Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 123

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 123 - Jalal tiba di ruang sidang. Semua yg hadir berdiri & memberi salam. Begitu Jalal duduk di tahtanya, Adham segera berdiri ditengah ruang sidang utk menunggu keputusan Jalal. Ada rasa percaya diri yg besar dalam diri Maham & Adham bahwa mereka berdua pasti memenangkan kasus ini & Adham di izinkan menikahi Tasneem. Tasneem & keluarganya juga ada di hadir di persidangan itu. Jalal menatap bergantian antara Tasneem, orang tuanya, Adham & Maham. Jalal juga sempat melirik Jodha yg gelisah. 

Jalal berkata, "kemarin aku berpikir utk memutuskan kasus Adham Khan. Hari ini aku akan mengatakan keputusanku. Aku sudah menyelidiki kasus ini. Di masa lalu, hukum baru di bentuk utk menggantikan yg lama. Kakekku, Yang Mulia Babar & mendiang ayahku, Yang Mulia Humayun, membuat hukum baru demi kesejahteraan rakyatnya. Hari ini aku akan membuat hukum baru. Hukum ini akan berlaku di seluruh kerajaan & harus di patuhi. Aku sadar kalau pernikahan dgn anak kecil, seperti hukuman bagi si anak & merusak masa kecilnya. karena itu tidak boleh ada wanita yg bisa menikah sebelum umur 14 tahun. ~Para ulama yg hadir saling pandang~ yg melanggar akan di hukum bahkan kalau pelakunya itu adalah orang tua si anak sendiri." 

Ayah-ibu Tasneem menjadi gelisah. Tasneem terlihat senang begitu pula Jodha & Ruq, ada senyum puas mendengar hukum baru yg akan di buat Jalal. Adham menahan rasa berang. Maham terlihat shock. Jalal melanjutkan, "hukum ini akan berlaku di seluruh kerajaan. Semua agama harus mematuhinya. Tidak akan ada pengecualian. ~Jalal mempersilahkan atgah~ Atgah sahab..!" Atgah segera berdiri & memberikan dektrit peraturan baru kepada pada ulama. Ulama membacanya & berkata, "hukum baru yg di buat Yang Mulia ini akan membuat lingkungan semakin membaik. & akan menolong banyak gadis utk mendapatkan masa kecil yg bahagia. Karena itu kami menyetujui hukum ini." Jalal tersenyum, begitu pula Ruqaiya & Jodha. Hamida & Salima pun senang menerimanya. Hanya Maham & Adham yg terlihat cemas. Ulama memberikan kembali dekrit itu pada Atgah yg segera membawanya ke pada Jalal utk di tandatangani. Kemudian Jalal berkata, "buat salinan hukum baru ini & sebarkan ke seluruh kerajaan. Hukum ini harus di patuhi di seluruh wilayah Mughal." Atgah memberi hormat & berkata, "baik yg mulia." Jalal lalu menatap Adham yg berdiri di depannya & berkata, 'karena hukum ini sudah di sahkan, maka Adham harus mematuhinya & dia tak bisa menikahi Tasneem."  

Adham menahan geram, maham kesal. Jodha & Ruqaiya senang. Jalal kemudian meminta para Ulama mengatakan pendapat mereka. Salah satu ulama berkata, "yang mulia, kami sependapat dgn anda. Adham khan tidak di izinkan utk menikahi Tasneem." Mendengar itu, Adham meminta izin utk mengatakan sesuatu. Jalal memberinya izin. Adham berkata, "aku tidak setuju dgn keputusan ini. Ini keputusan yg tidak adil." 

Mendengar kata-kata Adham Khan, Atgah berdiri dgn gusar & berkata, "Adham Khan, beraninya kau bicara seperti itu di depan raja! Kau sedang di sidang kerajaan & tidak berhak tidak mematuhi perintah yg Mulia. Itu adalah penghinaan." Maham yg menyahut, "maaf Atgah Shahab, itu bukan penghinaan. Adham bukannya tidak menghormati raja. Dia berhak mengutarakan pendapat dia. Dia hanya mengatakan pendapat dia." Melihat pembelaan Maham pada Adham, Jalal dgn tatapan yg sulit di artikan berkata pada Atgah tanpa menatapnya, "Atgah Shahab, Adham boleh mengatakan pendapat dia." 

