengomentari Adham, "adham sudah berapa kali ku katakan, kapan kau akan mengerti? Kau selalu saja mengatakan sesuatu yg salah di waktu & tempat yg salah, kapan kau akan merubah kebiasaan itu? Kenapa kau lupa kalau kita sedang berada di Amer sekarang? Cobalah utk kendalikan emosimu & bicara yg lembut." 

Adam dgn kesal bangkit dari  berkata, "itulah masalahnya, ami jaan! Aku benci bangsa Amer. Tapi aku di paksa bersikap baik pada semua orang di sini. Aku benci ini. Ratu Jodha bertanggung jawab atas semua ini. Dialah penyebab semua masalah ini. " Maham setuju dgn Adham, "yang tdak  kumengerti adalah Jalal tdak menyukai ratu Jodha mengapa dia menuruti kemauannya? Karena Jodha, Jalal akan menjawab banyak pertanyaan. Jalal tdak boleh menganggap remeh masalah keagamaan ini. Dia akan menerima akibat atas tindakannya itu. Raja kita akan di kritik karena perilaku ratu Jodha. Aku tdak akan membiarkan itu terjadi. tdak akan!" dgn marah Maham emningglakan kamarnya. Adham tersenyum licik & berkata, "siapa bilang Jalal tdak menukai Jodha?" 

Di depan patung dewi kali Jalal berkata kalau sumpah Jodha telah terpenuhi, tapi yg tdak dia mengerti adalah kenapa Jodha sangat membencinya sampai bersumpah akan memenggal kepalanya & meletakannya di kaki dewi? dgn tatapan mata berapi-api Jodha berkata, "jangan bertingkah seperti anda tdak tahu apapun. ~Jodha menatap patung dewi~ Anda lihat patung ini?" Jalal menjawab, "ya. Patung yg sangat indah. Kau merawat patung ini dgn baik." Jodha menjelaskan kalau patung itu dulu tdak terlihat seperti ini. Kalau Jalal pernah datang ke kuil ini, melihat bentuk aslinya, kau akan menatap ber jam-jam utk mengaguminya."

Dengan rasa penasaran & tatapan tak mengerti Jalal bertanya, "Kenapa? siapa yg merusak kuil ini, ratu Jodha?" dgn mata berkaca-kaca Jodha memberi tahu Jalal kalau kuil ini dirusak & di rampok , Jodha tdak tahu alasannya tapi dia tahu siapa pelakunya. Jalal bertanya siapa? Jodha menatap Jalal dgn sengit & berkata, "prajurit raja Jalalludin! ~Jalal terkejut~ Jangan terkejut Ini bukan sekedar rumor. Aku menyaksikan sendiri saat kuil ini di rusak. Aku ada di sana saat mereka merusak benda yg ada di kuil, merusak tempat suci dewi, & menculik sahabatku Moti. Bahkan hingga hari ini, saat aku teringat peristiwa itu, aku merasa takut. Bahkan saat aku menceritakan ini pada anda sekarang, aku masih bisa merasakan ketakutan yg kurasakan di hari itu." 

Jalal terngiang kembali kata-kata prajuritnya dulu saat dia hendak menyerang Amer, kalau mereka pergi utk merusak sebuah kuil, & putri Jodha datang bersama pasukannya. Jalal seperti tersadar. Jodha berkata, "aku yakin sekarang anda ingat peristiwa itu. Kau melakukan banyak pengrusakan saat berperang dgn Amer. Banyak parjurit yg tewas. Apa itu salah mereka, jika mereka memilih utk bebas daripada menjadi budak? Aku masih ingat malam itu, yg terlihat terang seperti siang hari karena pantulan cahaya dari pemakaman masal prajurit yg gugur. Dalam budaya kami, berkorban utk negeri, dianggap sangat mulia. namun aku merasa di rugikan, karena semua prajurit pemberani kami di korbankan karena kejahatan prajuritmu. Itulah alasanku membencimu! 

Katakan padaku apakah alasanku ini tdak benar? jawablah!" Jalal menatap Jodha yg menatapnya dgn sisa-sisa kebencian yg masih tersimpan dimatanya, tanpa tahu harus berkata apa. Pendeta datang utk mencairkan suasana dgn berkata kalau dia sudah memisahkan prasad utk raja bharmal & ratu menawati. Jodha mengucapkan terima kasih & berkata, "aku merasa sangat tenang setelah melakukan puja di kuil ini." Jodha lalu menyerahkan barang-barang yg dia amalkan pada pendeta.

Pendeta memberkati Jodha, "semoga doamu terkabut & kau di karuniai anak yg banyak." Jodha tertegun mendengarnya ~reaksi yg selalu muncul setiap kalai Jodha mendengar ada orang yg mendoakan banyak anak~ dia menatap patung dewi ma & melakukan sembah & melangkah pergi. Jalal yg mendengar pendeta mendoakan agar Jodha di karuniai anak banyak, mendekatinya & memberi salam. Pendeta pun memberkati dia semoga panjang umur, berjaya & menciptakan sejarah. Sebelum pergi Jalal memberi salam pada patung dewi.

