Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 117

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 117 - Jodha sedang melalukan puja pada pohon Tulsi ketika Jalal datang & melakukan arti sebelum Jodha memintanya. Jodha terkesan dgn apa yg di lakukan Jalal. Moti mengucapkan selamat ulang tahun, Jalal mengucapkan terima kasih. Lalu moti mengajak para pelayan pergi. 

Melihat Jodha hanya diam saja, Jalal bertanya dgn nada meminta, "apa kau tidak mengucapkan selamat ulang tahun padaku?" Jodha tersenyum & tanpa basa-basi mengucapkan selamat ulang tahun. Jalal menuntut, "hanya itu? Apa kau akan memberi sesuatu padaku atau kau akan mengatakan teka-tekinya? Ratu Jodha, ada apa? Katakan? Kemana aku harus pergi utk mendapatkan hadiahku? Mana petunjuk utk hadiahnya?" dgn tatapan tak mengerti Jodha bertanya, "petunjuk apa? Tidak ada teka-teki atau petunjuk." Jalal menatap Jodha penuh selidik sambil berpikir, "dia sedang menggodaku atau memang tidak ada teka-teki?" Jodha berkata, "Yang Mulia, jika kau tidak keberatan aku mau menyelesaikan pujaku." Jalal mengangguk. Jodha segera meletakkan tangannya di dada, memejamkan mata & mengucap mantra, "Oṃ bhūr bhuvaḥ svaḥ, tát savitúr váreṇ(i)yaṃ, bhárgo devás yadhī mahi, dhíyo yó naḥ prachodáyāt"

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 117

Jalal berjalan ke belakang Jodha. Selesai Jodha membaca mantra, dgn rasa ingin tahu jalal bertanya, "apa arti dari doa ini?" Jodha yg tidak menyangka kalau Jalal masih menunggunya menyelesaikan puja apalagi berdiri di belakangnya, dgn cepat membalikan badan & menatap dgn tatapan yg sulit utk di artikan. Jalal balas menatap & bertanya, "kenapa kau menatapku seperti itu? Aku hanya ingin tahu apa arti dari doa itu." Jodha tersadar & dgn senang hati menjelaskan, "Aku... doa ini di sebut gayathri Mantra. Sama seperti  Chandragupta Maurya yg merupakan penguasa terbaik,  Mangga & Gayathri Mantra adalah doa yg terbaik di antara doa-doa yg lain." Jalal tersenyum & berkata, "kalau begitu Ratu Jodha, aku ingin tahu kenapa kau berikan contoh penguasa yg terbaik." Jodha menyahut cepat, "kenapa tidak? Dia kaisar terbaik di seluruh dunia." Jalal membalas, "biar aku yg memutuskan siapa kaisar terbaik. Ngomong-ngomong, aku tidak ingin berdebat denganmu di hari ulang tahunku. Aku senang kau adalah bagian dari misteri hadiahnya Ruqaiya." Jodha berkata kalau dirinya tidak tahu apa yg di katakan Jalal, "aku benar-benar tidak tahu tentang misteri hadiah itu." 

Jalal masih tetap berpikir kalau Jodha menggodanya, "pasti ada petunjuk yg di berikan Ruqaiya disini. Aku akan menemukannya walaupun dia tidak memberitahuku." Melihat jalal menatapnya seperti itu, Jodha bertanya, "apa yg kau pikirkan?" Jalal menggeleng, "tidak ada, Ratu Jodha. Aku menerima hadiah dari semua orang yg aku temui hari ini. Aku mengharapkan hadiah darimu." Jodha menjawab, "Yang Mulia, aku telah memikirkan hadiah apa yg bisa aku berikan. Tapi kau raja besar & punya segalanya. Jadi apa yg harus aku berikan padamu?" Jalal menyahut, "walaupun aku memiliki segalanya, tidak bisakah aku mengharapkan hadiah darimu? Kau tidak seperti apa yg aku harapkan, ratu Jodha.  Kupikir kau akan memberiku hadiah yg unik, yg akan ku kenang sepanjang hidupku. Kau ternyata sangat pelit, ratu Jodha." Mendegar ejekan Jalal, Jodha berkata, "baiklah. Kalau begitu, aku akan memberikan sesuatu yg kau tidak punya. Aku mohon ikutlah denganku." 

