Sinopsis Jodha Akbar Episode 478

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 478, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 477 tentang pangeran salim yang menampar murad karena ia telah menghina anarkali dan selanjutnya pangeran salim diberikan hukuman oleh yang mulia raja dan itu membuat hubungan antara keduanya semakin melebar! kali ini admin bagikan lagi episode 478 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 478

Masih diruang sidang Dewan Khaas, Raja Jalal meminta Pangeran Salim utk meminta maaf ke Murad “Aku tdak akan minta maaf!” Pangeran Salim menolak perintah ayahnya, Ratu Jodha sangat khawatir dgn keadaan ini, Ratu Salima berusaha menenangkan Ratu Jodha kemudian mencoba berbicara pada Raja Jalal “Yg Mulia, Pangeran Salim itu lebih tua dari Murad, jadi biarkan saja, tdak apa-apa, tdak usah menyuruhnya utk meminta maaf”, “Ini adalah sidangku, Ratu Salima & keputusanku akan menjadi milikku seorang!” Raja Jalal menolak permintaan Ratu Salima “Sekhu Baba, cepat minta maaf atau kau harus menghadapi sebuah hukuman!” Raja Jalal mengancam Pangeran Salim “Berikan aku hukuman! Hal itu bukanlah hal baru buatku, kau selalu memberikan aku hukuman! Aku selalu menghadapinya & akan menghadapinya sekarang juga! Tapi aku tdak akan meminta maaf pada Murad dgn cara apapun” Pangeran Salim menantang Raja Jalal “Jika kau terbiasa menghadapi hukuman maka hadapilah! Hukumanmu adalah kau tdak menjadi menteri tertinggi lagi, gajimu akan dipotong setengah & kau tdak diijinkan utk pergi ketempat penari itu lagi! Kau tdak boleh ketempat penari itu karena seseorang yg kau tampar itu Murad!” Pangeran Salim sangat terkejut, Raja Jalal langsung meninggalkan ruang sidang dgn marah, dari tempatnya berdiri Danial berkata dalam hati “Aku tdak akan membiarkan penari siapapun yg akan merenggut haknya Maan Bai, dialah yg mempunyai hak sepenuhnya atas Pangeran Salim” sementara Ratu Jodha menatap kepergian Raja Jalal & Pangeran Salim dgn kekhawatiran.

Birbal sedang berjalan dihalaman istana sambil berfikir bagaimana caranya bisa menyelesaikan permasalahan antara dua anak Laki-laki yg sedang berseteru, ketika Birbal sedang berfikir tiba-tiba Shama menghampirinya & menanyakan tentang Haidar tapi Birbal tdak tahu, Birbal benar-benar tdak tahu keberadaan Haidar, sementara Shama mendengar jawaban yg lain, hal ini membuat Birbal kesal dgn Shama, merekapun terlibat kesalah pahaman satu sama lain & tak lama kemudian Shama meninggalkan Birbal sambil mengejek kearahnya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 478

Malam harinya, Ratu Jodha sedang berada ditimbangan keadilan, dirinya teringat bagaimana Guru Ji Badri mengatakan bahwa pertengkaran antara ayah anak itu telah tertulis dalam takdir hidup Raja Jalal, tak lama kemudian Raja Jalal menghampiri Ratu Jodha “Sepertinya akan ada badai yg datang, ayoo masuklah kedalam” pinta Raja Jalal “Badai sudah datang, Yg Mulia, & tdak ada seorangpun yg bisa menghentikannya” ujar Ratu Jodha datar “Tapi, Ratu Jodha” Raja Jalal berusaha membujuk Ratu Jodha “Kata-katamu tdak memberikan aku kedamaian, kau janji padaku bahwa kau akan berlaku sebagai raja & ayah tapi apa yg terjadi kemudian? Dimana keseimbangan antara ayah & raja? Kau bilang bahwa tdak akan terjadi apa-apa pada keluargamu karena politik, tapi tdak bisakah kau lihat dua bersaudara berdiri disana saling bertengkar satu sama lain” Ratu Jodha sangat kesal dgn perilaku Raja Jalal disidang tadi pagi & Raja Jalal tampaknya juga menyesali perbuatannya, Raja Jalal kemudian memeluknya “Kau tdak memberikan keadilan pada siapapun, Yg Mulia!” ujar Ratu Jodha sambil memukul-mukul dada Raja Jalal dgn kesal “Aku akan mengatur semuanya pada saat yg tepat, Ratu Jodha”, “Sampai kapan? Sampai mereka saling membunuh satu sama lain? Sampai mereka benar-benar saling membenci satu sama lain?” Ratu Jodha terus menerus memukuli dada Raja Jalal sambil menangis, Raja Jalal hanya diam saja sambil tetap memeluk Ratu Jodha “Aku tahu aku telah melakukan kesalahan, Ratu Jodha, janganlah menangis, aku tdak bisa melihat kalau kau menangis” Raja Jalal memeluk Ratu Jodha semakin erat “Aku janji aku akan menyelesaikan kesalahan ini karena itu semua hal ini terjadi” bujuk Raja Jalal.

