Peluang Ternak Kambing dengan Keuntungan Menggiurkan

Usaha Ternak Kambing - Ternak kambing di Indonesia masih sangat bagus dan tetap diminati oleh banyak orang. Hal ini tak lepas dari adanya permintaan pasar yang masih cukup tinggi terhadap daging kambing. Sekalipun saat ini jumlah peternak kambing semakin banyak dan terus bertambah, peluang bisnis kambing ini masih cukup menggiurkan dan patut dicoba.
Usaha Ternak Kambing
Selain permintaan pasar terhadap daging kambing yang masih cukup tinggi, ada hal lain yang juga membuat banyak orang tergiur untuk menekuni bisnis kambing. Misalnya saja momen-momen khusus seperti Idul Adha. Pada saat hari raya seperti itu, peternak kambing bisa kebanjiran pembeli. Selain itu, nyaris sebagian besar orang Indonesia, khususnya umat Islam, yang membutuhkan kambing untuk keperluan aqiqah. Intinya, permintaan pasar terhadap kambing, baik berupa daging maupun kambing hidup, masih sangat tinggi.

Budidaya Ternak Kambing


Beternak kambing sebenarnya bisa dibagi menjadi tiga, yaitu fokus pada penggemukan ternak, fokus pada pembibitan, atau melakukan keduanya. Di Indonesia, banyak peternak yang melakukan pembibitan sekaligus penggemukan sehingga kambing yang mereka ternakkan bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi. Berikut ini adalah tahapan yang harus dilakukan apabila kita memang ingin melakukan budidaya kambing.

1. Bibit Kambing

Kualitas bibit sangat menentukan hasil dari budidaya ternak kambing yang kita lakukan. Karena itu sebaiknya kita harus mendapatkan bibit yang punya kualitas unggul, yaitu kambing yang berbadan sehat, tidak memiliki cacat apapun di tubuhnya, serta bisa beradaptasi di lingkungan dengan baik. Untuk mendapatkan bibit kambing seperti ini, maka kita pun harus mencari induk dengan kualitas yang baik.

a.    Syarat calon induk

  • Berumur minimal 1 tahun atau lebih.
  • Berbadan sehat, besar tapi jangan terlalu gemuk.
  • Gigi lengkap dan sehat (rahang atas dan bawah harus rata).
  • Kaki lurus dengan tumit yang tinggi.
  • Memiliki dua buah putting.
  • Lebih baik berasal dari keturunan kembar, kalaupun dilahirkan tunggal harus berasal dari induk yang masih muda.

b.    Syarat calon pejantan

  • Berumur sekitar 1,5-3 tahun.
  • Bertubuh sehat, besar, dan tidak terlalu gemuk.
  • Memiliki libido tinggi.
  • Kaki lurus dan kuat.
  • Lebih baik berasal dari keturunan kembar.

2.    Makanan

Peluang ternak kambing di Indonesia masih tergolong bagus karena makanan untuk kambing relatif mudah didapat. Secara umum, makanan yang diberikan kepada hewan ternak harus memiliki kandungan gizi yang cukup, mulai dari protein, karbohidrat, vitamin, hingga mineral-mineral yang penting untuk kesehatan kambing. Akan lebih bagus lagi bila kita memberikan makanan yang disukai kambing, mudah dicerna, dan tidak menghabiskan biaya mahal demi menekan biaya produksi.
makanan kambing

Makanan kambing bisa dibedakan menjadi dua. Pertama adalah makanan dari dedaunan hijau, misalnya rumput. Ini adalah makanan dasar yang memang harus diberikan kepada hewan ternak. Kedua, kita juga harus memberikan makanan tambahan untuk lebih melengkapi kandungan gizi pada pakan ternak. Makanan tambahan bisa berupa kacang-kacangan, bungkil kelapa, dedak, tepung ikan, dan garam beryodium.

Berikut aturan atau cara pemberian makanan pada kambing:

  • Makanan berupa daun hijau diberikan sebanyak 10-15% berat badan kambing, sedangkan makanan tambahan sebanyak 1,5% dari berat badan.
  • Makanan (jenis daun dan juga makanan tambahan) diberikan sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu saat pagi dan sore hari.
  • Setiap kambing harus diberi air minum sekitar 1,5-2,5 L/hari.
  • Untuk kambing yang sedang hamil, menyusui, dan juga pejantan yang dikhususkan untuk kawin, tambahkan makanan penguat sebanyak 0,5-1 kg/ekor dan diberikan setiap hari.

