Sinopsis Jodha Akbar Episode 508

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 508, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 507! kali ini admin bagikan lagi episode 508 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 508

Raja Jalal terpesona dgn kecantikan Ratu Jodha yg mengenakan gaun pesta warna pink pemberian Ratu Inggris dgn rambut panjangnya yg terurai , Ratu Jodha tersipu malu ketika Raja Jalal memperhatikannya dari atas hingga bawah, dari ujung rambut hingga ujung kaki “Sekarang kau sudah melihat aku mengenakan gaun ini, aku akan ganti pakaian saja” Ratu Jodha merasa canggung dgn gaun tersebut yg baru pertama kali dipakainya “Sekarang lengkaplah semua alasan utk apa kau mengenakan gaun ini, ayoo kita berdansa seperti yg orang Inggris itu katakan” Raja Jalal mencoba membujuk Ratu Jodha “Aku tdak bisa melakukan hal ini, Yg Mulia” ujar Ratu Jodha sambil hendak berlalu meninggalkan Raja Jalal, Raja Jalal segera menyambar tangan Ratu Jodha, menahannya agar tdak meninggalkan Raja Jalal, kemudian Raja Jalal menarik Ratu Jodha agar mendekat kearahnya, mereka berdua saling memandang satu sama lain sangat dekat. Raja Jalal meminta Ratu Jodha utk meletakkan tangan kanan Ratu Jodha diatas tangannya, kemudian menaruh tangan kiri Ratu Jodha dibahunya & tangan Raja Jalal memeluk pinggang Ratu Jodha, Ratu Jodha kaget & mundur kebelakang kemudian mereka berdua saling tertawa melihat kekonyolan mereka berdua, Raja Jalal kembali menaruh tangan kanan Ratu Jodha diatas tangannya, tangan kiri diatas bahunya & tangan Raja Jalal melingkar dipinggang Ratu Jodha, ketika hendak berdansa tanpa sengaja kaki Raja Jalal menginjak gaun pesta Ratu Jodha, Ratu Jodha kaget & merekapun kembali tertawa, setelah diulangi kembali, akhirnya mereka berhasil berdansa bersama-sama, lagu Meri Dhahkan tum ho mulai terdengar, Raja Jalal & Ratu Jodha melangkah maju mundur maju mundur lalu Raja Jalal meminta Ratu Jodha berputar-putar, mereka melakukan dansa seperti layaknya orang Inggris. Hingga akhirnya Ratu Jodha berputar & menjatuhkan dirinya ditangan Raja Jalal, kedua bola mata mereka berdua saling berpandang pandangan satu sama lain dgn penuh cinta & senyum yg mengembang.

Tepat pada saat itu, dikamarnya Laboni kembali melakukan ilmu sihirnya dgn manik-manik yg berupa kerang yg dimasukkan kedalam matanya sehingga Laboni bisa melihat apa yg dilihat oleh Raja Jalal saat ini. Raja Jalal mulai gelisah ketika manik-manik kerang yg ada dikamarnya menyala merah, Raja Jalal mulai terpengaruh ilmu sihir Laboni, sambil menatap Ratu Jodha yg masih menengadah ditangannya, Raja Jalal berkata “Kau itu perempuan murahan, apakah kau tdak malu menggunakan gaun seperti ini?” ujar Raja Jalal tanpa sadar & menghempas Ratu Jodha ke lantai, Ratu Jodha terjatuh terduduk dgn perasaan yg bingung “Yg Mulia, ada apa dgnmu ini?” tiba-tiba Raja Jalal naik keatas tempat tidur & membaringkan tubuhnya disana & berkata “Aku tdak tahu, aku hanya ingin istirahat saja” Ratu Jodha menghampiri Raja Jalal & duduk ditepi ranjang namun tanpa sengaja kakinya menyentuh manik-manik kerang yg diletakkan Laboni disana, Ratu Jodha kaget kemudian diambilnya manik-manik kerang itu “Manik-manik apa ini? Kok aneh sekali bentuknya” Ratu Jodha merasa heran. Sementara dikamar Laboni, gara-gara Ratu Jodha menyentuh manik-manik kerang itu, ilmu sihir Labonipun berakhir, mata Laboni terasa sakit sekali & diambil manik-manik kerang dari matanya, Dammu yg berada diruang rahasia juga merasa heran karena tiba-tiba api menyembur keatas hingga membakar telapak tangannya “Apa yg terjadi ini?” Laboni masuk kedalam ruang rahasia menemui ibunya “Laboni, sepertinya ada seseorang yg mengambil manik-manik kerang itu, jika kita tdak segera mengambilnya maka sihir kita akan berbalik pada kita, cepat ambil!” Laboni segera berlari keluar ruang rahasia utk mengambil manik-manik kerang tersebut. Sinopsis Jodha Akbar Episode 508