Pangeran Salim mendatangi rumah Anarkali, para prajurit yg berjaga didepan rumah itu langsung menghentikan langkahnya “Maaf pangeran ini adalah perintah Yg Mulia bahwa anda tdak boleh bertemu dgn Anarkali” ujar salah satu prajurit “Tdak ada seorangpun yg bisa menghentikan langkahku! Minggir!” Pangeran Salim langsung menerobos masuk kerumah Anarkali, para prajurit tdak berdaya utk menghentikannya, tepat pada saat itu Anarkali yg sudah mendengar adanya keributan diluar segera menuju kepintu, disana dilihatnya Pangeran Salim sedang berdiri didepan pintu rumahnya, Pangeran Salim tersenyum senang melihat kehadiran Anarkali yg saat itu sedang menatapnya sambil memegangi pintu rumah, mereka berdua saling berpandangan satu sama lain cukup lama, ketika Pangeran Salim hendak masuk kedalam rumah Anarkali, Anarkali segera menutup pintu rumahnya rapat-rapat, Pangeran Salim benar-benar terkejut “Anarkali, tolong bukakan pintu, aku ingin bicara dgnmu” pinta Pangeran Salim dari luar pintu sambil menangis “Aku tdak bisa melawan perintah Yg Mulia, tolong tinggalkan aku” ujar Anarkali dari dalam rumah sambil menangis “Jangan lakukan ini padaku, Anarkali, hanya kau saja yg bersamaku sekarang, semua orang telah mengkhianati aku, jangan lakukan ini, aku ingin bicara dgnmu, demi Tuhan aku mohon, Anarkali, bukalah pintunya” ujar Pangeran Salim sambil terus menangis & bersimpuh dilantai namun Anarkali tetap tdak membukakan pintu rumahnya utk Pangeran Salim akhirnya Pangeran Salim menyerah & meninggalkan rumah Anarkali dgn sedih. Didalam rumah Anarkali, Zil Bahar ibu Anarkali menghampiri anaknya itu “Ibu aku tdak bisa melihat Pangeran Salim menderita seperti ini” Zil Bahar segera memeluk Anarkali “Kita tdak bisa berbuat apa-apa, Anarkali, dia itu anak raja & kau hanyalah seorang penari” ujar Zil Bahar.

Narator: “Raja Iran mempunyai kepribadian yg kuat, dia disegani oleh semua negara-negara didunia, perintahnya bisa membuat seseorang mati seketika”.

Saat itu Raja Iran sedang berkumpul dgn para menterinya diistanannya di Iran & berkata “Karena aku Raja Jalal mengubah keputusannya & tdak menjadikan Pangeran Salim sebagai penerusnya tapi dia juga tdak menjadikan India menjadi negara Islam, dia telah memberikan kesempatan pada umat Hindu utk tetap tinggal disana” salah seorang menterinya berkata “Raja Jalal telah berkolaburasi / bergabung dgn negara-negara lain utk melawanmu, Yg Mulia” Duta Besar Iran juga menimpali “Raja Jalal itu sebenarnya sangat takut padamu, Yg Mulia, Itulah sebabnya dia mengubah keputusannya, dia tdak pernah melawan Iran” Raja Iran sangat senang dgn informasi yg diperoleh yg berkaitan dgn Raja Jalal sang raja India “Aku tahu & aku akan memastikan kalau dia ada dalam kendali kita!”

