Sinopsis Jodha Akbar Episode 473

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 473, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 472 tentang ujian untuk pangeran salim dengan pertanyaan dari ayahnya tentang pesan dari utusan raja iran, dan pangeran salim menjawab dengan tepat yakni memilih berperang dan tidak menghiraukan pesan itu! kali ini admin bagikan lagi episode 473 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 473

Malam itu Raja Jalal & Ratu Jodha sedang tidur berdua dikamar Raja Jalal, mereka nampaknya sedang menikmati kebersamaan mereka berdua, namun tiba-tiba Ratu Jodha berkata “Yg Mulia, aku harus pergi sekarang” ketika Ratu Jodha hendak meninggalkan Raja Jalal, Raja Jalal langsung menggeret lengan Ratu Jodha “Aku mohon jangan pergi, Ratu Jodha”, “Tapi aku harus pergi kekamar Aram Bano, Yg Mulia, kau tahu kan dia itu tdak bisa tidur sebelum mendengarkan aku mendongeng” Ratu Jodha mencoba meminta pengertian Raja Jalal “Aku juga tdak bisa tidur tanpa kau disampingku, Ratu Jodha, aku mohon tetaplah disini menemani aku malam ini” Raja Jalal merajuk sambil terus memegangi tangan Ratu Jodha erat “Tdak mau!” Ratu Jodha menggoda Raja Jalal dgn pura-pura menolak “Ini adalah perintah Raja, Ratu Jodha!” tiba-tiba Ratu Jodha tertawa melihat tingkah laku suaminya “Kau ituu yaa keras kepala seperti anak kecil” Raja Jalal kembali memegangi tangan Ratu Jodha “Aku tdak akan membiarkanmu pergi!” Ratu Jodha geli melihat tingkah laku Raja Jalal “Lalu kalau Aram Bano datang kesini, bagaimana?”, “Biarkan, biar saja dia datang” tiba-tiba salah satu pelayan mengganggu kebersamaan mereka berdua “Mohon ijin, Yg Mulia” ujar si pelayan dari balik pintu luar kamar “Ada apa? Apakah Aram Bano mencariku?” tanya Ratu Jodha sambil tetap berada didalam kamar bersama Raja Jalal “Tdak Malika Hind, ini bukan Aram Bano tapi Ratu Bhaksi Bano”, “Ada apa dgn Bhaksi Bano?” kali ini Raja Jalal yg bertanya “Ratu Bhaksi Bano & beberapa orang ingin bertemu dgn anda ditaman, Yg Mulia”, “Baiklah nanti aku kesana”, “Yg Mulia, bukankah Bhaksi Bano sedang melakukan perjalanan ziarah ke Saudi Arabia?” tanya Ratu Jodha, sesaat Raja Jalal berfikir kemudian mereka berdua keluar dari kamar.

Raja Jalal, Ratu Jodha & anggota keluarga kerajaan lainnya menemui rombongan yg akan pergi berziarah “Kak, ketika kami ingin berziarah, kami dicegat & mereka bilang bahwa orang India dilarang pergi ke Saudi Arabia” Bhaksi mencoba memberikan penjelasan mengenai kegagalannya pergi berziarah ke Saudi “Kami juga begitu, Yg Mulia” beberapa orang juga mengatakan hal yg sama, Raja Jalal & para anggota keluarga lainnya sangat terkejut begitu mendengar keterangan dari Bhaksi “Kalau begitu pesta penobatan putra mahkota jangan dulu dilakukan, Yg Mulia, mereka telah mulai memberikan sanksi pada kita, kita harus menunda pesta ini” Ratu Salima ikut angkat bicara “Tapi Pangeran Salim nanti akan terluka hatinya kalau pesta penobatan ini ditunda-tunda terus” Ratu Jodha mencoba membela Pangeran Salim “Pesta penobatan tetap akan kita lakukan hanya pada waktu tertentu saja!” ujar Raja Jalal datar kemudian meninggalkan mereka semua, sementara anggota keluarga yg lain bingung dgn keadaan ini. Sinopsis Jodha Akbar Episode 473

