Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 126

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 126 - Lama Jalal memeluk Ruqaiya dgn penuh kasih sayang & kesedihan.  Air mata Jalal mengalir deras di pipi. Begitu pula Ruqaiya. Setelah cukup lama, Jalal melepas pelukannya. Ruqaiya menatap jalal & mengucapkan terimakasih, "perjalanan hidup bersamamu sangat luar biasa. ~Ruqaiya menyentuh pipi Jalal~ Kau selalu bersamaku. Saat aku minta cahaya, kau berikan aku matahari. Kau berikan aku posisi sebagi istri kepala & teman baikmu. Terima kasih. Tapi bagaimana dgn hidupku kalau tanpa dirimu? Aku sangat berterima kasih utk semua kenangan ini. Tapi Jalal, aku akan mati tanpa dirimu. Aku tak bisa berpisah darimu. Jodha pasti akan mendekatimu. jalal, berjanjilah kau tidak akan melupakan aku. Walaupun Jodha mendekatimu, aku akan tetap mencintaimu. Aku akan mati tanpa dirimu, Jalal. Selama ini aku selalu bersamamu. Kau selalu ada saat aku membutuhkanmu, & juga sebaliknya. Aku akan mati...." Jalal menutup bibir Ruqaiya agar tida mengatakan apap-apa lagi. dgn air mata kembali berderai, Jalal meraih tubuh Ruqaiya & memeluknya lagi.

Salima sedang berbincang-bincang dgn Jodha. Dia memberitahu Jodha kalau baru saja membacakan surat Ruqaiya utk Jalal. Masih larut dalam kesedihan, Salima berkata, "airmataku tak bisa berhenti, Ratu Jodha, saat membaca surat Ratu Ruqaiya." Jodha dgn kesedihan yg nampak jelas di wajahnya berkata dgn nada prihatin, "dia pasti sangat sedih." Salima berkata, "aku bisa mengerti perasaan dia, Ratu Jodha. Ratu Ruqaiya ingin bertemu dgn kita sekarang." Baru selesai salima ngomong begitu, Ruqaiya muncul. dgn langkah gontai dia menghampiri Jodha & Salima. Jodha & salima segera berdiri menyambutnya. Ruqaiya tersenyum tipis pada Salima. 

Lalu dia menatap Jodha & berkata, "Ratu Jodha, apa kau ingat peristiwa saat seekor macan menyerang Jalal? Kita semua mendoakan dia agar dia selamat. & aku pikir, doakulah yg paling tulus. Tapi sepertinya tidak ada yg mendoakan aku. Itu sebabnya besok aku akan pergi dari sini." Jodha & Salima meneteskan air mata mendengarnya. Ruqaiya menepuk tangannya dua kali. Dua orang pelayan masuk sambil menggotong peti yg indah & meletakkanya di sofa. Ruqaiya berkata, "ini adalah cap istri kepala milikku, & aku memberikan ini padamu ratu salima." Salima tidak menyahut, dia menangis. Ruqaiya kemudian berkata, "Ratu salima, aku ingin bicara berdua dgn ratu Jodha." Jodha sedikit kaget mendengarnya. Ruqaiya menatap Jodha dgn tajam. Salima tanpa bertanya segera meninggalkan Ruqaiya & Jodha.

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 126

Ruqaiya melangkah mendekati Jodha, keduanya berhadapan. Ruqaiya berkata denga ketus, "jangan sedih, ratu Jodha. Posisi salima & usia dia lebih tua darimu. Sebelum aku pergi dari harem, aku inginkan sesuatu darimu." Jodha bertanya, "apa itu, Ratu Ruqaiya?" Ruqaiya mengatakan kalau Jodha sangat pandai merias, "aku ingin kau meriasku. Kupikir Jalal akan menyukainya. Selama ini aku belum mencobanya. Karena aku pikir Jalal terkesan dgn pemikiranku. Tapi kau membuktikan kalau aku salah. Jalal tidak punya hati. Karena itu dia menceraikan aku. Kau pasti bertanya-tanya kenapa aku ingin kau meriasku. Karena kau adalah penyebab kepergianku. karena ingin menguasai harem, kau membuat Jalal menceraikan aku. Kau menggunakan tasneem & adham sebagai alasan utk bisa mengusirku dari sini." Jodha sambil menangis berkata, "itu tidak benar, ratu Ruqaiya. Aku tidak pernah berpikir utk merebut Yang Mulia darimu." Ruqaiya dgn tatapan sinis berkata, "jangan pura-pura menangis! aku tidak percaya padamu. Semua ini adalah karena dirimu. jadi kau tidak perlu pura-pura di depanku. Kau siap-siap saja meriasku. karena malam ini adalah malam terakhirku bersama suamiku." dgn tatapan kesal & marah, Ruqaiya meninggalkan Jodha yg seperti tak percaya dgn segala tuduhan yg di dengarnya dari Ruqaiya.

