Sinopsis Jodha Akbar Episode 479

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 479, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 478! kali ini admin bagikan lagi episode 479 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 479

Ratu Jodha & Pangeran Salim masih berada dikamar Pangeran Salim “Jika ibu benar-benar menyayangi aku maka ibu seharusnya merubah agama ibu, ibu seharusnya menerima Islam sebagai agama ibu, terus terang aku tdak ingin ibu mengubah agama ibu tapi sekarang ketika semuanya hilang dari tanganku maka aku berfikir bahwa aku sangat berharap ibuku mau meninggalkan agamanya demi aku, aku telah melakukan aarti & pooja bersama ibu, maka ibuku juga harus melakukan apapun utkku” mata Ratu Jodha berkaca-kaca tdak percaya mendengar semua perkataan Pangeran Salim “Murad adalah saudaraku, aku telah kehilangan semuanya, aku tdak pernah menginginkan posisi ini akan tetapi yg Mulia menghina aku, tolong katakan pada yg Mulia bahwa aku tdak akan mengikuti perintahnya, dia boleh saja membuat Murad menjadi raja penerusnya & aku akan melakukan apa yg aku inginkan!” ujar Pangeran Salim marah kemudian meninggalkan Ratu Jodha, Ratu Jodha menangis pilu.

Ratu Jodha menemui Ibu Ratu Hamida dikamar Ibu Ratu Hamida “Ibu, apa yg harus aku lakukan, aku tdak bisa melihat Murad & Pangeran Salim saling bertengkar & disamping itu dilain pihak yg Mulia sangat keras dgn Pangeran Salim” Ratu Jodha mencurahkan perasaannya pada ibu mertuanya ini “Aku juga sangat khawatir pada Murad & Pangeran Salim tapi ibu hanya bisa mengatakan lakukan saja apa yg Raja Jalal katakan, kau tahu kan kalau Murad diberi posisi ini hanya utk sementara saja, setelah Iran bisa diatasi maka Pangeran Salim akan diberikan kembali posisinya” Ibu Ratu Hamida berusaha menenangkan Ratu Jodha “Tapi Murad itu bisa saja marah akan hal ini” Ratu Jodha masih merasa khawatir “Saudara seharusnya tdak bertengkar” ujar Ibu Ratu Hamida, tepat pada saat itu Ratu Salima memasuki kamar Ibu Ratu Hamida “Ibu benar, Ratu Jodha, kita harus melakukan sesuatu utk membuat mereka berteman kembali” Ratu Salima ikut menimpali pembicaran mereka “Lalu apa yg bisa kita lakukan, Ratu Salima?” Ratu Jodha penasaran dgn rencana Ratu Salima “Hanya kau yg bisa menyelamatkan hubungan mereka, Ratu Jodha, kau harus menemukan beberapa cara, aku akan mendukungmu” bujuk Ratu Salima, Ratu Jodha mulai berfikir. Sinopsis Jodha Akbar Episode 479

Dirumah Anarkali, Anarkali sedang melihat rembulan melalui jendela rumahnya, dia teringat ketika Pangeran Salim menangis & memintanya utk tdak melakukan hal ini padanya, bagaimana Pangeran Salim tdak dapat hidup tanpanya “Maafkan aku, Pangeran Salim tapi aku tdak bisa menemuimu, aku tdak ingin hubunganmu dgn yg Mulia jadi lebih renggang dgn tdak mematuhi perintahnya” tiba-tiba sebuah anak panah melesat masuk kerumah Anarkali melalui jendela, Anarkali terkejut & memanggil-manggil siapa tahu ada orang disana kemudian Anarkali mengecek anak panah tersebut yg tertancap divas bunganya, ternyata anak panah itu berisi sebuah surat dari Pangeran Salim yg isinya: “Aku tahu kalau kau tdak mau menemuiku karena yg Mulia tapi aku akan menunggumu ditepi danau & jika kau tdak datang hari ini maka aku akan pergi jauh darisini” Anarkali sangat sedih membaca surat tersebut “Apa yg harus aku lakukan, aku tdak bisa melanggar perintah yg Mulia tapi aku juga tdak bisa menyakiti hati Pangeran Salim” Anarkali sangat bimbang.

