Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 130

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 130 - Javeda menangis karena Adham masuk penjara.  Melihat itu maham menyuruhnya diam, "cukup Javeda. Berhentilah menangis." Sambil menangis Javeda menyahut, "aku tidak bisa menghentikan air mata ini, ibu. Mereka telah memenjarakan suamiku. & kau sebagai perdana menteri tidak melakukan apa-apa. Di tambah lagi, kau tidak memberitahu aku tentang kejadian ini." Maham dgn nada membujuk berkata, "aku tidak memberitahumu karena aku tidak ingin membuatmu khawatir." Javeda menyahut, "tapi setelah tahu kenyataanya bagaimana mungkin aku tidak khawatir? Aku inggal di istana ini. Sementara suamiku menghabiskan malam di penjara bawah tanah. Akan lebih baik jika mereka memenjarakan aku juga bersama dia. Percayalah padaku ibu, jika aku tahu ini terjadi, aku tidak akan pergi ke rumah ibuku." 

Dengan jengkel maham bekata, "apa yg bisa kau perbuat? Berhentilah menangis! Apa kau akan memprotes keputusan yg mulia? Apa kau akan bisa membujuk yg Mulia agar memaafkan Adham?" Javeda protes, "Kenapa yg mulia bisa melakukan ini? Kenapa dia tidak membiarkan saja Adham menikah dgn Tasneem? Apa untungnya buat dia?" Maham setuju dgn kata-kata Javeda, tapi tak bisa berbuat apa-apa, "kau tidak perlu khawatir. Adham Khan itu hanya di penjara." Javeda menyela, "itu benar sekali. Tapi kenapa kau membiarkan mereka memenjarakan Adham?" Maham hilang kesabaran. Dia berdiri & berkata dgn nada tajam, "karena jika aku tidak membiarkan mereka memenjarakan Adham, mereka akan memberikannya pada rakyat utk di adili, mereka akan membunuhnya & kau akan menjadi janda. Kau akan memakai baju putih sepanjang hidupmu."

Javeda seperti tersadar & berkata dgn nada menyesal, "ya Allah, aku tidak berpikir seperti itu." Javeda langsung berhenti menangis. & dgn rasa ingin tahu bertanya, "ibu, bagaimana keadaan Adham di penjara?" Maham tertawa sarkastis, "dia sedang menikmatinya, dia sedang bersenang-senang, dasar kau bodoh! Apa yg di lakukan orang di penjara?" Melihat maham marah, Javeda bersimpuh di depannya, "dia pasti sudah membuat masalah yg besar, iyakan?" Maham menyahut, "ya. Dia sudah membuat masalah yg besar. Jangan khawatir, sebentar lagi aku akan mencari cara utk membebaskan Adham. ~Maham mengelus kepala Javedda~ Jangan khawatir, Javeda. & aku mohon berhentilah menangis." Javeda kembali ceria, "aku akan berhenti menangis, kau sudah mengingatkan aku jika aku masih bisa memakai pakaian berwarna ini. Aku sudah membawa banyak baju yg berwarna-warni. Aku tidak akan membuatnya menjadi sia-sia. Aku tidak akan menangis sekarang, apa kau mau melihat baju yg aku bawa? ~Maham bengong mendengarnya~ Aku akan mengambilnya, aku yakin kau pasti suka." Javeda segera meninggalkan Maham. Maham dgn heran mengeluh, "bagaimana Adham bisa bernasib sial punya istri seperti Javeda? Dia itu bodoh sekali! Bahkan jika Adham mati, aku yakin, dia akan tetap memakai pakaian berwarna-warni itu. Tuhan, kenapa kita bisa menerima semua ini?"

Maham gelisah & mencari-cari Resham, "kemana Resham? Aku meminta dia utk memanggil Ramtanu. Aku berharap dia tidak sedang sibuk mendengarkan puisi-puisinya. Kenapa dia tidak bertanggungjawab seperti ini?" Tak lama kemudian Resham datang, "salam, yg mulia." Maham membalikan badan & menatapnya dgn kesal, "kemana saja kau? Ada apa? Kenapa kau kelihatan sedih seperti itu? Mana Ramtanu?" dgn sedih Resham berkata, "dia menolak utk ikut bersamaku." maham kaget, "apa? Aku tahu dia itu penyanyi yg sangat berbakat, tapi aku ini perdan menteri kerajaan Mughal. Dia tidak boleh menolakku. Hari ini, aku harus meyakinkan dia. utk bernyanyi di depan kerajaan bagaimanapun caranya." Reshem penasaran, "tapi aku tidak mengerti, yg Mulia. Bagaimana nyanyian Ramtanu itu bisa membantumu?" Maham menyahut, "Ramtanu akan memberikan apa yg tidak bisa aku dapatkan. Sihir dari musiknya itu akan membuat rencanaku berhasil. Jika dia berbakat di bidangnya, maka aku juga berbakat di bidangku. Jika dia itu keras kepala, aku akan menghancurkan ketetapan hatinya itu & membuat dia berubah pikiran. Aku akan pergi menemuinya & aku akan bisa menyakinkan dia."