Jalal mengikuti Jodha ke kamarnya. Jodha pergi agak lama, lalu kembali dgn sebuah nampan yg tertutup kain di tangannya. Jalal tersenyum melihatnya & berkata, "kenapa kau tidak memberikan hadiah ini padaku sebelumnya?" Jodha tak menyahut. Sambil membuka kain yg menutupi nampan itu, Jalal berkata, "coba aku lihat hadiahku." Jalal dgn wajah heran  sedikit kecewa melihat baju orang biasa yg ada di depannya. Dia bertanya, "apa ini hadiahku?" Jodha seperti mengerti apa yg dipikirkan Jalal menyahut, "bukan. Tapi kau akan mendapatkan hadiahmu yg sebenarnya setelah memakai pakaian ini. Kau akan pergi menemui rakyatmu & harus mengerti permasalahan mereka. dgn begitu kau akan mendapatkan hadiahmu."

Jalal dgn tak mengerti berkata, "ada apa dgn para wanita di istana ini? Kalian semua membuatku berputar-putar. Ratu Ruqaiya ingin aku mengelilingi istana ini, & kau ingin aku mengelilingi pasar agra. Baiklah, kalau begitu. Aku akan memakai ini & akan kulihat apa hadiah yg menanti." Jalal mengambil baju biasa tersebut & bergegas pergi. Tak lama kemudian Jalal kembali ke kamar Jodha dgn mengenakan pakaian tersebut. Jalal merapikan pakaiannya & memberitahu Jodha kalau dirinya sudah siap. Jodha menghampiri Jalal. Jalal menatapnya dengan..~tatapan yg sukar utk di artikan.. Winking smile ~ melihat Jodha memakai pakaian wanita biasa. jalal bertanya apakah Jodha sudah siap? Jodha menjawab, "ya. Aku harus memakai pakaian ini utk memberikan hadiahmu. Mari kita berangkat." jalal mengangguk.

Ruq di iringi Hoshiyar berkeliling kesana kemari menanyakan apakah mereka melihat Jalal pada tiap orang yg berpapasan dengannya. Tapi mereka semua mengatakan tidak tahu. Ruq dgn heran berkata, "jalal itu selalu penasaran dgn hadiahku setiap tahunnya. Apa dia sudah menemukan hadiahku?" Hoshiyar menyahut teka-teki dari Ruq sulit utk di pecahkan sehingga yg Mulia butuh waktu lebih. Ruq berkata kalau dia ingin Jalal menemukan hadiah itu secepatnya. Hanya tuhan yg tahu, Jalal sekarang ada di mana.

Adham mengunjungi rumah Tasneem. Dia melihat tasneem sedang duduk di halaman membuat pot dari tanah liat. Adham turun dari kudanya & menghampiri tasneem. Tasneem memberinya salam & mempersilahkan adham masuk. Adham masuk kerumah Tasneem yg sangat sederhana. Orang tua tasneem senang menerima kunjungan adham. Adham bertanya pada ibu tasneem, dia pelayan istana tapi kenapa hidupnya sangat miskin. Ibu tasneem mengatakan kalau uangnya habis di pakai mabuk-mabukan oleh suaminya. Mendengar itu Adham sangat senang, karena itu artinya dia bisa memanfaatkannya. Adham menemui ayah tasneem & berkata kalau dia juga suka minum & mengajaknya utk minum-minum sesekali. Pada orang tua tasneem adham berkata kalau dirinya akan mengajak keluarga itu pindah ke Malwa & menjadikan ayah tasneem sebagai penjaga di sana. Sebelum pergi adham memberi mereka uang & meminta ibunya tasneem agar membawa tasneem pada perayaan ulang tahun Jalal. Keluarga Tasneem sangat berterima kasih atas kebaikan Jalal. 

