Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 82 - Tabib memberitahu Ratu Hamida kalau demam Jalal tidak juga turun maka kondisinya akan semakin tidak menentu, apapun bisa terjadi. Semua yg mendengarnya menjadi sangat cemas & tegang.
Di kamarnya, Jodha sedang berdoa di hadapan Kahna. Pelayan datang memberi tahu Jodha jalal berada dalam keadaan kritis karena obat yg di buatnya. Kondisinya sangat serius tapi tabib besar belum datang. Jodha terhenyak mendengarnya. Jodha berkata dihadapan dewa Krisnha kalau dia melakukan itu utk menyelamatkan hewan-hewan yg tak bersalah tapi apa yg terjadi, karena tindakannya itu nyawa Jalal dipertaruhkan, "aku membuat obat itu karena obat itu menyembuhkan Sujamal~bisa~, tapi kenapa tidak bekerja utk yg mulia? Kahna, kenapa setiap kali aku melakukan sesuatu yg baik, sesuatu yg buruk selalu terjadi? Mengapa?"
Tiba-tiba Ratu Hamida datang menarik tangan mengajaknya pergi, "Jodha ayo ikut aku.." Jodha bertanya, "tapi kemana?" Ratu Hamida berkata, "aku tahu kau tidak melakukannya dgn sengaja, tapi orang-orang tidak akan mengerti, mereka bisa saja menyerangmu, pelayan, prajurit bahkan para istri sekalipun. Kau tidak boleh berada di sini, ayo ikut aku." Jodha menolak dgn berkata, "tidak ibu (ami jaan), aku tidak akan pergi, kalau tidak orang-orang akan berpikir kalau aku bersalah & melakukannya dgn sengaja, aku tidak bisa meninggalkan Jalal dalam kondisi seperti ini." Ratu Hamida memaksa Jodha dgn berkata kalau dia tidak meminta sebagai ibu, tapi memberi perintah sebagai ratu, & ingin perintahnya di penuni. Jodha tak bisa menolak, dia mengikuti Hamida.
Salima berkumpul dgn para istri. Di hadapan mereka terhidang makanan. Salima menyuruh pata istri memakan makanan itu, karena itu akan jadi makanan terakhir mereka. Setelah ini mereka semua akan minum racun, karena mereka tidak lagi akan punya tempat di sini tanpa Jalal. Salima menunjukan botol racun yg di pegangnya & meletakkannya di meja. Ruq dgn gontai bergabung dgn para istri & berkata kalau dia yg pertama kali akan minum racun itu, karena setelah Jalal tiada, musuh akan mengambil alih segalanya termasuk para istri, & akan melampiaskan kebenciannya pada mereka semua, "aku yg paling punya hak atas Jalal, aku adalah pendampingnya dalam kehidupan & juga dalam kematian." Ruq lalu mengambil botol racun yg di letakan Salima di meja & membawanya pergi. Salima tersedu.
Adham sedang duduk santai sambil menghisap hookah. Javeda melihatnya & menegur Adham. Javeda mengatakan kalau semua sedih memikirkan kesehatan Jalal & Adham di sini asyik menikmati hookah & minum anggur. Adham mengatakan kalau dia melakukan hal ini setiap hari. Javeda berkata kalau dia tahu itu, tapi dgn melakukannya sekarang, saat nyawa Jalal sedang di ujung maut akan membuat orang-orang berpikir kalau adham senang dgn kesusahan Jalal. Javeda berkata, "Kalau mereka tahu, mereka bisa melempar kita keluar dari istana. Adham tertawa.
Narator berkata, kalau di masa-masa sulit jalal, ada orang yg ingin tetap tinggal bersamanya, tapi beberapa ingin pergi meninggalkannya. Beberapa istri terlihat berkemas-kemas, mengambil perhiasaan & bernajak pergi, mereka berkata kalau setelah Jalal wafat, istana para wanita akan berubah menjadi neraka. Tapi ada juga istri yg memutuskan utk tinggal & lebih memilih minum racun.
Adham bersama sabbudin. Dia terlihat sangat antusias & berjalan mondar mandir sambil berpikir kapan masa 24 jam berlalu ketika Jalal akan mati. Sabbudin menyuruh Adham bersabar & dia memastikan kalau Jalal pasti akan mati. Sharifudin mendengar apa yg di katakan adham & Sabbudin datang menghampiri mereka. Sharif berkata kalau dia tahu rencana kotor Adham. Adham menyahut & mengancam kalau dia bisa menghancurkan siapa saja yg menghalangi jalannya. Adham & Sharif saling menghunus pedang & mengadunya.
Sharif bertanya pada Adham, "delhi atau Agra? kau punya pilihan apakah akan memilih delhi atau agra." Adham bertanya, "bagaimana jika aku tidak setuju dgn kesepakatan ini?" Sharif berkata kalau dia akan mengambil segalanya. Adham mengejk Sahrif dgn berkata kalau Sahrif adalah saudara ipar Jalal & melakukan semua ini? Sharif juga mengatakan kalau Adham sudah seperti kaka bagi jalal pun melakukan hal seperti ini. Keduanya lalau tertawa & menyimpan senjatanya. Sharif berkata kalau dia sedang mengusahakan agar tabib besar tidak datang ke Agra. Adham setuju. Keduanya membuat persekongkolan, lalu dgn gembira ssaling berpelukan.