Ramtanu sedang bermeditasi di kamarnya ketika Maham datang mengunjunginya. Maham memberi Salam, Ramtanu tidak menyahut, dia hanya menatap Maham anga dgn tatapannya yg berkharisma. Maham anga dgn angkuh berkata, "aku Maham anga, perdana menteri dari kerajaan Mughal. yg Mulia sudah menganggapku sebagai ibunya." dgn dingin Ramtanu berkata, "sekarang ini kau tidak lain hanya sebagai elemen penggangguku saja. Kau sudah mengganggu waktu latihanku. Sebaiknya kau pergi." 

Maham mentolerir kata-kata Ramtanu, "tentu aku akan pergi. Malam ini kau akan bernyanyi di istana. Latihan itu sangat penting." Ramtanu menjawab, "bagiku, musik itu adalah perayaan. & melatihnya membuatku merasa senang, aku melakukannya utk jiwaku. Aku tidak akan tampil jika aku tidak latihan terlebih dahulu." Maham seperti memahami maksud Ram tanu, "jika aku telah membuatmu tersinggung, maka aku minta maaf. Tapi aku datang kesini dgn rasa hormat. Aku sangat berterima kasih, kalau kau  bernyanyi dgn baik malam ini. Menyanyikan sebuah lagu yg akan..." Ramtanu memotong ucapan Maham, "aku tidak akan menerima perintah dari siapapun." Maham berdiri dgn marah & berkata dalam hati, "jika dia tidak melakukan apa yg aku perintahkan, aku akan menghancurkan keluarganya." Tanpa berkat papa-apa, Maham pergi. Tapi Ramtanu menahanya dgn berkata, "aku tahu apa yg ada di dalam pikiranmu sekarang.  Jika aku tidak melakukan apa yg kau perintahkan, kau akan menyakiti semua keluargaku." Maham menoleh dgn terkejut. 

Ram melanjutkan, "itukan yg kau pikirkan? Jika benar begitu, maka aku minta kau beritahu yg mulia kalau Rantanu Pandey tidak akan bernyanyi malam ini di perayaan itu." Maham dgn tatapan & suara melembut berkata, "ada apa, tuan Ramtanu? Kenapa kau berbicara seperti itu dalam permasalahan yg ringan ini? Apa yg salah dari perbuatanku? Aku hanya mengatakan permintaanku saja padamu. yg aku mau kau hanya bernyanyi dengan baik di perayaan malam ini. Aku harap kau akan menyanyikan sesuatu yg membangkitkan rasa cinta pada semua orang. Musikmu tidak hanya akan membuat malam ini di kenang, tapi juga akan menimbulkan rasa cinta & keharmonisan pada semua orang. Aku dengar jika musikmu itu sangat hebat bahkan bisa menyalakan lilin. kau bisa menurunkan hujan hanya dgn memperdengarkan suaramu. Kau bisa menciptakan cinta di hati seseorang." 

Ramtanu tertarik dgn pujian maham, "itu benar.  Apa yg kau ingin aku nyanyikan?" Maham menyahut, "sesuatu yg bisa memikat seseorang. Aku ingin kau menyanyikan sebuah lagu yg akan mendorong perasaan yg mulia utk merasakan cinta." Ram bertanya, "untuk siapa perasaan cinta ini di tujukan?" Maham menyahut, "untuk istri utamanya, Ratu Jodha. Bagaimana aku menjelaskan ini padamu? Antara dia & yg mulia itu ada sebuah jarak. Aku sangat berharap jika sihir dari musikmu itu membantu menghilangkan jarak antara mereka. Aku harap itu bisa mebuat mereka lebih dekat lagi. & itu akan membantu kita utk mendapatkan pewaris dari dinasti ini. Jika kau mampu melakukan itu, maka kerajaan Muhal akan berterima kasih padamu. Aku pergi dulu." Maham minta diri.

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 130

Jalal tiba di aula, semua orang memberi salam dgn wajah ceria. Jalal duduk di tahtanya & melihat Ramtanu sedang duduk di depan gitarnya dgn tangan menyanggah kepala & mata terpejam. Dia bahkan tidak memberi salam pada Jalal. Jalal menatapnya dgn heran, begitu pula semua orang saling berbisik. Jalal menatap Ram dgn rasa ingin tahu. Jodha mengerutkan kening sambil berpikir, "Ramtanu Pandey sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Sehingga dia tidak sadar kalau yg Mulia sudah datang. Aku harap yg mulia tidak marah." Tiba-tiba Ram tersentak & membuka matanya. Dia terlihat binggung. 

