Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 129

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 129 - Jodha sedang duduk melamun di kamarnya.  Moti datang sambil membawa nampan & meminta Jodha ganti baju sebelum tidur. Moti meraih tangan Jodha utk melepas gelang & perhiasannya ketika dia menyadari kalau Jodha sedang melamun. Moti bertanya, "Ada apa, Jodha? Apa yg kau pikirkan?" Jodha menjawab kalau dirinya sedang memikirkan Bakshi Bano, "Moti, bukankah cinta itu aneh? Orang yg sedang jatuh cinta itu lupa segalanya. Cinta itu tidak ada batasnya. Contohnya bakshi bano. Dia tahu kalau Sharifudin itu penjahat, tapi dia sangat mencintainya. Menurut dia Sharifudin itu bukan penjahat. Dia tidak berhenti menangis saat dia bicara denganku, membicarakan Sharifudin. Kenapa cinta itu aneh sekali Moti?" Moti menyahut, "aku tidak tahu. Katakan padaku, apa kau sudah bertemu dgn kaisar?" 

Jodha berkata, "aku sudah bertemu denganya tapi aku belum menemukan waktu yg tepat utk bicara denganya." Moti dgn heran bertanya, "kalau begitu apa yg kau lakukan?" Jodha menajwab, "tidak ada. Jika sesuatau tidak dikerjakan dgn tepat waktu, maka nilai dari perbuatan itu akan hilang. ~Jodha menerawang sesaat, lalu dia tersenyum~ Moti, aku punya beberapa pekerjaan untukmu. Ambilkan pulpen & kertas untukku." Moti menatap Jodha dgn heran, "kertas & pulpen? Kau ingin menulis surat utk siapa tengah malam begini? Apa kau sedang rindu pada orang-orang di Amer?" Jodha menjawab, "aku ingin menulis surat pada yg mulia. Aku rasa aku akan menulis surat padanya utk mengekspresikan rasa terima kasihku padanya. Dia akan tahu apa yg ingin aku katakan padanya. Surat akan lebih pantas dalam keadaan seperti ini." tanpa bertanya lagi, Moti segera pergi mengambilkan pena & kertas utk Jodha.

Sharifudin sedang di bawa ke penjara. Dia di kurung dalam kurungan yg sama dgn adham. Mereka berdua terkejut melihat satu sama lain. Adham menyapa  lebih dahulu, "aku sangat terkejut melihatmu." Sharif membalas dgn kalimat yg kurang lebih sama, "aku juga tidak menduga akan bertemu di sini. Kenapa anak dari Perdana Menteri bisa ada dalam jeruji ini?" Adham melarang sharif mengkhawatirkan dirinya. Aku tidak punya kesempatan utk kabur sepertimu. Kau malah tertangkap. ~Sharif tertawa~ Kenapa kau tertawa?" Sharif menjawab, "Adham, aku tidak tertangkap. Aku sengaja melakukan ini." Adham dgn penasaran bertanya, "apa maksudmu?" 

Sharif menjelaskan, "abu mali telah kalah di medan perangnya. Aku tidak ingin mati di medan perang. Jika aku mati, bagaimana mungkin aku mendapatkan tahtanya? Bukan keputusan yg bijak, kabur dari Agra kalau aku ingin tahta. Aku harus tetap di agra." Adham bertanya, "bagaimana kalau Jalal membunuhmu?" Sharif tertawa, "aku yakin dia tidak akan sanggup melihat adiknya menjadi janda lagi dgn membunuhku. Aku akan aman di sini. & merencanakan sesuatu utk Jalal." Sharif sudah membalikan badan akan pergi, tapi dia mengurungkan niatnya, dia kembali menatap Adham & bertanya, "dan kau? bagaimana kisahmu?" Adham menjawab, "ada beberapa kesamaan dalam kasus kita ini. Kau berusaha memisahkan Jalal dari istrinya, aku juga begitu. Ceritanya panjang. Kita berdua akan punya banyak waktu. Ayo duduk & saling mendengarkan kisah masing-masing. Ayolah.." Sharif tertawa terkekeh, Adham tersenyum geli. Keduanya lalu duduk & saling menceritakan kisahnya masing-masing.

