Sinopsis Jodha Akbar Episode 467

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 467, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 466 tentang ratu salima yang menugaskan para pelayan ke medan pertempuran untuk mengobati prajurit yang terluka begitupun jg dengan anarkali, sementara itu ratu jodha tiba2 menghembuskan nafas terakhir tepat pada saat raja jalal menghentikan pembangunan benteng dan mengalahkan shah abdullah. kali ini admin bagikan lagi episode 467 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 467

Semua orang bersedih & berduka meratapi Ratu Jodha yg telah tiada “Mengapa semua ini hanya terjadi pada Ratu Jodha?” Ibu Ratu Hamida sangat sedih sambil terus menangis disebelah Ratu Jodha. Tepat pada saat itu Raja Jalal sudah sampai ditempat Ratu Jodha, Raja Jalal bingung karena semua orang mulai dari pelayan & prajuritnya nampak bersedih “Ada apa dgn Ratu Jodha? Kenapa kalian semua menangis?” sang tabib yg kebetulan ada disana berkata “Ratu Jodha sudah meninggal dunia, Yg Mulia” Raja Jalal sangat terkejut, Raja Jalal mulai menangis & teringat ketika dulu Ratu Jodha pernah berkata padanya “Apakah kau ingat, Yg Mulia, 7 janji kita yg kita buat pada saat kita menikah?”, “Bagaimana aku bisa lupa, aku mungkin tdak akan memenuhi salah satu janji, yaitu adalah ketika kau harus menghadapi kenyataan jika kematian datang padaku akan tetapi aku tdak akan mengijinkanmu utk pergi meninggalkan aku sebelum aku yg mati terlebih dulu” Ratu Jodha tersenyum “Itu adalah kehormatan utk seorang istri utk meninggal dunia sebelum suaminya” Raja Jalal juga membalas senyum Ratu Jodha “Itu adalah janjiku, Ratu Jodha, Aku tdak akan membiarkanmu meninggalkan aku sebelum aku yg meninggal terlebih dulu, aku ingin melihat kau ada didepanku sampai ajal menjemputku” Ratu Jodha memegang tangan Raja Jalal “Aku percaya bahwa kau akan memenuhi semua janji janji kita”

Raja Jalal sangat terkejut begitu menyadari kalau Ratu Jodha benar-benar telah meninggalkannya, Raja Jalal langsung berlari kekamar Ratu Jodha, Raja Jalal berteriak sekeras mungkin sambil duduk disamping Ratu Jodha & menangis “Ratu Jodha, aku telah datang, aku telah menghentikan penggusuran makam itu, ayooo, bukalah matamu & lihat aku, lihat aku, Ratu Jodha!” Raja Jalal terus menangis sambil membelai belai wajah Ratu Jodha. Didunia lain Dewa Kahnaa mengajak Ratu Jodha utk menuju kesurga. “Raja Jalal, Ratu Jodha tdak akan kembali, Raja Jalal” Ratu Ruqayah berusaha menyadarkan Raja Jalal, Raja Jalal malah membentak Ratu Ruqayah “Tdak Ratu Ruqayah! Dia tdak pernah melanggar janjinya, dia akan bangun, Ratu Ruqayah!” Raja Jalal memegangi wajah Ratu Ruqayah & Ibu Ratu Hamidah satu per satu “Ayooo ibu, Ratu Ruqayah kalian tdak boleh menangis! Kalian tdak boleh menangis!” sementara Ibu Ratu Hamida & Ratu Ruqayah terus menangis & tdak tahu harus berbuat apa utk meyakinkan Raja Jalal bahwa Ratu Jodha telah tiada. Raja Jalal kemudian bersimpuh disisi Ratu Jodha & berdoa pada Tuhan “Tuhan, berikanlah hukuman padaku akan tetapi jangan biarkan Ratu Jodha melalui semua ini, tolong Tuhan” Sinopsis Jodha Akbar Episode 467

Didunia lain, Ratu Jodha sedang berjalan dgn Dewa Kahnaa, kemudian Dewa Kahnaa berkata “Ratu Jodha, suamimu memanggilmu, dia telah menyelesaikan ujiannya, suamimu mencoba utk mengambil kau lagi kedunia, hubunganmu dgn dia tdak akan berakhir seperti ini” Ratu Jodha hanya diam saja sambil mendengarkan dgn seksama “Kau telah memenuhi tugasmu & Raja Jalal juga melakukan hal yg sama, Raja Jalal memanggilmu Ratu Jodha, sekarang waktunya utk kau kembali padanya” Dewa Kahnaapun lenyap dari hadapan Ratu Jodha, ketika Raja Jalal sedang menangis dipelukan ibunya, tiba-tiba Ratu Jodha seperti tersedak, Raja Jalal yg melihatnya langsung tersenyum senang “Lihat khan, seperti aku bilang pada kalian bahwa dia tdak akan pergi meninggalkan aku” Raja Jalal mendekati Ratu Jodha yg mulai bernafas kembali “Tuhan, Aku tdak akan melakukan kesalahan lagi, terima kasih Tuhan telah menyembuhkan Ratu Jodha” Ratu Jodha membuka matanya perlahan-lahan “Yg Mulia” Ratu Jodha melihat Raja Jalal & tersenyum, Raja Jalalpun membalas senyuman Ratu Jodha & mengecup tangannya dgn lembut, semua yg hadir disana sangat bahagia melihat Ratu Jodha hidup kembali.

