Sinopsis Jodha Akbar Episode 379

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 379, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 378 tentang qadir yang sudah siuman dan ingin kembali ke rumah neneknya, kabar itu disambut bahagia oleh keluarga kerajaan karena putra mahkota bisa kembali lagi ke kerajaan setelah menerima hukuman, kesempatan itu dimanfaatkan oleh ratu ruqayah untuk mendoktrin pangeran salim agar benci pada ratu jodha dan raja jalal. Kali ini admin bagikan lagi episode 379 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada April 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 379

Ratu Jodha baru datang dari tempat pemujaan Dewi Kaali, sesampainya diistana, Ratu Jodha bingung & terheran-heran karena semua orang sedang sibuk menghias istana seindah mungkin, “Waah, utk apa dekorasi seindah ini?’’ tanya Ratu Jodha penasaran, tiba-tiba Ibu Ratu Hamida datang menemui Ratu Jodha, “Ratu Jodha, hari ini adalah hari yg special, buat kau juga!” kata Ibu Ratu Hamida dgn perasaan senang, “Oh ya, buuu, hari special apa, ibu?” tanya Ratu Jodha lagi, “Qadir sudah siuman, Ratu Jodha, dia sudah sembuh sekarang & Raja Jalal sudah memerintahkan utk memanggil Pangeran Salim pulang & mengirim pulang Qadir kerumah neneknya, Fatima Bi” jelas Ibu Ratu Hamida dgn penuh haru,

 “Apa? sungguh ibu? anakku akan segera pulang??” tanya Ratu Jodha menangis bahagia, “Ibuuu akhirnya Dewi Kaali mendengarkan doaku, Qadir akhirnya sembuh & anakku kembali pulang, aku akan kesana ibu utk menjemputnya” kata Ratu Jodha sambil hendak beranjak pergi meninggalkan Ibu Ratu Hamida, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti oleh pertanyaan Raja Jalal yg tiba-tiba muncul dibelakangnya,

“Kalau kau menjemputnya lalu siapa yg bakal membuat ‘choorma bhaati’ (perayaan penyambutan) buat Sekhu Baba?” tanya Raja Jalal, “Jangan khawatir, Ratu Jodha, Todar Maal, Rahim & Ratu Ruqayah saat ini sedang menjemputnya, mereka pasti akan segera datang” kata Raja Jalal, “Oooh itu bagus Yg Mulia, Ratu Ruqayah sudah menjemputnya, aku harus melakukan segala sesuatu, aku harus membuat Halwa utk Pangeran Salim” ujar Ratu Jodha dgn semangat yg membara sambil berlari meninggalkan Raja Jalal & Ibu Ratu Hamida yg tersenyum melihat binar-binar dimatanya, Ratu Jodha sangat antusias sekali dalam menyiapkan semuanya utk penyambutan kepulangan Pangeran Salim keistana.

“Aku baru melihat lagi senyum diwajahnya setelah beberapa waktu yg cukup lama, ibu” kata Raja Jalal, “Dia seorang ibu, Raja Jalal, istana sangat bahagia menanti kepulangan Pangeran Salim, aku tdak akan membiarkan Pangeran Salim pergi lagi, Raja Jalal” ujar Ibu Ratu Hamida, “Aku tdak pernah punya waktu bersama-sama dgn Pangeran Salim, ibu, tapi dia punya banyak ibu seperti kau, Ratu Salima, Ratu Jodha, Ratu Ruqayah & yg lainnya, itulah mengapa kadang aku sulit bersamanya” kata Raja Jalal lagi, “Semua orang mencintainya, Raja Jalal” ujar Ibu Ratu Hamida dgn penuh haru. Sinopsis Jodha Akbar Episode 379