Di Dargah, Pangeran Salim sedang berdoa disana, Pangeran Salim memberikan beberapa koin emas kepada para ulama “Tolong bagikan koin-koin emas ini utk semua fakir miskin yg ada disini atas nama Rashid Khan” tepat pada saat itu Anarkali masuk ke Dargah & melihat dgn mata kepalanya sendiri ketika Pangeran Salim menyebut nama ayahnya, tak lama kemudian Pangeran Salim meninggalkan tempat tersebut tapi langsung dicegat oleh Anarkali “Salam, Pangeran Salim” Anarkali memberikan salam pada Pangeran Salim, Pangeran Salim menatapnya sambil tersenyum “Ayahmu meninggal itu karena aku, aku belum bisa meminta maaf padanya maka aku berdoa pada Tuhan utk mengampuni semua kesalahanku, tak lama lagi aku akan menjadi Raja, aku ingin melayani rakyatku & aku ingin memastikan pada setiap orang bahwa tdak ada satupun rakyatku yg terluka didalam negaraku”, “Aku turut bahagia melihat kau bahagia, Pangeran, aku sangat panik melihat kau menderita pada malam itu” Pangeran Salim hanya tersenyum “Untungnya kau ada disana pada malam itu, kalau tdak mungkin aku sudah meninggal dunia” Anarkali langsung menutup mulut Pangeran Salim dgn tangannya namun tempat mereka berdiri tertutup oleh tirai kelambu “Jangan katakan seperti itu, aku mohon” Pangeran Salim mencoba menyentuh tangan Anarkali yg terhalang oleh tirai kelambu, Anarkali tersipu malu & mengalihkan pandangannya ketempat lain & berkata “Ini salah! Ini tdak benar!” Anarkali mencoba mengingkari perasaannya “Dgn menyembunyikan perasaanmu itu, itulah yg salah, Anarkali, kau mencintai seseorang & kau tdak mengatakannya, ini adalah salah, asal kau tahu aku sangat mencintaimu” Anarkali kembali menyuruh Pangeran Salim menghentikan ucapannya lewat gerakan tangannya yg seperti hendak menutup mulut Pangeran Salim “Kadang ada baiknya sesuatu itu tdak perlu diucapkan, aku ini hanyalah pelayanmu saja, aku tdak bisa menjadi kekasihmu”, “Kau bukan pelayan ataupun penari utkku, bagiku kau itu Nadira, kau itu adalah Anarkali yg mencintai seorang prajurit biasa” Pangeran Salim berusaha meyakinkan Anarkali “Anarkali telah mati ketika dia mengenakan gelang kaki, sekarang yg ada hanyalah Anarkali seorang penari, aku tdak pantas menerima cintamu sekarang” ujar Anarkali kemudian mengalihkan pada pandangan lain, melihat penolakan Anarkali, Pangeran Salim berkata dalam hati “Suatu hari ketika aku menjadi seorang Raja, aku akan menikahimu & akan menjadikan kau sebagai Malika Hind (Ratu India), ini adalah janjiku!” tak lama kemudian Pangeran Salim pergi meninggalkan Dargah, sementara Anarkali berdoa pada Tuhan “Yaa Khudaa, pada situasi yg bagaimana aku ini, aku tdak bisa mengatakan pada seseorang yg aku cintai & juga aku tdak bisa menolak cintaku ini” Anarkali merasa pada sebuah dilema yg cukup sulit “Sebaiknya aku mengatakan selamat tinggal pada Pangeran Salim, karena bagaimanapun juga jika aku mendekatinya maka akan memberikannya harapan tapi akan menghancurkan hidup Maan Bai”

Diruang sidang Dewan Khaas, Raja Jalal meminta utk memulai pesta penobatan, mahkota sang putra mahkota diberikan ke Raja Jalal “Pesta penobatan ini kemarin sempat terhenti tapi sekarang aku akan menyelesaikannya & aku ingin melihat siapa yg akan menghentikan aku & aku akan memberikan mahkota ini ke” sesaat Raja Jalal terdiam, semua orang tegang menunggu kata-kata Raja Jalal, sementara Pangeran Salim sudah senyum-senyum menatap ayahnya dgn penuh percaya diri “Aku berikan mahkota ini ke Pangeran Murad!” semua yg hadir disana terkejut mendengarnya terutama Ratu Jodha & Pangeran Salim yg tdak percaya dgn apa yg diumumkan oleh Raja Jalal barusan, Raja Jalal menghampiri Murad & mengenakan Murad mahkota putra mahkota “Dia adalah anakku yg sah & legal, aku pikir Raja Iran tdak akan mempunyai masalah dgn hal ini & dia tdak akan menghentikan rakyatku utk pergi berziarah & Ratu Jodha juga tdak harus mengubah agamanya” para utusan dari Iran sangat senang mendengar pernyataan Raja Jalal “Itu bagus, Yg Mulia Raja! Selamat utk anda Yg Mulia!” sementara dari bilik para Ratu, Ratu Jodha heran dgn pernyataan Raja Jalal “Apa sih yg telah Yg Mulia Raja lakukan?”, “Pangeran Salim pasti akan sangat terluka” Ratu Salima ikut angkat bicara, Ibu Ratu Hamida & Ratu Ruqayah juga merasa heran dgn keputusan Raja Jalal. Setelah mengumumkan pernyataannya, Raja Jalal sekilas melirik kearah Pangeran Salim lalu berkata “Aku harap tdak ada yg keberatan dgn keputusanku ini karena ini adalah keputusan Raja!”