Lalu Jalal menyuruh Adham bicara. Adham mengucapkan terima kasih & berkata, "pendapatku, pernikahan anak sedang berlangsung bahkan saat kau membuat hukum ini. Sampai kemarin, pernikahan seperti ini masih terjadi di semua wilayah kerajaan. & tidak ada yg keberatan. Kenapa hukum ini di buat hanya karena aku ingin menikahi gadis muda? Niatku sudah ada sebelum hukum ini disahkan. Itu sebabnya, hukum ini tidak berlaku bagiku." Mendengar kata-kata Adham, semua yg hadir terlihat tegang, terutama Maham. Jalal menyahuti kata-kata Adham, "adham, hukum harus di patuhi semua orang." Adham dgn ringan berkata, "kalau begitu, hukum ini juga harus berlaku utk raja."

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 123

Ketegangan semakin menjadi. Ruqaiya terlihat sangat-sangat tidak suka dgn pernyataan Adham. Begitu pula Mariam Makani, Hamida bano. Atgah yg bereaksi lebih dulu, "cukup, Adham Khan! Jangan melewati batas. Yang Mulia yg berwenang atas semua hukum yg berlaku. Yang Mulia boleh memutuskan hukum apa saja. Yang Mulia adalah perwakilan Tuhan. Yang Mulia diatas semua orang. Hukum utk rakyat tidak berlaku utk rajs. Tak ada yg boleh mempertanyakan keputusan ini. yg bisa mengubah keputusan Yang Mulia adalah Yang Mulia sendiri. Kau adalah seorang komandan. Kuharap kau mengerti fakta ini. 

Yang Mulia memutuskan batasan utk dirinya sendiri. Tak bisa di putuskan oleh rakyatnya atau oleh seorang komandan. Kalau kau melewati batas, kau akan di hukum." Adham khan menyahut, "memang benar kalau Yang Mulia perwakilan tuhan. Tapi dia tidak di atas hukum. Apa yg akan di pikirkan rakyatnya? Semua orang harus sama di mata hukum. Baik rakyat ataupun anggota kerajaan."  Ulama menyambung perkataan Adham, "aku sependapat dgn Atga Khan. Hukum tidak akan berlaku utk raja." yg hadir mendukung ucapan ulama dgn berteriak serentak, "kami setuju." Suasana hiruk pikuk terjadi di aula sidang di sertai dgn suasana tegang. Jalal mengangkat tangannya. Seketika keributan itu terhenti, para hadiri kembali duduk di kursinya.

Setelah suasana tenang, Jalal berkata, "atgah Khan benar, tapi Adham juga tidak sepenuhnya salah. Aku akui kalau Yang Mulia bisa memutuskan hukum apapun. & aku setuju kalau hukum juga harus berlaku bagi raja. Aku akan patuhi hukum utk tidak menikahi gadis di bawah umur." Lalu yg hadir memuji keputusan Jalal dgn mengucap 'Subhanallah'... secara serentak. Semua orang terlihat puas. Jodha tersenyum senang. Tapi Adham bertepuk tangan & berkata, "bagus sekali, yg Mulia. Bahkan kau juga tidak boleh menikahi gadis di bawah umur. Tapi bagaimana dgn pelanggaran yg sudah kau lakukan? ~Semua orang terlihat bingung & tidak mengerti maksud adham~ Apa perlu kuingatkan lagi, kalau kau pernah menikahi gadis di bawah umur? ~Semua heran, Maham tercengang~ Saat yg mulia menikahi Ratu Ruqaiya, Yang Mulia baru berusia 11 tahun & Ratu Ruqaiya berusia 9 tahun." 

