Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 118 - Di Aula kerajaan, para istri & semua undangan menanti kehadiran Jalal. Ruq gelisah karena Jalal belum juga muncul. Ruq takut kalau Jalal tidak menemukan hadiah darinya. Tiba-tiba terdengar pengumuman kalau Jalal datang. Semua hadirin berdiri. Jalal memasuki aula di balut dalam cahaya kuning keemasan yg terpancar dari jubah yg dikenakannya. Semua orang tersentak kagum. Wajah tampan Jalal terlihat semakin gemerlap. Jodha sampai tak berkedip menatapnya. Jalal memberi salam pada semuanya, sepertinya karena rasa kagum itu hadirin terlupa memberi salam.
Hamida memuji hadiah Ruq yg luar biasa. Jalal melangkah menuju tahtanya, tapi di pertegahan jalan dia berhenti, menatap Ruq & menghampirinya. Pada Ruq Jalal berkata, "terima kasih utk hadiahnya. Ini hadiah terbaik yg pernah kau berikan padaku. Sama seperti kerajaan Mughal, hadiah ini juga akan jaya. Meski aku kesulitan menemukannya, tapi ini adalah hadiah yg harus di miliki oleh semua kaisar. Pakaian ini terbuat dari emas. Daya tahannya akan melindungiku dari musuhku. & keindahannya akan membuat mereka terkagum-kagum." Semua tersenyum & mengangguk setuju dgn pujian Jalal pada Ruq. Jalal kemudian berdiri di depan tahtanya & mengumumkan, "aku tidak akan ragu mengakui di depan semua orang, kalau aku sangat terkesan dgn pemikiran Ruqaiya. Tak ada yg bisa berpikir seperti dia. Dia telah berikan hadiah terbaik yg pernah aku terima."
Atgah meminta maaf pada Jalal karena memotong kata-katanya. Atgah memberitahu Jalal kalau ada beberapa orang yg ingin bertemu dengannya di halaman istana. Jalal segera keluar di iringi Atgah & para menteri. Ratu Hamida & Jodha pun turut mengiringinya. Terdengar suara mengelu-elukan Jalal. Jalal & beberapa wanita, termasuk Jodha, & maham berdiri dibalkon. Begitu juga para menteri & ulama. Jalal melihat ke bawah & sedikit heran melihat begitu banyak orang. Jalal bertanya, "kenapa ada begitu banyak orang yg ingin bertemu aku?" Salah satu diantara orang-orang itu yg bertindak sebagai pemimpin & pembicara berkata, "semoga tuhan berikan anda panjang umur, kaisar! Anda telah berikan kami hidup baru dgn membuat sumur di desa kami." Ratu Hamida & Atgah datang & berdiri di samping jalal & mendengarkan apa yg disampaikan oleh rakyat di bawah sana. Mereka adalah penduduk dari desa yg dibuatkan sumur oleh Jalal. Mereka semua datang utk mengucapkan terima kasih & memberi doa pada Jalal. Banyak sekali doa-doa baik yg di ucapkan mereka.
Melihat rakyat mendoakan & mengelu-elukan Jalal, Ratu Hamida bertanya apa yg di lakukan Jalal seharian? Jalal menjawab, "aku tidak berbuat banyak, ibu. Aku hanya menggali sumur di desa mereka." hamdia menyahut, "perbuatan baik tidak bisa di hitung. hal kecil yg kau lakukan telah membuatmu mendapat hadiah terbaik didunia." ~Jalal teringat saat dia menanyakan hadiahnya pada Joda. Jodha mengatakan kalau jalal akan mendapatkannya sebelum perayaan di mulai.~ Ratu Hamida berkata raja Humayun pernah berkata kalau kewajiban kaisar adalah membuat rakyatnya bahagia. Ratu Hamida berkata kalau doa mungkin tidak ada unsur emasnya, tapi bisa melindungi kerajaan dari setiap peperangan. Doa tidak dapat di lihat tapi bisa melindungi Jalal dari perbuatan Jahat musuhnya. Doa seperti perisai diri, "Jalal aku bahagia kedua istrimu sangat menyayangimu. Ruqaiya memberikanmu pakaian berlapis emas, & Jodha memberimu doa rakyat. Kau telah di berikan kehormatan & kejayaan seorang kaisar pada hari ini. Karena pada hari ini, kau bukan hanya membuat rakyatmu bahagia, tapi juga membuat Tuhan senang. & hari ini, kau juga telah membuat orang tuamu bangga. Semoga tuhan memberkatimu." Kembali terdengar suara rakyat mengelu-elukan jalal.