Dikamar Pangeran Salim, Pangeran Salim sangat marah setelah mendengar keputusan Raja Jalal menobatkan Murad sebagai putra mahkota, tepat pada saat itu Ratu Jodha menemuinya dikamarnya “Aku tahu apa yg terjadi hari ini adalah tdak benar, ini salah!” Ratu Jodha mencoba menenangkan Pangeran Salim “Dulu ibu bilang bahwa ketika seorang anak Laki-laki tumbuh menjadi dewasa, maka ayahnya akan menjadi temannya, aku sebenarnya tdak keberatan kalau Yg Mulia menjadikan saudaraku Murad mengenakan mahkota itu tapi mengapa dia menghina aku seperti ini didepan orang banyak!” Pangeran Salim benar-benar kesal dgn pernyataan Raja Jalal “Ibu juga terluka dgn apa yg terjadi padamu, Pangeran Salim” Ratu Jodha berusaha menengahi “Tdak ada seorangpun yg bisa melakukan sesuatu, ibu bisa membicarakan hal ini dgn Yg Mulia, aku tdak keberatan kalau Murad menjadi Raja selanjutnya akan tetapi Yg Mulia harus menjawab pertanyaanku mengapa dia menghina aku? Mengapa dia tdak memberikan hakku?” ujar Pangeran Salim sambil berlalu dari hadapan Ratu Jodha dgn perasaan marah, Ratu Jodha sangat panik dibuatnya.

Siang itu Ratu Jodha langsung menemui Raja Jalal yg sedang berdiri didepan timbangan besar “Yg Mulia, kau telah melakukan keadilan, kau telah memberikan kebahagiaan pada satu anak & membuat anak yg lain terluka, kau ingin membahagiakan rakyatmu maka kau menyakiti anakmu” Raja Jalal hanya diam saja mendengarkan ucapan Ratu Jodha dgn seksama “Kau pikir itu utk aku? Coba aku tanya padamu mengapa kau pergi kedesa & melayani para penduduk?”, “Aku melayani rakyat, sebagai Mariam Uz Zamani”, “Sebagai Raja, aku harus melayani rakyatku juga, aku tdak bisa mengambil hak-hak yg mendasar dari rakyatku” tak lama kemudian Raja Jalal menceritakan rencana yg telah disusun bersama para menterinya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 473

“Yg Mulia, rombongan peziarah dicegat utk berpergian berziarah” Birbal memberikan informasi ke Raja Jalal “Ini salah! Ini adalah hak setiap umat muslim” Raja Jalal sangat marah pada larangan tersebut “Yg Mulia, kita juga tdak bisa pergi berperang, kita telah mengalami banyak masalah dalam beberapa hari ini & perang ini membuat kita lemah” Abu Fazal juga ikut mengutarakan pendapatnya “Kita harus menolak aturan Raja Iran, aku akan berperang dgn pikiranku, aku akan memberikan mahkota itu ke Murad utk saat ini utk membodohi Raja Iran”


Ratu Jodha mendengarkan rencana Raja Jalal yg telah disusunnya bersama para menteri “Tapi bagaimana kau mengatasi setiap orang, bagaimana kau akan menghapus keretakan antara dua bersaudara? Saat ini disatu sisi adalah keluargamu & disisi yg lain adalah rakyatmu” Ratu Jodha mendekat kearah Raja Jalal sambil memohon “Yg Mulia, aku mohon, aku minta padamu utk menceritakan semua ini ke Pangeran Salim, dia bisa mengira bahwa kau tdak memperhatikan dirinya didepan rakyatmu” Raja Jalal membelai kepala Ratu Jodha lembut “Aku ingin membicarakan hal ini dgnnya tapi aku tahu aku akan jadi lemah jika aku berbicara dgnnya, aku tahu saat ini dia sedang terluka hatinya karena aku tapi percayalah bahwa mahkota ini hanya utk Pangeran Salim, Murad tdak berhak atas mahkota itu, aku akan menjelaskan semuanya ke Sekhu Baba pada saat yg tepat” Ratu Jodha panik & tegang mendengar penjelasan Raja Jalal.

Next episode di Sinopsis Jodha Akbar Episode 474