Jodha terhenyak sedih dgn air mata menetes di pipinya. tatapannya menerawang jauh seolah ingin melihat duduk persoalan sebenarnya. Tiba-tiba dia seperti menyadari sesuatu. Jodha cepat-cepat menghapus air matanya sambil berkata, "kalau menurutmu aku penyebab semua ini, maka aku tidak akan biarkan ini terjadi. Aku pasti akan cari jalan.

Jodha berjalan pelan sambil berpikir. Dia teringat bagaimana dia melakukan sesuatu yg membuat rakyat datang ke istana di hari ulang tahun Jalal utk mendoakannya. Sepertinya ide Jodha utk menyelamatkan perkawinan Ruqaiya juga akan menyertakan rakyat Agra. Jodha berhenti di depan kamar senjata & bertanya pada pengawal, "Yang Mulia kemana?" Pengawal menjawab, kalau Yang Mulia tidak tidak ingin bertemu siapapun. Jodha tidak memperdulikannya. Pengawal memberitahunya lagi kalau Jalal tidak mau bertemu siapapun. Jodha tidak perduli. Dia tetap menerobos masuk & menemui Jalal yg saat itu sedang duduk mengasah pisau dgn wajah muram. Jalal tidak mengangkat kepalanya, dari gaun yg di kenakannya, Jalal bisa tahu kalau itu Jodha. Kata Jalal, "seharusnya kau tidak berada di sini, Jodha." Jodha menyahut, "begitu juga dirimu. Kau seharusnya tidak berada di sini." dgn gusar Jalal berkata kalau dia sedang tidak ingin berbicara, "sebaiknya kau pergi saja." Jodha mengingatkan Jalal tentang peristiwa yg terjadi di ulang tahunnya, "kau ingat hadiah & doa dari rakyatmu?" Mendengar itu, Jalal segera berdiri didepan Jodha dgn tangan terlipat di belakang punggung, "tentu aku ingat, Jodha. Tapi doa mereka sedang tidak bersamaku saat ini. Sekarang mereka membenciku atas posisiku & keputusanku. Mereka membenciku, Ratu Jodha." 

Jodha menyahut, "yang mereka benci Adham, yg Mulia. Bukan dirimu." Jalal berkata, "aku tahu, ratu Jodha. Kalau adham yg bersalah, bukan aku. Itulah yg sebenarnya terjadi sekarang. Tapi mereka menyalahkan aku" Jodha dgn cepat menyahut, "kalau begitu katakan yg sebenarnya. Beritahu mereka kalau Adham Khan yg salah bukan dirimu." Jalal menyahut kalau dia tidak bisa melakukan itu. Jodha berkata, mungkin Jalal tidak bisa, tapi Ruqaiya bisa. Jalal menatap Jodha tak mengerti, "aku tak mengerti apa maksudmu, Ratu Jodha" Jodha menjelaskan, "yang mulia, kita harus melakukan sesuatu agar pelaku sebenarnya tertangkap & kau tidak disalahkan. Rakyatmu bahagia melihatmu & Ruqaiya bersama. Jadi kalau Ruqaiya yg mengatakan pendapatnya dihadapan mereka, mereka akan mendengarkan dia. dgn cara ini, suaramu akan sampai pada rakyat tanpa kau perlu berdiri didepan mereka." Jalal menatap Jodha & mengangguk setuju dgn idenya. Jodha tersenyum.

