Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 127

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 127 - Tak bisa mencegah Jalal & tak tahu harus berbuat apa, Jodha akhirnya menemui Ruq. Pada Ruqaiya Jodha berkata, "mereka telah kehilangan kendali. Mereka melampar batu. Maham anga terluka parah." Tanpa rasa simpati Ruqaiya bertanya, "lalu kenapa? Dia membayar kejahatan anaknya." Jodha menyela, "bagaimana kalau Yang Mulia juga terluka? Dia sedang kesal sekarang. Bagaimana kalau terjadi sesuatu? Aku gagal mencegah dia. Hanya kau yg bisa mencegah dia agar tidak keluar." 

Ruqaiya berdiri menghadap Jodha & berkata, "Jalal berusaha menyelamatkan pernikahan kami. Kenapa kau sangat ingin melihat kami berpisah?" Mendengar tuduhan Ruq, dgn tidak enak hati Jodha menjelaskan, "Ratu Ruqaiya, kau sudah salah paham. Kenapa kau tidak mengerti? Situasi bisa jadi di luar kendali." dgn tanpa perasaan Ruqaiya berkata, "kalau begitu, kau seharusnya senang. kalau terjadi sesuatu, Jalal akan menceraikan aku. Lalu kau akan menjadi istri kepala. Itu yg kau mau, kan?" Jodha dgn purtus asa berkata, "kenapa kau tidak mengerti? Mreka sangat marah." Ruqaiya menyahut, "rakyat bisa melakukan apapun yg kita mau. Hanya Jalal yg bisa menenangkan mereka. utk membuat mereka tenang, Jalal harus keluar. Rakyat kerajaan Mughal tidak akan berani melukai Yang Muliamereka." Mendengar sahutan Ruq, Jodha tak tahu harus bagaimana lagi. Dia sangat bingung.

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 127

Dengan menahan marah & geram, Jalal mengajak maham menemui rakyat yg sedang menunggu di pintu gerbang di iringi Atgah & para menteri. Jodha dgn tergesa-gesa menghadang Jalal sambil berkata, "Yang Mulia, Maham anga berdarah banyak. Setidaknya obati dia dulu." Jalal menyahut, "mungkin kau belum tahu, ratu Jodha. Tapi Maham anga ku sangat kuat. Dia sudah banyak menderita demi kerajaan ini." Tanpa menunggu komentar Jodha, Jalal bergegas menuntun Maham & melanjutkan langkahnya. dgn was-was menatap kepergian Jalal, dia berdoa, "Oh Ambe Ma, semoga tidak ada yg terluka lagi."

Jalal keluar dari pintu gerbang, seluruh prajurit & menteri segera mengurungnya, seolah tak ingin Jalal keluar & menemui rakyat. Pada para prajurit itu Jalal berkata, "tunggu disini. Mereka adalah rakyatku, aku tidak takut pada mereka. Ayo badi Ami." Terdengar suara rakyat yg berteriak-teriak meminta agar Adham di berikan pada mereka utk di hukum. Ketika akan langsung menuju pintu gerbang Atgah menahan Jalal, "Yang Mulia, aku sudah buat rencana utk perlindungan tapi sebaiknya kau lewat tangga ini." Tapi Jalal menolak, dia lebih memilih menggunakan pintu gerbang & berhadapan langsung dgn rakyatnya.

Yel-yel masih terdengar. Pintu gerbang terbuka. Jalal dgn bergegas keluar sambil menuntun Maham anga. Tanpa basa-basi dia naik keatas podium & berteriak, "siapa yg telah melempar batu pada Maham Anga? Jawab! Siapa yg membuat Badi ami ku terluka? ~Suasana menjadi hening~ Melempar batu pada perdana menteri adalah kejahatan besar! Kalau berani, Ayo lempari aku batu! Cepat!" Jalal dgn tangan terbuka berteriak menantang rakyatnya. Tapi tidak seorangpun dari mereka yg bergerak. Jalal kembali berteriak lantang, "apa salahnya? Kenapa kalian menghukumnya? Hanya karena dia adalah ibunya Adham Khan? Tapi aku juga menganggap dia sebagai ibuku! Ayo lempari aku batu! Kalau kalian mau menyakiti dia, sakiti saja aku!"