3.    Kandang

Kandang yang baik bagi kambing ternak adalah kandang yang cukup luas, bersih, dan memiliki ventilasi udara yang baik. Untuk kenyamanan pemilik, sebaiknya kandang diletakkan atau dibangun sekitar 5-6 meter dari rumah. Di bawah ini adalah ukuran kandang standar yang banyak digunakan peternak kambing.

  • Kandang khusus kambing yang beranak: 120 cm x 120 cm.
  • Kandang khusus induk kambing: 100 cm x 130 cm.
  • Kandang khusus anak kambing: 100 cm x 120 cm.
  • Kandang khusus kambing pejantan: 120 cm x 130 cm.
  • Kandang khusus kambing dewasa: 120 cm x 130 cm.
  • Ukuran di atas hanya berlaku untuk satu ekor kambing. Apabila kita ingin memasukkan beberapa kambing dalam satu kandang, maka ukuran kandang pun harus disesuaikan atau dibuat lebih besar dengan memperhatikan ukuran standar di atas.

4.    Reproduksi

Dalam budidaya kambing seperti ini, kambing sebaiknya bisa beranak hingga tiga kali dalam kurun waktu dua tahun. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan peternak agar target beranak bisa tercapai.

  • Kambing sebaiknya dikawinkan setelah berumur 10-12 bulan, atau ketika berat badannya mencapai 55-60 kg.
  • Kambing memiliki siklus birahi selama 17-21 hari, dengan lama birahi sekitar 24-45 jam.
  •  Kambing yang sedang birahi akan memiliki ciri-ciri mudah gelisah, sering mengibaskan ekor, nafsu makan dan minum menurun, sering kencing, dan alat vitalnya terlihat bengkak.
  • Kambing akan hamil selama sekitar 5 bulan atau sekitar 145-155 hari.
  • Induk kambing membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk melahirkan, menyapih, sekaligus beristirahat.

5.    Pengendalian penyakit

Agar usaha ternak kambing bisa berhasil dengan maksimal, maka perlu dilakukan pengendalian penyakit demi menjaga kesehatan hewan ternak. Kambing biasanya terkena penyakit cacingan, kudis, perut kembung, dan juga penyakit paru-paru. Untuk menghindari penyakit-penyakit tersebut, maka peternak harus melakukan pencegahan dengan menyediakan kandang yang benar-benar layak untuk kambing. Kandang yang selalu bersih, memiliki ventilasi udara baik, serta terkena cahaya matahari yang cukup adalah syarat kandang agar kambing terhindar dari penyakit.

Menjual Kambing Ternak

Seperti yang sudah disebutkan semula, sekalipun saat ini pengusaha ternak kambing banyak dijumpai, peluang ternak kambing di Indonesia masih sangat bagus. Hal ini disebabkan semakin menjamurnya rumah makan spesial daging kambing (sate, tongseng, dll) serta penduduk Indonesia yang mayoritas muslim sehingga membutuhkan kambing untuk hewan kurban dan hewan aqiqah.
Sebagai peternak kambing, tentu saja kita akan mendapatkan pemasukan yang cukup menggiurkan. Ada beberapa macam kambing yang biasa diperjualbelikan oleh para peternak, baik kepada peternak lain, pedagang daging, atau langsung pada konsumen. Berikut contohnya:

Kambing dewasa
Menjual kambing dewasa adalah jual beli yang sudah sangat umum dan paling banyak dilakukan, terutama di pasar-pasar hewan. Kambing dewasa ini biasanya dijual kepada peternak yang memerlukan induk atau pejantan untuk usaha pembibitan. Kambing dewasa ini juga bisa dijual kepada konsumen langsung, yaitu mereka yang memiliki usaha rumah makan atau pembeli yang memerlukan kambing untuk keperluan kurban di Hari Raya Idul Adha.

Anak kambing
Jual beli anak kambing juga cukup umum dilakukan oleh sesama peternak. Biasanya penjual adalah peternak yang sedang membutuhkan uang dalam waktu singkat. Walau begitu, ada pula peternakan kambing skala besar yang memang melayani penjualan anak kambing dalam jumlah tertentu.

Kambing betina hamil
Menjual kambing betina dalam keadaan hamil juga hampir sama dengan jual beli anak kambing. Transaksi biasanya dilakukan oleh sesama peternak kambing.

Demikian ulasan mengenai peluang ternak kambing yang ternyata bisa menghasilkan keuntungan cukup besar. Apalagi harga kambing cenderung naik setiap tahunnya sehingga hal ini bisa menguntungkan para peternak. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.