Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 85 - Persiapan pernikahan Sukanya sedang berlangsung di Amer. Raja Bharmal sudah sampai di Amer & telah mengirim undangan pada semua teman relatif ataupun kerabatnya. Dadisa bertanya pada Bharmal apakah dia mengirim undangan pada Maharana Pratap? Bharmal berkata kalau mereka membenci Amer & memiliki rasa permusuhan padanya lalu bagaimana dirinya akan mengirim undangan? Dadisa mengatakan kalau Pratap masih relatif mereka, choti ma bharmal punya hubungan dgn pratap. Bharmal terlihat keberatan utk mengirim undangan pada pratap tapi menawati mendukung pendapat dadisa & meminta Bharmal mengirim undangan pada Pratap.
Narator berkata: bahwa sejak pernikahan Jodha-Jalal hubungan kedua keluarga (pratap-bharmal) menjadi renggang & para wanita dari dua belah pihak berusaha mengatasinya utk mengakhiri permusuhan itu.
Dadisa menulis undangan utk keluarga pratap. Mena menyuruh utusan mengirim undangan itu me meward. Para wanita di sana yg menerima undangan itu. Mereka terlihat senang & mengirimkan balasan ke Amer. Satu undangan juga di kirim langsung ke pratap. Pratap berkata kalau dia jadi bingung. Pratap berkata kalau Jalal adalah musuhnya, Bharmal telah menjadi pengkhianat dgn menikahkan putrinya dgn Jalal, lalu bagaimana dia akan pergi kesana? Tapi disisi lain ada pernikahan putri Rajput yg harus di berkatinya. dgn bingung pratap menemui pendeta utk meminta pendapat mereka.
Pendeta berkata di satu sisi permusuhan pratap dgn jalal, di sisi lain adalah tanggung jawabnya. Tapi tanggung jawab Pratap lebih besar karena Bharmal masih relatifnya. Jadi pratap harus pergi memenuhi undangan itu. tdak puas dgn jawaban itu, pratap menemui pendeta yg lain. Pendeta yg ini mengatakan kalau Jalal adalah musuhnya & dia juga akan datang di pernikahan itu. Maka pratap harus pergi utk melihat matanya. Karena jika pratap ingin memenangkan pertarungan, dia harus tahu kelemahan musuh. & ini adalah kesempatan baik utk itu. Pratap alhirnya sependapat & memutuskan utk pergi ke Amer menghadiri pernikahan Sukanya.
Di Agra, Jalal juga medapat kabar kalau Maharana Pratap akan hadir di pernikahan Sukanya. jalal segera memerintahkan mereka semua bersiap-siap utk pergi ke Amer karena dia sangat ingin bertemu dgn musuhnya. Di meward, Pratap juga memberi tahu keputusannya kalau dia akan pergi ke Amer utk menghadiri pernikahan, bukan utk menjalin hubungan baik dgn jalal tapi utk mengenal musuhnya. Terlihat keduanya sama-sama menghunus pedang secara serentak meski berada di tempat yg berbeda.
Para wanita sedang menyiapkan hadiah utk di bawa ke Amer. hamida mengatakan pada Jiji angga & gulbadan kalau hadiah yg di berikan harus baik, dia akan memeriksanya. Jodha datang menemui Ratu Hamida & melihat hadiah-hadiah mahal yg dipersiapkannya. Jodha menjadi terharu & menitik kan air mata melihat perhatian & kemurahan hati Ratu Hamida pada keluarganya. Ratu Hamida mengatakan kalau Jodha sudah seperti anaknya, dgn begitu Sukanya baginya sudah seperti bakshi banu & ini sudah merupakan tradisi dari keluarga mughal. Ratu Hamida menyuruh Jodha menghapus airmatanya & memasang wajah bahagia.
Sekali lagi narator mengatakan bahwa keluarga Jalal mulai melakukan perjalanan menuju Amer. jalal pergi ke amer mengendarai gajah. DI amer, para pangeran & raja Bharmal sibuk membahas & mengatur masalah keamanan Jalal saat dia ada di sana, karena dia adalah Raja india. Bharmal mengatakan kalau dia ingin amer di hias sepenuhnya. Di amer pesiapan penyambutan Jalal berlangsung secara besar-besaran, di luar musuh Jalal sedang berpikir utk mengambil kesempatan ini buat menghancurkan Jalal. Semua pemimpin Rajpur beserta pratap mengadakan pertemuan utk membahas hal ini, semua menduga kalau Jalal datang utk menghadiri pernikahan sehingga tentara pasti tdak akan bersama dia, mereka harus menyerangnya. Tapi pratap keberatan kalau mereka menyerang Jalal dari belakang & tdak bertarung secara ksatria, apalagi para wanita juga datang bersamanya, sangat tdak sesuai kalau mereka menyerang Jalal dari belakang.
Malam hari rombongan Jalal beristirahat & membangun tenda. Javeda ternyata juga ikut serta bersama Maham & adham. Sudah menjadi kebiasaan kalau ada Javeda pasti akan ada maham angga yg sewot. Javeda sedang berdiri di luar sambil bicara tak menentu. Dia melihat maham berjalan ketendanya. Javeda segera mengejar maham & memeluknya dari belakang. Maham kaget & meneriaki Javeda. javeda bicara masalah binatang buas yg ada di hutan & sewaktu-waktu bisa menerkamnya. Maham menenangkannya. Tapi Javeda semakin menjadi-jadi & berpikir tentang apa yg mungkin terjadi seperti biasa. Bahkan Javeda berkata kalau sampai dia mati siapa yg akan memberi maham cucu & dgn siapa maham akan bermain-main nanti? Javeda membuat maham kesal. Javeda berkata kalau binatang buas takut pada api, maka dia akan menaruh api di depan tendanya. Javeda berlari hendak mengambil obor. Kesempatan itu di gunakan maham utk melarikan diri darinya. Melihat maham pergi, Javeda terlihat kecewa.