Murad sedang meminum anggur & berkata pada pamannya Haidar “Apa kau bilang bahwa aku diberi posisi ini hanya utk sementara waktu saja? yg Mulia hanya memanfaatkanku saja?”, “Ya betul, pangeran Murad, yg Mulia memberikan kau posisi penerus raja hanya utk meredam kemarahan Iran, sekarang dia akan mencari sebuah cara & akan mengembalikan kembali posisi itu ke Pangeran Salim” pamannya Haidar memprovokasi Murad “Kenapa dia menghina aku dgn cara seperti ini?” Murad sangat marah “Kau memang tdak kurang apa-apa, mengapa kau tdak bisa menjadi seorang Raja? Kau itu Muslim sejati, kau juga anaknya yg Mulia, kau berbakat & seorang ksatria maka kenapa kau tdak bisa menjadi Raja?” pamannya Haidar terus meracuni pikiran Murad “Aku tdak akan membiarkan siapapun melakukan ini!” ujar Murad kesal “Jangan cepat marah dulu, pangeran, kau harus berfikir dulu utk masa depanmu kelak, pikirkan jika yg Mulia setuju bahwa kau itu lebih berbakat & kau seharusnya menjadi Raja daripada Pangeran Salim, maka kau akan menjadi Raja, buktikan ini pada yg Mulia”, “Ya, aku akan menunjukkan bahwa aku lebih baik daripada Pangeran Salim” tekad Murad.

Ratu Jodha sedang berada dikamarnya, ketika Raja Jalal menemuinya Ratu Jodha sedang termenung “Kau kelihatannya sedang memikirkan sesuatu, kalau begitu aku akan datang lagi nanti” Ratu Jodha langsung menghentikan Raja Jalal yg mau pergi meninggalkannya “Apakah aku meminta kau pergi?” Raja Jalal tersenyum & melihat fotonya yg sedang menaiki kuda ketika bermain polo “Rupanya kau menyukai fotoku, Ratu Jodha” Raja Jalal mulai menggoda Ratu Jodha “Kau tdak pernah mempunyai waktu makanya aku harus melihatmu melalui foto ini” balas Ratu Jodha “Yang Mulia, aku pikir utk mengadakan permainan Choghan (polo) antara generasi tua & generasi muda” pinta Ratu Jodha sambil melirik kearah Raja Jalal, Raja Jalal langsung mendekati Ratu Jodha sambil berbisik “Siapa yg kau sebut dgn tua?”, “Kau itu yg tua, aku tahu kau tdak akan setuju dgn permainan ini & jika kau setuju maka kau pasti akan kalah” kali ini Ratu Jodha yg mengejek Raja Jalal “Aku akan memainkannya & aku akan memenangkannya, apa yg akan aku dapatkan?” goda Raja Jalal lagi “Jika kau menang, kau akan mendapatkan apapun yg kau inginkan tapi jika kau kalah” Raja Jalal langsung memotong ucapan Ratu Jodha “Kalau aku kalah, aku akan memberikan apapun yg kau inginkan & nanti juga akan ada kompetisi menembak utk para wanita” Ratu Jodha tersenyum mendengar ucapan Raja Jalal “Aku harus menyiapkan permainan ini jadi aku harus pergi” ujar Raja Jalal kemudian berlalu meninggalkan Ratu Jodha “Aku sangat berharap hal ini bisa mengikat keutuhan keluargaku” bathin Ratu Jodha dalam hati.

Didanau, Pangeran Salim sedang menunggu kedatangan Anarkali ditepi danau, Pangeran Salim mengira bahwa Anarkali tdak akan datang “Aku yakin dia pasti tdak akan datang kesini & itu akan melukai hatiku juga” Pangeran Salim mencoba berbalik kebelakang ternyata tdak ada siapa-siapa disana, Pangeran Salim kembali menatap tepi danau tak lama kemudian Pangeran Salim kembali menoleh kebelakang & melihat ada sebuah cahaya, lama kelamaan terlihat siapa yg membawa cahaya obor itu, tdak lain adalah Anarkali, Anarkali terus berjalan kearah Pangeran Salim, setelah sampai didepannya, Anarkali langsung memberikan salam ke Pangeran Salim, Pangeran Salim tersenyum senang, mata mereka beradu pandang, lagu Rabba is pyaar meinpun mengalun indah “Dalam pikiranku mengatakan bahwa kau tdak akan datang tapi hatiku tahu bahwa kau akan melanggar perintah yg Mulia & akan datang kesini”, “Kenapa kau menulis sebuah surat? Jika ada seseorang yg melihatnya maka yg Mulia pasti akan menghukummu kembali” Anarkali merasa khawatir “Aku sudah biasa menghadapi hukuman yg Mulia sejak kecil & aku tdak dapat merusak hubungan ini utk hal itu, aku tahu bahwa kau mempunyai perasaan yg sama padaku, itulah mengapa kau ada disini & melanggar semua batasan” mereka berdua kemudian duduk ditepi danau “Aku harus datang kesini karena aku tdak ingin disalahkan utk suatu hal atau lebih”, “Apa itu?” Pangeran Salim penasaran “Dulu kau dikirim keluar dari Agar pada saat masa kanak-kanak karena aku, aku tdak ingin kau pergi lagi karena aku, demi Tuhan jangan paksa aku lagi dgn cara seperti ini, jangan letakkan kesalahan padaku dgn mengirim Raja Agra keluar” Anarkali hendak pergi meninggalkan Pangeran Salim, Pangeran Salim langsung menggenggam tangannya “Jangan pergi!” pinta Pangeran Salim “Aku mempunyai alasan utk datang kesini tapi aku tdak punya alasan utk tinggal disini” Anarkali langsung melepaskan tangannya dari tangan Pangeran Salim & pergi berlalu dari sana, Pangeran Salim menatapnya dgn sedih “Tdak ada seorangpun yg akan menghentikanmu, Anarkali dari pertemuan dgnku, tdak juga yg Mulia atau aku” bathin Pangeran Salim.