Seorang warga yg sudah berumur berkata, "kami tidak akan diam sebelum anda biarkan kami menentukan nasib Adham khan." Mendengar itu, dgn panik Maham berkata, "kalau mereka mau, mereka bisa hukum aku tapi bukan Adham. ~dengan suara terengah-engah~ kalau itu bisa menenangkan mereka, aku sudah siap menerima hukumannya." Jalal dgn cepat menyahut, "tidak, Maham anga! Bukan itu solusi dalam masalah ini!" Tiba-tiba terdengar rakyat berteriak lagi, "kami mau Adham Khan! Kami akan putuskan nasib dia! Kami mau adham Khan!..."

Jalal menatap rakyatnya dgn mata terbelalak lebar, tapi tanpa ekspresi marah, geram atau kesal. Sedangkan Maham, matanya terlihat liar & penuh ketakutan. Mendengar teriakan rakyat yg tak kunjung redah, Atgah khan mengangkat tangannya. Seketika itu juga, hiruk pikuk itu meredah. Atgah berkata, "kalian tahu kalau yg Mulia selalu memikirkan rakyatnya. Dia selalu adil pada kalian. Percayalah pada dia. Dia tidak akan berlaku tidak adil pada kalian." Seorang pria yg sudah sangat tua berkata dgn susah payah, "tapi ini tidak adil, Paduka. Aku sudah sangat tua. Karena hukum baru itu, aku harus menceraikan istriku. Bagaimana itu bisa adil, paduka? Aku lebih memilih anda memenggalku daripada aku bercerai di usiaku yg sekarang." Warga yg lain menimpali, "kalau anda tidak mencabut hukum baru itu, kami akan pergi dari kerajaan ini." Jalal dgn lantang berteriak, "tapi semua sama di mata hukum. Bahkan aku juga harus mematuhi hukum itu! Itu sebabnya aku akan menceraikan Ratu Ruqaiya. Meski aku sangat mencintai dia, tapi aku akan menceraikan dia! Jadi kalian juga harus mematuhinya!" 

Seorang warga berteriak, "ubah peraturannya. Jangan ceraikan Ruqaiya." Rakyat yg lain menimali, "kami selalu menerima semua peraturan yg anda buat. Kami siap menerima peraturan baru. Tapi kau harus izinkan kami menentukan nasib adham! Hanya ini permintaan kami." Warga yg lain menyahut, "ini semua tanggung jawab Adham. dgn membunuh dia, kami akan tenang." Lalu sebagian besar rakyat menyahuti secara serentak, "dia benar! Izinkan kami membunuh Adham! Kami mau Adham!"

Setelah mendengarkan teriakan rakyat beberapa saat, jalal mengangkat tangannya, "aku sudah dengar pemintaan kalian. yg aku inginkan dari kalian..adalah tetap tenang. Kerusuhan bukanlah solusi dari masalah ini! Aku tidak mau melukai kalian atau siapapun yg tidak bersalah. Berikan aku waktu utk membicarakan masalah ini dgn anggota dewanku. Aku akan temui kalian setelah itu. Tapi sampai saat itu tiba, ku minta kalian menjaga ketenangan!" Setelah berkata begitu, Jalal sambil menuntun Maham anga beserta Atgah & para menteri masuk kembali ke istana. Kepergian mereka di ringi yel-yel dari rakyat yg meneriakkan, "Adham khan harus mati! Adham Khan harus mati!"