Dimedan pertempuran, Pangeran Salim kembali akan memimpin pasukannya berperang, Anarkali menghampirinya sambil membawa obat utk lukanya “Aku tdak membutuhkannya, aku akan pergi berperang, para prajuritku sekarat, aku tdak bisa tinggal disini terus, jika kau menginginkan sesuatu dari aku, maka berdoalah utk para prajuritku” Anarkali hanya diam mendengarkan ucapan Pangeran Salim yg mengutarakan isi hatinya sambil membelakangi Anarkali tanpa menatap wajahnya “Aku tdak tahu apakah aku akan kembali dgn selamat atau tdak tapi aku minta padamu bahwa jangan menyalahkan aku, aku setuju bahwa aku tdak pernah suka padamu tapi aku tdak pernah bermaksud utk melukaimu & cintaku padamu adalah nyata” Anarkali sangat terkejut mendengarnya, tak lama kemudian Pangeran Salim pergi meninggalkan Anarkali, Anarkali berdoa utk kemenangan para prajurit Mughal.

Raja Jalal sedang berada dikamar Ratu Jodha, para pelayan sedang memberikan asap utk kamar tersebut, Ratu Jodha masih terbaring lemah ditempat tidurnya “Bagaimana keadaanmu?”, “Aku baik-baik saja, Yg Mulia” Raja Jalal duduk disebelah Ratu Jodha “Jangan lakukan hal seperti ini lagi, Ratu Jodha”, “Seperti yg sudah aku katakan padamu, Yg Mulia bahwa aku tdak akan pernah meninggalkanmu” Raja Jalal tersenyum “Bagaimana dgn bentengnya, Yg Mulia?”, “Aku tdak akan membangun benteng, aku telah memberikan tanah itu pada para penduduk disana” tepat pada saat itu tabib datang sambil membawa Kadha sejenis ramuan obat-obatan utk diminum oleh Ratu Jodha “Biar aku saja yg meminumkan pada Ratu Jodha” sang tabib memberikan ramuan itu & pergi meninggalkan mereka berdua, Raja Jalal membantu Ratu Jodha utk meminum Kadha “Aku tdak bisa minum lagi, Yg Mulia” tepat pada saat itu Ibu Ratu Hamida & Ratu Ruqayah menghampiri mereka “Ratu Jodha, ayoo diminum lagi Kadhanya utk ibu”, “Utk ibu juga?” Ratu Jodha kemudian meminumnya lagi masih dibantu Raja Jalal “Sekarang kau minum lagi utk kami berdua, Ratu Jodha, apakah kau ingat seberapa banyak Kadha yg kau suruh aku utk meminumnya?” Ratu Jodha tersenyum ketika Ratu Ruqayah mengingatkannya, kemudian meminumnya lagi dibantu oleh Raja Jalal “Ayoo ayoo minum, dihabiskan ya” Ratu Jodha akhirnya meminumnya sampai habis “Kalau begitu kami akan pergi dulu biar kau bisa istirahat, Ratu Jodha” tak lama kemudian Ratu Ruqayah & Ibu Ratu Hamida meninggalkan mereka berdua “Aku juga akan pergi dulu nanti aku kembali lagi” ketika Raja Jalal hendak meninggalkan Ratu Jodha, Ratu Jodha memegang tangannya “Yg Mulia, apakah kau berfikir kalau aku akan menghantuimu seperti hantu?” Raja Jalal tersenyum “Aku hanya khawatir bahwa kau akan mengganggu hidupku, lagian apa yg kau lakukan padaku kalau kau sebagai hantu?”, “Kau, ” Raja Jalal tersenyum “Sudahlah hanya bercanda” Ratu Jodha tersenyum “Lebih baik kau beristirahat saja sekarang” Raja Jalal mencium keningnya & pergi meninggalkan Ratu Jodha.