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 129

Jodha menulis surat utk Jalal, yg isinya antara lain: "Salam yg Mulia, ini Ratu Jodhamu. Aku tidak tahu bagaimana memberitahumu. Aku sangat terkesan dgn keputusanmu di dalam kasus Tasneem. Aku sangat bahagia dgn keputusan adilmu. Aku ingin memgucapkan terima kasih padamu tapi tidak mendapat kesempatan yg baik karena itu aku menulis surat ini. Ratu mu Jodha." Selesai Jodha menulis surat, dia membacanya sekali lagi. Moti membawa stempel Jodha, Jodha memberi cap nya di surat & menyuruh moti memberikan surat itu pada Jalal.

Saat itu Jalal sedang bersama Maham. Jalal terlihat sedih, Maham berkata, "aku sedih karena orangmu sendiri mengkhianatimu. Baik Adham Khan ataupun Sharifudin." Jalal menyahut, "kau tidak perlu marah tentang itu, Badi ami. yg Mulia punya banyak teman, juga banyak musuh. Khan Baba selalu memberitahuku, kalau yg Mulia dapat menghancurkan musuh yg mengganggunya dgn menghukum mereka. Baik Adham ataupun Sharif, mereka adalah ksatria, tapi mereka telah menjadi pengkhianat. Mereka berdua berkonspirasi melawan istri-istriku. Sharifudin membuat aku & Ratu Jodha berselisih. & Adham khan ingin aku menceraikan Ratu Ruqaiya." 

Tiba-tiba terdengar pemberitahuan kalau Moti ingin bertemu Jalal. Jalal memberi izin. Moti masuk, dia memberi salam pada Jalal & Maham lalu menyerahkan surat dari Jodha pada Jalal. Tapi Maham anga yg menerimanya. Setelah itu Moti berpamitan. Jalal merasa heran & berkata, "ratu Jodha, seharusnya kau langsung menemuiku saja daripada menulis surat untukku. Ngomong-ngomong, Maham anga, tolong bacakan suratnya." Maham menolak, "bagaimana mungkin aku membaca surat ini, Jalal? Ini surat dari istri utk suaminya. Aku minta maaf, aku tidak bisa membacakan surat ini untukmu." Jalal membujuk maham, "kau punya hak badi ami. Seperti kau tahu aku tidak bisa membaca atau menulis. Aku mohon bacakan untukku." Melihat tatapan memohon Jalal, Maham akhirnya setuju. Maham membuka surat dari Jodha & berpikir, "ini kesempatan yg bagus utk memberikan pelajaran kepada ratu Jodha." 

Maham membaca surat Jodha, yg isinya kemudian di tambah olehnya sendiri menjadi: "Salam utk yg Mulia dari ratu Jodha. Aku tidak tahu bagaimana cara mengatakan padamu apa yg ada dalam pikiranku. Aku sangat terkesan & bangga dgn keputusanmu dalam menangani kasus Tasneem. Aku tidak bisa mendapatkan kesempatan yg tepat utk memberimu selamat. karena itu aku menulis surat ini. utk memberimu selamat atas keadilan itu." Maham menatap Jalal sambil berkata, "lalu dia menuliskan: yg Mulia kau telah melaksanakan tugasmu sebagai seorang suami pada istri. & sekarang aku ingin melaksanakan tugasku sebagai seorang istri pada suaminya. ~Maham beberapa kali melirik Jalal untk melihat reaksinya, tapi Jalal tetap tenang~ Aku ingin kau datang ke kamarku besok malam & menginap di kamarku. yg mulia aku ingin mengakui kalau aku cinta padamu." 

Jalal terlihat sangat bahagia mendengarnya, walau begitu dia tetap terlihat tenang & berusaha menyembunyikan perasaannya. Maham melanjutkan, "dari istri utamamu, Ratu Jodha." Maham menatap Jalal, sambil tertawa bahagia dia berkata, "selamat yg Mulia. Ratu Jodha akhirnya mencintaimu. Aku turut bahagia untukmu. Selamat." Jalal menatap Mahan dgn heran, "aku terkejut, badi ami. Kenapa kau masih bisa bahagia padahal Adham khan mendekam di penjara." Maham mengelak, "aku turut bahagia untukmu, Jalal. Kau juga putraku. Salah satu anakku telah membuatku marah. Sementara yg satu lagi membuatku sangat bahagia." sambil tertawa bahagia, Maham mencium kening Jalal. Tanpa pamitan, Jalal lalu pergi meninggalkan Maham yg menatapnya sambil menyerigai licik. Dalam hati maham berkata, "akan ada sebuah perayaan. utk mengingat apa yg terjadi besok malam, rencanaku akan berhasil dgn bantuan Ramtanu Shahab."