Jalal kembali ke Aula & duduk di tahtanya. Dia menatap Ruq & Jodha bergantian, diam sebentar lalau berkata, "aku ingin mengumumkan sesuatu. Tadi aku mengatakan kalau Ruqaiya telah berikan aku hadiah terbaik. Tapi sekarang aku tahu, kalau hadiah terbaik telah di berikan oleh Ratu Jodha." Ruq terperanjat begitu pula Jodha. Moti & Ratu Hamida tertawa gembira. Ruq menatap Jodha dgn tatapan tak terima. Jalal melanjutkan, "dia telah berikan aku perisai yg lebih kuat dari tameng apapun & lebih berharga dari barang mahal manapun, yaitu DOA." Jalal mengambil baju orang biasa yg di berikan Jodha & menunjukannya di hadapan semua orang, "lihat ini, kalian pasti terkejut. Ini adalah hadiah yg tak pernah kudapatkan sebelumnya. Ini adalah pakaian orang biasa. Hari ini, aku baru mengerti nilainya.." Jodha tersenyum. Ruq & maham angga terlihat kecewa. Jalal menceritakan apa yg dilakukannya dgn baju itu. Jodha membuat Jalal sadar, kalau raja tidak perlu di kenal dari pakaian & mahkotanya tapi dari doa rakyatnya. Jalal mengucapkan terima kasih pada Jodha & memintanya utk duduk disampingnya. Ruq kecewa & sedih. Jodha tersenyum gembira. Begitu pula Ratu Hamida , Salima & Moti. Tapi Maham terlihat marah & tidak terima.
Ruq marah-marah di kamarnya. Semua barang yg ternampak olehnya di ambil & di banting. Hoshiyar mencoba utk meredakan amarah Ruq dgn bertanya kenapa hadiah semacam itu bisa membuat Ruq marah? Ruq berkata kalau ini bukan tentang hadiah tapi kelicikan yg di buat Jodha. Dia tahu Jodha tidak mencintai Jalal tapi kenapa dia melakukan semua itu? Hoshiyar meminta Ruq tenang & mengatakan kalau Jodha tidak sepadan utk bersaing dgn Ruq. Pemikiran Jodha tidak sepadan dgn hadiah Ruq. Hoshiyar berkata, "menurutku. sangatlah bodoh memberikan hadiah semacam itu utk kaisar." Ruqaiya dgn marah menunjuk jarinya ke arah Hoshiyar & berkata, "dia tidak bodoh. Dia sangat licik. Dia sudah merencanakan semua ini dgn sangat baik. & dia berhasil. Aku tahu kalau dia tidak pantas bersaing denganku. Aku takkan biarkan dia menjadi sainganku."
Jalal duduk di teras istana di depan pendiangan. Sambil merenung, Jalal menghangatkan tanganya. Di kamarnya Jodha sedang memasang karangan bunga di leher Krishna. Lalu memandangi bulu merak & seruling yg merupakan hadiah dari Jalal di ulang tahunnya. Johda teringat apa yg di katakannya pada moti saat menerima hadiah itu & tersenyum sendiri. Jodha lalu berdoa pada Krishna.
Di luar, Jalal masih merenung. Dia teringat semua moment-monent kenangan saat dia menyusup ke amer. Saat dia menemukan gelang kaki Jodha, saat dia mengikuti tandu Jodha & mengagumi kecantikannya tanpa berkedip, saat dia melihat bayangan wajah Jodha & dirinya di air danau, atau saat Jodha menghunus pedang ke lehernya. Lalu kenangan tadi siang, ketika dia bertanya di mana hadiah untuknya? Serta doa dari rakyat yg baru di terimanya tadi.
Tedengar percakapan Jiwa Jalal & Jodha.
Suara jiwa Jalal: "yang kau lakukan untukku tempo hari, Marium Uz Zamani, telah mengubah hidupku. Kau telah mengaduk emosi di dalam diriku. Hadiah Ruqaiya membuatku takjub. Tapi hadiahmu membuatku melihat duniaku lebih baik. utk pertama kalinya ada yg menyadarkan aku tentang kewajibanku. Kaisar seharusnya di kenal dgn pekerjaanya & bukan dari pakaiannya. Rakyatnya harus bangga padanya. Kau telah membuatku terhipnotis dalam sekejap".
Suara Jiwa Jodha: "satu peristiwa bisa mengubah dunia, yg mulia. Peristiwa inilah yg mengubah hidupku. Aku tidak melakukan apapun."Suara Jiwa Jalal: "aku tak bisa menahan diriku. Aku ingin bertemu dirimu & tak bisa menunggu sampai pagi. Jadi aku datang menemuimu. Aku tahu kalau kau tidak akan suka kalau aku menemuimu di waktu yg aneh."
