Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 108 - Resham mulai beraksi sesuai perintah Maham anga, yaitu menyebar gosip bahwa Jalal bukan ayah dari bayi dalam kandungan Jodha. Penerima hosip pertama itu adalah Hoshiyar. Saat Resham memberitahunya tentang berita itu, Hoshiyar sangat terkejut & cepat-cepat memperingatkan Resham, "ya Allah, berani sekali kau mengatakan ini. Lidahmu bisa di potong. Resham mengatakan dia tdak perduli, karena dia berkata jujur. Hoshiyar pun segera menemui para istri & memberitahu mereka tentang berita yg di sampaikan Resham. Semua terkejut & mulai bergunjing. Resham mengintip dari balik dinding utk mengetahui bagaiman kabar yg disampaikannya akan berkembang menjadi gosip & rumor yg akan merusak & menghinakan Jodha.
Moti datang. Melihat itu, bisik-bisik para istri & pelayan pun terhenti. Mereka semua berbalik menatap moti dgn rasa ingin tahu. Melihat semua orang menatapnya, moti bertanya, "ada apa? Kenapa kalian diam setelah melihatku? ada apa?" tdak ada seorangpun diantara istri & pelayan yg membuka suara utk memberitahu moti. Melihat itu resham segera keluar dari persembunyiannya & berkata, "bagaimana mereka bisa mengatakan hal seperti itu?" Moti menatap resham, "mengatakan apa?" Resham dgn wajah tak bersalah mengatakan pada Moti, "Moti Bai, kami dengar kalau Jodha hamil, tapi anaknya itu..." Moti mengejarnya cepat, "anaknya kenapa?" Hoshiyar dgn tatapan menuduh berkata, "kami ingin tahu apakah kaisar ayah dari bayi itu?"
Moti terperanjat kaget. Semua menatap kearahnya dgn penasaran & rasa ingin tahu yg amat sangat. Moti berteriak marah, "Diam! Jangan bicara lagi!" Seorang istri sambil tertawa berkata, "kalau kaisar tdak pernah tidur dgn ratu Jodha, bagaimana dia bisa hamil?" Moti dgn mata berkaca-kaca memarahi mereka, "kalian tdak merasa malu? menyebarkan rumor tentang ratu kalian?" Resham yg menyahut, "Moti Bai, tdak ada asap kalau tdak ada api." Istri yg lain berkata, "kami hanya ingin tahu siapa ayahnya? beritahu kami!" Lalu semua menuntut agar Moti bai memberitahu mereka siapa ayah bayi itu, "Ayolah...berithu kami!" Moti akhirnya tdak tahan lagi. dgn menangis dia berlari meninggalkan tempat itu di iringi teriakan para istri & pelayan.
Moti sampai di kamar Jodha, dia meletakan nampan di meja dgn kasar. Mendengar keributan itu, Jodha segera menghampirinya & bertanya, "moti, ada apa? Kenapa kau terengah-engah?" Jodha melihat Moti menangis, dgn heran dia bertanya, "kenapa kau kelihatan sedih? Ada yg bicara sesuatu padamu?" Moti menggeleng, "tidak Jodha. Aku habis mengambil obatmu. Aku berlari kesini, jadi aku terengah-engah." Maham muncul & mengatakan kalau Moti bai bohong. Jodha dgn tdak terima bertanya, "kenapa moti bai berbohong padaku?" Maham memberitahu Jodha apa yg di dengar moti di luar sana. bagaimana rumor telah beredar di istana kalau bayi yg di kandung Jodha bukan anak Jalal. Jodha terkejut.
Maham menunjukan wajah prihatin & sikap perhatian yg di buat-buat. dgn meyakinkan dia berkata kalau dirinya tdak bisa mendengar penghinaan utk Jalal, istrinya & anaknya karena itu dia berjanji akan mencari tahu pelakunya, menemukannya & menghukumnya. Jodha mengatakan kalau kabar itu dusta. Maham mengatakan dia tahu kalau itu dusta, ini hanya sebuah konspirasi & dia akan mencari tahu siapa dalangnya. Maham pamitan pada Jodha. Sambil berjalan maham berpikir, kalau jodha tdak akan memberitahu apa-apa tentang ayah anaknya. Tapi dia akan menemukan kebenarannya sebelum Jalal membunuh Jodha. Sepeninggal Maham, Moti segera masuk menemui Jodha & mengatakan kalau dia yakin yg menyebarkan gosip tersebut adalah Maham. Jodha mengatakan kalau pembicaraan ini antara dia & Jalal, lalu bagaimana dia bisa menyebarkannya. Moti mengatakan pasti maham datang utk mencari tahu sesuatu yg dapat di gunakan utk melawan mereka.
