Sinopsis Jodha Akbar Episode 422

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 422, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 421 tentang anarkali yang sudah sampai agra namun oleh penduduk malah dianiaya dan ia diselamatkan oleh pangeran salim namun pangeran salim tidak melihat anarkali, sementara itu anarkali ingin bertemu dgn ratu jodha namun di cegah oleh ratu ruqayah. Kali ini admin bagikan lagi episode 422 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada April 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 422

Diistana Amer, Maan Bai menemui kedua orangtuanya, Bhagwandas & istrinya “Duduklah, nak, kau tahu ayah baru saja mendapat sebuah surat dari Agra” , “Apa isinya ayah? apakah Pangeran Salim baik-baik saja?” Maan Bai langsung tersipu malu begitu menyadari kekonyolannya “Sebenarnya aku pikir itu mungkin sesuatu yg sangat penting, ayah”, “Ini perayaan ulang tahun pernikahan Yg Mulia Raja & bibimu Ratu Jodha, kita diundang, kau mau ikut?” ujar Bhagwandas, “Mengapa tdak? aku akan menyiapkan sebuah hadiah utk mereka” , “Siapkan hadiah utk Pangeran Salim juga” pinta Bhagwandas, Maan Bai langsung tersipu malu & meninggalkan kedua orang tuanya “Sepertinya dia benar-benar suka dgn Pangeran Salim” ujar Bhagwandas ke istrinya.

Malam itu diistana Agra, Pangeran Salim keluar jalan-jalan dgn kudanya, tiba-tiba Haidar menghentikan langkahnya “Kau mau kemana, Pangeran Salim?” , “Aku merasa tercekik diistana ini, aku mau mencari udara luar” , “Kalau begitu ikutlah dgnku, aku akan mengajakmu ketempat dimana kau bisa mendapatkan kedamaian” Pangeran Salimpun mengikuti saran Haidar. Sinopsis Jodha Akbar Episode 422

Sementara itu Anarkali sedang dalam perjalanan pulang dari istana, dalam hati dia berkata “Bagaimana aku mengatakannya pada ibu sekarang, dimana kami akan menghabiskan malam ini sekarang” tak lama kemudian Anarkali melihat Pangeran Salim sedang mengendarai kuda “Quutttuubbbb!!!” panggil Anarkali, Anarkali berusaha mengejar Pangeran Salim, sekuat tenaga dia berlari mengikuti Pangeran Salim sambil memanggil manggil namanya akan tetapi Pangeran Salim tdak melihatnya & pergi berlalu dgn kudanya “Ya Allah, terima kasih tenyata Qutub baik-baik saja” bathinnya dalam hati

Haidar mengajak Pangeran Salim kesebuah tempat prostitusi, “Disinilah tujuan kita, Pangeran Salim” , “Tempat apa ini?” tanya Pangeran Salim penasaran “Kau akan menemukan kedamaian disini, ayoo ikutlah dgnku” ajak Haidar, kebetulan saat itu Anarkali juga mengunjungi tempat tersebut sambil berusaha mencari Pangeran Salim, dia melihat kuda Pangeran Salim ada disana, segera dia mencari Pangeran Salim kedalam tempat tersebut.

Sementara itu Pangeran Salim & Haidar memasuki salah satu rumah dimana terdapat para penari sedang menari, Haidar langsung menyalami germo yg mengurusi para gadis-gadis “Aku datang kemari dgn seorang yg agung jadi perlihatkan pada kami pertunjukkan yg bagus” ujar Haidar, sang germo pun mengangguk. Haidar & Pangeran Salim kemudian duduk & menikmati tarian, Haidar memberikan segelas anggur ke Pangeran Salim “Kau tau kan kalau aku nggak minum” ujar Pangeran Salim, “Aku akan membuatmu meminumnya” bathin Haidar sambil menaruh gelas tersebut didepan Pangeran Salim, Pangeran Salim melihat para gadis sedang menari. Sementara diluar Anarkali mencari-cari Qutub dgn bertanya para gadis gadis yg sedang berada ditempat tersebut namun bukannya mendapatkan jawaban, malah Anarkali menjadi bahan bual-bualan mereka “Yg kesini itu Laki-laki, kenapa kau kesini? mungkin kau sangat suka dgn tempat ini & kau akan menetap disini selamanya” ejek para kupu-kupu malam tersebut .