Sementara itu dikamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah memanggil manggil-Hoshiyar agar segera menemuinya dikamarnya, Hoshiyar sangat ketakutan, dirinya takut salah omong seperti kemarin ketika secara tiba-tiba mulutnya tdak bisa dikendalikannya sendiri, terang-terangan Hoshiyar menghina Ratu Ruqayah, tepat pada saat itu Dammu sedang lewat didepan kamar Ratu Ruqayah, begitu melihat Hoshiyar ketakutan, Dammu mencoba mengintip kedalam kamar Ratu Ruqayah, Dammu ingin melihat bagaimana kalau Hoshiyar berkata kasar lagi ke Ratu Ruqayah “Hoshiyar, tolong pilihkan baju utkku, kira-kira menurutmu bagus yg mana? Yg hijau? Putih atau kuning?” tanya Ratu Ruqayah sambil bercermin didepan cermin sambil menaruh kain-kain itu dibahunya dibantu oleh Hoshiyar yg awalnya tdak memberikan pendapatnya, namun ketika Hoshiyar buka suara “Yg putih ini seperti rambutmu yg putih, Yg Mulia Ratu sementara kalau anda mengenakan yg kuning, itu akan terlihat gelap, apapun yg kau kenakan akan kelihatan tdak bagus! Karena kau itu seperti seekeor burung gagak yg hanya diingat dgn warna hitam saja!” Ratu Ruqayah tdak suka dgn ucapan Hoshiyar, Ratu Ruqayah segera memukuli Hoshiyar “Beraninya kau! Beraninya kau mengata-ngatai aku, Hoshiyar!” ujar Ratu Ruqayah geram, Dammu yg melihat tingkah mereka tersenyum senang kemudian berlalu dari sana.

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha menunjukkan manik-manik kerang yg ditemukannya dikamar Raja Jalal kepada Moti “Aku tdak tahu bagaimana caranya manik-manik kerang ini bisa sampai ada dikamar Yg Mulia, coba kau lihat manik-manik ini sungguh sangat aneh” saat itu Laboni sudah ada didepan pintu kamar Ratu Jodha & melihat Ratu Jodha sedang memegang manik-manik kerang itu “Ratu Jodha! Ratu Jodha! Ratu Jodha! Kenapa dia selalu saja menggagalkan rencanaku!” ujar Laboni geram kemudian memasuki kamar Ratu Jodha dgn ekspresi riangnya “Kak Ratu Jodha, apa itu yg ditanganmu?”, “Ini aku mendapatkannya di kamar Yg Mulia”, “Oooh manik-manik ini kan yg menempel diboneka yg dimainkan Aram Bano kemarin” Laboni berusaha membuat Ratu Jodha agar tdak curiga “Oh iyaa, kalau begitu pasangkan kembali kebonekanya, Moti” ujar Ratu Jodha sambil menyerahkan manik-manik kerang itu ke Moti “Sini, kak, biar aku saja, biar aku yg menjahitkannya kembali keboneka itu, berikan saja padaku, kak” Ratu Jodha pun menuruti permintaan Laboni & menyerahkan manik-manik kerang itu ke Laboni, Laboni merasa lega & segera berlalu dari sana.

Dihalaman istana, Pangeran Salim sedang memberikan motivasi pada pasukannya yg akan berangkat perang melawan Maharana Pratap, semua pasukannya mendengarkan ucapan Pangeran Salim, sementara itu ditempat peralatan perang ada salah seorang prajurit yg memperhatikan Pangeran Salim secara diam-diam sambil pura-pura mengasah pedang, begitu Pangeran Salim sudah selesai memberikan motivasinya, prajurit tadi segera mencuci tangannya, dari kejauhan Pangeran Salim merasa ada yg aneh pada prajurit yg sedang mencuci tangan itu, benar saja ketika prajurit itu hendak menaiki kudanya, Pangeran Salim segera lari & memegang tali kuda prajurit itu “Turun kau!” bentak Pangeran Salim, secepat kilat Pangeran Salim langsung bisa membekuk prajurit tersebut yg ternyata adalah mata-mata Maharana Pratap.

