Sinopsis Jodha Akbar Episode 472

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 472, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 471 tentang anarkali yang sudah meminta maaf untuk kesalahan yang telah ia lakukan pada pangeran salim dan pangeran salim meminta maaf jg atas segalanya! Sementara itu para mentri yang ikut sidang dengan raja jalal bingung harus berbuat apa untuk masalah kali ini! kali ini admin bagikan lagi episode 472 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 472

Diistana Agra, dikamar Pangeran Salim, Pangeran Salim sedang membaygkan bagaimana dia menyelamatkan Anarkali dari ular tadi, bagaimana Anarkali memegang tangannya ketika Pangeran Salim membantunya utk berdiri “Anarkali, Malika Hind, rasanya cukup enak terdengar” ujar Pangeran Salim pada dirinya sendiri, tepat pada saat itu Ratu Ruqayah masuk kekamar Pangeran Salim “Pangeran Salim, apakah kau sudah mencoba mencari tahu mengapa utusan Iran itu menyuruh Yg Mulia Raja menghentikan pemberian mahkota utkmu?” Ratu Ruqayah mulai mencoba memprovokatori Pangeran Salim “Aku telah menanyakan hal ini pada Yg Mulia tapi Yg Mulia bilang kalau dia akan mengurus ini semua, katanya dia akan mengenakan mahkota itu padaku pada saat hari yg suci” Ratu Ruqayah tersenyum sinis “Kau ini memang naif & lugu, kau tahu, kau tdak bisa mendapatkan mahkota & singgasana itu karena utusan Iran itu menginginkan Ratu Jodha, ibumu utk menganut agama Islam dgn begitu kau akan menjadi umat Muslim yg sah & hanya kau yg akan mendapatkan mahkota itu, Yg Mulia Raja memang sedang mencoba mencari jalan keluarnya, tapi mereka tdak mengatakan padamu tentang hal ini kan?” Pangeran Salim sangat kesal begitu mendengar ucapan Ratu Ruqayah “Tapi disinilah permasalahannya, Pangeran Salim, ayahmu tdak akan meminta ibumu utk mengubah agamanya mungkin karena janjinya dulu pada ibumu, dia akan menghancurkan masa depanmu, Pangeran Salim” Pangeran Salim sangat terkejut mendengarnya sementara Ratu Ruqayah tersenyum senang.

Dikamar Raja Jalal, Raja Jalal baru saja selesai membasuh mukanya ketika Pangeran Salim memasuki kamarnya “Yg Mulia, mengapa kau menghentikan pemberian mahkota utkku kemarin? Tolong katakan padaku secara jelas bahwa kau tdak menginginkan aku menjadi raja, kan? Mengapa kau tdak membiarkan aku utk menghadiri pertemuan kemarin?” Pangeran Salim sangat marah dgn ayahnya “Kau ingin tahu apa keputusanku?” ujar Raja Jalal, Pangeran Salim menganggukkan kepalanya “Ayoo ikut aku!” Raja Jalal menggandeng tangan Pangeran Salim menuju kesinggasana kerajaan “Singgasana ini mempunyai banyak permasalahan, seorang Raja harus menjawab banyak pertanyaan, singgasana ini membuatmu jauh dari keluargamu, dia bisa membuat seorang saudara menjadi musuh, apa yg kau pikirkan apakah kau akan mendapatkan semuanya dgn hanya mendapatkan sebuah singgasana kerajaan? Benda ini tdak hanya membuatmu tdak bisa tidur & hanya aku ayahmu yg menginginkan kau menjadi seorang Raja kelak, ayah ingin mengenakan mahkota itu padamu tapi ayah tdak akan pernah memaksa ibumu Ratu Jodha utk mengubah agamanya, sekarang ayah tanya pada penerus raja masa depan Pangeran Salim, apa yg akan kau putuskan jika kau berada pada posisi ayah saat ini? Berikan jawabannya utk dirimu sendiri!” ujar Raja Jalal kemudian meninggalkan Pangeran Salim sendirian, Pangeran Salim mulai berfikir keras. Sinopsis Jodha Akbar Episode 472