Adham menyelinap keluar dari istana. Prajurit sudah menyiapkan semua keperluannya. Bahkan dia juga sudah menyiapkan kuda tercepat yg di miliki oleh mereka. Pengawal Adham berkata, "rumah tasneem tidak jauh dari sini, tapi..." Adham bertanya, "tapi kenapa?" Pengawal memberitahu kalau penduduk telah berkumpul di depan gerbang istana, "bagaimana kalau ada yg mengenalimu saat kau pergi?" dgn geram Adham berteriak lantang, "lalu kenapa? Kau pikir mereka akan lakukan apa padaku? Aku tidak takut siapapun! Aku bisa melawan mereka semua sendirian! Aku tidak takut apapun." Adham sudah akan menaiki kudanya ketika Maham dari balik jendela benteng berteriak, "Adham Khan!" Adham segera  menoleh kearah Maham. Maham berteriak, "berhenti sekarang juga!" Maham dgn cepat menghampiri Adham, "sudah saatnya kau mulai takut pada rakyat. Kalau mereka melihatmu, mereka akan membunuhmu. Apakah perintahku tidak jelas? ~Maham menatap Adham & Resham bergantian, Resham ketakutan. Maham berkata pada Resham~ Aku sudah bilang utk tidak biarkan Adham keluar dari istana. bagaimana Adham bisa keluar dari kamar Rahasia? ~Maham menatap marah pada Adham~ kau pikir ini lelucon? Kematian sudah mengincarmu! & kau bahayakan dirimu demi mencari Tasneem agar kau  bisa bersama dia. Jangan remehkan kemarahan rakyat Adham! Mereka akann membakarmu & kau takkan di ampuni!" 

Terdengar gemuruh suara khalayak di luar istana yg menginginkan Adham. Adham mendengarkan suara yg sayup-sayup terdengar itu. Maham dgn marah kembali berkata, "kau dengar suara rakyat itu? Itu sebanding dgn kematian! kau ingin bertemu malaikat kematian? Ikutlah denganku. Akan kutunjukkan padamu!" maham menarik tangan Adham agar mengikutinya keatas benteng. Dari sana mereka bisa melihat kerumunan rakyat yg memenuhi halaman luar istana. Maham menunjuk ke arah kerumunan itu & berata, "lihat mreka semua yg menginginkan kematianmu." Rakyat masih berteriak, "Adham Khan harus mati! Adham Khan harus mati!" Maham berkata lagi, "mereka semua kesini utk menghukummu. Meski tiap orang hanya melemparimu dgn batu kecil, kau tetap akan mati. Kau tidak akan bisa pergi hidup-hidup. Jangan pernah remehkan kekuatan rakyat. Kau mau tetap hidup? kau mau hidupkan? maka dengarkan aku, tetaplah di dalam istana. Biar aku yg lakukan sesuatu. Ikuti saja perintahku. Ikutlah denganku!" Maham kembali menarik tangan Adham. Adham menurut saja.

Jalal sedang duduk sambil berpikir di kamarnya. Atgah datang menemuinya. Atgah memberi salam, "Yang Mulia, kau ingin bicara denganku?" Jalal menjawab, "benar, Atgah Khan. Aku tidak mau rakyatku kedinginan di luar istana. Kumpulkan semua anggota dewan. Aku ingin segera tuntaskan masalah ini." Atgah menyahut, "baik, yg Mulia." Tanpa membuang waktu lagi, Atgah segera melaksanakan perintah Jalal.

Malam itu juga, sidang khusus utk Adham khan di gelar. Adham di ajukan ke depan Jalal & anggota dewan. Jalal & Adham saling berpandangan denga tajam. Jalal berkata, "aku sudah berpikir keras & lama mengenai kasusmu, Adham. Aku bahkan membahas ini dgn ratu Ruqaiya & keputusan dia juga menentukan. Aku akhirnya memutuskan kalau aku akan...biarkan rakyat yg memutuskan nasibmu." 