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 117

Jalal & Jodha menyusuri jalan desa. Para penduduk sedang bergembira menyambut perayaan ulang tahun Jalal. Beberapa mendoakan agar Jalal panjang umur. Seorang pria membawa laddo & memanggil seluruh warga. Dia meminta semua warga berkumpul & membagikan laddo itu pada mereka karena ini adalah ulang tahun jalal. Jalal & Jodha melihat itu & tersenyum. Jalal berkata, "lihat itu, kau pikir Chadragupta yg terbaik. Apa kau tak lihat betapa bahagiaanya rakyatku? Mereka akan memberikan salam padaku jika mereka tahu siapa aku. Sekarang ini, aku harus terus menyamar seperti ini." Jodha tersenyum & berkata kalau ini bukan tentang penyamaran jalal, "jika kau tidak membawa pedang & memakai mahkotamu, mereka tidak akan mengenalimu." Jalal dgn tidak suka balik bertanya, "apa maksudmu? Apa menurutmu pedang & mahkotaku itu lebih bernilai dariku?" Jodha menyahut kalau rakyat hanya takut pada pedang & mahkota Jalal. utk menghibur diri Jalal berkata, "mereka sudah seharusnya takut pada kaisar." Jodha nyeletuk, "kalau begitu kenapa kau tidak setuju kalau  nilai pedang & mahkotamu lebih darimu?" dgn bingung jalal berkata kalau dia tidak mengerti maksud Jodha. Lalu pergi meninggalkannya. Jodha mengikutinya.

Jalal tiba di dapur umum, di mana seorang pria & rekannya sedang memasak laddo. Juru masak itu mengenali Jalal & menyambutnya. dgn sombong jalal berkata pada jodha, "lihat, Ratu Jodha. Mereka mengenaliku tanpa aku harus memakai pedang & mahkota." Jodha masih bisa ngeles dgn mengatakan kalau Jalal hanya melihat apa yg ingin dia lihat, tapi dia tidak tahu apa yg di pikirkan mereka. Jodha masih terus berkata kalau mereka semua itu sebenarnya takut pada jalal. Seluruh penduduk desa berkumpul mengelilingi Jalal & mengelu-elukannya. Jalal berkata, "tidakkah kau melihat kalau betapa bahagianya mereka, Ratu Jodha?" Jodha mengajak Jalal melanjutkan perjalanan karena kalau menghabiskan waktu di sini, mereka akan terlambat. Jalal setuju.

Jodha mengajak Jalal ke sebuah dargah di mana beberapa orang sedang berkumpul utk berdoa di sana. Jalal bertanya, "apa yg akan kita lakukan di sini, Ratu Jodha?" Jodha memberitahu jalal kalau mereka semua adalah rakyatnya. Tapi bagi mereka pesta ulang tahun Jalal seperti kiamat bagi mereka. Mereka tidak mampu membeli baju bagus atau makanan yg enak utk mereka." Jalal merasa haus & mengajak Jodha pergi. Jodha menahanya dgn berkata, "pertama dengarkan mereka dulu, mereka lebih kehausan." Jalal berkata kalau dia tidak mengerti. Jodha menyahut, "kau akan segera mengerti. Bicaralah pada mereka." Jalal bertanya, "apa itu petunjuk utk hadiahku?" Jodha tersenyum, "kau akan berpikir seperti itu." Lalu Jodha memberitahu warga yang sedang berdoa itu dgn berkata, "Raja kalian ada di sini, kalian bisa mengucapkan selamat ulang tahun padanya."

Warga segera berdiri memberi salam & mengucapkan selamat ulang tahun pada Jalal. Jalal tersenyum & mengangguk. Kemudian semua warga berkumpul & mengelu-elukan Jalal. Jalal mengangkat tangan menyuruh mereka semua diam. Jalal bertanya, "Ratu Jodha memberitahuku, jika kalian semua sedang dalam kesusahan. Katakan apa masalah kalian?" Seorang warga menjawab, "air. Masalah kami adalah air yg mulia. Tidak ada sumber air di desa ini, yg mulia." Seorang wanita menimpali kalau mereka semua harus mengambil air dari sumur yg ada di desa lain, tapi sumber air itupun kini semakin berkurang. Mereka berkata kalau yg mereka inginkan adalah persediaan air. Jika kau menolong kami, semoga tuhan akan memberkatimu."

