Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 68

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 68 - Rahim menatap Jalal dgn rasa takut & berkata kalau dia tidak mencurinya & dia bukan pencuri & meminta agar Jalal jangan menghukumnya. Jodha berkata pada Rahim agar mengatakan dimana dia menemukan kotak itu, siapa yg dia lihat sedang mencampur dathura. Jodha meminta Rahim mengatakan semua pada Jalal. Jalal marah & membentak Jodha karena mengarahkan pembicaraan, Jalal memyuruh Jodha diam & biar dia saja yg bicara pad Rahim. 

Dengan tegas jalal bertanya, "Rahim! apakah kau yg mengambil kotak/botol ini?" Rahim menatap Jalal ketakutan & berkata kalau dirinya tidak mencuri. Rahim menatap Jodha & berkata, "aku tak mau bicara padamu. Choti ami jaan jahat... choti ami jaan jahat, aku tak suka padamu." Lalu Rahim berlari keluar meninggalkan Jalal & Jodha & tak peduli pada Jodha yg memanggilnya. Jalal memarahi Jodha karena menggunakan anak kecil sebagai saksi mata. Jalal bahkan menuduh Jodha memaksakan kebenaran pada  anak usia 4 tahun agar berbohong & memuaskan egonya. Jalal menanyakan kemana perginya hati nurani Jodha. 

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 68

Jodha berkata kalau kebenaran itu pasti siapa yg mengatakannya. Jalal mengatakan kalau Rahim benar saat mengatakan Jodha wanita jahat. Jodha membela diri dgn mengatakan kalau Rahim anak kecil, di atakut kalau di hukum Jalal karena mencuri botol itu. Itu sebabnya dia lari dari sini. Jalal membantah, "Rahim lari karena kecewa padamu, Jodha. Pergilah dari sini sebelum aku kehilangan kesabaranku lagi." Jalal memperingatkan Jodha agar tidak menuduh orang tanpa bukti yg kuat. Jodha menjawab kalau itu memang kebodohannya yg mencoba menyadarkan seseorang yg tidak mau melihat kebenaran. Kalau ingin bersikap adil, Jalal harus objektif & tidak boleh emosi. Jalal semakin emosi & mengusir Jodha. Sepeninggal Jodha Jalal bicara sendiri & bertanya-tanya kenapa Jodha selalu mengganggu hidup Maham angga.

Jodha curhat pada moti & mengatakan kalau dirinya kurang pertimbangan & dia tak punya ide lagi bagaimana membuktikan pada Jalal. Moti berkata kalau Rahim berkata jujur, kenapa dia menolak mengatakan hal yg sama pada Jalal? Jodha membela Rahim dgn mengatakan kalu Rahim hanya anak kecil, dia sudah ketakutan melihat Jalal marah & takut di hukum karena itu tak berani berkata apa-apa pdahal dia satu-satunya saksi mata. Moti bertanya apa yg akan di lakukanJodha sekarang? Jodha bilang kalau dirinya tidak akan menyerah & akan terus berbicara sampai berhasil. & berharap dewa amba menunjukan jalan yg benar. Seorang pelayan datang memberi Jodha prasad dari dewa amba. Jodha bertanya bagaimana dia bisa mendapatkan prasat dari dewa amba di agra? Pelayan menjelaskan kalau kuil tuda dewa amba ada di dekat pasar Agra. Jodha berpikir itu adalah pertanda baik & mengajak moti utk pergi ke sana.

Bharmal sedang dalam perjalanan pulang ke Amer, ketika maharana pratap mencegatnya di jalan. Bharmal bertanya kenapa pratap menghentikan dirinya. Pratap mengatakan pengkhianat & orang tidak setia akan mendapati pratap sebagai halangan dalam perjalanannya. Bharmal mengatakan kalau dirinya bukan pengkhianat. Pratap mengejek Bharmal dgn mengatakan kalau memalukan adalah gambaran yg tepat utk Amer. & menyuruh Bharmal mencabut pedangnya kalau kata-katanya terasa berat. Pratap berkata, "kenapa kau ingin menodai kesucian dari simbol keberanian itu?" Bahramal menyebut nama Pratap. Tapi pratap menyuruhnya menyebut namanya sekaligus gelarnya, pangeran pratap. Pratap mengejek, "sejak kau berbaur dgn mughal, kau sudah melupakan budaya & sopan santun. Kau pergi ke Agra utk menengok putrimu, tapi malah memimpin mereka utk membunuh calon menantumu yg lain. Apa yg akan kau lakukan sekarang? Apakah kau akan menikahkan putrimu Sukanya pada mughal yg lain?" 