Siang itu semua orang sudah menunggu digerbang istana, Pangeran Salim kembali keistana sambil menunggang kuda putih kesaygannya, semua prajurit mengelu-elukan namanya, “Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim! ”ujar para prajurit, kemudian Pangeran Salim turun dari kudanya dibantu oleh Rahim, sementara itu Ratu Ruqayah mengikutinya dari belakang. Ketika Pangeran Salim hendak memasuki gerbang istana, langkah Pangeran Salim terhenti oleh Ratu Jodha, kemudian Ratu Jodha melakukan ritual penyambutan kepulangan Pangeran Salim,
Sinopsis Jodha Akbar Episode 379
sementara itu Pangeran Salim yg kesal pada Ratu Jodha berkata dalam hati: “Ternyata ibu ada diistana & ibu tdak menjemput aku! itu artinya ibu tdak mencintaiku!” bathin Pangeran Salim kemudian Ratu Jodha melakukan ‘aarti’ utk Pangeran Salim, Pangeran Salim teringat bagaimana Ratu Jodha meminta Raja Jalal utk menghukumnya, bagaimana Ratu Ruqayah berusaha terus menerus mengatakan padanya bahwa ibunya tdak mencintainya bahkan tdak menjemputnya utk kembali keistana, Pangeran Salim mengepalkan tangannya, Pangeran Salim kesal dgn Ratu Jodha, dari kejauhan Raja Jalal melihat ada tdak beres pada Pangeran Salim, sementara itu semua orang menyambut Pangeran Salim dgn gembira.

Setelah selesai melakukan aarti, Ratu Jodha berlutut & berkata: “Pangeran Salim, ibu tdak bisa mengatakan padamu betapa ibu mencintaimu, “ ujar Ratu Jodha sambil membuka kedua lengannya dgn tujuan utk memeluk anaknya yg telah kembali pulang tapi tiba-tiba Pangeran Salim mengabaikan uluran tangan Ratu Jodha & lebih memilih memeluk Ibu Ratu Hamida neneknya,

Ratu Jodha sedih & bingung dgn perubahan sikap Pangeran Salim tapi disembunyikannya kesedihannya itu, Raja Jalal bisa merasakan kepedihan Ratu Jodha sementara Ratu Ruqayah tersenyum menang melihatnya. Kemudian Pangeran Salim mendekati Ratu Salima & memeluknya juga saudara-saudaranya yg lain, ketika Ratu Jodha kembali mengajaknya berbicara “Ayoo, kita masuk kedalam, nak” kata Ratu Jodha, kembali Pangeran Salim tdak mempedulikan Ratu Jodha, Pangeran Salim berjalan terus dgn muka masam bahkan ketika Raja Jalal juga membuka kedua tangannya utk memeluknya, Pangeran Salim juga mengabaikan Raja Jalal. Kemudian semuanya beriringan mengikuti Pangeran Salim masuk kedalam istana, Pangeran Salim & semua kerabatnya sangat bahagia, tapi tdak utk Ratu Jodha & Raja Jalal yg merasa diabaikan oleh anaknya sendiri.