Malam harinya, Ratu Jodha memasuki kamar Pangeran Salim sambil membawakan makanan utk anak sulungnya itu “Aku tdak lapar, Mariam Uz Zamani” Ratu Jodha bingung “Apa yg terjadi, Pangeran Salim?” Pangeran Salim nampak kesal dgn ibunya “Ibu tahu segalanya tapi mengapa ibu tdak menceritakannya padaku, utusan Iran itu meminta ibu utk mengubah agama ibu kan agar aku bisa menjadi raja & ibu tdak menceritakannya padaku”, “Pangeran Salim, mengertilah, ini semua ibu lakukan agar perasaanmu tdak terluka, nak, Yg Mulia akan menemukan jalan keluarnya utk menyelesaikan permasalahan ini” Ratu Jodha mencoba menghibur Pangeran Salim “Yg Mulia malah meminta aku utk mencari solusinya & mengatakan padanya” Ratu Jodha kaget “Yg Mulia telah menyelesaikan banyak permasalahan tapi permasalahan yg satu ini menygkut orang-orang yg sangat disayginya yaitu kau, ibu & rakyat kita, ayahmu ingin tahu apa yg akan kau putuskan, dia ingin mengujimu”, “Tapi keputusan ini hanya utkku saja” ujar Pangeran Salim kesal “Ketika seorang anak tumbuh besar, seorang ayah ingin anaknya mengambil alih segalanya, kau harus menjadi seorang raja, kau akan mengatasi semua permasalahan yg ada, kau harus memiliki iman dalam dirimu, ibu yakin kau akan menyelesaikan permasalahan ini juga, kalau kau merasa lapar, makanlah makanan ini, ibu sudah membuatnya dgn cinta hanya buatmu” ujar Ratu Jodha kemudian meninggalkan Pangeran Salim, Pangeran Salim sangat terkesan dgn perhatian Ratu Jodha.

Keesokan harinya, dikamar Raja Jalal, Raja Jalal sedang berdandan dibantu oleh para pelayannya, tak lama kemudian Ratu Jodha datang menghampiri Raja Jalal dgn muka masam, Raja Jalal melihat ekspresi wajah Ratu Jodha yg cemberut melalui kaca riasnya, Ratu Jodha membantu Raja Jalal mengenakan jubahnya “Berdirilah tegak!” perintah Ratu Jodha “Mengapa kau kelihatannya kesal kepadaku, Ratu Jodha?” Raja Jalal bingung “Mengapa kau melibatkan Pangeran Salim dalam permasalahan ini, Yg Mulia?”, “Aku hanya ingin tahu bagaimana jawabannya, apa pendapatnya dgn permasalahan ini” Raja Jalal mencoba menjelaskan Ratu Jodha “Aku memang tdak tahu apa-apa tapi seharusnya Pangeran Salim tdak dilibatkan dalam permasalahan ini, Yg Mulia” Ratu Jodha masih cemberut & kesal ke Raja Jalal “Ratu Jodha, Pangeran Salim adalah pewaris raja, dia juga harus menyelesaikan permasalahan seperti ini”, “Iya, aku tahu kalau kau ingin membuatnya menjadi raja yg agung tapi kenapa kau selalu mengambil langkah yg aneh”, “Aku ini memang aneh, itulah mengapa kau menyukai aku kan?” goda Raja Jalal “Aku janji aku tdak akan membiarkan suatu kesalahan apapun yg terjadi nanti” Raja Jalal mencoba menghibur Ratu Jodha.

Dihalaman istana, Murad sedang ngobrol-ngobrol dgn Danial “Murad, Yg Mulia Raja menginginkan Pangeran Salim menjawab pesan Raja Iran, bagaimana bisa dia berani menghentikan Pangeran Salim menjadi seorang raja, itu semua hanya Yg Mulia Raja yg bisa memutuskan” ujar Danial “Jika diperlukan, kita akan pergi berperang melawan Iran” dari kejauhan paman Haidar yg sempat nguping pembicaraan Murad & Danial ini berkata dalam hati “Jika perang ini terjadi maka Haidar akan diuntungkan!”