Semua yg hadir menatap Adham & Jalal bergantian dgn tegang. Maham dgn raut wajah ketakutan berkata, "tidak, yg Mulia," Maham berlutut didepan Jalal, "kau tidak bisa lakukan ini. Kumohon ampuni dia." Jalal dgn tenang menatap Maham & menyahut, "apa yg kau katakan, Badi ami?" Maham menjawab, "ampuni Adham. Aku mohon padamu. ~jalal menatap Maham, Maham menangis~ Adham adalah anakku. Dia adalah kakak angkatmu. Ampunilah dia." Melihat ibunya berlutut & memohon pada Jalal, Adham menjadi gusar. Jalal mencondongkan tubuhnya ke arah maham & berkata, "sampai sekarang aku selalu maafkan dia karena dia anakmu! Tapi dia menyebabkan kehancuran kehormatan Mughal. Dia telah melakukan banyak kejahatan saat sidang sedang berlangsung. Dia mempertanyakan keputusanku. Dia anggap pernikahanku tidak sah. Dia ingin aku menceraikan Ruqaiya. Dia sudah banyak melakukan kejahatan berat." Maham sambil menangis berkata, "kau benar. Aku setuju dgn semua perkataanmu. Meski begitu, aku mohon padamu. Aku tidak memintamu utk membebaskan dia. Kau boleh penggal dia kalau kau mau. Tapi jangan biarkan rakyat yg menentukannya. Mereka akan mencabik-cabik dia. Jangan lakukan ini pada dia. Kumohon ampuni dia, yg Mulia." 

Jalal tanpa emosi berkata, "Maham anga, ini bukan keinginanku. Adham sendiri yg mengundang kematian dia." Maham menyangkal, "tidak, yg Mulia. Jangan salah paham! Adham khan tidak mengira semua ini akan terjadi. Dia tidak sadar kalau semuanya akan kacau seperti ini. Dia tidak ingin kau menceraikan Ruqaiya. Percayalah padaku! Aku tahu kalau dia tidak ingin kau bercerai dgn Ruqaiya." utk membuktikan ucapannya, Maham berdiri & menghampiri adham. Pada Adham maham berkata, "Adham, katakan pada yg Mulia. Ku mohon katakan padanya kalau kau tidak ingin dia bercerai dgn Ruqaiya." Adham terlihat enggan mengatakan apa yg disuruh Maham. Jalal menatap Adham dgn tajam. Semua mata tertuju pada Adham menunggunya berbicara. Melihat keengganan Adham, Maham memaksa, "Adham, katakan yg sebenarnya pada yg Mulia. ~maham menagis didepan Adham~ Kumohon telan egomu & Katakan padanya. Lakukan ini demi aku, bukan demi dirimu. Aku mohon padamu!"

Tak sanggup melihat Maham menangis & memohon padanya, akhirnya Adham berkata, "Yang Mulia, percayalah padaku. Aku tidak menginginkan semua ini. Aku tidak pernah ingin kau bercerai dgn Ruqaiya. Aku hanya ingin menikah dgn tasneem. Sebelum aku, ada ribuan orang yg menikahi gadis dibawah umur, tapi hanya aku yg di larang menikahi dia. Itu sebabnya aku merasa harga diriku terluka. Aku selalu setia melayani kerajaan Mughal, tapi apa yg aku dapatkan? Malah hukuman!" Jalal menyahut dgn tajam, "kau mendapatkan yg pantas kau dapatkan, Adham. Kau melawan perintahku. 

Aku bisa saja memenggalmu waktu itu. Tapi aku tak mau menyelesaikan ini dgn cara itu. Aku ingin ciptakan ketakutan di hati semua orang yg berani menentang keputusanku. Aku ingin tunjukan apa yg terjadi pada orang yg melawanku. Hari ini, aku telah hancurkan harga dirimu. kau sudah menyadari betapa kecilnya dirimu di depan Yang Mulia & rakyat. Berkat ibumu, aku memaafkan dirimu. Tapi kau akan di hukum. Aku akan biarkan Ruqaiya yg menentukan hukumanmu." Maham terlihat kaget. Para ratu menatap Ruqaiya dgn rasa ingin tahu. 