Tanpa membuang waktu, jalal segera menemui Ruqaiya. Ruqaiya sedang duduk sambil bersedih. Melihat Jalal dia tidak berdiri menyambutnya, dia tetap duduk di tempatnya. Jalal berdiri jongkok di depan Ruqaiya & berkata, "aku punya solusi utk masalah kita ini. kau akan bicara pada rakyat & buat mereka emosi." Ruqaiya dgn heran bertanya, "kenapa bukan kau saja?" jalal menyahut, "aku merasa mereka akan senang mendengar dari Ratu mereka. jadi kau yg harus bicara pada mereka semua." Ruqaiya dengan bingung bertanya, "tapi apa alasannya?" Jalal memotivasi Ruq, "karena mereka sayang pada Ratunya." Ruqaiya masih tidak paham, "tapi aku tidak mengerti, kenapa harus aku?" Jalal tidak menjawab, dia hanya tersenyum.

Jalal menyuruh pengawal memanggil Atgah. Atgah datang menemui Jalal & bertanya, "yang Mulia, anda memanggilku?" Jalal menjawab, benar, Atgah Shahab. Aku ingin kau mengumpulkan rakyat & beritahu mereka kalau Ratu Ruqaiya ingin bicara pada mereka semua." Atgah menyahut, "perintahmu akan kulaksanakan, yg mulia." Sepeninggal Atga, Jalal berpikir, "aku ingin tahu apakah rencana ini akan berhasil."

Berita tentang Ruqaiya yg akan berbicara di hadapan rakyat tersebar secepat angin. Para ratu & pelayan membicarakannya. Seorang pelayan berkata, "katanya Ratu Rudqiya ingin berbicara dgn Rakyat." Seorang pengawal juga memberitahu pengawal yg lain, "kau sudah dengar? Kabarnya Ratu Ruqaiya ingin bicara di depan rakyat." Resham menemui maham dgn cemas & berkata, "bahaya, Nyonya. Ratu Ruqaiya ingin bicara di depan rakyat." Maham terlihat kaget & berpikir, "apa maksudnya ini?"

Ruqaiya sedang menuju ke Balkon Istana utk berbicara pada rakyatnya. Di jalan dia berpapasan dgn Jodha. Keduanya saling berhadapan. Jodha tersenyum pada Ruq, tapi Ruqaiya malah menatapnya dgn tatapan Tajam & geram. Pada Jodha Ruqaiya berkata, "kau bahagia melihatku seperti ini? Hubunganku terancam gara-gara kau. Aku tidak terima. Tunggu saja nanti! Aku akan membuatmu jauh lebih menderita. Daripada yg kau lakukan padaku sekarang ini." Setelah mengancam Jodha, Ruqaiya melanjutkan langkahnya begitu saja. Jodha hanya diam mendengar ancaman Ruqaiya.

Ruqaiya berdiri di atas balkon di hadapan rakyat dgn di dampigi oleh para ratu, termasuk Hamida, salima, Gulbadan, & Jiji anga. Tapi Jodha tidak ada di sana. Rakyat bersorak sorai mengelu-elukan Ruqaiya dgn berteriak, "panjang umur bagi Ratu Ruqaiya! Panjang umur bagi Ratu Ruqaiya!" utk menenangkan rakyat, 

Ruqaiya mengangkat tangannya & berkata, "aku senang sekali kalian semua menyayangi aku. Aku selama ini selalu memikirkan kesejahteraan kalian semua. Beberapa tradisi ada yg menghambat kesuksesan negara. Salah satunya adalah pernikahan di bawah umur. & itulah yg sedang kita alami saat ini." Maham & Jodha mengintip dari balik kisi-kisi jendela yg berbeda. Mata maham terbuka lebar penuh kekhawatiran & kecemasan. Sedangkan Jodha menatap dgn penuh harap, kalau idenya ini akan berjalan lancar. Selain jodha & Maham, Ada jalal juga yg di dampingi Atgah sedang mendengarkan pidato Ruqaiya dari balik jendela. Ruqaiya melanjutkan, "tradisi menikah di bawah umur adalah budaya kita. & sampai sekarang masih tetap berlaku di seluruh kerajaan. Tapi Yang Mulia harus menjadi contoh tauladan. Itu sebabnya Yang Mulia membuat peraturan ini. & ini bukan utk menghancurkan kalian. Yang Mulia melakukan ini utk kebaikan kalian semua. Agar anak-anak kalian bisa menikah di saat yg tepat. Agar anak-anak kalian memiliki masa kecil yg bahagia. Tapi Komandan Adham Khan menghina pernikahan kami berdua yg kami lakukan saat Yang Mulia & aku masih kecil. karena itu, besok Yang Mulia akan menceraikan aku." 