Maham tersenyum licik, Jalal terlihat marah, hamida & Jodha tegang, Ruqaiya terluka. Adham melanjutkan, "kalau hukum juga berlaku bagi raja, bukankah yg mulia telah melanggar hukum? Bukankah pernikahanmu dgn Ratu Ruqaiya ilegal & tidak sah?" Jalal berdiri sambil berteriak marah, "Adham Khan!!!" Semua yg hadir ikut berdiri dgn marah. Adham menambahi, "kebenaran selalu pahit, yg Mulia." Maham dgn marah bergegas menghampiri Adham dgn tangan siap menampar sambil berkata, "jaga batasanmu, Adham Khan!" Tapi Adham lebih dulu meyela, "Jangan sentuh aku, perdana menteri. Jangan lupa kalau kau ada di sidang kerajaan. Di sini aku bukan anakmu, tapi komandan. Aku hanya kemukakan pendapatku. Perdana menteri tidak berhak menghukumku. ~Maham terpaksa menurunkan tanganya & menatap Adham dgn tatapan mengerti~ hanya Yang Mulia yg berhak menghukumku. Aku akan terima hukuman apapun yg di berikan padaku. Kau boleh pancung aku. Kalau hukum ini sah, artinya semua pernikahan di bawah umur yg terjadi sebelum hukum ini di sahkan adalah ilegal. Kalau Yang Muliat erus menikah dgn Ratu Ruqaiya. Aku takkan menerima hukum baru ini." 

Ruqaiya dgn murka keluar dari wilayah bertirai, mariam Makani mengikutinya. Melihat itu, para pria segera menundukan kepala, hanya Adham yg menatapnya dgn tatapan menantang. Ruqaiya berteriak, "Adham kau tahu apa yg kau katakan? Tuhan telah menyaksikan pernikahanku dgn raja. Aku adalah Ratu Kepala. Beraninya kau bilang kalau pernikahan ini tidak sah? Kau akan di hukum karena mempertanyakan pernikahanku!" Adham dgn berani berkata, "maafkan aku kalau menyakitimu, yg mulia ratu. hukum ini di buat oleh raja. Menurut raja, hukum ini berlaku utk semua orang. Aku telah menanyakan pertanyaan penting. Yang Mulia harus menjawabnya. Aku boleh di hukum atas pertanyaanku ini. Tapi apa yg akan dia lakukan saat semua rakyat menanyakan hal yg sama. Aku sangat menghormati raja. Kalau pertanyaanku menghina dia, dia boleh memenggal kepalaku. Aku tidak akan keberatan."

"Yang mulia kau harus memutuskan. Apakah kau akan ijinkan aku menikahi Tasneem atau kau harus bercerai dgn Ratu Ruqaiya. utk menepati ucapanmu..."Jalal & Ruqaiya terlihat geram & murka. Begitu pula para wanita atas kelancangan Adham. Maham hanya diam saja. Melihat Jalal terdiam dalam marah, Adham segera meminta diri & pergi meninggalkan ruang sidang. Maham dgn sedikit gentar berkata, "yang mulia, aku akan bicarakan situasi ini dgn adham khan. Aku akan hukum dia. Sebagai ibu, aku minta maaf atas perilaku Adham. Aku akan menyakinkan dia. Aku permisi dulu." Jalal tertegun diam dalam kemarahan. Ruqaiya terlihat sangat geram hingga hampir menangis. Dia menatap Jalal dgn penuh harap meminta dia menegakan keadilan utk dirinya. Para wanita selain di liputi kemarahan juga keprihatinan yg amat sangat atas kelancangan Adham.

Di kamar Jalal, semua wanita spesial berkumpul. Ruqaiya dgn marah & geram berteriak di depan jalal, "penghinaan Adham tak bisa di maafkan, Jalal. Aku marah padamu. Kenapa kau biarkan dia menghinaku? Kenapa kau diam saat dia bicarakan perceraian kita? Bahkan ibu juga diam saja. Kenapa kau tidak hukum dia? Apa kau takut pada adham khan?" Jalal tak menjawab ucapan Ruqaiya dia hanya menatapnya dgn perasaan kesal & marah terhadap Adham khan. Hamida bano yg menjawab, "tuduhan tak bisa diucapkan saat dia mengatakan pendapatnya." Ruqaiya menyahut, "apa perbedaan antara mengatakan pendapat dgn penghinaan, yg mulia ratu?" Hamida berkata, "benar. Tapi kita tidak pernah menyangka Adham akan menghina jalal." Ruqaiya tetap pada pendapatnya kalau penjahat haruslah di hukum. Lalu dia berkata pada Jalal, "kenapa kau membuat hukum yg menjadikan kau sebagai pelanggarnya? & mempertanyakan kesah-an pernikahan kita, Jalal." Hamida meminta Ruqaiya agar mengendalikan emosinya.

