Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 86 - Tentara Mughal bersenjata panah di bawah komando atgah khan muncul. Mereka serentak menyerang para penyerang Jalal. Para penyerang berjatuhan terkena panah prajurit mughal. Jalal menepuk punggung Jodha & menyuruhnya agar jangan bergerak & tetap menunduk. Jalal beranjak mengambil dayung yg ditinggalkan juru kemudi. Hujan anak panah sudah reda, Jalal membantu Jodha duduk & berkata agar Jodha jangan khawatir. Sesaat nampak di air muka Jalal, rasa peduli yg sangat besar akan keselamatan Jodha. Bahkan sepertinya dia lebih peduli pada keselamatan Jodha di bandingkan keselamatannya sendiri. Jalal mendayung perahu menuju tepian danau.
Di perkemahan, Atgah memerintahkan prajuritnya agar meningkatkan penjagaan lebih ketat lagi karena penjagaan seketat ini saja penyerang masih bisa menyerang Jalal. Jalal datang & mengatakan pada Atgah agar tdak seorangpun tahu tentang serangan ini. & Jalal meminta atgah utk menyelidiki siapa dalang di baling penyerangan ini. Jalal meminta Atgah mengikutinya ke dalam kemah. Di sana Jalal mengungkapkan kecurigaannya, tapi Jalal meminta Atgah utk merahasiakan dugaannya ini. Atgah setuju & meminta Jalal mengatakan padanya. Jalal berkata, "aku selalu memikirkan ini, walaupun di jaga dgn begitu banyak tentara, masih ada orang yg berhasil masuk kedalam sistem keamanan kita & menyerang ku. Bagaimana mereka bisa berhasil mendekati aku & melewati pos penjagaan di luar?" Atgah menyahut kalau itu tak mungkin. Jalal melanjutkan, "atgah khan, kurasa seseorang dari kemah kita inilah dalangnya. Aku ingin kau tetap waspada. Aku ingin kau mencari tahu tapi jangan sampai ada orang lain tahu siapa pengkhianat diantara kita itu. Siapa yg menginginkan aku mati?"
Sharif berkata di depan Adham dgn kesal, dia berkata kalau sangat mudah sekali mencari tahu siapa pengkhianat itu. Adham berkata dia tdak mau membuang-buang waktu berpikir, adham tdak percaya pada pemikiran tapi pada tindakan. Sharif berkata karena tindakannya itulah kini Jalal semakin memperketat pejagaan sehingga mereka akan semakin kesulitan mendekatinya. Sharif meminta adham utk mengendalikan diri & bersabar, sebab kalau tidak, hidupnya nanti akan berakhir di penjara. Adham menyahut kalau orang yg sabar tdak akan menjadi raja. Adham menyuruh sharif bersabar kalau dia mau, sebab dirinya akan terus berusaha utk membunuh Jalal.
Jalal sedang duduk di tempat tidur ketika Jodha masuk ketendanya. Jalal bertanya, "apa yg sedang kau lakukan di sini, ratu Jodha? apa kau yakin tdak salah masuk tenda?" Jodha menyahut kalau dia masuk tenda yg benar, "aku ingin memberitahumu ...malam ini...aku akan tidur dikemahmu." Jalal menyingkap selimutnya & turun dari tempat tidur mendekati Jodha. Dia mengatakan kalau ini pertama kalinya seseorang memerintah raja. Jodha berkata kalau Jalal tdak akan dapat menolak dirinya. Jalal bertanya, "kenapa?" Jodha menjawab karena Ratu Hamida yg menyuruhnya.
Jalal tersenyum & berkata, "jika dia yg memintamu datang kesini, aku tdak bisa menolaknya. Kalau tidak, kau tdak akan menyukainya, benarkan ratu Jodha? ok, aku ucapkan selamat datang ketendaku, aku tdak keberatan berbagi tenda denganmu malam ini." Jodha terlihat kikuk & berkata kalau dia akan tidur di sofa saja. Jalal melarang, jalal memyuruh Jodha tidur di tempat tidur, biar dia yg akan tidur di sofa. Jodha menolak, "tidak. Aku tdak ingin bantuan apapun darimu. Aku mengenalmu, kau akan meminta balasan dari pertolonganmu ini. Aku tak apa-apa tidur di sini."
Jalal tertawa, "baiklah. Kalau begitu semoga tuhan menjaga ular & kalajengking. Karena aku tdak akan bisa menyelamatkan mereka malam ini, karena aku terlalu lelah setelah menyelamatkan nyawa orang lain." Jalal mengucapkan selamat malam pada Jodha, lalu duduk menyandar ditempat tidur, memasang selimut & memejamkan mata. Jodha melirik Jalal & teringat insiden ular, dgn ragu-ragu Jodha beranjak ke sisi lain tempat tidur & duduk disana. Jalal tersenyum & mematikan lilin. Jodha melihatnya & dgn suara lirih dia bertanya kenapa jalal mematikan lilinnya. Jalal mendengarnya tapi tdak menyahut. Jodha berkata kalau sekarang dia bahkan tdak bisa meminta Jalal utk menghidupkan lilin itu lagi. Jalal membuka mata, melirik Jodha, tersenyum lalu memejamkan matanya lagi. Jodha tdak melihatnya.