Ratu Jodha menemui Raja Jalal dikamarnya, Raja Jalal sedang sakit “Lebih baik kau istirahat saja, Yg Mulia, kau kelihatan kurang sehat, ayoo minumlah obat ini” Raja Jalal mengelak “Aku tdak mau minum obat, asal kau tahu saja, apapun yg kau kenakan, kau tetap terlihat cantik, Ratu Jodha” Ratu Jodha hanya tersenyum dipuji oleh Raja Jalal “Trikmu ini tdak akan berhasil, Yg Mulia, sekarang lebih baik kau segera menelan obat ini & beristirahatlah” ujar Ratu Jodha sambil memencet hidung Raja Jalal & meminumkan obat itu ke mulut Raja Jalal, Raja Jalal hanya bisa pasrah dipaksa Ratu Jodha meminum obat “Obat ini sangat pahit, Ratu Jodha” Ratu Jodha kembali tersenyum “Aku kira kalau kau selalu menyukai semua yg berasal dari tanganku” goda Ratu Jodha “Iya aku memang menyukaimu, kau kelihatan sangat cantik dgn gaun pesta dari Ratu Inggris itu, aku hanya ingin kau mengenakannya kembali pada saat pesta nanti” Raja Jalal mulai menggoda Ratu Jodha “Kau mulai nakal lagi, Yg Mulia” tepat pada saat itu salah seorang pelayan mereka mengabarkan bahwa ada seorang mata-mata dari Mewar yg tertangkap.

Diruang sidang Dewan - E - Khaas, mata-mata yg bernama Tej dihadapkan didepan Raja Jalal diruang sidang “Yg Mulia, dia ini mata-mata Maharana Pratap, dia menyelinap ke istana kita” ujar Pangeran Salim “Kau adalah musuh kami & kami tdak akan membiarkanmu tapi jika kau bekerja sama dgn kami maka aku akan membebaskanmu” Raja Jalal mulai angkat bicara “Anda ingin menangkap Raja kami, Maharana Pratap kan? Kau tdak akan bisa menangkapnya!” Tej mulai mengejek Raja Jalal “Aku akan memberikan kau tempat diistana ini”, “Aku tdak setia!” ujar Tej lantang “Jika kau ingin selamat maka ceritakan pada kami tentang Pratap” Tej tersenyum sinis begitu mendengar ucapan Birbal “Aku adalah Rajvanshi sejati yg sangat mencintai tanahnya, aku tdak akan pernah dapat mengkhianati tanahku sendiri, Yg Mulia Raja Jalal telah membunuh banyak wanita & anak-anak ketika dia menyerang Mewar dulu, jadi sekarang saatnya aku akan membalas dendam!” Sinopsis Jodha Akbar Episode 508

Ditempat Maharana Pratap, Pratap sudah tahu kalau mata-matanya tertangkap Raja Jalal “Baiklah, Tej, kau mempunyai dua pilihan, yg pertama kau ceritakan saja tentang keberadaan Pratap & mendapat tempat diistanaku atau kau memilih dipenggal sekarang juga!” ujar Raja Jalal. Kembali ditempat Maharana Pratap, “Yg Mulia, lebih baik kau meninggalkan istana ini karena bisa saja Tej mengatakan dimana keberadaanmu saat ini” ujar salah satu menteri Pratap

Diistana kerajaan Mughal di Agra, Raja Jalal berkata pada Tej “Kau memang hebat, Tej! Aku suka dgn semangatmu! Prajurit lepaskanlah saja dia!” Tej terperangah “Yg Mulia, anda ingin melepaskan saya? Maka saya tdak akan bisa pergi ke Pratap karena anda pasti akan mengikuti saya jadi lebih baik saya bunuh diri saja!” ujar Tej sambil secepat kilat mengambil racun yg telah dibawanya sedari tadi & segera menelannya secepat mungkin hingga tewas. Raja Jalal kaget & berusaha menghentikan usaha Tej yg hendak meminum racun namun usahanya sia-sia karena Tej telah menelannya & mati “Birbal, dia mungkin musuhku tapi dia sangat setia dgn Rajanya, berikan pemakaman yg terbaik dgn penuh rasa hormat padanya” perintah Raja Jalal, jenazah Tej segera dibawa dari sana “Pangeran Salim, lalu bagaimana dgn persiapan perangnya?”, “Kami sudah siap, Yg Mulia” ujar Pangeran Salim mantap “Kalau begitu pergilah berperang besok! Pratap seharusnya tdak melarikan diri” ujar Raja Jalal sambil terbatuk-batuk, Raja Jalal nampak sakit & letih, Pangeran Salim sangat khawatir dgn keadaan ayahnya & segera mengambil air putih lalu diberikannya ke Raja Jalal “Ada apa, Yg Mulia? anda kelihatan kurang sehat” Raja Jalal hanya tersenyum setelah meminum air putih “Aku tdak apa-apa, aku baik-baik saja, aku tdak kelelahan” ujar Pangeran Salim sambil memandangi ayahnya penuh rasa khawatir “Tapi anda nampak lelah”, “Aku mempunyai anak yg kuat sepertimu, aku yakin kau akan membawa Pratap hidup atau mati dihadapanku!” ujar Raja Jalal bangga.