Sesampainya didalam istana, Pangeran Salim langsung masuk kedalam kamarnya & mendapati Rangoli (hiasan bunga) buatan ibunya disana, Pangeran Salim langsung teringat bagaimana dulu Pangeran Salim pernah sekali bilang ke Ratu Jodha bahwa dia sangat menyukai Rangoli bikinan Ratu Jodha, “Aku akan tetap duduk disini, ibu, utk melindungi Rangoli ini, tdak ada seorangpun yg boleh merusaknya” kata Pangeran Salim, “Kalau kau suka Rangoli, ibu akan selalu membuat Rangoli disetiap hari special” ujar Ratu Jodha, namun bayangan indahnya bersama Ratu Jodha segera lenyap digantikan oleh bayangan kata-kata yg menyakitkan dari Ratu Ruqayah “Seorang ibu berani mati demi anaknya akan tetapi ibumu malah melindungi Rashid yg telah berkonspirasi utk membunuhmu” , Pangeran Salim langsung marah melihat Rangoli yg ada didepannya itu, dia langsung merusaknya dgn kedua kakinya kemudian masih dgn muka masamnya Pangeran Salim duduk diatas tempat tidurnya, tepat pada saat itu Ratu Jodha masuk kedalam kamarnya sambil membawakan senampan makanan, tapi Ratu Jodha kaget ketika melihat Rangoli buatannya hancur berantakan “Oooh, mungkin karena angin yaa barangkali” kata Ratu Jodha meyakinkan dirinya sendiri, “Pangeran Salim, lihat, apa yg ibu bawakan buat kau, ibu akan menyuapkan makanan ini padamu hari ini, ibu sudah membuat semua makanan kesukaanmu” bujuk Ratu Jodha, saat itu Raja Jalal datang menemui mereka tapi dia hanya melihat dari kejauhan dari pintu kamar Pangeran Salim, “Aku tdak lapar ibu!” bentak Pangeran Salim, Ratu Jodha & Raja Jalal sangat terkejut tapi mereka hanya diam saja, mereka sedih dgn perubahan sikap Pangeran Salim ke mereka.

Malam haripun tiba, Ratu Jodha sedang merenung didepan jendela kamarnya, Ratu Jodha kembali teringat bagaimana tadi Pangeran Salim mengabaikan dia & Raja Jalal, tiba-tiba Raja Jalal masuk kedalam kamarnya “Ratu Jodha, aku tau kau sangat khawatir sama Pangeran Salim” kata Raja Jalal, “Aku tdak tahu apa-apa, Yg Mulia” ujar Ratu Jodha, “Mungkin dia kelelahan, Ratu Jodha” kata Raja Jalal lagi, “Tdak , Yg Mulia, sepertinya ini ada sesuatu yg terjadi padanya” ujar Ratu Jodha, “Kalau begitu berilah dia waktu, dia pasti akan baik-baik saja, kau sendiri kalau marah sama dia, kau butuh menenangkan diri kan, jadi biarlah dia tenang dulu, Ratu Jodha” kata Raja Jalal sambil merangkul pundak Ratu Jodha lembut, “Semua akan baik-baik saja besok, Ratu Jodha” kata Raja Jalal, “Aku juga berharap demikian, Yg Mulia” harap Ratu Jodha.

Saat itu Pangeran Salim sedang bersantai dikamarnya sendiri, tiba-tiba Rahim datang menemuinya ”Pangeran Salim, ayooo, kita berlatih pedang” ajak Rahim, Pangeran Salim langsung tegang mendengar ucapan Rahim, “Ada masalah apa Pangeran Salim?” tanya Rahim, “Baijaan, tdakah kau berfikir bahwa ayah telah bertindak tdak adil dgn memberikan hukuman padaku?” tanya Pangeran Salim, “Ketika sebuah hukuman tdak lebih dari hukuman seorang penjahat, maka hal itu dimaksudkan utk memberi pelajaran, Pangeran Salim” kata Rahim,

“Itu sama halnya dgn keadilan & jika hal itu lebih dari sekedar kejahatan maka itu adalah kekejaman, Pangeran Salim” terang Rahim, “Yg Mulia, mengajarkanmu utk berfikir, Pangeran Salim” kata Rahim lagi, “Aku membuat kesalahan dgn tdak disengaja, Rashid itu diampuni tapi kenapa aku tdak?” tanya Pangeran Salim penasaran, “Suatu hari nanti, kau akan bisa mengerti, Pangeran Salim, kelak ketika kau menjadi Raja” kata Rahim lagi, ”Sudahlah tdak usah dipikirkan lagi, Ayo kita berlatih” ajak Rahim kemudian mereka berduapun keluar dari kamar Pangeran Salim.