Jodha & pelayannya tiba di depan sebuah tenda. Jodha bertanya di mana tendanya? Pelayan menunjuk tenda besar yg ada di depannya. Jodha mengatakan kalau itu tenda jalal bukan tendanya. jalal keluar dari tenda, atgah memberitahu jalal kalau perahu sudah di siapkan. Jalal melihat langit & berkata kalau cuaca hari ini sangat cerah. Atgah meminta Jalal agar tdak pergi sendirian. Jalal harus membawa pengawal bersamanya. Ratu Hamida datang & bertanya pengawal utk apa? Atgah mengatakan kalau Jalal akan pergi berperahu.
Ratu Hamida melihat Jodha & bertanya padanya apakah dia suka berperahu? pelayan Jodha menjawab cepat kalau saat di amer, sebelum menikah, Jodha sering pergi berperahu. Jodha melirik pelayannya yg segera terdiam. Ratu Hamida tersenyum & menyuruh Jalal mengajak Jodha berperahu. Jodha memberi isyarat pada Jalal agar menolaknya, tapi Jalal malah menyambut usul Hamida. Pelayan Jodha terlihat senang akan di ajak berperahu, tapi Ratu Hamida mengatakan kalau dia akan ikut Ratu Hamida , sedang Jodha hanya akan pergi berdua bersama Jalal. Atgah mempersilahkan Jalal berangkat. Jalal mengajak Jodha. Jalal berjalan lebih dahulu, Jodha berjalan di belakangnya. Jodha menganggap Jalal aneh karena berperahu di malam hari. Jalal bertanya apakah Jodha mengatakan sesuatu? Jodha menjawab pertanyaan Jalal dgn ketus yg menyebabkan Jalal memperlambat langkahnya utk menatapnya. Jodha membuang muka.
Jalal & Jodha sampai di danau. Jalal naik ke perahu terlebih dahulu. Lalu dia mengulurkan tangan kearah Jodha. Jodha terlihat ragu-ragu. Jalal berkata, "jangan terlalu banyak berpikir, aku tdak akan membiarkan dirimu terpeleset. Kau tdak akan bisa naik ke perahu sendiri." Akhirnya Jodha menyambut uluran tangan Jalal. Dia melangkah naik keperahu, perahu bergoyang & jodha hampir jatuh. Jalal menangkapnya, Jodha memegang lengan Jalal. Jalal tersenyum genit pada Jodha yg tersipu. Jalal membantu Jodha duduk di perahu. Keduanya duduk berhadapan. Jalal memandang Jodha tanpa lepas. Jodha melihat sekeliling utk menghidari tatapan Jalal. Saat tatapan mereka bertemu, Jalal tersenyum & berkata, "pelayanmu mengatakan kalau kau suka berperahu." Jodha menjawab, "tergantung siapa yg menemani." Jalal berkata, "tak seorangpun dapat bicara denganmu ya." Jodha menyahut kalau Jalal bukan bicara dengannya tapi mengajaknya bertengkar. Sesaat terlihat jalal seperti kehabisan kata-kata kalau berdebat dgn Jodha, dia membuang muka. Jodha melihat telapak tangan Jalal terluka. Jodha bermaksud meraih sesuatu, tapi dia hilang keseimbangan. Jalal segera menangkapnya & mengoda, "hati2 Jodha, nanti orang berpikir aku tdak menangkapmu." jalal tersenyum.
Jodha meraih tangan jalal & menunjukan luka di telapak tangannya yg berdarah. Jodha mengambil air & membasahi luka Jalal. Lalu dgn ujung dupattanya dia membersihkan luka itu. Jalal berjingkat kesakitan, Jodha jadi ikut berjingkat. Jalal menyuruh Jodha melakukannya dgn lembut. Jodha kesal & menyuruh Jalal melakukannya sendiri. Jodha sepertinya lupa kalau ada diatas perahu, dia berdiri sekonyong-konyong & sekali lagi hilang keseimbangan hingga hampir jatuh menimpa jalal. Jalal sekali lagi menangkap tubuh Jodha & berkata, "sekali lagi aku menyelamatkan dirimu, duduklah." jalal membantu Jodha duduk di perahu. jalal menatap Jodha & menyadari kalau dupattanya terjatuh. Jalal mengambil dupatta Jodha & memasangkan kembali kepalanya sambil berkata, "pakailah dupattamu, nanti orang akan berpikir kalau aku main mata denganmu." Jalal tersenyum puas. jalal mengamati luka ditangannya & mengoda Jodha dgn berkata agar jodha selalu membawa ramuan obat bersamanya setiap saat, siapa tahu tiba-tiba dirinya mendapat luka. Jalal tertawa senang melihat Jodha kesal. tapi kemudia Jodha pun ikut tersenyum meski tipis sekali.
Jalal sedang menatap ketepi danau ketika dia melihat beberapa orang mengendap-endap disana. Jalal langsung merasakan adanya bahaya. Benar saja, tak lama kemudian perahu mereka dihujani anak panah. Jalal menundukkan tubuh Jodha & mendekapnya. Puluhan anak panah melayang kearah jalal & Jodha. Tukang perahu sudah terjatuh kedalam air terkena anak panah. Jalal melindungi Jodha dgn memeluknya sambil berkata agar jodha jangan kuatir karena dia ada bersamanya. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 86