Sedangkan didalam, Pangeran Salim melihat para penari yg sedang menari dgn gelang kaki mereka yg berbunyi gemercing, Pangeran Salim langsung teringat Nadira waktu kecil, dimana dia memberikan gelang kaki itu ke Pangeran Salim, lalu beberapa moment pertengkaran mereka ketika masih anak-anak, Pangeran Salim langsung meminum anggur tadi yg sudah tersedia & teringat kembali ketika dia bertemu dgn Nadira atau Anarkali yg telah tumbuh dewasa, melihat hal ini Haidar terus menerus menuangkan anggur kedalam gelas Pangeran Salim agar Pangeran Salim terus meminum & mulai merasa gelisah, kemudian Pangeran Salim bangun dalam keadaan mabuk sambil berteriak meracau tdak karuan “Ada apa dgnmu Pangeran Salim? apakah kau baik-baik saja?” tanya Haidar “Aku tdak baik-baik saja & gelang gelang kaki itulah alasannya, mereka itu membuat aku mengingat lagi masa kecilku yg tdak aku suka! aku tdak suka tarian, gelang kaki itu, aku membencinya! aku benci!” teriak Pangeran Salim sambil berlalu dari sana, sang germo bertanya ke Haidar “Apakah kami membuat kesalahan tuan?” , “Dia tadi minum banyak makanya dia jadi gelisah” ujar Haidar sambil menyusul Pangeran Salim, Pangeran Salim meninggalkan tempat tersebut, Anarkali melihatnya & bergegas dia mengejar Pangeran Salim, lagu rabba is pyar mulai terdengar, beberapa orang mencoba menghentikan langkah Anarkali & mulai menggodanya, Anarkali beberapa kali memanggil nama Qutub tapi Pangeran Salim tdak mendengar & terus berlalu dari tempat itu. “Qutub, aku telah menemuimu tapi kau tdak mengetahui aku, terima kasih Tuhan ternyata Qutub baik-baik saja tapi kenapa kau tdak menemui aku? mengapa kau pergi begitu saja? aku perlu sebuah jawaban atas pertanyaan pertanyaanku”.

Siang itu Raja Jalal & keluarganya sedang berkumpul diruang keluarga, “Murad & Danial kalian berdua harus belajar politik mulai sekarang, seperti Pangeran Salim yg seorang pejuang sejati kau juga seharusnya belajar sesuatu dari dia” kata Raja Jalal, “Pangeran Salim itu memang hebat, Yg Mulia karena dia itu anak Mariam Uz Zamani, kami semua tahu bagaimana hebatnya ibu Ratu Jodha sebagai pejuang” ujar Murad. Raja Jalal kemudian meminta Ratu Salima utk menceritakan bagaimana dirinya bertarung sangat hebat ketika Raja Jalal diculik. “Kalau ibu-ibu kami hanya bisa melawan melaui papan catur saja, Yg Mulia Raja” kata Danial, Rahim yg melihat peristiwa itu dgn mata kepalanya tdak terima, “Aku masih kecil waktu itu tapi aku masih mengingat peristiwa dimana ibu Ratu Salima mengikatku dibelakang punggungnya & bertarung melawan musuh-musuh, ibu Ratu Ruqayah bertarung dgn panahnya & ibu Ratu Jodha dgn pedangnya” , “Itu adalah perang yg hebat” kata Ratu Ruqayah “Pada hari itu semua musuh belajar bahwa perempuan itu tdaklah lemah” sela Ratu Salima, “Bagaimana kami bisa percaya?” tanya Danial penasaran, “Kalau begitu kita adakan kompetisi diantara para istri, yg menang nantinya akan bertarung melawan aku” ujar Raja Jalal, namun Ratu Jodha menyela “Anak-anak ini cuma menggoda kau & kau terjebak didalamnya” , “Lihat, benar kan aku bilang mereka tdak bisa bertarung” , “Lihat saja besok!” tantang Ratu Salima, Aram Bano anak Raja Jalal yg paling bungsu yg sedari tadi ada dipangkuan Raja Jalal ikut angkat bicara “Jadi besok kita akan melihat siapa yg memiliki lebih banyak nyali, iya kan ayah?” semua yg hadir disana tersenyum mendengarnya.