Jalal dgn penasaran bertanya, "kenapa kau tidak mengeluh pada pertemuan rakyat?" Mereka bilang mereka sudah mencoba, tapi tidak bisa menemui jalal. Jalal & Jodha saling berpandangan. Jalal menjanjikan kalau akan di bangun sumur di desa ini sore ini, sehingga warga tidak akan kesulitan air lagi. & Jalal akan mengatur penggunaan air itu jika sumurnya sudah di buat. Mendengar janji Jalal, rakyat kembali berteriak mengelu-elukan Jalal. Jodha tersenyum, Jalal menatapnya & bertanya, "sekarang katakan padaku, di mana hadiahku?" Jodha berkata kalau Jalal akan mendapatkan hadiahnya sebelum acara perayaan di mulai & meminta Jalal bersabar, "tapi sebelum itu, kau harus memecahkan teka-teki ratu Ruqaiya. Dia yg punya hak utk memberikan hadiah pertamanya padamu. Aku bahagia kau memberikan hadiah pada rakyatmu saat ulang tahunmu." Jalal kemudian mengajak Jodha kembali ke istana.

Di istana Ruq bingung karena Jalal belum juga menemui dirinya. Dia menyuruh para pelayan mencari Rahim. Tapi tak seorangpun dari mereka berhasil menemukan Rahim.  Pelayan berkata kalau rahim punya kebiasaan bersembunyi & bisa bersembunyi di mana saja. Hoshiyar memarahi pelayan & menyuruh mereka berhenti bicara & terus mencari rahim. Ruq ikut mencari rahim. Dia melihat ada biji kurma di lantai bukan hanya satu tapi beberapa & menuju ke suatu tempat. Ruq tahu kalau Rahim sangat suka buah kurma. dgn penasaran Ruq mengikuti arah yg di tunjukan biji kurma itu. & dia melihat Rahim sedang makan sepiring buah kurma di belakang peti besar. Ruq sambil berkacak pinggang menegur Rahim, "aku menangkapmu, Rahim. Seluruh pegawai kerajaan sedang mencarimu. Kenapa kau nakal sekali? Kau duduk di sini & makan kurma.Sementara semua orang di istana mencarimu." dgn lugu Rahim berkata kalau Kurma yg di makannya manis sekali.

Ruq berkata, "apakah kau tidak ingat apa yg sudah aku beritahukan kepadamu?" Rahim berkata kalau dirinya lupa. Ruq mengancam akan mengadukan Rahim pada Salima, "dia akan menghukummu karena kenakalanmu. Kau sembunyi dari semua orang & makan kurma ini. Aku akan mengadukanmu sekarang juga." Ruq akan beranjak pergi, tapi Rahim memegang tangannya & berkata, "masalah ini antara kau & aku, kenapa ibu harus ikut campur?" Ruq bertanya, "coba katakan, kemana kau sudah mengirim yg mulia?" Rahim berkata kalau dia sudah mengirim Jalal ke tempat yg di katakan Ruq. Ruq bertanya kemana itu? Rahim berkata pohon tulsi. Ruq terbelalak, "pohon tulsi? Eh Yanim." Rahim segera meralatnya. Ruq tidak percaya & bertanya, "apa kau yakin mengatakan pohon Yanim?" Rahim yakin. Ruq jadi bingung sendiri, "kemana perginya yg mulia?" Rahim menawari Ruq makan kurma. dgn kesal Ruq menolak & meninggalkan Rahim.