Jalal masih belum sadarkan diri. Tabib masih berusaha merawatnya. Terdengar suara adzan, Ruq melakukan sholat & berdoa utk keselamatan Jalal, begitu pula Salima, Ratu Hamida & bahkan javeda. Mereka semua mendoakan agar Jalal. Jodha juga berdoa utk keselamatan jalal dgn menyanyikan Bhajan: Om Jai Jagadish. Di luar tabib sedang dalam perjalanan ke Agra dgn di kawal oleh pasukan mughal. Tapi ditengah jalan setelah begitu dekat dgn Agra, prajurit suruhan Sharifudin menghadang nya. Kedua prajurit merasa heran karena mereka harus berhadapan dgn sesama prajurit mughal, tetapi dgn perintah yg berbeda.
Satu menjaga keselamatan para tabil, yg satu lagi dgn misi utk mencegah tabib sampai di istana. Kedua prajurit saling berhadapan utk menjalankan perintah masing-masing. Beberapa prajurit menyerang tabib & membuat obat mereka yg sedianya utk mengobati Jalal pecah berantakan. Tapi untungnya mereka bisa melarikan diri secara diam-diam dari kericuhan itu & tiba di istana agra sesuai yg di rencanakan. Atgah menyambut kedatangan para tabib & membawanya ke kamar Jalal.
Tanpa membuang waktu lagi, tabib besar segera memeriksa kondisi Jalal. Tabib besar bertanya obat apa yg mereka oleskan pada luka Jalal. Seorang tabib memberikan obat buatan Jodha pada tabib besar. Tabib besar mencium ramuan itu & berkata kalau hanya satu orang yg bisa membuatnya. Tabib terbayang beberapa waktu yg lalu saat Sujamal di serang harimau, Jodha menemuinya utk mengucapkan terima kasih sekaligus bertanya cara membuat obat yg di gunakan utk mengobati sujamal. Membayangkan itu, tabib tersenyum & melihat Jodha datang.
Tabib menyapa Jodha, "ratu jodha, saya tahu anda yg membuat obat itu." Lalu di hadapan semua orang yg hadir, tabib menceritakan kalau beberapa tahun yg lalu dia pergi ke Amer utk mengobati Sujamal, di sanalah dia bertemu Jodha & mengajarinya cara membuat ramuan itu, ramuan yg di gunakan utk merawat jalal. Semua orang terperanga takjub mendengarnya. Tabib yg lain bertanya lalu kenapa muncul demam yg tinggi? Tabib besar berkata kalau itu adalah cara obat itu bekerja utk mengurangi rasa sakit. Mendengar kata tabib, Ratu Hamida menarik nafaslega, begitu pula Jodha & yg lainnya. Tabib berkata pada Jodha, dia senang karena Jodha masih mengingat ajarannya.
Beberapa saat kemudian, Jalal sadar & membuka matanya. Jalal teringat bagaimana harimau menyerangnya. Tabib besar mengucapkan selamat pada keluarga agra, karena Jalal sudah sadar. Semua tersenyum senang & mengucap syukur. Jalal menatap orang-orang di sekelilingnya & ternampak Jodha yg juga sedang menatapnya. Jalal mengangkat tangannya menunjuk sesuatu. Tidak ada yg tahu maksudnya. Ruq menduga kalau Jalal menunjuk Jodha. Tapi jodha berhasil memahami apa yg di maksud Jalal, yaitu air minum.
Jodha berkata kalau Jalal tidak boleh minum air sekarang & menyuruhnya menunggu beberapa waktu. Ruq yg mendengar kata-kata Jodha memaksa akan memberi Jalal air, tapi Jodha melarangnya. Tabib besar membenarkan Jodha, & melarang jalal minum air dulu. Maham dgn senang berkata kalau dia bersyukur Jalal selamat. Ratu Hamida pun mengatakan hal yg sama, dia sangat lega jalal selamat yg berarti dia tak perlu khawatir lagi tentang Jodha. Kabar kalau Jalal sudah sadar menyebar sangat cepat. Para pelayan, prajurit & para istri yg mendengar kabar kalau Jalal sudah sadar tertawa senang & mengucapkan puji syukur.
Jodha sedang menyalakan diya di depan patung Kanha, ketika Ratu Hamida datang dgn membawa sesuatu. Ratu Hamida memberi salam pada Hamida. Ratu Hamida tertawa senang. Ratu Hamida memberikan benda yg di bawanya pada Jodha & mengatakan kalau itu adalah sebuah Al qur'an utk Jodha karena telah pergi bersama Jalal ke Ajmer sharif. Jodha menerima pemberian Ratu Hamida tersebut & menciumnya. Jodha meletakkan qur'an itu diatas meja & teringat saat di Ajmer sharif, Jalal pernah mengajarinya berdoa cara islam. lalu di hadapan Al qur'an, Jodha mengangkat tanganya & berdoa seperti yg di lakukannya di Ajmer dulu.
Ratu Hamida dgn heran bertanya bagaimana dia tahu tentang itu? Jodha mengakan kalau jalal yg mengajarinya. Ratu Hamida terkejut senang, "apa? Jalal yg mengajarimu? Subhanalla, Ini aneh, ku pikir kau yg akan mengajari Jalal tentang agamamu." Jodha mengatakan kalau berdoa caranya atau cara Jalal tidak berbeda jauh, seperti pergi ke Mandir & berdoa. Dia seperti mendengar Bhajan dalam Qawali. Jodha memberitahu Ratu Hamida bahwa saat qawali, dia melihat Jalal yg berbeda, ia terlihat sangat dekat dgn tuhannya, itu membuktikan kalau Jalal punya hati. Mendengar cerita Jodha tentang Jalal, Ratu Hamida & Moti tersenyum. Ratu Hamida berkata, kalau dia sangat yakin, kalau mereka berdua tak lama akan menjadi dekat satu sama lain. Jodha terdiam. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 83