Bharmal marah & menyuruh Pratap menutup mulutnya. Bharmal mengatakan kalau ini urusan pribadinya. Pratap berkata bukan hanya urusan Bharmal, karena reputasi Rajput telah runtuh akibat ulah pengecut  Bharmal. 17 pangeran telah menolak menikahi Sukanya, smua karena jiwa pengecut Bharmal. Mereka melakukan itu karena mencontoh dirinya, Maharana Pratap, yg tidak ingin jiwa pengecut Bharmal menodai masa depan Rajput. Raja Sujaanpur ingin menolong Bharmal, tapi bukannya berterima kasih, dia malah di bunuh. Rasanya tidak mungkin lagi menemukan suami utk Sukanya. Bharmal dgn marah berkata kalau dia tidak mau berdebat dgn Pratap. Pratap memberitahu Bharmal tentang Sujamal, & berkata kalau dirinya sudah mengutuk bayangan Sujamal. dgn tegas pratap mengatakan siapapun yg memihak bangsa Mughal akan menjadi musuhnya.

Jalal menemui Ruq & bertanya di mana pembuat botol itu tinggal, Ruq mengatakan kalau Hoshiyar yg membawanya danbertanya kenapa Jalal menanyakan itu? jalal berkata kalau dia ingin meminta keterangan dari orang itu. Ruq memberi tahu Jalal kalau nama orang itu altaf qadri & dia punya toko kecil di dalam pasar di dekat istana. Ruq menawarkan diri utk memanggil orang itu ke istana. Tapi Jalal melarangnya. Dia yg akan menemui orang itu agar pelaku yg tinggal di istana tidak tahu. Jalal juga meminta Ruq agar tidak memberitahu siapapun tentang rencananya.

Jodha menemui Ratu Hamida & meminta izin agar dia bis pergi ke kuil dewa amba di luar istana utk berdoa. Ratu Hamida mengatakan kalau dia suka dgn niat Jodha. Jodha berkata utk keluar istana dia memerlukan izin raja, tapi raja tidak ada, jadi dia meminta izin dari Ratu Hamida sebagai wakilnya. Ratu Hamida berkata kalau Jodha tidak perlu izin siapapun utk pergi beribadah, karena itu hal baik. & dalam pikiran Hamida, Jalal juga tidak akan keberatan. Jodha mengucapkan terima kasih & pergi.

Jodha pergi ke kuil bersama moti. Kuil itu letaknya berdekatan dgn pasar sehingga sangat ramai dgn lalu lalang orang. Sebelum memasuki kuil, Jodha melepas sandalnya. Altar tempat patung dewa Amba berada sangat koto & berdebu. Jodha membersihkannya, memasang tilak di kening patung & menaburi bunga di tubuh patung. lalu berdoa. Di luar kuil, Jalal muncul dgn menyamar sebagai pengemis tua dgn jengot putih yg lebat. Dia meminta sedekah sambil lalu sambil berkata, "kasihanilah...berilah aku sedekah, demi Allah. Jika kau tolong yg miskin, Allah akan memandikamu dgn kebahagiaan. Jika kau sedang sakit, tuhan akan melimpahkan rahmat- Nya padamu. Jika kau beri makan pada yg lapar, Tuhan akan memasukanmu ke surga..."

Jodha keluar dari kuil. Jodha berbicara dgn orang yg berdiri di depan kuil, menyuruh mereka utk menjaga kuil agar tetap bersih & rapi layaknya rumah mereka sendiri. Jalal melihat Jodha & bertanya sendiri kenapa Jodha ada di sini? Lalu Jalal duduk di emperan kuil. Ketika hendak membagikan sedekah, Jodha mendengar orang-orang bicara tentang Jalal. Kata mereka kalau raja tidak mengasihi istrinya sendiri, dia tidak akan bisa mencintai rakyatnya. yg lain menyetujui pernyatan itu & menambahkan, betapa tega jalal memenjarakan istrinya sendiri. Jalal & Jodha sama-sama tertegun mendengar pembicaraan orang-orang itu. 