Maham terbelalak tak percaya, kalau Ruqaiya di hadapan rakyatnya menyalahakan Adham khan. Ruqaiya melanjutkan, "dan semua ini terjadi karena perbuatan Adham Khan. & karena Adham Khan, hubungan kami akan segera berakhir." Begitu Ruqaiya berhenti bicara, Rakyat berteriak-teriak dgn marah menyuruh Adham khan keluar & menghukumnya. Ruqaiya kembali berkata, "Yang Mulia sudah melakukan yg terbaik. & aku berterima kasih pada kalian semua. Atas dukungan kalian pada kaisar. Aku sangat berterima kasih atas kasih sayang kalian padaku. Salam." Selesai Ruqaiya berpidato terdengar teriakan, "Adham Khan telah bersalah! Hukum Adham khan!" Ruqaiya menatap rakyatnya. Maham terperanjat ketakutan.

Adham dgn marah menendang piring buah. Maham menenangkannya. Adham dgn emosi berkata, "adham tidak takut siapapun!" Setelah berkata begitu, adham hendak berlari keluar. Tapi Maham mencegahnya sambil berteriak khawatir, "adham! Hentikan! Kau tidak sadar apa yg sedang terjadi? Mereka semua membencimu. Kau harus sembunyi dulu utk sementara waktu. Kau tidak boleh keluar dari kamarmu!" Adham balas berteriak, "ibu! Aku tidak takut pada mereka! Aku akan hadapi mereka!" Adham berusaha utk keluar, Maham memegang lengannya menahannya agar tidak pergi, "Adham, hentikan! kau jangan keluar. Kau akan mati kalau keluar. Dengarkan kata-kataku! Kau harus tetap di kamarmu & jangan keluar! Ikuti perintahku. Kumohon dengarkan perkataanku! Tenanglah."

Adham duduk di kursi, Maham mengelus-elus pundaknya. Tatapan Adham menerawang jauh. Dia membayangkan dirinya keluar dari pintu gerbang, berjalan gagah & lengkap bersenjata. Tiba-tiba Rakyat mengerubuti & menyerangnya. Adham berhasil membunuh beberapa dari mereka. tapi kekuatan yg sangat banyak telah membuat dia kalah & jatuh tersungkur. Membayangkan itu, Adham mau tak mau panik juga. Sementara di luar teriakan rakyat semakin keras. Mereka ingin adham khan di hukum mati.

Kemarahan rakyat sudah sampai pada puncaknya. Mereka menuntut Adham Khan di serahkan pada mereka utk di hukum mati. Atgah terpaksa mengerahkan pasukan sebanyak-banyaknya utk memperketan keamanan di gerbang istana. Sehingga rakyat tidak dapat masuk istana. Resham dgn berlari-lari menemui Maham, "nyonya! Semua orang minta Adham Khan keluar. Mereka semua ingin menghukum adham khan! Tuan Adham khan dalam masalah besar!" Mendengar informasi Resham, Adham berteriak, "diam!" Maham & Resham berjingkat kaget mendengarnya. Sambil menghunus belati, Adham mendekati Resham. Resham dgn ketakutan sembunyi di belakang Maham. Adham berkata, "biar aku temui mereka kalau mereka ingin bertemu aku!" Gerak cepat, Adham beranjak keluar dari kamar, Maham segera menarik tanganya, "Adham! Jangan! Apa kau tidak mendegarkan perkataanku?

~Adham masih memaksa utk keluar, Maham menagis & memohon~ Adham, kumohon dengarkan ibumu. Cepat ikutlah denganku." Maham menarik tangan Adham agar mengikutinya. Maham membuka pintu bilik rahasianya & menyuruh adham masuk kesana." Adham menolak, ibu! Aku tidak akan kabur! Adham khan bukan pengecut! Aku tidak takut apapun." Maham balas berteriak, "Adham khan! Aku ingin kau berpikir sebentar saja & dengarkan perintahku! Aku melakukan ini semua demi keselamatan nyawamu. Percayalah padaku. Dengarkan perintahku. Ayo masuklah!" Maham memaksa Adham masuk kedalam bilik rahasia & mneyuruhnya diam di sana sampai Maham menyuruhnya keluar. Maham terduduk didepan cermin dgn panik, "aku harus bagaimana sekarang?" Maham menyuruh Resham menjaga Adham agar tidak keluar dari kamar rahasia itu. Kemudian maham menghapus air matanya & bergegas pergi.