Kembali ke Musoleum Akbar utk mendengarkan percakapan Jiwa Jodha & Akbar.

Suara Jiwa Akbar: "ada lirik di sebuah lagu yg ada hubungannya denganku yg di bawakan oleh Tansen. ~Di suatu tempat, Ramtanu sedang memainkan alat musiknya. Saking merdunya, sampai merpati berduyun-duyun datang menghampirinya~ Ramtanu Pandey menggambarkan cinta di dalam hidupku. Musik Tansen telah merubah hidupku."

Maham menemui Jalal di kamarnya & memberi salam. Jalal yg sedang duduk membalas salam maham & berkata, "kau kelihatan bahagia, silahkkan duduk." Maham duduk didepan Jalal sambil tertawa gembira, "terima kasih, Jalal. Ada alasannya kenapa aku bahagia. Aku punya ide utk merayakan kesenangan ini." Jalal mengangguk & berkata, "katakan padaku."  Maham memberitahu Jalal kalau ada seorang penyanyi yg sangat bagus, "...di kerajaan Raja Ramchandra Baghel. Suaranya seperti sihir." Jalal bertanya, "apa yg kau maksudkan itu Ramtanu?" Maham dgn gembira menyahut, "benar." Jalal berkata, "aku pernah mendengar tentang kemampuannya. Orang-orang merasa kagum setelah mendengar nyanyiannya." Maham bertanya, "apakah kita bisa mengundang dia utk perayaan besok?" Jalal setuju, dia akan mengirimkan undangan secara pribadi pada Ramtanu utk memintanya tampil di perayaan besok. Maham berkata kalau dirinya akan melakukan semua persiapan kalau Jalal mengizinkan. Jalal berkata, "izin di berikan badi Ami." Maham mengucapkan terimakasih & pergi, setelah sebelumnya sempat melirik Jalal sambil tersenyum licik.

Jalal mengirim undangan pada Ramtanu Pandey agar tampil menyanyi di acara perayannya. Tapi sepertinya Ramtanu merasa keberatan utk tampil di kerajaan Mughal. Ramtanu berkata, "kenapa aku harus pergi & tampil di kerajaan ini?" King Riwa Naresh memberi penjelasan, "dia adalah yg Mulia dari kerajaan Mughal. Dia orang terkuat di negeri ini. Menurutku sebaiknya kau menerima undangannya." Ram menyahut, "Yang Mulia, aku sangat ingin yg Mulia. Tapi seberapa tahukan sang yg Mulia itu tentang musik?"

Narator berkata: dgn izin Raja Ramchandra Baghel, Tansen menerima undangan yg Mulia utk tampil di kerajaanya. Semua orang di istana Agra senang mendengar berita ini. & akan menjadi hal yg fenomenal bisa melihat musisi terbaik yg akan tampil di kerajaan Mughal.

Ratu Hamida & Jiji anga sedang duduk berhadapan & berbincang. Jiji anga memuji maham anga, "idenya Maham anga itu sangat luar biasa. Aku pernah mendengar jika Ramtanu adalah musisi yg terhebat." Ratu Hamida sambil tertawa gembira mmenyahut, "aku harap sihir dari musiknya itu bisa membawa Jalal & Jodha bersama-sama."

Di halam istana, pada Resham maham berkata, "aku mengundang Ramtanu agar Jalal & Jodha bersatu. Ramtanu akan mengeluarkan mantranya tapi akulah yg akan mendapatkan keuntungan dari keadaan ini."

Di kamarnya, Jodha telihat sangat bersemangat mendengar kalau Ramtanu akan tampil di Agra. Pada Moti Jodha berkata, "ini berita yg sangat luar biasa. Aku sangat beruntung sekali akan mendengar suaranya. Aku bisa mendengarkan sihir dari musiknya itu. Aku merasa terberkati bisa mendengar dia." Melihat Jodha sangat senang Moti tersenyum & berkomentar, " kau kelihatan sangat senang." Jodha menyahut, "ya, Moti. Sujamal bhaisa selalu membicarakan tentang kehebatannya. Aku merasa bangga ada musisi hindustan yg akan tampil di kerajaan Mughal. Dia adalah musisi terbaik. ~Jodha membayangkan Ramtanu sedang memainkan musiknya~ Atmosfir yg ada di sekeliling dia keluar dari nada yg dia mainkan. Moti, tidak ada yg akan aku minta lagi jika aku bisa mendengar suaranya.