Sesampai di sitana, Jalal mengatakan apa yg di dengarnya dari Jodha pada Atgah. Dia sama sekali tak mengerti, meski mempunyai penasihat yg handal, tapi kenapa dia tdak mendapat informasi yg tepat. Bahkan seringkali informasi yg disampaikan padanya menyimpang yg membuatnya salah paham. Sehingga tak jarang dia membuat orang baik menjadi musuhnya. Hal sepeti itulah yg kemudian menciptakan kesan kalau dirinya adalah penguasa yg kejam. Atgah mengakui & mengetahui kalau kadang-kadang informasi yg di sampaikan memang menyimpang atau tdak benar, & hal seperti itu sering terjadi di semua kerajaan. Tapi Jalal berkata kalau dia tdak ingin hal seperti itu terjadi di kerajaannya. & ini merupakan masalah yg serius. Jalal ingin merubahnya. 

Jalal berkata bahwa setelah menang telak, mereka berhak mengajukan tuntutan, tapi bukan pengrusakan. Karena jika ada prajurit melakukan pengrusakan, mereka akan berpikir itu adalah perintah raja. Atgah setuju dgn ucapan Jalal. Jalal berkata kalau dirinya sangat geram, setelah datang ke Amer dia sadar kalau orang-orang rajput membencinya karena hal itu. Tapi alasan mereka masuk akal. Jalal meminta atgah mencari solusi utk masalah ini, & menuntaskannya. Serta mencari tahu alasan kenapa mandir di rusak meski tak ada perintah darinya, & siapa pelakunya. Atgah berjanji akan menyelidiki masalah ini dan berjanji utk kedepannya dia akan memastikan kalau informasi yg di berikan pada Jalal adalah benar & nama Jalal tdak akan dikecam lagi. Tapi karena saat ini mereka berada di Amer, Atgah meminta jalal agar tdak mengkhawatirkan hal itu sampai pernikahan  berlangsung. Jalal berkata, itulah masalahnya, karena saat ini dia ada di amer entah fakta apalagi yg akan di temuinya di sini.

Jodha sedang berbicara dgn pelayannya, Si pelayan tdak percaya kalau Jalal mau pergi ke kuil menemani Jodha. Maham angga datang dia meminta utk bicara berdua dgn Jodha. Jodha menyuruh pelayan pergi. Maham menegur Jodha karena telah mengajak Jalal ke mandir, "hanya karena Jalal menghormati agamamu, bukan berarti kau bisa menghina dia & agamanya. Kau punya hak apa membawanya ke kuil? Kenapa meminta Jalal melakukan upacara 'Puja'? Jawab aku!"

Jodha menyahut, "maham angga, yg mulia...." Maham memotong ucapan Jodha, "..tolong jangan katakan padaku itu keinginan Jalal sendiri utk pergi ke kuil. Kau adalah istrinya, apa kau mengerti apa artinya itu? Apa kau tahu Jalal punya tugas & kewajiban. Apa kau tdak sadar akibat yg bisa terjadi? Cobalah pikir, kalau para cendekiawan & ulama mengetahui Jalal pergi ke Mandir itu bisa menimbulkan kerusuhan. Mereka akan berkata, orang yg tdak mematuhi ajaran agamanya tdak pantas duduk di tahta. Apa kau ingin mempermalukan Jalal? Apa kau ingin rakyat menentang dia? Apa yg kau inginkan? Katakan!" 

Maham juga membahas alasan Jalal datang ke Amer adalah utk menghadiri pernikahan Sukanya. Apakah kakak ipar pergi ke kuil juga termasuk dalam ritual pernikahan? Jika bukan kenapa melakukan itu. Jodha hanya menatap maham & tdak berkata apa-apa. Maham juga menjadi marah karena itu, dia menyuruh Jodha menjawab pertanyaanya jangan hanya menatapnya saja. Maham bertanya alasan Jodha mengajak Jalal ke kuil, dia tdak bertanya sebagai pengasuh tetapi sebagai perdana menteri. Dia berhak mengetahuinya & Jodha wajib memberitahu dia. Maham sekali lagi bertanya apa yg membuat Jodha memaksa Jalal pergi ke kuil dgn nya? Setelah Maham selesai bicara, Jodha bernajak ke meja, menuang air di gelas & memberikannya pada Maham sambil berkata, "Anda sedang geram, ini minumlah. Anda harus tenang dulu ." 

Maham mengambil gelas yg di sodorkan Jodha lalu membuangnya, "kau yg bertanggung jawab karena telah membuatku geram. Jangan coba mengelak dari pertanyaanku. Katakan padaku kenapa kau mengajak Jalal ke kuil?" Jodha berkata, "maham angga, kau pikir raja ke mandir karena keinginanku? Kau sudah mengenal dirinya dgn baik, aku yakin kau tahu kalau raja hanya akan melakukan apa yg dia inginkan. & dia tdak pernah melakukan hal yg menentang kehendaknya. kau selalu memintaku utk melaksanakn kewajibanku. Menjadi istrinya sudah menjadi tugaasku  utk tdak meragukan saat dia memutuskan sesuatu. Tapi kau bisa bertanya pertanyaan yg sama padanya & dia harus menjawabnya, meski anda bertanya sebagai pengasuh ataupun perdana menteri. Kau bisa bertanya padanya kenapa dia pergi bersamaku ke kuil." 