Narator berkata:
Amer sedang di hias dgn sangat indah utk menyambut keluarga mughal. Bagaimanapun ini adalah pertama kalinya dalam sejarah orang mughal di undang utk hadir di acara pernikahan rajput.
Semua anggota keluarga mempunyai kesibukan masing-masing. Dadisa sibuk mengatur para pelayan. Shivani menghias lantai. Mena mempersiapkan hadiah & mengusir anak-anak yg mengganggunya. Sukanya mencoba berbagai perhiasan yg di sodorkan padanya. Bharmal sedang berbicara dgn seseorang ketika pengawal memberitahu dia kalau Jalal & keluarganya sudah tiba. Semua orang bergegas menyambutnya. Menawati melakukan arti penyambutan tamu. Bharmal berkata, "ini pertama kalinya setelah menikah, putriku & suaminya datang ke istana kita. Ini adalah acara yg sangat spesial utk kami, yg mulia. mari silahkan masuk."
Semua terlihat senang menyambut tamu mughal. Tapi dari pihak mughal sendiri adham & sharifudin terlihat tdak bahagia. Jodha juga tdak terlihat terlalu bahagia. Dia seperti menyimpan beban. Bahkan ketika Menawati mendekatinya, Jodha mengabaikan mena begitu saja & menghampiri adik-diknya. Menawati sedih dgn sikap Jodha. Jodha pergi ke kamarnya ditemani pelayan. Pelayan berkata kalau kamar Jodha tdak berubah, semuanya terlihat seperti sebelum di tinggal Jodha. Jodha menyuruh pelayannya utk pergi menemui keluarga mereka masing-masing. Jodha duduk di tempat tidur. Mengingat semua kenangan yg pernah di milikinya di Amer, seperti pertengkarannya dgn Sukanya. Menawati masuk kamar Jodha & menutup pintunya. Menawati menghampiri Jodha, mengelus kepalanya & berkata, "Jodha, anakku..."
Tapi Jodha menyambutnya dgn dingin. Mena berkata, "aku tahu kau marah padaku, itulah sebabnya kau menolak bertemu denganku, iyakan?." dgn menahan airmata jodha menjawab, "ya, ibu. Aku marah padamu. Kaulah orang yg paling kupercaya. Tapi kau tak ada saat aku membutuhkanmu. Kau menyakiti perasaanku. Kau menolak membawaku kembali ke Amer di depan anggota dewan. Lalu kau pergi dari agra tanpa mau bertemu denganku. Apa yg telah aku lakukan sehingga mendapat perlakukan seperti itu, ibu?" Jodha membalikan badan, menatap mena dgn berderai air mata. Jodha juga menatap sekeliling kamarnya, "aku datang ke amer setelah sekian lama, & belum ada yg berubah di kamar tidurku ini, semua masih tetap sama. Hanya kau yg berubah ibu. Kau tdak mau membawaku pulang ke Amer bersamamu. Apa kau sadar? Apa yg kurasakan saat kau menolak membawaku bersamamu?"
Menawati dgn sedih menatap Jodha & berkata, "apa kau tahu bagaimana perasaanku? Saat aku tahu kalau kau mau kembali ke Amer? Seorang ibu harus berhati-hati saat menikahkan putrinya. Hanya karena kau sering mengalami masalah setelah menikah, bukan berarti kau bisa kembali ke rumah orang tuamu. Jika aku menerimamu kembali, itu menandakan hubunganmu dgn yg mulia sudah berakhir. ~mena menanggis~ Aku mohon cobalah utk mengerti, Jodha. Kau akan mengerti apa yg kurasakan saat kau menjadi seorang ibu. "
Jodha menatap Mena & memeluknya. Keduanya saling bertangisan. Jodha berbisik di telinga mena kalau dia sangat mencintai mena & tdak bisa marah selamanya. Tak perduli semarah apapun dirinya. Shivani & sukanya masuk ke kamar Jodha & mengoda mena dgn mengatakan kalau ibu mereka sepertinya sedang memberikan semu akasih sayangnya pada putri kesayangannya saja. Shivani berkata kalau dirinya juga ingin menghabiskan waktu bersama Jodha. Mena & Jodha menghapus airmatanya. Sukanya & shivani memeluk Jodha. Mena tertawa bahagia melihat keakraban putri-putrinya. Sukanya berkata kalau dirinya merindukan pertengkaran dgn Jodha. Shivani tdak mau kalah, dia juga merindukan Jodha. Jodha memberitahu adiknya kalau dia membawa banyak hadiah dari agra utk mereka. Shivani & Sukanya berebut siapa yg duluan melihat hadiahnya. Jodha meminta mereka agar tenang & melihatnya bersama-sama.