Seorang pria berkata, "aku dengar ratu Jodha diizinkan utk berdoa pada tuhannya sendiri." yg lain mengatakan kalau itu hanya bentuk dari kemunafikan sang raja, bagaimana dia bisa percaya dgn tuduhan palsu yg terburu-buru pada ratu Jodha? Jodha yg mendengarkan omongan mereka segera menyela & mendekati mereka, "apa yg kalian bicarakan? Dia adalah rajamu, dia adalah pemimpinmu. Dia di sumpah utk melindungimu, bisa-bisanya kalian menfitnah dia seperti itu?" Jalal melihat & mendengarkan perkataan jodha yg membelanya. Seorang pria mengatakan kalau Jodha tidak tahu betapa kejinya Jalal. Pria yg lain memberitahu orang itu kalau Jodha lebih tahu dari pada dirinya, karena dia ratu Jodha. Orang-orang segera memberi salam pada Jodha. 

Jodha membalas salam mereka & berkata, "aku yakin kau punya keluarga, aku juga begitu.  Hal biasa jika dalam keluarga terjadi pertengkaran & perbedaan pendapat, ini masalah kami. Bagaimana perasaanmu kalau ada yg menfitnah salah satu anggota keluargamu? Raja & ratu juga manusia. Kita tidak boleh membicarakan masalah pribadi mereka. Dia rajamu, sudah seperti ayah bagimu. Seorang anak tidak boleh menggunjingkan ayahnya. " 

Orang-orang itu kemudian minta maaf pada Jodha. Jodha berlalu meninggalkan mereka utk membagikan sedekah pada mereka yg antri. Jodha tiba di depan Jalal yg menyamar sebagai pengemis. Matanya terlihat gelang di tangan Jalal. Jodha mengamati nya. Merasa di amati Jodha, Jalal berdiri & meminta sedekah.

Jodha menatap gelang di tangan Jalal, merasa di amati gelangnya, Jalal segera menarik lengan bajunya utk menutupi gelang itu, sayangnya cincin di jari-jarinya malah terlihat jelas. Jodha berkata, bagaimana aku bersedekah pada seseorang yg memberikan segalanya pada semua rakyatnya? Saya tak bisa mengenalimu saat menyamar di Amer, tapi anda tak bisa mengelabuiku lagi." 

Jalal mengangkat wajahnya menatap Jodha. tatapan mereka bertemu. Jalal berkata, "jadi kau mengenaliku?" Jodha menjawab kalau gelang di tangan Jalal adalah pemberian Bharmal di pernikahan mereka. Jalal menatap gelangnya. Jodha berkata, "tidak baik seorang raja meminta-minta di depan rakyatnya, & seorang istri tidak suka melihat suaminya meminta-minta pada orang lain." lalu Jodha berlalu meninggalkan Jalal. Jalal tersenyum menatap kepergian Jodha.

Jalal menemui Altaf Qadri. Semula altaf menduga Jalal adalh pengemis & akan memberinya koin, tapi Jalal menolak, dia bertanya tentang botol & menunjukan botolnya. Altaf bertanya siapa dia? Jalal menjawab kalau dia adalah orang yg kehilangan anaknya karena ekstra dathura yg tersimpan dalam botol itu. Altaf segera meminta maaf & memberi salam. Jalal meminta altaf menceritakan kronologis peristiwa di malam dia menyerahkan botol itu pada pemesannya. Jalal bertanya apakah Altaf mengingat wajah orang itu? Altaf berkata kalau wajahnya bercadar, tapi dia masih ingat raut muka yg tidak tertutupi. Jalal membawa Altaf ke istana.

Di istana, di hadapan pelukis, Altaf mengambarkan wajah pemesan botol itu secara mendetail. Pelukis membuat sketsanya. Setelah selesai, alangkah terkejutnya Jalal melihat sketsa iu adalah wajah maham angga. Jalal bertanya pada Altaf, apakah dia yakin orang ini den warna mata ini milik orang itu? Altaf yakin seyakin-yakinnya. jalal teringat kata-kata pengakuan maham angga waktu dia mengecoh Jodha.  Jalal juga teringat Jodha meminta Rahim utk mengatakan apa yg dilihatnya. Jalal sangat marah & terluka. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 69