Jalal memanggil Ruq, "Ratu Ruqaiya, kau boleh umumkan hukumanmu utk Adham." Ruqaiya menghampiri Jalal & berdiri di sampingnya. Dia menatap Adham dgn sudut matanya, lalu menyentuh tangan Jalal & berkata, "kau bukan saja temanku & suamiku, tapi kau juga rajaku. Jadi aku akan terima keputusan apapun yg kau berikan atas namaku. Karena kau lebih tahu cara melakukan keadilan. & berikan hukuman yg pantas dia dapatkan, yg mulia." Jalal menatap Ruqaiya & mengangguk. Lalu dgn bahasa isyarat, dia menyuruh Ruqaiya duduk disampingnya. Maham dgn penuh kebencian menatap Ruqaiya & jalal yg duduk berdampingan.

Jalal berkata dgn lantang, "Adham Khan, hukumanmu adalah...aku mencopot jabatanmu sebagai komandan Malwa. Karena kau melakukan penghinaan di sidang, kau dilarang menghadiri sidang. Kau akan di copot dari semua posisi & jabatan & akan dianggap sebagai rakyat biasa." Semua orang terlihat puas mendengar keputusan Jalal, kecuali Maham, Adham & kroninya. Jalal kemudian memanggil Atgah, Atgah berdiri. Jalal berkata, "ambil segel kenegaraan & senjata dari Adham Khan. Bawa dia ke penjara sampai aku berikan perintah lebih lanjut." beberapa orang prajurit kemudian mmendekati Adham & membawanya pergi. Maham menahan tangan Adham  sambil menangis menatap kepergiannya, lalu dgn memasang wajah memelas & berlinangan airmata, Maham menatap Jalal, memohon. Tapi Jalal & Ruqaiya tidak bergeming dgn keputusannya.

Jalal & Ruqaiya, di iringi Atgah, Maham & para menteri keluar istana menemui rakyatnya. Rakyat duduk tenang di tanah dgn tertib, begitu melihat Jalal, mereka segera berdiri serentak. Di hadapan rakyat Jalal berkata, "aku tidak ingin rakyatku menunggu di sini, kelaparan & kedinginan. karena itu aku membuat keputusan..." Rakyat bersorak, "Hidup yg Mulia! Hidup yg Mulia!"Jalal mengangkat tangannya, keriuhan itu seketika terhenti. Jalal menoleh ke arah Atgah & menyebut namanya. Seperti sudah tahu apa yg harus di lakukannya, Atgah segera membuka gulungan dekrit & membacanya di hadapan seluruh rakyat Mughal yg ada di situ dgn lantang & jelas. Isi dekrit itu antara lain adalah: "Berdasarkan perintah Yang Mulia Jalaluddin Muhammad, siapapun yg menikah di usia di bawah 14 tahun, akan di anggap pernikahan di bawah umur. & yg menikah di bawah umur akan di anggap bersalah. & dia akan di hukum dgn berat. peraturan ini akan berlaku mulai hari ini & seterusnya. Tapi hukum ini tidak berlaku pada pernikahan sebelum hari ini. Karena itu telah di putuskan bahwa Yang Mulia Jalaluddin Muhammad tidak akan bercerai dgn Ratu Ruqaiya." Ruqaiya tersenyum mendengarnya. Selesai atgah membaca dekrit itu, Rakyat kembali bersorak, "hidup Kaisar! Hidup Ratu Ruqaiya!"