jalal bersama Maham dan beberapa menteri mughal di jamu oleh das. Das mengatakan pada Jalal kalau dirinya belum sembuh benar, karena itu tabib kerajaan akan selalu ada disini menunggu perintahnya. Tabib memberi hormat pada Jalal, Jalal menyambutnya & berkata, "tidak perlu repot-repot aku baik-baik saja." Das menawarkan Jalal melihat-lihat istana Amer setelah makan. Jalal menyambut tawaran itu & mengajak mereka melihat-lihat istana sekarang. Tapi Maham memintanya agar tidak keluar istana, karena itu berbahaya bagi keselamatan Jalal. Jalal berkata agar Maham jangan khawatir, selama Das & saudara-saudaranya ada bersama dia, hidupnya tdak akan berada dalam bahaya, mereka telah membuktikannya di medan perang. dgn di dampingi Das bersaudara, Jalal meningalkan perjamuan.
Seorang pelayan lewat di depan Adham. Adham langsung menatapnya dgn bergairah. Maham yg melihat adham segera memanggilnya & menyuruhnya makan saja. Sharifudin geleng-geleng kepala melihat kelakukan adham.
Pratap & rombongannya tiba di istana Amer. Bharmal menyambut dia & mengucapkan terima kasih atas kedatangannya. Dadisa menanyakan kabar ibu pratap. Pratap menjawab, "dia baik-baik saja. Dia berdoa pada tuhan, agar para penjahat itu pergi dari tanah kita." Dadisa langsung terdiam, begitu pula Bharmal & menawati. Bharmal berharap kedatangan Pratap akan membantu mempererat tali persaudaraan mereka. Pratap berkata, "yang mulia, putri keduamu itu akan menikah dgn seorang Rajput, itulah kenapa aku menerima undanganmu. Jangan khawatir, aku datang kesini bukan sebagai ksatria, tapi utk menjalankan tugasku sebagai seorang pangeran. Aku datang atas perintah bibiku." Bharmal saling pandang dgn menawati & dgn senang hati mengajak pratap melihat kamarnya.
Jalal mengagumi keindahan istana Amer. Dia berkata kalau arsitekturnya sangat baik. Saat dia datang kesini utk menikah, dia tdak puny awaktu utk melihat-lihat. Tapi Jalal senang karena akhirnya dia dapat melihatnya hari ini.
Narator berkata:
pernikahan adalah acara yg sangat menyenangkan yg bisa mempersatukan semua keluarga, bis amempererat tali persaudaraan. Tapi pernikahan kali ini sangat berbeda, beberapa orang yg di undang utk hadir, punya tujuan sendiri. Mereka datang kesini utk mengenal musuh mereka. Dua orang penting berkedudukan tinggi ada di Amer di waktu yg bersamaan. Raja Jalal & pangeran pratap. Bharmal & semua keluarga Amer merasa takut, jika mereka bertemu akan terjadi percecokan.
Jalal berdiri di balkon istana Amer & melihat kebawa, dia ingat saat dia menyamar dulu. Jalal berkata, "itu kuilmu kan? & disana itu pasarnya. Jalan itu menuju ke danau dimana para wanita merayakan ganghaur puja di sana, iyakan?" Das membenarkannya & berkata kalau Jalal mempunyai mata yg sangat tajam & ingatan yg bagus. Ditempat lain pratap berkata, "seorang ksatria punya penglihatan yg tajam & ingatan yg kuat. Jika seorang ksatria memiliki itu dia tdak akan terkalahkan." Pratap melihat prajurit mughal sedang berjaga, dalam hati dia berkata, "tentara mughal itu ternyata sangat banyak, sekitar 5000 orang, & penjagaan utk Jalal juga sangat ketat. Aku harap aku dapat segera berhadapan langsung dgn musuhku itu. Itu bisa membantuku utk mengetahui dia lebih jauh lagi."
Melihat Pratap melihat pasukan Mughal berlama-lama, Bharmal terlihat cemas. Dia segera mengajak Pratap melanjutkan langkahnya. Diatas balkon, Jalal melihat penjagaan yg sangat ketat & bertanya apakah itu utk dirinya? Das membenarkan, "aku tahu anda datang kesini karena anda suami adikku, tapi anda juga seorang Raja. Sudah menjadi tugas kami utk memastikan anda aman selama berada di sini." Jalal berkata, "kau benar. Sikap dari teman kaisar itu lebih berbahaya dari musuhnya. Aku mungkin tak akan lama lagi akan berhadapan langsung dgn musuhku, ayo." Jalal & rombongan meneruskan langkahnya. Dari arah lain Pratap juga sedang menuju ke titik sama. Das melihat itu & cemas, das takut kalau mereka bertemu akan terjadi percecokan, begitu pula yg di pikirkan bharmal. Tapi pertemuan jalal & pratap tdak dapat dihindarkan karena mereka telah berpapasan jalan. Kedua rombongan berhenti. Pratap menatap jalal, Jalal balas menatapnya. Suasana menjadi tegang. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 87