Anak-anak sedang berlatih bertarung menggunakan pedang, Raja Jalal datang menemui mereka, “Aku ingin berlatih dgn Sekhu Baba” begitu ujar Raja Jalal sementara Rahim berlatih dgn anak-anak lainnya. Raja Jalal & Pangeran Salim mulai bertarung menggunakan pedang, Pangeran Salim mencoba untk menyerang Raja Jalal secara terus menerus membabi buta sementara Raja Jalal berusaha utk bertahan, “Cukup!” ujar Raja Jalal, semua yg sedang berlatih pedang langsung menghentikan latihannya ,

“Maksudku cukup utk Pangeran Salim, yg lain boleh melanjutkan kembali latihannya” ujar Raja Jalal lagi sambil meminta Pangeran Salim utk beristirahat terlebih dahulu, kemudian Pangeran Salim & Raja Jalal duduk bersebelahan, tapi Raja Jalal merasakan walaupun mereka duduk berdampingan, jarak antara mereka berdua sangatlah jauh, tdak ada keceriaan lagi diwajah Pangeran Salim, mukanya masam & diam seribu bahasa. “Sekhu Baba, apakah kau marah dgnku?” tanya Raja Jalal, “Kenapa kau bertindak kasar seperti tadi?” tanya Raja Jalal,

“Karena kau telah menghukum aku!” akhirnya Pangeran Salim mau membuka suaranya, “Kau seharusnya tdak melakukan hal seperti itu!” kata Pangeran Salim, “Sekhu Baba, aku melalukan semua ini utk kebaikanmu sendiri, ayah ingin kau mengerti tentang sesuatu & kau telah melakukannya” terang Raja Jalal, “Ketika kau besar nanti, kau akan tau tentang hal ini” ujar Raja Jalal lagi, “Tapi kau tdak melakukan keadilan buatku! aku tdak akan memberikan hukuman seperti itu jika aku seorang Raja!” kata Pangeran Salim lantang, “Lantas hukuman seperti apa yg akan putuskan?” tanya Raja Jalal, “Aku akan mengatakannya padamu nanti ketika aku menjadi seorang Raja! sekarang aku mau berlatih dulu!” kata Pangeran Salim sambil berlalu dari hadapan Raja Jalal, Raja Jalal hanya diam memperhatikan Pangeran Salim. Sinopsis Jodha Akbar Episode 379

Malam itu Raja Jalal sedang berada dikamarnya, tiba-tiba Ratu Jodha datang menemuinya, “Ini salah, Yg Mulia, Pangeran Salim baru saja kembali pulang & kau menyuruhnya utk berlatih bertarung?” tanya Ratu Jodha, “Dia adalah calon Raja, Ratu Jodha” kata Raja Jalal, “Sementara aku harus menunggunya utk menunjukkan rasa cintaku padanya, Yg Mulia” kata Ratu Jodha, “Kau tdak usah menunggunya, Ratu Jodha, kau bisa menunjukkan cintamu begitu dia datang, Ratu Jodha”ujar Raja Jalal lagi,

 “Kau benar, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal, “Ada apa? kenapa kau terlihat sedikit tegang, Yg Mulia?” tanya Ratu Jodha, “Pangeran Salim marah padaku, karena aku telah memberinya hukuman ke dia, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal, “Dia memang selalu mengambil keputusan dgn hatinya, Yg Mulia” kata Ratu Jodha berusaha menenangkan suaminya, tepat pada saat itu Ibu Ratu Hamida masuk ke kamar Raja Jalal, “Raja Jalal, aku ingin mengadakan pesta utk kepulangan Pangeran Salim” ujar Ibu Ratu Hamida, Raja Jalal & Ratu Jodha menyambut gembira usulan Ibu Ratu Hamida dgn harapan mungkin Pangeran Salim akan bisa lebih tenang setelah perayaan pesta ini.

Pasti semua orang lagi geram banget nih dengan kelakuan ratu ruqayah, ia berhasil menghasut pangeran salim. hmmmm njirrrrrrr ada aja orang kayak gt.

oke lanjut ke segmen selanjutnya di Sinopsis Jodha Akbar Episode 380