Diruang sidang Dewan Khaas semua orang telah berkumpul disana, tak lama kemudian Raja Jalal masuk & menduduki singgasananya, semua orang memberikan salam padanya, disusul Pangeran Salim yg memasuki ruang sidang, Raja Jalal memperhatikan kedatangannya, Pangeran Salim menyapa Raja Jalal “Sekhu Baba, bagaimana jawaban atas pertanyaanku kemarin? Jawablah didepan semua orang!” perintah Raja Jalal, Raja Jalal kemudian berkata pada semua menterinya “Aku telah bertanya ke Pangeran Salim, bagaimana jika dia berada diposisiku seperti saat ini? Apa yg akan dia jawab utk mengatasi permasalahan ini” dibilik para ratu, Ibu Ratu Hamida berkata ke Ratu Jodha “Rupanya ini sebuah ujian utk Pangeran Salim utk menjadi seorang raja” Ratu Jodha hanya tersenyum kearah ibu mertuanya “Aku ingin bertanya satu pertanyaan, Yg Mulia” Pangeran Salim mulai membuka percakapan “Ketika aku kecil dulu aku telah melukai seorang anak, lalu kau menghukum aku tapi tdak bertanya apa pendapatku, yg ingin aku katakan pada saat ini, mengapa aku harus menuruti perintahmu?”, “Cukup!” Ibu Ratu Hamida langsung berdiri, Ibu Ratu Hamida tdak suka dgn ucapan Pangeran Salim keayahnya barusan “Jangan lupa, Pangeran Salim! Dia itu adalah Raja India!” Ibu Ratu Hamida tampak marah “Aku hanya menjawab pertanyaan, nenek, ini hanya soal perintah seorang raja, setiap orang harus menuruti perintahnya, hanya Raja India yg akan memutuskan apa yg akan terjadi diIndia & tdak ada seorangpun yg bisa menghentikannya, jika aku seorang raja, aku tdak akan membiarkan siapapun mencampuri permasalahan negaraku, kita sendiri yg membangun rakyat kita & jika ada seseorang yg akan mencoba utk menguasai kita maka kita akan menjawabnya dgn senjata, pedang & keberanian!” ujar Pangeran Salim berapi-api, Ibu Ratu Hamida tampak bangga “Hebat! Sungguh hebat!” ujar Raja Jalal sambil memeluk Pangeran Salim “Kau membuktikan padaku hari ini bahwa kau pantas utk menjadi seorang raja, aku umumkan pada semua orang bahwa aku akan mengenakan mahkota pada Pangeran Salim, undang Duta Besar Iran juga!” Raja Jalal tampak senang dgn jawaban Pangeran Salim, namun sang ulama mengingatkan Raja Jalal “Yg Mulia, pengaruh raja Iran itu sangat kuat, keluarga kerajaan Iran sangat religius, mereka mengikuti peraturan dalam agama Islam, mereka ingin berdagang dgn India tapi mereka tdak menyukainya ketika kau menunda pajak utk orang India, mereka telah membantu kita dimasa lampau juga, kita tdak bisa menghina mereka” kata sang ulama “Mereka telah menghina kita, setiap orang diIndia harus mendapatkan kebebasan utk menganut agama apapun, kita tdak bisa membuat India menjadi sebuah negara Islam sebagaimana yg Pangeran Salim katakan, keputusan terakhirku sebagai seorang raja aku akan umumkan besok pesta penobatan Pangeran Salim!” Pangeran Salim tersenyum senang. Sinopsis Jodha Akbar Episode 472

Duta Besar Iran mendapat undangan utk menghadiri pesta penobatan, mereka berkata pada ulama kerajaan Mughal “Kau tahu kan bagaimana raja Iran, dia pasti tdak akan suka dgn hal ini & Raja Jalal pasti akan menderita” sang ulama mulai angkat bicara “Saya tdak bisa berbuat apa-apa, tuan”, “Kami akan mendatangi pesta itu utk menunjukkan pada Raja Jalal, kesalahan apa yg telah dia lakukan, Raja Iran tdak akan memaafkan dia!” ujar Duta Besar Iran.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 472
Ibu Ratu Hamida sedang berkumpul dgn para anggota keluarga kerajaan lainnya diruang keluarga, Raja Jalal menemui mereka disana “Pangeran Salim telah memberikan pernyataannya sangat bagus hari ini” Ibu Ratu Hamida sangat bangga pada Pangeran Salim “Pangeran Salim telah membuktikan bahwa dia itu memang berbakat, ibu” ujar Ratu Salima “Anakku memang sangat berbakat tapi Yg Mulia selalu saja mengujinya” Ratu Jodha ikut menimpali pembicaraan mereka “Ini adalah pertanda baik bahwa keputusan ini utk mendukung Pangeran Salim” Ratu Ruqayah juga ikut memberikan komentarnya “Aku memang harus mengambil keputusan ini dgn mendukungnya dari pada aku harus menghadapi kemurkaan Ratu Jodha” ujar Raja Jalal sambil menggoda Ratu Jodha didepan anggota keluarga yg lain, Ratu Jodha merasa tdak enak dgn keluarga yg lain Yg Mulia senyam senyum sambil memperhatikan Ratu Jodha & Raja Jalal secara bergantian termasuk Ibu Ratu Hamida “Raja Jalal, kau memang telah mengatur seluruh negeri India tapi anak perempuanku Ratu Jodha yg mengaturmu, pertahankan itu terus Ratu Jodha” semua yg hadir disana tersenyum mendengar ucapan Ibu Ratu Hamida, sementara Ratu Ruqayah tdak suka dgn kenyataan ini “Aku tdak akan membiarkanmu hidup dalam kedamaian Ratu Jodha!” bathin Ratu Ruqayah dalam hati.