Ruqaiya berkata kalau dia kecewa dgn Hamida, "kau ikut campur saat ada yg menuduh ratu Jodha. Kau tidak perdulikan hukum saat melakukan itu." Jodha menyela, "Ratu Ruqaiya, ini tak ada hubungannya..." Ruqaiya memotong ucapan Jodha, "cukup! Cukup Ratu Jodha. Aku tidak bicara denganmu." Jalal menengahi, "Ruqaiya..." Ruqaiya semakin geram, "kenapa kau mencegahku? Apa kau membela dia? ~melirik Jodha dgn sengit~ Jalal, ini adalah masalah kita. Apakah ini masalah antara Jodha & aku? Kenapa dia bisa ikut campur dalam masalah kita?" dgn tegang, Jalal memanggil Ruqaiya, "Ruqaiya...~Ruqaiya menunduk tak mau melihat Jalal~ Lihat aku saat aku bicara denganmu. ~Ruqaiya dgn marah menatap Jalal tajam~ Akan kukatakan lagi, kau bukan sekedar istriku. Kau juga teman baikku & pembimbingku. Tak ada yg bisa masuk di antara kita. Kali ini Adham telah melakukan penghinaan." 

Ruqaiya dgn kesal bertanya, "lalu kenapa kau tidak hukum dia di saat sidang?" Jalal menjawab dgn lantang, "di sidang itu aku adalah Kaisar, Ruqaiya. Aku disana utk mendengarkan pembelaan dia. Aku tak bisa menyerang pelaku di saat sidang. Aku tak pernah suka pada Adham. Aku biarkan kesalahan dia hanya karena dia kakak angkatku & anaknya Maham anga. Dia menipuku & mempertanyakan hukum yg aku buat." dgn sedih Ruqaiya bertanya, "apa artinya kita akan bercerai? Apa ini tak bisa di cegah, jalal?" Semua terlihat tegang & prihatin. Ruqaiya melanjutkan, "baiklah, Ratu Jodha mengeluh padamu tentang Adham & sekarang ini yg terjadi. Sekarang giliranku & semua orang akan mengetahuinya. Aku tahu kau takkan melakukan apapun. Aku pastikan ini tidak akan terjadi. Karena kali ini aku yg akan mengajukan keluhan tentang Yang Mulia & aku ingin melihat, keputusan apa yg akan kau ambil." Ruqaiya menantang Jalal, jalal terkejut. Jodha & para wanita spesial shock mendengar tantangan Ruqaiya pada Jalal. dgn marah, geram & kesal, Ruqaiya meninggalkan kamar Jalal tanpa pamit pada siapapun.

Adham sedang duduk santai sambil minum. Maham bergegas menghampiri & berdiri kaku di depannya dgn raut wajah menahan kesal. Melihat itu, Adham segera berdiri & berkata, "aku tahu alasan ibu kemari, "Adham meraih tangan Maham & menyuruhnya menamparnya, "pukul aku sekarang, ibu! Pukul aku!" Maham balas berkata lantang, "aku bisa saja memenggal kepalamu. Apa yg membuatmu berpikir tentang perceraian Jalal? Kenapa kau berani berkata seperti itu? ~Adham terdiam & sedikit bingung~ Aku ingin jawaban." Adham menjawab, "aku menguping pembicaraan jalal dgn atgah Khan." Maham dgn rasa ingin tahu bertanyaa, "apa yg kau bicarakan?" 