Sementara itu ditempat Anarkali, “Ibu, aku tadi melihat Qutub tapi kami tdak bisa bertemu secara langsung karena dia mengendarai kudanya” , “Jangan khawatir, kau bisa pergi besok & menemuinya lagi, Tuhan telah membawa kita kesini utk tujuan yg baik, bagaimana keadaan didalam istana?” tanya Zil Bahar, Anarkali teringat ketika Ratu Ruqayah menegurnya & mengatakan bahwa dia tdak bisa bertemu dgn Ratu Jodha, karena mereka akan pergi besok. “Apa yg kau sembunyikan, katakan pada ibu apa yg terjadi?” , “Diistana orang-orangnya tdak baik, ibu” akhirnya Anarkali menceritakan bagaimana ketika Ratu Ruqayah menegurnya “Tapi jangan khawatir ibu, Ratu Jodha pasti tdak akan seperti itu, aku akan pergi kesana lagi besok & bertemu dgn Ratu Jodha” , “Kau tdak perlu pergi kesana, ibu tdak ingin anak ibu ditegur lagi, kita akan mencari pertolongan yg lain, ibu punya satu cara” kemudian Zil Bahar melepas anting-antingnya & diberikannya ke Anarkali “Jualah anting-anting ibu ini ke pedagang emas, ini akan menolong kita” , Tapi ibu, “ , “Tdak ada kata tetapi, lakukan seperti yg ibu katakan tadi” ujar Zil Bahar. Sinopsis Jodha Akbar Episode 422
Sinopsis Jodha Akbar Episode 422
Keesokan harinya, dihalaman istana para istri sudah bersiap utk mengadakan kompetisi pertarungan dgn dua pedang, semuanya hadir disana termasuk Ibu Ratu Hamida & anak-anak perempuan Raja Jalal & Ratu Jodha, tak ketinggalan pula para pangeran yg ingin melihat kebenaran tentang ibu-ibu mereka yg bisa bertarung. “Kalian sepasang-sepasang saling bertarung terlebih dulu, nanti siapa yg menang diantara pasangan tersebut maka harus bertarung kembali utk menentukan pemenangnya” saat itu Ratu Jodha melawan Ratu Salima, sedangkan Ratu Ruqayah melawan Ruksah, tak berapa lama Ratu Ruqayah & Ratu Jodha lah menang “Aku tahu tdak ada yg bisa melawan Ratu Jodha” puji Ratu Salima, “Tapi pertandingan masih berlangsung, biarkan Ratu Jodha melawan aku dulu, kita akan lihat siapa yg menang nanti” tantang Ratu Ruqayah. Ratu Jodha & Ratu Ruqayah mulai bertarung dgn pedangnya, mereka berdua berusaha melakukan yg terbaik, namun tanpa sengaja Ratu Ruqayah melukai tangan Ratu Jodha, Raja Jalal yg melihatnya dikejauhan kaget & ikut merasakan luka Ratu Jodha, “Maafkan aku Ratu Jodha, aku tdak bermaksud melukaimu” , “Tdak apa-apa, kau tdak sengaja melakukannya, mari kita lanjutkan pertarungan” , “Tapi tanganmu terluka, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal khawatir “Setiap pejuang selalu mendapatkan luka, Yg Mulia, tdak usah khawatir, aku akan bertarung menggunakan satu tangan” saat itu Pangeran Salim juga ada disana melihat pertarungan kedua ibunya, Ratu Jodha mulai kembali bertarung dgn satu tangan melawan Ratu Ruqayah & akhirnya Ratu Jodhalah yg menang. “Aku memang harus menerima bahwa tdak seorangpun yg bisa mencapai tingkatanmu dalam bermain pedang Mariam Uz Zamani, aku terima kekalahanku” ujar Ratu Ruqayah, saat itu Raja Jalal mendekati Ratu Jodha “Tapi pertarungan masih berlanjut Ratu Jodha” ujar Raja Jalal, “Tapi dia terluka Yg Mulia” , “Jika dia menggunakan satu tangan maka aku juga menggunakan satu tangan” kemudian Raja Jalal & Ratu Jodha mulai bertarung satu sama lain, tangan Ratu Jodha saat itu berdarah cukup banyak & melukainya, Pangeran Salim memperhatikan ibunya sedari tadi & tiba-tiba saja Pangeran Salim menyeruak diantara Raja Jalal & Ratu Jodha & menghentikan pertarungan tersebut, semua yg hadir disana Nampak tegang dan terkejut