Jalal & Jodha memasuki pintu gerbang. Atgah & para menteri menyambut mereka, memberi salam & mengucapkan selamat ulang tahun. Atgah bertanya kenapa jalal memakai pakaian seperti itu di hari ulang tahunnya. jalal tertawa & menjawab, "ini hadiahku, aku harus memakainya di hari ulang tahunku. Aku juga bertanya-tanya sepertimu saat ratu Jodha memberikan pakaian ini padaku." Atgah tersenyum lega. Jalal melihat wajah atgah yg sedikit tegang & bertanya kenapa dia tegang? Atgah menjawab kalau semua orang sedang mencari Jalal & sangat mengkhawatirkannya. Jalal minta maaf, "ratu Jodha mengajakku keluar. " Atgah bertanya, "kemana yg mulia?" Jalal menjawab, "atgah khan, kau lebih tua dariku seharusnya kau mengerti. Semua istri itu ingin suaminya berkeliling tanpa ada alasan tertentu. ~Jodha melirik jalal~ Oh ya, aku punya pekerjaan untukmu." jalal menyuruh atgah mengajak orang seberapa banyak yg di butuhkannya utk mengali sumur. Atgah mengangguk & segera pergi melaksanakan perintah jalal.

Jalal & Jodha memasuki istana. Jalal berkata, "atgah khan pasti heran, apa alasanmu memberikan pakaian ini padaku." Jodha tersenyum menyahut, "kau akan mendapatkan jawabannya nanti malam. & akan mengerti alasan di balik hadiah ini." jalal menghentikan langkahnya & menatap Jodha. Jodha ikut berhenti & balas menatap Jalal sambil bertanya, "ada apa?" jalal menjawab, "tidak ada apa-apa. Aku sudah gagal utk mengerti wanita lagi. Ratu ruqaiya ingin aku memecahkan teka-tekinya. & kau juga memberiku teka-teki utk hadiah ini. kenapa wanita tidak bisa berpikir secara langsung saja?" Jodha menyahut, "bagaimana lagi, karena kau itu selalu berbelit-belit....Ratu Ruqaiya pasti punya pemikiran yg sama denganku." jalal tersenyum & berkata kalau dia harus pergi mencari hadiah dari ratu Ruqaiya. 

Jalal dalam perjalanan menemukan hadiah dari Ruq. Setiap pelayan yg berpapasan mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Mereka semua saling berbisik melihat jalal memakai pakaian pemberian Jodha. Rahim menghadang Jalal & mengucapkan salam. Jalal membalas salam Rahim & jongkok di depannya sambil bertanya, "kenapa kau kaget melihat aku?" Rahim menjawab, "sama sepertiku, semua orang juga kaget melihat kau memakai pakaian itu di hari ulang tahunmu." jalal berkata, "aku memberi hormat pada pakaian ini, kanekhana. Ini hadiah yg aku dapat dari Choti Amijaan mu." Rahim bertanya, "hadiah macam apa ini? Aku kan menyuruhmu ke taman indica, kenapa kau tidak kesana? Aku akan di hukum karena kesalahanmu." Jalal tertawa & berkata kalau yg membuat kesalahan itu Rahim, "kau menyuruhku ke pohon kemangi bukan taman indica." rahim tetap pada pendapatnya, kalau jalal yg salah, karena itu dia di hukum tanpa alasan. jalal jadi paham kalau itu artinya Ruq sedang menunggu dirinya di sana utk mendapatkan hadiahnya. jalal bertanya lagi pada Rahim utk memastikan, "apa aku harus pergi ke taman indica?" Rahim menyentuh keningnya & mengucap syukur, "akhirnya kau mengerti petunjuknya. Sekarang pergi & cari hadiahmu." Jalal tertawa, sebelum pergi dia  mengucapkan terima kasih sambil mengelus kepala rahim.

Jalal sampai di taman indica, dia mencari pohon Yanim & melihat sebuah anak panah menunjuk suatu arah. jalal mengikuti arah yg di berikan anak panah itu. Arah itu menuju ke sebuah kamar. jalal masuk kekamar itu & membuka sebuah pintu, dari pintu itu terpancar cahaya keemasan yg memenuhi ruangan. dgn kagum, Jalal memandangi hadiah dari Ruq & memujinya, "hadiahmu adalah yg paling unik.." jalal tersenyum gembira. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 118