Diistana, Ratu Ruqayah meminta pada Hoshiyar utk membawakan senjatanya, Ratu Ruqayah ingin memenangkan kompetisi ini.

Diruang sidang Dewan - E - Khaas, Ratu Jodha tdak melihat Pangeran Salim didalam ruangan tersebut “Pangeran Salim tdak ada disini tapi aku berharap ide permainan ini akan dilaksanakan” bathin Ratu Jodha dalam hati, tiba-tiba Birbal mengumumkan sesuatu “Yang Mulia, beberapa orang penting datang berkunjung” tak lama kemudian orang-orang bule dari kerajaan Inggris datang keruang sidang “Dia ini Philips, William & James, mereka ini datang dari kerajaan Inggris & ingin menjalin hubungan dgn India” ujar Birbal sambil mengenalkan ketiga orang bule tersebut yg didampingi oleh penterjemah mereka, Raja Jalal menyambut mereka dgn senyum bahagia, semua anggota keluarga kerajaan merasa takjub dgn kehadiran pria-pria bule tersebut, sang penterjemah kemudian menterjemahkan ucapan Raja Jalal keorang-orang Inggris dalam bahasa inggris “We are happy to be here” ujar salah satu orang Inggris, Raja Jalal menjawabnya “Kami juga bahagia menjalin bisnis dgn negara Inggris, kita akan mendiskusikannya nanti” kemudian Raja Jalal menyuruh Birbal utk mengantar tamu-tamu jauhnya ini kekamar mereka masing-masing, merekapun berlalu dari ruang sidang. Sepeninggal orang-orang Inggris itu, Raja Jalal mengumumkan sesuatu “Aku umumkan bahwa akan ada pertandingan polo, satu tim akan terdiri dari para pangeran & tim yg lain adalah tim kami, tim A terdiri dari Danial, Murad, Rahim, Qutub & Pangeran Salim & tim B terdiri dari aku, Maan Sigh, Abu Fazal, Todar Mal & Aziz, tim yg menang akan mendapatkan hadiah & para wanita akan bertanding kompetisi menembak” ujar Raja Jalal “Semuanya harus datang besok utk melihat pertandingan!” semua yg hadir disana senang mendengar pengumumman dari Raja Jalal.

Ratu Ruqayah sedang berlatih menembak dihalaman istana, Ibu Ratu Hamida, Ratu Salima & Ratu Jodha melihat Ratu Ruqayah yg sedang berlatih “Ini adalah sebuah ide yg bagus, Ratu Jodha” puji Ratu Salima “Iya betul, ketika mereka bermain bersama, mereka harus menjadi sebuah tim dalam sebuah permainan, mereka akan melupakan kebencian mereka” Ibu Ratu Hamida ikut menimpali “Aku juga sangat berharap, ibu, akhirnya yg Mulia & Murad setuju dgn pertandingan ini tapi aku tdak tahu dgn Pangeran Salim, apakah dia akan datang atau tdak” Ratu Jodha masih merasa khawatir dgn Pangeran Salim “Jangan khawatir tentang Pangeran Salim, Ratu Jodha” Ibu Ratu Hamida berusaha menenangkan Ratu Jodha “Ratu Ruqayah, kau itu tdak dapat mengenai sasaran dgn tepat ketika menembak itu karena kau tdak pernah berlatih” Ratu Salima berusaha memberikan pengertian ke Ratu Ruqayah “Hanya aku yg akan memenangkan pertandingan ini, Ratu Salima” ujar Ratu Ruqayah sombong “Aku tdak akan membiarkan Ratu Jodha menang kali ini!” bathinnya dalam hati.