Adham kemudian memberitahu Maham tentang pembicaraan jalal & Atgah tentang pembuatan hukum baru. Mendengar cerita Adham, Maham menyuruh Adham menundukan kepalanya. Adham tak mengerti maksud Maham. Maham menyuruh lagi agar Adham menundukan kepalanya. Adham menurut. Maham kemudian mencium kening adham & memujinya, ~Adham kaget~ "jangan kaget, Adham Khan. Aku sangat bahagia padamu. Kau melebihi pengharapanku. Aku juga akan melakukan hal yg sama. utk pertama kalinya dalam hidupmu, kau melakukan hal yg benar. Aku bangga menjadi ibumu. Jalal seperti anakku, tapi tak ada yg bisa menggantikan emosi kalau menyangkut politik. Aku penasaran dgn keputusan Jalal. Dia akan memilih Ruqaiya atau Jodha? Kalau dia menceraikan Ruqaiya, Jodha akan dianggap yg bertanggung jawab. & kita bisa memainkan kartu kita utk mendapatkan yg kita inginkan. kalau dia tidak menceraikan Ruqaiya, itu juga akan bagus. dgn begitu kau bisa menikahi Tasneem. Kalau Jalal menceraikan Ruqaiya, dia pasti akan tahu dimana posisi kita. Ini akan menyenangkan." 

Maham tertawa lebar membayangkan rencananya berhasil. Adham berkata, "tapi ibu, bisakah jalal menikahi ulang Ruqaiya?" Maham menjawab, sesuai peraturan, tidak akan bisa. Ruqaiya harus menikahi pria lain dulu utk beberapa lama, lalu bercerai. Hanya setelah itu dia bisa menikahi Jalal kembali. Bukan sebelum itu. Ini tidak akan di terima mereka berdua. ~Maham & Adham tertawa senang~ Boleh aku katakan sesuatu?" Adham menjawab, "tentu, ibu."  Maham berkata, "saat kau masih kecil, aku selalu ingin kau cepat tumbuh dewasa. Agar aku bisa menyambutmu. Hari ini, saat itu telah tiba. Aku membungkuk di depanmu." Adham tertawa, & berdiri gagah di depan Maham. Maham membungkuk & memberi hormat pada Adham sambil berkata, "panjang umur utk Komandan Adham Khan." Adham memeluk Maham sambil tertawa senang & mengucapkan terima kasih. 

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 123

Jodha duduk dgn sedih di kamarnya. Melihat itu moti bertanya, "kenapa kau kesal, Jodha?" Jodha menarik nafas berat & berkata, "aku mengutuk diriku sendiri, Moti. Kenapa semuanya salah. Saat aku ingin berbuat baik, sesuatu yg buruk selalu terjadi. Aku sudah membujuk Yang Mulia utk adil pada Tasneem. Tetapi aku menyakiti perasaan Ruqaiya. Dia benar. Bagaimana dia bisa berpisah, dari orang yg sangat dia cintai?" Moti dgn kesal menyahut, "Ini semua karena Adham Khan. Seharusnya Yang Mulia menghukum dia saat di sidang kerajaan. Dia telah menyakiti seluruh keluarga." Jodha berkata, "aku tidak memikirkan Adham Khan. Aku memikirkan Ruqaiya. Aku yg bertanggung jawab atas kesedihannya." Moti menenangkan Jodha.

Di berjongkok di depannya & berkata, "ini tidak adil. Kau tidak bertanggung jawab atas ini. Bagaimana ini bisa jadi salahmu?" Jodha menjawab, "aku tahu ini bukan salahku. & aku tahu ini salah siapa." Moti bertanya, "salah siapa?" Jodha terlihat ragu-ragu utk memberitahu Moti, dia berkata, "kita akan membicarakan ini lagi nanti. Moti kau bisa pergi. Sekarang sudah larut malam. Aku mau tidur." Moti merasa khawatir dgn Jodha, dia menolak pergi. Tapi Jodha memaksanya, "moti, aku mohon...!" dgn sedih dia menoleh kesamping tak mau menatap Moti. Moti dgn berat hati meninggalkan Jodha. Setelah moti pergi, Jodha menangis sejadi-jadinya. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 124