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 127

Salah seorang warga berkata, 'kami sangat berterima kasih pada yg Mulia. karena telah membuat keputusan yg membela rakyatnya." Warga yg lain menimpali, "tapi kami ingin tahu, penjahat sesungguhnya apakah telah di hukum atau belum?" Maham tegang. Jalal menjawab, "Adham Khan telah di hukum. Dia bukan lagi komandan pasukan kita & telah di penjara. Mulai saat ini dia tidak di ijinkan menghadiri sidang dewan & pertemuan publik. Aku ingin memperjelas kalau hukum baru ini telah berlaku. Demi kesejahteraan rakyat & masa depan anak-anak mereka. Hukum ini harus di patuhi. ~dengan lantang jalal berteriak~ Kerajaan Mughal..." rakyat melanjutkan, "Panjang umur! Yang Mulia jalaluddin ..panjang umur!" Jalal & rombongan kembali masuk ke istana. Rakyat pun membubarkan diri sambil memuji jalal yg selalu membuat keputusan yg tepat & adil.

Bulan sembunyi di balik awan. Di kamarnya Maham termenung. Resham menghampirinya & menyapa, "salam, nyonya." Maham tanpa menoleh berkata, "aku ingin kau melaksanakan perintah resmi segera. Kau bisa melakukannya?" Resham menyahut, "sudah tugasku utk mengikuti perintahmu. Tapi ada urusan apa sampai aku harus tulis surat & disahkan oleh Yang Mulia & anggota dewan? Lalu di salin, baru setelah itu bisa di berikan cap kerajaan. Ini butuh waktu lebih dari 1 hari. Ya, kalau ini perintah kaisar, prosedur ini bisa di percepat. Tapi anda kan sudah tahu prosedur ini, nyonya." dgn geram Maham menatap Resham, "kupikir aku tahu. Tapi aku membuat kesalahan." Resham dgn tatapan tak mengerti bertanya, "aku tidak mengerti. Apa maksudmu yg mulia?" 

Maham dgn tatapan penuh amarah menjelaskan, "sesaat setelah mengumumkan hukuman utk Adham, Yang Mulia mengumumkan pada rakyat yg berada di luar. Aku melihatnya sendiri. Ini hanya bisa di lakukan kalau perintahnya sudah di catat sebelumnya. Semuanya sudah di putuskan sebelumnya. Semuanya sudah di rencanakan dgn baik & teliti. & yg di lakukan Jalal di depanku hanyalah permainan kata. Dia sudah merencanakan semua ini." Maham merasa dadanya sesak memikirkan penemuannya itu. Resham dgn terkejut mengucap, "Ya Allah! Apa itu artinya.." Maham dgn geram menjawab, "mereka bertiga sudah berkonspirasi terhadapku. Mereka bertiga, Ratu Jodha, ratu Ruqaiya, & Jalal. Mereka bertiga." Resham berkata, "apa artinya semua ini adalah bagian dari rencana mereka? Apa Jodha memberitahu rakyat tentang Adham Khan dgn tujuan memprovokasi rakyat? Ini adalah rencana mereka." Maham menimpali, "tidak di ragukan lagi!" Resham terlihat binggung, "tapi aku tidak mengerti bagaimana ratu Jodha terlibat dgn rencana ini?"

Maham menyahut, "ini karena Jalal sangat pintar. Dia sekuat singa & selicik Rubah. Wah Jalal, aku terkesan..! Ini adalah tindakan yg pintar. Dia berhasil menipuku. Waah..tapi ada yg tidak aku mengerti. Aku sudah racuni pikiran Ratu Ruqaiya utk menyalahkan Ratu Jodha. Aku bilang kalau Jodha mengincar posisi dia. Tapi bagaimana mereka bertiga bekerja sama melawanku? Saat itu aku tidak tahu siapa otak di balik rencana ini. Tapi mata-mataku mengatakan kalau jalal sering bicara dgn Jodha di malam hari. Saat itulah semuanya menjadi jelas bagiku. Aku tak percaya kalau Jalal bisa bekerja sama utk menentangku." Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 128