Di luar istana, rakyat masih berteriak-teriak meminta agar Adham diserahkan pada mereka. Rakyat berusaha utk menerobos masuk kedalam istana, tapi penjagaan yg ketat & pintu gerbang yg tertutup rapat menahannya. Atgah mengawasi pergerakan rakyat dari atas balkon. Situasi di luar istana sudah di luar kendali. tapi istana masih aman. Seorang menteri berkata, kalau situasi seperti ini berlangsung cukup lama, mereka tidak akan mampu menahan rakyat lagi. Atgah menyuruh pembantunya agar menambah jumlah pengawal & mengontrol keributan masal yg ada di luar istana.

Sementara itu, di luar istana sedang berbicara antara mereka. Seorang lelaki tua berkata, "kita hidup bahagi dgn istri-istri kita. jadi kenapa kita harus menceraikan istri kita?" Salah seorang berkata kalau semua itu adalah ulah adham khan. mereka mengatakan kalau mereka sama sekali tidak bisa menerima hal ini. karena itu mereka inginkan Adham Khan utk di hukum.

Atgah mengatur keamanan istana, "kalian jaga di depan gerbang. Jangan ada yg bisa menerobos masuk." Atgah sedang sibuk mengatur pasukan keamanannya ketika Maham dgn langkah cepat lewat di depannya menuju balkon istana yg tertutup tapi memiliki jendela yg terbuka. Di saat yg bersamaan, Jodha juga sedang menuju ke tempat yg sama. Maham & Jodha mengintip keluar dari jendela yg berbeda utk melihat rakyat yg mulai anarkis. Melihat banyaknya rakyat & semuanya marah pada Adham, Maham sangat ketakutan & panik. salah satu dari mereka mengambill batu & melemparkannya ke arah Maham. Kepala maham terluka & berdarah-darah. Jodha yg melihat lemparan batu itu terperanjat kaget. dgn cepat dia berlari menghampiri Maham anga. Resham melihat kepala Maham berdarah, segera menarik majikannya itu menjauhi jendela yg terbuka. Jodha menuntun Maham, melihat darah yg mengucur dari luka di kepala Maham, Jodha terlihat cemas.

Di harem, para wanita berkumpul, Jalal ada di antara mereka. Hamida bano dgn cemas berkata, "Jalal, kau tidak bisa pergi keluar sekarang. kau tidak boleh menemui mereka di saat mereka seperti ini. Aku melarangmu utk keluar menemui & bicara dgn mereka. kau bisa terancam bahaya." Atgah muncul & meminta maaf karena mengganggu. Atgah memberitahu Jalal kalau situasi di luar istana di luar kendali, "kita harus melakukan sesuatu utk menenangkan mereka." Jalal bertanya, "bagaimana situasi di luar sana?" Atgah menjawab, "prajurit kita sudah berusaha keras menahan mereka, yg Mulia." Hamida dgn tegang menyela, "Tidak Shamsyuddin Shahab. jangan biarkan Jalal keluar menemui mereka." Atgah menyahut kalau dia tidak akan mengizinkan hal itu terjadi.

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 126

Tiba-tiba muncul Jodha mengandeng Maham anga yg terluka. Darah Maham sangat deras, hingga sebagian baju putihnya telah belepotan darah. Melihat itu, dgn panik Jalal berlari menghampiri Maham, "ibu, kenapa denganmu?" Jalal membawa Maham masuk kedalam. Tapi Maham menolak, "aku tidak apa-apa, Jalal." Hamida terperangah kaget, "ya Allah." Jodha memberitahu, "dia terkena lemparan batu dari kerumunan orang-orang di luar istana." dgn marah, Jalal berkata, "siapa yg berani melempar batu pada Badi Ami? Aku akan tanya mereka.." jalal menarik tangan Maham agar mengikutinya. Jodha berteriak, "tapi yg mulia..." jalal memotong ucapan Jodha, "jangan cegah aku, ratu Jodha! Harus ada yg bertanggung jawab karena telah melempari dia dgn batu." Jalal membawa maham angga pergi, di iringi oleh atgah & para menteri. Jodha & para ratu cemas & mengkhawatirkan keselamatan Jalal. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 127