Pangeran Salim kembali berada dimedan pertempuran & mulai bertarung kembali, tiba-tiba Maan Sigh & pasukannya datang kesana & berkata “Aku tdak akan membiarkan musuhku hidup!” Mirza Hakim yg melihat kedatangan Maan Sigh marah & berkata “Kau itu bukan orang yg setia!”, “Aku hanya selalu setia pada Yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar & akan selalu begitu” Maan Sigh kemudian bertarung dgn Mirza Hakim, Mirza Hakim berhasil dilumpuhkan, semua orang kepercayaan kerajaan Mughal mengelilingi Mirza Hakim yg terjatuh ditanah dgn pedang mereka masing-masing “Tdak ada tempat lagi yg tersisa utk kau melarikan diri, paman Mirza! Sekarang kau lihat kekuatan pasukan Mughal! Lihat seberapa banyak prajurit yg telah terbunuh karenamu, sekarang kau adalah tahananku!” saat itu Murad yg kesal dgn Mirza Hakim bermaksud hendak membunuh Mirza Hakim tapi Pangeran Salim segera menghentikannya “Murad! Kita tdak boleh lupa bahwa bagaimanapun juga dia itu adalah salah satu saudara kita!”, “Kenapa kau berhenti? Bunuh saja aku seperti Raja Jalal membunuh ibuku Mahachuchak” Bhagwandas yg mengerti duduk permasalahannya berusaha menengahi “Kau salah, Mirza Hakim, Yg Mulia Raja tdak seperti itu!”, “Kau telah kalah dalam berperang paman Mirza, tapi kami tdak akan lupa rasa kemanusiaan kami, kami tdak akan membunuhmu” kemudian Pangeran Salim menyuruh para prajurit utk menahan Mirza Hakim “Tahan dia & pastikan dia tdak membuat masalah dipenjara!” para prajuritpun membawa Mirza Hakim pergi dari sana.

Shah Abdullah dibawa keruang sidang “Aku hanya akan memberikan hukuman padamu di Agra nanti”, “Maafkan aku, Yg Mulia” Shah Abdullah memohon dimaafkan tapi Raja Jalal tdak menggubrisnya & Shah Abdullah dibawa pergi oleh prajurit Raja Jalal “Mulai dari sekarang, kita akan membuka sesi sidang setiap hari utk membantu & mengetahui permasalahan permasalahan yg terjadi pada rakyat kita” ujar Raja Jalal pada para menterinya
Sinopsis Jodha Akbar Episode 467
Siang itu Raja Jalal & Ratu Jodha sedang berada ditaman, kemudian mereka duduk dibangku taman, Ratu Jodha merebahkan kepalanya dibahu Raja Jalal, Raja Jalal merangkul mesra Ratu Jodha “Kau tahu, Yg Mulia, suara apa yg sangat aku sukai?”, “Apakah suara Tansen?” Ratu Jodha tersenyum “Bukan, aku suka dgn suara detak jantungmu, itu membuat aku merasa damai” Raja Jalal tersenyum “Kau telah menyelamatkan aku juga kali ini”, “Kaulah yg sebenarnya yg telah menyelamatkan aku, Ratu Jodha, aku sangat berterima kasih padamu yg telah menyadarkan kesalahanku” Ratu Jodha tersenyum “Yg Mulia, kita seharusnya kembali ke Agra”, “Kalau kau sudah benar-benar sembuh maka kita akan pulang ke Agra” dari kejauhan Ibu Ratu Hamida melihat Raja Jalal & Ratu Jodha sedang berduaan “Terima kasih, Tuhan, Mereka terlihat lebih baik bersama-sama, ini sebuah anugerah yg terindah melihat mereka bersama-sama” lagu In Ankhon main pun terdengar. Raja Jalal nampak sedang membantu Ratu Jodha utk makan, mereka saling menyuapi makanan satu sama lain. Sinopsis Jodha Akbar Episode 467

Dimedan pertempuran, Bhagwandas bertanya pada Pangeran Salim “Pangeran Salim, apa yg akan kau lakukan dgn Mirza Hakim?”, “Dia adalah saudara Yg Mulia Raja, kita akan membawanya kembali ke Agra dgn rasa hormat & hanya Yg Mulia Raja yg akan memutuskan nasibnya”

Salah satu pelayan berkata pada Anarkali “Anarkali, Pangeran Salim itu orang yg baik, dia bisa saja membunuh Mirza Hakim tapi itu tdak dia lakukan, dia memiliki hati yg lembut”, “Mengapa dia selalu saja disuatu waktu dia itu kelihatan baik kemudian diwaktu yg lain dia kelihatan buruk” Anarkali merasa heran.

Pangeran Salim & orang-orang kepercayaannya sedang berkumpul ditenda, mereka mendapat sebuah surat yg mengabarkan bahwa Ratu Jodha telah selamat & sembuh dari penyakitnya, Pangeran Salim sangat bahagia sekali & berterima kasih pada semua orang termasuk juga pada para pelayan yg telah membantu dalam perang “Kita akan segera pergi meninggalkan tempat ini & kembali ke Agra”

Ditempat Raja Jalal, Raja Jalal sedang berkumpul dgn para menterinya “Yg Mulia, saat ini situasi dikesultanan Mughal telah terkendali dgn baik” ujar Todar Mal, tak lama kemudian Raja Jalal mendapatkan sebuah surat dari Pangeran Salim “Yg Mulia, Pangeran Salim telah memenangkan peperangan” Raja Jalal tersenyum bahagia “Sepertinya kebahagiaan telah kembali ke Kesultanan Mughal” ujar Todar Mal “Yaaa itu pasti!” ujar Raja Jalal bangga.