Jalal menatapnya dgn tatapan stern, maham & Jodha menunggu reaksi Jalal. Ram dgn polosnya berkata, "pranam, yg Mulia. Aku tidak tahu kalau anda sudah datang. Aku selalu lupa segalanya kalau sedang memikirkan musik." Jalal menyahut, "aku tidak marah. AKu sangat menghormati orang yg menganggap pekerjaannya adalah hal terpenting di dunia ini." Ramtanu balas menyahut, "bagiku musik adalah tuhan." Jalal berkata, " sangat bagus, aku sangat terkesan." Ram menyela, "kau harus menunggu sebentar karena aku harus menyetel alatku." Jalal dgn pedas berkata, "biasanya orang yg menungguku, bukan aku yg menunggu orang." Ram menyahut cepat, "siapa yg bilang padamu jika seniman itu sama seperti orang lain." Jalal tak menyahuti, dia berkata, "aku sangat penasaran ingin mendengar musikmu."

Ram mulai memainkan alat musiknya, & bernyanyyi.."aaaa..." tapi kemudian dia seperti tersedak & berhenti utk batuk-batuk. Semua orang menanti dgn penasaran. Jalal bertanya, "apa ada yg salah?" Tanpa rasa bersalah Ram  menjawab, "aku tidak tahu kenapa dgn suaraku. Entah kenapa aku tidak bisa bernyanyi." Jalal dgn tersinggung bertanya, "apakah itu karena kau bepikir kalau aku ini tidak pantas utk mendengarkan musikmu?" Ram menyahut, "aku rasa tidak. Tapi aku rasa suaraku tidak seperti yg kau pikirkan, itulah kenap aaku tidak bisa bernyanyi."

Mendengar kata-kata Ram, Jalal dgn marah mengeluarkan belatinya. Semua orang terperanjat kaget. Ramtanu dgn santai berkata, "kau tidak akan mendapatkan apa-apa jika membunuhku, yg Mulia. Kau tidak akan bisa mendengarkan musikku & kau akan kehilangan seniman yg hebat." Jalal dgn geram berkata, "aku selalu mendapatkan apa yg aku inginkan." dgn cepat Jalal melemparkan pisaunya kearah Ramtanu. Ramtanu berteriak keras karena kaget. Semua orang kaget sampai berdiri, bahkan Ratu Hamida bano ikut berdiri. Jodha terlihat sangat tegang. Tapi lemparan Jalal tidak mengenai Ramtanu, tapi menacap di antara sela ketiaknya. Jalal dgn puas & berkata, "aku bisa membuktikan apa yg aku katakan itu benar. Aku selalu mendapatkan apapun yg aku mau. Suaramu sudah kembali. Aku yakin sekarang kau tidak keberatan bernyanyi di hadapanku." Ramtanu tersenyum, "kau sudah membuat aku terkesan. Kau sudah menjawabnya dgn baik." Jodha tersenyum lega. Jalal berkata, "kalau begitu, ayo kita mulai!" Ramtanu menyahut, "ya." Semua tersenyum lega.

Ram menyanyikan lagu In Aankhon main Tum. Semua terhanyut mendengarkan kemerduan suaranya & keindahan syairnya. Jalal terlena. Dia memdengarkan nyanyian Ram sambil meneguk anggur & sesekali menatap Jodha. Jalal melamun, ~membayangkan dirinya & jodha sedang berada di kamar mandi shahi. Jodha sedang tiduran di teras bak mandi, jalal menghampirinya dgn telanjang dada & mengelitik tubuh Jodha dgn sehelai bulu burung merak..(sangat romatis, tonton Videonya di youtube ya)~ Begitu sadar dgn lamunannya, Jalal senyum-senyum sendiri & kembali meneguk anggur di gelasnya. Sambil menatap Jodha membayangkan, ~Jodha menuang anggur untuknya lalu menyandarkan kepala di bahunya. & Jalal membelai wajah Jodha dgn mesra.~ Jalan semakin mabuk & semakin melamun hingga membayangkan dirinya mengajak Jodha dansa. Syair & musik berganti, lamunan Jalal semakin liar, dia membayangkan ~Jodha menyalakan lilin dikamarnya.