Jodha sedang mengusap kulit kerang krishna. Ketika Jalal masuk kekamarnya. Jodha menoleh & dgn heran menatap Jalal, "yang mulia, kau kesini? Selarut ini?" Jalal menjawab kalau dirinya tak bisa menunggu sampai pagi. Jodha bangkit dari depan kahna & menghampiri Jalal, "apa ada masalah penting?" Jalal berkata, "aku ingin berterima kasih padamu. Aku tidak paham arti dari hadiahmu, tapi setelah aku mengerti, aku menyadari betapa dalam pemikiranmu. AKu selalu berpikir aku sudah memiliki semua yg aku inginkan. Aku punya semua kekayaan di dunia. Hadiahmu membuatku sadar kalau ada 1 hal yg tidak aku miliki. Aku tidak memiliki rasa sayang, doa & rasa kagum dari rakyatku."
Jalal mendekati Jodha & menatap patung kahna sambil berkata, "saat aku berikan hadiah ulang tahun untukmu, aku berasumsi kalau kau tidak akan bisa memberikan hadiah sebagus pemberianku. Tapi kepintaranmu telah membuatku malu. Kau telah hilangkan jarak antara aku & rakyatku. Doa mereka telah hilangkan jarak antara aku dengan tuhan. Saat aku memakai pakaian yg kau berikan padaku, aku sadar dekatnya hubungan antara kaisar dgn rakyatnya akan berkembang saat kaisar melaksanakan tugasnya. Rakyat harus mencintai & menghormati pemimpin mereka. & bukan takut padanya. & aku menyadari itu semua berkat dirimu." Jodha tersenyum & berkata kalau dirinya tidak melakukan apapun utk Jalal, kasih sayang & doa rakyat didapatkan berkat usahanya sendiri.
Dengan mengerti permintaan mereka & menemukan solusinya, "Aku senang karena aku telah sangka terhadapmu lagi. ~Jalal memicingkan mata mendengar kata-kata Jodha~ Kau selalu bilang kalau kau bukan manusia, kalau itu benar, lalu kenapa kau memikirkan kesejahteraan rakyatmu? Aku telah membuatmu menyadari sisi kemanusiaanmu. Semuanya kau yg melakukan, yg mulia. Kau tidak perlu berterima kasih padaku." Jalal mengingatkan Jodha dgn mengatakan kalau ada orang yg berterima kasih, dia harus menerimanya, "aku berterima kasih utk hadiah yg luar biasa ini & karena telah membuatku menyadari kenyataan. Aku berdoa pada tuhan..." Jalal melirik Krishna lama. Jodha dgn tak sabar bertanya, "kau berdoa apa?" Jalal menyahut, "aku berdoa agar tuhan berikan aku keberuntungan utk mendapatkan hadiah seperti ini lagi darimu di masa depan." Jalal lalu mengucapkan selamat malam & pergi. Jodha dgn mata berkaca-kaca mengantar kepergian Jalal.
Suara Jiwa Jodha: "saat itu aku sangat bahagia, yg mulia. Tanpa kau sadari, kau memintaku menjadi pasanganmu utk selama hidupku."
Pagi harinya, Moti datang membawa ramuan utk Jodha sambil berkata kalau ramuan itu akan melindungi Jodha dari cuaca dingin. Jodha tersenyum & berkata kalau moti bersikap seperti ibunya, yg selalu mencemaskan dirinya. Jodha menerima cawan dari moti & meminumnya. Jodha memberitahu moti kalau yg mulia datang menemuinya semalam. Moti bersimpuh di depan Jodha, dgn kuatir bertanya, "kalian bertengkar lagi?" Jodha tertawa, "tidak. Dia senang dgn hadiahku. Aku tidak lihat kemarahan di wajahnya. Aku senang melihat itu." Mendengar itu sifat usil moti keluar, dgn nada menggoda moti bertanya, "benarkah? kenapa kau senang? Kau senang karena kaisar menemuimu saat tengah malam?" Jodha dgn cepat menyentakkan moti sampai dia hampir Jatuh, tapi Jodha dgn cepat menahan tanganya. dgn pura-pura geram Jodha berkata, "Moti... jangan mengejekku!" Moti tertawa.
Tiba-tiba Rahim masuk kekamar Jodha sambil berlari. Dia tidak memberi salam atau apa, tapi langsung mencari tempat utk bersembunyi. Jodha menegur Rahim, "Rahim, kenapa kau selalu menyusahkan Ratu Salima?" Rahim tak menyahut. Tiba-tiba Tasneem masuk kekamar Jodha & memberi salam. Jodha menatap gadis pelayan itu dgn heran. Tasneem bertanya apakah Jodha melihat tahim? Jodha bertanya Tasneem siapa? Tasneem memberitahu namanya. Moti berkata kalau dia kenal Tasneem. Ibunya bekerja sebagai pelayan. Jodha tersenyum & bertanya, "kenapa kau mencari Rahim?"