Dikamar Pangeran Salim, Ratu Ruqayah menemui Pangeran Salim dikamarnya “Pangeran Salim, jangan khawatir, ibu akan bicara dgn ayahmu” Ratu Ruqayah berusaha menjadi dewa penolong utk Pangeran Salim “Tdak usah bicara dgn raja yg egois seperti dia!” Pangeran Salim masih kesal dgn Raja Jalal “Pangeran Salim, aku ini ibumu, ibu tdak bisa melihatmu menderita seperti ini, ibu ingin kau itu menjadi anak ibu, ibu memang tdak melahirkanmu, ibu memang bukan ibu kandungmu” Ratu Ruqayah pura-pura sedih “Jangan bicara seperti itu, ibu, Ibu selalu ada disampingku sebagai seorang ibu”, “Jika ibu dalam posisi Ratu Jodha saat ini, ibu akan mengubah agama ibu utkmu, ibu akan bicara dgn ayahmu, kau tdak usah khawatir” bujuk Ratu Ruqayah sambil menyuruh Pangeran Salim utk duduk & tersenyum sinis “Mulai saat ini Ratu Jodha akan pergi utk selama lamanya” bathinnya dalam hati.

Murad sedang bersama Danial dikamarnya, Murad masih kesal dgn Pangeran Salim “Aku masih mengingat bagaimana dia itu menamparku! Selama ini aku selalu menghormatinya & apa yg telah dia perbuat terhadapku?” tepat pada saat itu Rahim menemuinya “Murad, apa yg kau lakukan ini tdak benar, kau dapat menyelesaikan permasalahan ini sendiri dgn Pangeran Salim, kau seharusnya tdak perlu mengadu pada Yg Mulia”, “Dia telah menampar pewaris kerajaan, kak!” ujar Murad kesal “Murad, Pangeran Salimlah yg berhak atas gelar itu!”, “Mengapa aku tdak bisa menjadi pewaris kerajaan? Aku telah ikut berperang juga, aku juga telah bekerja keras melebihi dia” Murad semakin kesal dgn Pangeran Salim “Tapi dia adalah anak tertua jadi Pangeran Salimlah yg seharusnya menjadi Raja” Rahim mencoba memberikan penjelasan keadiknya ini “Apakah kau iri dgnku, kak?” ejek Murad tepat pada saat itu Ratu Salima menemui mereka “Murad, kau itu salah! Kau itu seharusnya tahu bahwa dia itu lebih tua darimu & dialah yg berhak utk menjadi seorang Raja” Ratu Salima ikut menimpali pembicaraan mereka “Ibu selalu mendukung Pangeran Salim, ajarkan dia juga utk menghargai orang lain!” ujarnya dgn marah kemudian berlalu meninggalkan mereka. Sinopsis Jodha Akbar Episode 478
Sinopsis Jodha Akbar Episode 478
Dikamar Pangeran Salim, Pangeran Salim sedang mabuk, Ratu Jodha menemuinya “Kau disini rupanya” Ratu Jodha lega bisa melihat putranya ada dikamar “Kemana lagi aku bisa pergi?” ujar Pangeran Salim dgn nada mengejek “Ibu tahu apa yg ayahmu lakukan padamu itu tdak benar, ibu sudah membicarakan hal ini dgn ayahmu” Ratu Jodha berusaha menenangkan anaknya “Baguslah kalau begitu, ketika seorang istri terluka maka suaminya akan menghampirinya utk menyembuhkan luka itu begitupun sebaliknya, aku tdak perlu semua ini, ibu hanya ingin menunjukkan bahwa ibu tdak bisa menerima penderitaanku, bahwa ibu itu sangat menyanygi aku tapi jika ibu benar-benar menyaygi aku maka seharusnya ibu mengubah agama ibu demi aku mulai dari sekarang, ibu harus bisa menerima Islam sebagai agama ibu” Ratu Jodha benar-benar terkejut mendengar ucapan Pangeran Salim.