Jalal menghampirinya dari belakang & memeluknya. Jalal menyentuh tangan Jodha & meletakkanya di perutnya sambil mengelusnya lembut. Jalal berisik di telinga Jodha, "katakan..katakan padaku kalau kau tidak mencintaiku. Katakan padaku kalau kau tidak punya perasaan padaku.." Jodha melepas pelukan jalal & menghindar darinya sambil berkata, "tidak. Aku tidak mencintaimu." Jalal kembali mendekatinya, meraba lengan Jodha dari bahu hingga ke telapak tangan. Dia menggengam jemari Jodha. Dada Jodha berdebar-debar tak menentu, "apa yg kau lakukan?" Jalal berbisik, "aku Jalal..! Aku selalu mendapatkan apa yg aku inginkan, Ratu Jodha. Akau selalu menang. Jika kau tidak mencintai aku. Jika kau tidak punya perasaan padaku. Jika kau masih tidak menganggap aku ini suamimu, kalau begitu pergilah dari sini. Pergilah dariku." Jalal mendorong Jodha pergi, tapi tangan mereka masih bergandengan. Jalal memalingkan wajahnya dgn terluka. Melihat itu Jodha menangkupkan tanganya di atas tangan Jalal yg menggenggam jemarinya sambil berkata, "tidak, yg Mulia. Aku tidak mengatakan seperti itu."

Jalal menyentakkan tangan Jodha & mengapitnya di ketiak. Sehingga mau tidak mau tubuh Jodha merapat di punggung jalal. Jalal berkata, "aku sudah berjanji padamu, Ratu Jodha. Aku berjanji tidak akan menyentuhmu tanpa seizinmu. Tapi malam ini, sepertinya, kau sudah memberiku izin. Itulah kenapa kau memanggilku utk datang ke kamarmu." Jodha melepas genggaman Jalal & membalikan badan, "aku tidak memanggilmu utk datang ke kamarku." Jalal kembali memeluk dari belakang & berbisik dekat di telinganya, "kalau memang begitu, kalau kau suruh aku pergi...aku akan pergi. 

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 130

Katakan...apakah kau menyuruhku pergi?" Melihat Jodha hanya diam saja, Jalal segera mematikan lilin~ Jalal sudah setengah mabuk. Dia tersenyum sendiri sambil menatap Jodha. Nyanyian Ram belum selesai, tapi Jalal sudah berdiri. melihat itu, Maham mendekatinya & bertanya, "Yang mulia, Ramtanu belum selesai, kenapa kau pergi?" Sambil senyum-senyum Jalal berkata, "badi ami, aku rasa aku harus pergi sekarang." Jalal kemudian melangkah pergi. Maham memanggil, "Yang Mulia..." Tapi Jalal terus melangkah. Para menteri yg berdiri saat melihat Jalal berdiri kembali duduk setelah Jalal pergi. Ramtanu menyelesaikan lagunya.

Jalal sedang berjalan dgn sempoyongan ketika maham mencegatnya & memberi salam. Jalal dgn gugup membalas salam maham. Maham sambil tersenyum berkata, "aku rasa sekarang kau mau pergi ke kamarmu." Jalal menganggu sambil tersenyum, "kau benar, badi ami." Jalal hendak melangkah pergi, tapi maham menahannya, "katakan padaku Jalal, kau kelihatannya sangat bahagia, ada apa?" Jalal menjawab, "aku bahagia karena mendengar surat dari ratu Jodha." Maham tertawa, "ya Allah. Aku tidak percaya ini jalal, selamat. Aku turut bahagia jika kau merasakan perasaan ini. Akhirnya hatimu luluh." 

Jalal ikut tertawa & berkata, "aku sebaiknya pergi tidur." Jalal melangkah pergi, sekali lagi maham menahanya, "tidak Jalal. Jalal ratu Jodha adalah ratu utamamu, yg sudah kau beri banyak waktu & pengertian. Ratu Jodha telah mengekspresikan cintanya padamu. Sekarang giliranmu utk mengekspresikan cintamu padanya. Ratu Jodha telah mengundangmu ke kamarnya. Sebaiknya kau pergi ke sana." Jalal mengangguk. Maham melanjutkan, "aku ingin memberitahumu sesuatu. Saat kau datang pada ratu Jodha, mungkin saja dia akan berpura-pura. Dia mungkin akan jual mahal. Mungkin juga dia akan menolak kau dekati. Jangan perdulikan semua itu & jangan berpikir kalau dia tidak mencintaimu. Aku rasa sekaranglah saatnya kau pergi ke kamarnya ratu Jodha. Cintamu itu sedang menunggumu." Jalal mengangguk mengerti, "selamat malam, badi ami." Maham dgn tertawa senang balas mengucapkan selamat malam. Lalu dgn agak sempoyongan Jalal pergi ke kamar Jodha. Maham menatap kepergiannya dgn licik. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 131