Tasneem menjawab kalau dia sedang bermain dgn Rahim, tapi saat Ratu salima memanggilnya, Rahim Kabur & Tasneem tak bisa menemukannya. Jodha segera berdiri di samping tasneem & memberinya isyarat sambil berkata, "khanekhana tak ada di sini, ~dalam persembunyiannya Rahim tersenyum~ Dia pasti ada di taman. Cari saja di sana." Sambil berkata begitu, tangan Jodha menunjuk ke belakang sofa. Tasneem segera pergi kesana & menemukan Rahim. Rahim tidak terima karena dia tahu, Jodha yg memberitahu Tasneem. Rahim mengatakan tidak mau bermain dgn Tasneen lagi. lalu dengan mengandeng Rahim, Tasneem berpamitan pada Jodha. Jodha menahanya & memberinya makanan di cawan kecil. Tasneem menolak karena itu makanan para Ratu. Jodha memaksanya, begitu pula Moti. Lalu dgn senang hati dia & Rahim menerima cawan berisi makanan pemberian Jodha & pergi.
Jodha tertawa gembira melihat Tasneem & Rahim berlari bersama. Jodha memberitahu Moti kenapa dia suka anak-anak, karena mereka adalah makhluk paling polos di diunia. Mereka tidak Jahat ataupun kejam. Saat manusia tidak polos lagi, mereka jauh dari tuhan. Moti setuju dgn pemikiran Jodha.
Jalal menemui Ruq. Ruq mengampiri Jalal & berkata, "kau kelihatan senang, Jalal. Apa alasannya?" Jalal menjawab, "ya, Ruqaiya. Ulang tahunku menjadi hari yg istimewa bagiku." Ruq menyahut, "aku bisa lihat itu. Kau mendapatkan hadiah tidak ternilai. Kau suka semuanya. Terutama yg dari Jodha." Ruq terlihat sedikit cemburu, Jalal tertawa & berkata, "hadiahmu juga tak ternilai Ratu Ruqaiya." dgn cepat Ruq berkata, "bagaimana bisa tak ternilai kalau di bandingkan dgn hadiah lain? Jodha telah membiusmu. Katakan padaku, Jalal. Bisakah sarung memiliki 2 pedang?"
Jalal menjawab tentu saja tidak. Ruq melanjutkan, "lalu kenapa aku & Jodha bisa sepadan? Hadiah kami tak bisa di bandingkan" Jalal berkata kalau dirinya sependapat dgn Ruqaiya, "tapi ada perbedaan antara pedang & kehidupan. Ruqaiya, beberapa hal harus ada berdampingan tanpa saling mengganggu. Sama seperti dua sisi uang logam. Kau tidak usah cemburu. Aku mendapatkan kehormatan kaisar dari hadiahmu. & Ratu Jodha memberikan visi utk mempertahankan kehormatan itu." Ruqaiya tertawa & menyindir, "belakangan ini sulit sekali berdebat denganmu. Harus ada yg belajar darimu cara menghibur orang." dgn jurus perayunya, jalal berkata kalau dia sangat suka menghibur Ruq, "dan kau kelihatan sangat cantik saat marah padaku. Aku ada firasat, kemarin kau marah padaku. Jadi aku datang utk menghiburmu."
Ruq tersenyum & berkata kalau dia punya 1 hal lagi utk di katakan. Jalal mengangguk. Ruq berkata, "kali ini aku & Jodha sependapat dalam 1 hal. AKu mengirimmu pergi utk mendapatkan hadiahmu. Begitu juga Jodha." jalal menambahkan kalau ada 1 kebetulan lagi, "sama seperti kau adalah teman baikku, aku menemukan teman di dalam diri Ratu Jodha. ~Ruq terpana & tidak senang mendengarnya. Jalal mengelus kepala Ruq. ~Kau teman baikku & aku mau jujur padamu. Aku mau mengakui sesuatu.." Ruq menyuruh Jalal mengatakan sesuatu. Kata Ruq, " akan kah teman barumu akan menggantikan teman lamamu?" dgn cepat, pasti & tegas jalal menjawab, "tidak akan! Persahabatan itu seperti anggur. Semakin tua semakin lezat. Tak ada yg bisa menggantikanmu. & lagi aku & Jodha belum lama berteman." Ruq tak tahu harus berkata apa. Jalal tersenyum, mencium kening Ruq & meninggalkannya. Ruq menatap kepergian Jalal tanpa tahu harus bagaimana, senang mendengar kepastian tentang posisinya atau harus marah karena Jalal berteman dgn Jodha. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 119