Narator berkata: semua orang di istana agra sedang menunggu kedatangan Ramtanu. yg Mulia & orang-orang menunggu musisi terbaik Ramtanu Pandey. Ramtanu Pandey sedang dalam perjalanan ke istana Agra yg akan membuat reputasi dia di hormati, di hargai & dia akan mendapatkan nama baru Tansen. Ramtanu Pandey tidak pernah menyangka jika dia akan berada di antara 9 permata kerajaan mughal.

Ramtanu tiba di Angori Bagh, seorang pelayan bertanya apakah dia bisa membawakan alat musiknya? Ramtanu menolak, "aku mencintai alat musikku lebih dari hidupku. Aku tidak akan memberikannya kepadamu." Atgah khan menyambut kedatangan Ramtanu Pandey. Atgah memberinya salam & menyapa, "aku ucapkan selamat datang pada Raja Musisi di istana kerajaan Mughal." Ram akan melangkah mengikuti Atgah, ketika dia melihat burung merak & mengagumi keindahannya. Ram tidak jadi masuk ke istana, dia duduk di sofa, membuka alat musiknya & mulai memainkannya. Mendengar alunan alat musik Ramtanu, burung merak memekarkan ekornya dgn indah. Semua orang yg melihatnya menjadi terkagum-kagum. utk sampai di aula sidang, Ram harus melewati taman, saat menginjak tanah, dia merasakan sesuatu di sepatunya, dgn berpegangan di pundak pelayannya, Ram menatap sepatunya, dia melihat tanah mengotori sepatunya & berkata, "tanah di kerajaan ini kelihatannya tidak bagus. Tanahnya sudah mengotori sepatuku. ~atgah hanya menatap, tapi tidak komentar~ Ayo lanjutkan."

Ram akan memasuki ruang sidang. Pengawal mengumumkan kehadirannya. Para ratu terlihat bersemangat, terutama Jodha. Hoshiyar berbisik di telinga Ruq, "kau lihat itu Ratu, semua orang sudah merasa kagum dgn melihat kedatangannya." Ruq balas berbisik, "aku dengar jika suaranya itu sangat bagus sekali. Begitu juga dgn kepribadiannya. Seorang penyanyi sedang menyambut Ramtanu dgn nyanyiannya. Ramtanu menoleh ke arah penyanyi itu & protes, "nadanya kurang tepat. Ada waktu yg tepat utk setiap nadanya." Mendengar teguran Ram terhadap penyanyi itu, semua orang terdiam & menatapnya dgn kagum. Atgah membawa Ram kehadapan Jalal. Jalal berkata, "aku mengucapkan selamat datang padamu di kerajaan Muhal. Aku sudah mendengar tentangmu." 

Ramtanu balas menyapa, "aku juga pernah mendengarmu & aku merasa kagum juga padamu." Jalal memberi salam pada Ramtanu, Ram menyahut, "pranam." Jalal kemudian berkata, "keinginanku utk bertemu denganmu sudah terlaksana, aku berharap akan mendengarmu bernyanyi malam ini. Kau bisa istirahat di kamar tamu kerajaan." Ramtanu dgn pedas menjawab, "aku datang kesini bukan utk istirahat yg Mulia. Aku datang karena undanganmu itu & karena perintah dari Rajaku. Aku akan pergi setelah perayaannya selesai." Jalal tersenyum, "kau bebas utk menentukan kapan kau akan pergi. Aku rasa kau tidak suka udara di Agra." Ramtanu menyahut, "aku ingin memberimu selamat atas dugaanmu itu tentang aku. Aku minta izin utk pergi." Jalal memberi izin & memberi isyarat pada Atgah agar mengantar Ram. Ram tanu memberi salam sebelum pergi. Jalal mengantar kepergian Ram sambil   tersenyum peruh arti.