Dikamar Ibu Ratu Hamida, Ibu Ratu Hamida menanti kehadiran Murad & Pangeran Salim, saat itu Ibu Ratu Hamida ditemani oleh adik iparnya Gulbadan, tak lama kemudian Murad & Pangeran Salim datang “Murad, besok adalah pertandingan Polo, Pangeran Salim, kau pasti telah mendengar berita ini, bagaimana kalian berlatih?” Ibu Ratu Hamida berusaha mengakrabkan cucu-cucunya “Aku tdak ingin berlatih, nenek” ujar Pangeran Salim “Aku akan memainkannya, nenek” sela Murad “Apa yg terjadi pada kalian berdua ini? Kalian biasanya saling menyayangi satu sama lain, apakah karena sebuah posisi membuat kalian menjadi seorang musuh?” Ibu Ratu Hamida mencoba menyatukan mereka “Pangeran Salim, demi nenekmu ini, kau harus mengambil bagian dari kompetisi ini & memenangkannya juga” pinta Ibu Ratu Hamida “Akan aku pikirkan, nenek, nanti akan aku beri tahu” ujar Pangeran Salim kemudian pergi meninggalkan neneknya “Nenek, aku akan mengambil bagian dari pertandingan ini & aku akan memenangkannya juga” ujar Murad bangga kemudian meninggalkan Ibu Ratu Hamida. Sinopsis Jodha Akbar Episode 479

Malam harinya, Raja Jalal sedang berkumpul dgn para menterinya diteras yg berada ditengah halaman istana “Kita sedang bersiap utk menyerang Iran, yg Mulia” ujar Abu Fazal “Kalau begitu kirim sebuah surat ke Mirza Hakim utk membuat sebuah jalan dari Kabul ke Iran jadi kita bisa menyerangnya” ujar Raja Jalal, tak lama kemudian orang-orang Inggris itu mendatangi Raja Jalal bersama Birbal, mereka memberi salam ke Raja Jalal, Raja Jalal senang bisa bertemu dgn orang-orang bule itu lagi “Apakah kalian suka India? Apakah kalian merasa tdak nyaman disini?” penterjemah mulai menterjemahkan ucapan Raja Jalal “India is very peaceful country and they love hostility in palace” orang Inggris itu menjawab ucapan Raja Jalal, kemudian Raja Jalal mengundang mereka utk melihat pertandingan Polo yg diselenggarakan oleh keluarga kerajaan, orang-orang Inggris itu sangat senang utk melihat pertandingan besok “Apakah kalian suka pertandingan Polo?” Raja Jalal bertanya lagi “Yes, I love it!” kata orang Inggris “Apakah kata itu mereka gunakan utk kata cinta?” sang penterjemah mengatakan “Dalam bahasa Inggris, cinta itu artinya love, itu artinya jika mereka menyukai pertandingan maka mereka akan mengatakan bahwa They love this game” tiba-tiba Raja Jalal ingin menanyakan sesuatu tapi terhenti karena malu dgn Birbal & Abu Fazal, namun perlahan Raja Jalal mencoba menanyakannya ke orang Inggris itu “Lalu bagaimana kalau mengucapkannya utk seseorang? Maksudku aku ingin bertanya bagaimana utk menunjukkan perasaan cinta dalam bahasa mereka?” Birbal & Abu Fazal tersenyum simpul mendengar pertanyaan Raja Jalal, Raja Jalal merasa kikuk didepan para menterinya ini kemudian sang penterjemah bilang lagi “Anda harus mengatakan I love you” Raja Jalal mencoba belajar utk mengucapkannya “I lo - ve - you” orang Inggris mengajari “Love, I love you” Raja Jalal mengikuti ucapan orang Inggris itu “I love you” tak lama kemudian Birbal mengajak orang-orang Inggris itu utk beristirahat, merekapun pergi meninggalkan Raja Jalal diikuti oleh Abu Fazal, sepeninggal mereka Raja Jalal berusaha utk terus belajar mengucapkan kata I love you.

Keesokan harinya, Raja Jalal sudah bersiap-siap utk bertanding Polo, Raja Jalal sudah mengenakan baju kebesaran bermain Polo & sedang berkumpul dgn para menterinya yg satu tim “Yang Mulia, satu negara lagi telah bergabung bersama kita” Abu Fazal menginformasikan berita terbaru “Itu kabar baik, sekarang Iran akan melihat bahwa tdaklah tepat dgn melawan kita! Sekarang kita akan konsentrasi dulu pada pertandingan” ujar Raja Jalal.


Sinopsis Jodha Akbar Episode 479
Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang bersiap-siap utk menghadiri pertandingan, Raja Jalal memasuki kamarnya, para pelayanpun meninggalkan Ratu Jodha, Raja Jalal tersenyum melihat Ratu Jodha & berkata “Kau terlihat sangat cantik pagi ini, aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Ratu Jodha” Raja Jalal mulai menggoda Ratu Jodha “Aku tahu, kau itu takut kan utk bertanding kali ini” Ratu Jodha balas menggoda “Aku tdak takut, aku cuma mau mengatakan I LOVE YOU” ujar Raja Jalal sambil tersenyum senang, sementara Ratu Jodha memandang Raja Jalal dgn bingung, Ratu Jodha tdak mengerti apa yg Raja Jalal katakan.

Next Episode di Sinopsis Jodha Akbar Episode 480