Jalal berdiri di depan timbangan besar. Terdengar pembicaraan Jiwa Jodha-Jalal....
Suara jiwa Jodha: "Aku terluka & marah padamu, yg mulia."
Suara jiwa Jalal: "Aku juga marah padamu. seperti ada badai dalam kehidupan kita yg membuat semuanya hancur. Keadilan itu sering kejam. ladang lebih dari kejam. Hidup & hubungan kita sedang di tahap di mana sesuatu yg besar akan terjadi. Kita terpisahkan oleh keputusan."
Jodha menghampiri jalal di depan timbangan besar. Dia berdiri tepat didepan Jalal. Keduanya saling bertatapan. Jodha berkata kalau dia ingin keadilan, bukan dari raja, tapi dari suaminya. Karena Jalal telah menciptakan keraguan di hatinya tentang harga dirinya, kehormatannya & moralnya. Jalal telah meragukan karakternya, lalu apa yg harus dia lakukan? Jodha berkata kalau dirinya bukan wanita biasa, dia adalah putri Rjavanshi dari kerajaan yg ternama & ratu dari sebuah kerajaan besar. & dirinya tdak akan bernafas lega kalau Jalal belum percaya padanya. Karena itu dia bertanya apa yg harus dilakukannya utk membuat jalal percaya? Jodha ingin Jalal menjawabnya. Tapi Jalal hanya diam. Jodha berkata kalau dia berdiri di depan timbangan besar, satu sisi adalah kemarahan, tdak senang & kekesalan tapi sisi lain adalah kesucian istrinya & timbangan ini terikat pada satu tiang. Seperti hubungan suami istri yg terikat oleh kepercayaan. Tapi tdak ada kepercayaan dalam pernikahan mereka. Jodha melepas cincin pernikahannya & menunjukannya pada Jalal sambil berkata, "cincin ini mengikat hubungan kita. Tapi kalau hubungan itu dihakimi & ikatan itu di nodai oleh fitnah, lalu apa nilai dari simbol ini?" Jodha meletakkan cincinya di atas papan timbangan & sebelum pergi berpesan pada Jalal agar cepat-cepat mengambil keputusan.
Jalal sedang menghadiri sidang. Tapi pikirannya terpaut pada cincin Jodha yg ada di tangannya. Dia menatap cincin itu & berpikir. Seorang pengawal datang membawa surat. Atgah yg menerima surat itu & membcanya. Surat itu berasal dari Munim khan yg mengatakan kalau pasukan mughal telah menang perang melawan Abul Mali, tapi Abul mali melrikan diri. Semua orang mengelu-elukan nama Jalal. Atgah yg melihat Jalal tdak bereaksi mengatakan kalau Jalal terlihat sakit apakah ia membutuhkan sesuatu? Jalal berkata dia tdak apa-apa. Atgah hendak mengulang isi surat yg di bacanya tadi. Tapi Jalal telah lebih dulu mengulangnya. & mengatakan kalau dia mendengar apa yg di katakan atgah. Lalu dia meminta sidang di tunda & menyuruh semua orang pergi. Atgah segera memerintahkan semua orang pergi & merayakan kemenangan mereka. Tinggal Jalal seorang diri duduk di tahtanya. Jalal memanggil pengawal & menyuruhnya menyampaikan pesan pada Salima agar menemuinya.
Di kamarnya Salima sedang sakit, dia mual-mual & muntah. Pelayan sangat kuatir. Tapi Salima mengatakan kalau dirinya mungkin salah makan. Pelayan datang memberi tahu Salima kalau Jalal ingin bertemu dikamarnya. Salima berkata kalau dia akan menemui Kaisar.
Gulbadan menemui Ratu Hamida dgn tegang. Dia menyampaikan rumor yg didengarnya tentang Jodha. Bahwa Anak yg dikandung Jodha bukan anak Jalal. Ratu Hamida & Jiji anga sangat terkejut.