Jodha lalu memanggil pelayan, menyuruhnya mengantar maham Angga ke kamar jalal, karena dia baru di sini maka dia akan kesulitan mencari kamar raja. Maham angga tersinggung, dia berkata kalau dirinya bahkan tdak membutuhkan bantuan tuhan utk menemukan kamar Jalal. Maham menuduh Jodha telah mengusir & menghina dirinya di depan pelayan. Dia tdak akan melupakannya. Dia akan membalasnya dgn caranya sendiri. lalu maham pergi meninggalkan Jodha yg ganti tertegun dgn penerimaan Maham atas sikapnya menyuruh pelayan mengantarnya ke kamar Jalal. 

Maham datang ke kamar Jalal & berkata ingin bertemu denganya. Tapi pengawal Amer melarangnya & memaksa agar maham di geledah dulu sebelum bertemu dgn raja. Maham memberitahu siapa dirinya. Pengawal tetap pada aturannya. Maham dgn kesal & terhina menurut. Jalal di dalam ruangannya bersama Das dan Khangar singh. Melihat maham datang, Jalal meminta kedua pangeran itu pergi. Jalal memberi salam pada maham, tapi maham tdak menjawabnya. Jalal mengulang salamnya, baru maham menyahut dgn bingung. Maham mengadukan perbuatan pengawal pada Jalal,  Jalal terlihat marah & ingin menemui pengawal tapi Maham mencegahnya. dgn mengatakan kalau itu bukan salah pengawal, dia hanya menjalankan perintah. Maham bertanya pada Jalal apakah lukanya masih sakit? ~sambil menyentuh pipi Jalal~. 

Jalal menjawab kalau lukanya akan sembuh. Maham mengucap syukur & duduk di sofa. Jalal duduk didepannya. Maham berkata luka di tubuh akan segera hilang tapi luka pada nama baik raja, takkan bisa di hilangkan. Jalal mengatakan kalau dia tdak mengerti maksud maham. Maham mempertanyakan tindakan Jalal yg sepertinya selalu menuruti semua keinginan Jodha. Membiarkan dia memeluk agamanya, membuatkan mandir di istana, datang ke Amer, tapi dia tak seharusnya pergi ke mandir bersamanya. Apa yg akan terjadi jika para ulama & cendekia tahu?

Jalal berkata, "aku tahu kau akan marah saat mendengar soal ini. Tapi percayalah padaku, aku selalu yakin pada agamaku & akan seperti itu selamanya. Aku pergi kesana karena satu alasan, Jodha menemaniku pergi ke Ajmer atas keinginan ibuku. Karena itu aku pergi ke kuil karena keinginan dari neneknya. Jika dia bersedia menemaniku ke Ajmer sharif, maka aku harus membalas melakukan itu padanya." 

Maham berkata kalau dia yakin & paham niat baik jalal, tapi orang lain tdak akan mengerti.  rakyat akan berpikir kalau Jalal memiliki keraguan terhadap agamanya. Maham tdak akan membiarkan hal ini terjadi. Jalal menggenggam tangan Maham & berkata hanya kerana dia pergi ke kuil bukan berarti dia dia kehilangan keyakinan, "bagaimana kau bisa berpikir kalau aku akan berhenti percaya pada Allah & Al Qur'an?" 

Maham berkata kalau Jalal tdak mengerti maksudnya. Jalal mengatakan, "agamaku adalah hidupku, agamaku memberiku kekuatan. Selain manusia biasa aku juga seorang raja. Sudah menjadi tugasku agar kerajaan mughal mencapai puncak kejayaan. Sebelum ku, banyak raja yg ingin menyatukan seluruh kerajaan di hindustan menjadi satu, tapi mereka gagal. Ada alasan kenapa aku mengatur pernikahan Sukanya. Ada alasan kenapa aku datang Ke amer atau pergi ke mandir. Karena aku bukan hanya ingin menguasai negeri mereka tapi juga menguasai hati mereka." 

Maham mencep & berkata, "aku yakin kau melakukan ini setelah memikirkannya dgn matang. Kau adalah raja, sebagai perdana menteri tak seharusnya aku meragukan keputusanmu. Aku menganggapmu sebagai putraku & berdoa semoga kerajaanmu berjaya di seluruh negeri india. Semoga kau akan di kenang dalam sejarah sebagai raja terhebat yg pernah ada." jalal tersenyum senang & berkata, "aku yakin doamu pasti terwujud. ~jalal duduk bersimpuh di depan maham~  Saat aku mempunyai orang sepertimu yg membimbingku tak ada yg bisa menghentikan aku." Maham tertawa senang mendengar pujian Jalal. Dia mencium kening Jalal. Jalal mencium tangan maham dgn penuh kasih sayang. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 89