Jodha sedang memetik bunga di taman di temani para pelayan. Reva berkata, "bunga-bunga ini cantik sekali, Ranisa." Jodha berkata, "tidak di ragukan lagi jika dia itu adalah seniman yg luar biasa." Reva heran mendengar jawaban Jodha, "aku sedang membicarakan bunganya." Jodha menyahut, "aku sedang membicarakan Ramtanu. Kemampuan & martabatnya itu sangat luar biasa. Pasti keadaan di istana akan menjadi ceria utk penampilannya." Entah dari mana, tiba-tiba Jalal muncul di depan Jodha & berkata, "aku senang mendengar jika kau sungguh senang dgn perayaan malam ini." Jodha mengangkat wajahnya menatap jalal & memberi salam, "pranam yg Mulia." Jalal membalas salam Jodha, "adab. Aku tidak mengerti dgn pengamatanmu. Tentang mertabatnya ramtanu. Aku tahu kalau musisi itu punya sikap yg aneh. & aku melihat itu di Ramtanu juga." Jodha menyahut, "memikirkan siapa pria yg terbaik adalah pria yg memiliki sikap yg aneh. Contohnya ..kau." Jalal tersenyum & berkata, "aku anggap itu sebagai pujian." 

Jodha balas tersenyum & berkata, "Aku ingin berterima kasih padamu. Karena mengundang Ramtanu Pandey utk tampil malam ini. Aku sangat bahagia." Jalal menatap Jodha dgn tatapan penuh arti, "aku senang mendengar jika usahaku ini bisa membuatmu bahagia." Jodha menyahut, "ya. Tentu saja, usahamu yg membawa dia kesini. Tapi aku yakin jika ide utk membawa dia kesini itu bukan idemu." Jalal mengerutkan kening & bertanya, Kenapa kau bisa berpikir jika itu bukan ideku?" Jodha tersenyum, "aku bisa melihat itu. Musik adalah bukan salah satu kesukaanmu." Jalal bertanya, "kenapa kau berpikir seperti itu? Musik itu bukan milik orang yg menyanyikan atau memainkannya saja. Ratu Jodha, ada sebuah nada yg tercipta dari langkah gajahku. Dari benturan pedang juga tercipta sebuah nada. Suara derikan dari baju perang itu juga ada musiknya. Itulah bedanya nada dari Ramtanu & aku."

Jodha sangat kagum dgn pemikiran Jalal, "pengamatanmu sangat bagus, yg Mulia, begitu pula contoh yg kau berikan. Musik itu tidak ada batasannya." Jalal dgn rasa ingin tahu bertanya, "Apa kau tahu mengapa?" 

Jodha sambil menerawang berkata, "musik itu bisa sampai kesebuah tempat di mana yg lainnya tidak bisa. Ada suara musik saat fajar datang. Ada suara musik dari suara turunnya hujan & derasnya sungai. Ada suara musik dari kelembutannya bulan. & di dalam warna bulu burung merak, jika orang bisa merasakannya. Ada sebuah musik di semua makhluk ciptaan tuhan. Ada musik di bunga yg sedang mekar & suara lebah yg mengelilinginya. Ada sebuah musik di desirnya angin. Ada musik di serbetnya pelayan. Ada sebuah musik di dalam doa & suara bel. Ada musik di sunyinya malam & ada musik di suara loncengnya kerbau. Ada musik di lagu nina bobonya. Musik itu ada di mana-mana. Sepotong kayu itu bisa menjadi seruling. Musik itu adalah bagian dari semuanya, sama seperti jiwa. Sangat sulit sekali merasakan sebuah musik & ada tidak ada nyawa di alat musiknya. Apa menurutmu mungkinkah ada batasnya dari sebuah musik?"

Jalal menatap Jodha dgn kagum, "subhanallah, Ratu Jodha. Mungkin aku tidak tahu bagaimana batas dari musik itu. Tapi yg aku tahu adalah kalau kau itu sangat senang berbicara." Jodha tertawa, "malam ini juga tidak ada batasannya." Mendengar kata-kata Jodha, Jalal teringat surat Jodha yg di baca Maham anga, ~"Yang Mulia aku ingin mengakui kalau aku cinta padamu. Aku ingin kau datang ke kamarku malam ini. & menginap di kamarku malam ini."~ jalal tertunduk penuh pengertian. Jodha dgn gembira berkata, "aku sangat penasaran malam ini." Jalal menyahut sambil menatap Jodha dgn tatapan yg susah di artikan, "aku juga tidak sabar menunggu malam ini, ratu Jodha." Jodha tertawa bahagia.... tanpa tahu maksud sebenar dari kata-kata Jalal. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 130