Jalal duduk terpengkur di kamarnya. Dia teringat kata-kata Jodha di depan timbangan besar. Salima datang, memberi salam & bertanya apakah Jalal ingin bertemu dengannya? Jalal menyambut Salima & berkata pada pelayan kalau tak boleh ada siapapun masuk ke kamarnya tanpa izin. Jalal menyuruh Salima duduk. Salima melihat Jalal tegang, bertanya, "maaf yg mulia, aku ingin tahu kenapa kau terlihat kuatir?" Jalal menjawab kalau ini adalah alasan dia memanggil Salima. Karena dia tdak bisa membicarakannya dgn Ruqaiya, dia tdak akan mengerti meski mencoba utk mengerti. Jalal berkata dulu Khan baba pernah bilang kalau dia selalu minta saran dari Salima setiap kali ada masalah. Karena itu dia memanggilnya. Salima mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Jalal. Jalal lalu menceritakan masalahnya dari awal.
Salima mendengarkannya. Di akhir cerita Jalal berkata, "sekarang kau tahu apa yg membuatku seperti ini. Perkataan Jodha membuatku berpikir. Tapi ucapan tabib juga patut di percaya. Aku tdak ada alasan utk tdak mempercayainya. Masalah ini semakin rumit. Jadi katakan padaku aku harus bagaimana?" Salima memceritakan tentang insiden yg di alami oleh ibunya Rahim, istri Bairam khan yg pertama. Tabib mengatakan kalau dia tdak hamil, tapi 3 bulan kemudian tabib yg sama mengatakan kalau dia hamil & dia mengakui kesalahannya. Jalal bertanya kenapa Salima mengatakan itu? Salima berkata kalau dia percaya pada jalal, tapi dia juga percaya kalau Jodha tdak mungkin berselingkuh. Salima yakin akan kesetiaan Jodha pada Jalal.
Maham anga menemui Ratu Hamida yg baru mendapat kabar menengangkan tentang Jodha. Maham semakin memperkeruh suasana dgn mengatakan kalau dia mendengar sendiri dari pelayan kalau Jodha & Jalal tdak pernah berhubungan, lalu bagaimana bisa hamil? Maham berkata dia telah memotong lidah pelayan itu. Tapi berapa orang yg akan di hukum utk meredam berita ini? tdak akan ada lagi yg tersisa di harem. Gulbadan bertanya siapa yg menyebarkan rumor ini & mengapa? Maham menjawab kalau dia tdak mengerti, tapi menurutnya tdak akan ada asap kalau tdak ada api. Ratu Hamida lalu meminta Gulbadan & Jiji angga meninggalkan mereka berdua karena dia ingin bicara secara pribadi dgn maham anga. Ratu Hamida bertanya pada Maham apa yg di ketahuinya, karena dia merasa Maham menyembunyikan sesuatu. Lalu maham menceritakan apa yg di dengarnya saat menguping pembicaraan Jalal & Jodha. Maham & Ratu Hamida percaya kalau Jalal tdak mungkin berbohong.
Salima mengatakan kalau Jalal & Jodha bisa saja sama benarnya. Mungkin Jalal tdak pernah berhubungan intim dgn Jodha & Jodha juga tdak pernah berhubungan dgn pria lain. Jalal bingung & bertanya, bagaimana mungkin ini terjadi? tdak mungkin dia & Jodha sama-sama benarnya. Salima berkata kadang kebenaran lebih aneh daripada khayalan & di luar imajinasi mereka. Jalal terpikirkan sesuatu, dia meminta Salima utk ikut denganya.
Jodha sedang duduk di depan patung Krishna ketika Ratu Hamida datang di iringi maham anga, Jiji anga & Gulbadan begum. Jodha menyapa, "silahkan masuk, ibu." Ratu Hamida dgn marah membentak Jodha, "jangan panggil aku ibu!" Semua terperanjat. Maham tersenyum senang. Ratu Hamida berkata, "aku anggap kau sebagai putriku & bukan menantu, aku berbagi semuanya denganmu. Aku berbagi perasaanku, rahasiaku, & kebahagiaanku. Apa ini caramu membalas kasih sayangku? Sekarang aku tdak menemuimu sebagai mertua tapi sebagai Mariam Makani, ibu dari kaisar. AKu bertanggung jawab menjaga reputasi Mughal. Sekarang ini menyangkut kehormatan harem. Katakan, siapa ayah dari bayimu ini?" Jodha terbelalak tak percaya. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 109