Sinopsis Jodha Akbar Episode 463

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 463, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 462 tentang anarkali yang mengetahui tempat ratu jodha disekap dan ingin memberitahukan pada yang mulia raja, namun sebelum sampai dtempat raja, syarifuddin telah mengetahui niat anarkali dan segera memindahkan ratu jodha keempat lain. Kali ini admin bagikan lagi episode 463 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 463

Dipedesaan, Ibu Ratu Hamida & Bhaksi Bano akhirnya bisa mencapai kepedesaan “Bagaimana kondisi Mehtab, Ratu Ruqayah?” saat itu Ratu Ruqayah sedang bersama Mehtab, Bhaksi Bano sangat khawatir dgn kondisi anaknya & tak lama kemudian Raja Jalal yg melihat ibu & adik kandungnya datang kedesa langsung menghampiri mereka “Raja Jalal, aku yg memberitahu mereka soal Mehtab” Ratu Ruqayah langsung menjelaskan soal kedatangan Ibu Ratu Hamida & Bhaksi Bano “Raja Jalal, ibu hanya mendengar bahwa Mehtab sakit & Ratu Jodha hilang tapi ibu tdak tahu kalau Syarifudin ada dibelakang semua ini” Ibu Ratu Hamida sedih & gelisah dgn kondisi yg menimpa pada cucu & menantu kesaygannya “Syarifudin itu seharusnya mendapat murka dari Tuhan atas apa yg telah dia perbuat pada Mehtab kita”

Bhaksi Bano ibu kandung Mehtab hanya bisa menangis meratapi nasib anaknya “Mehtab, buka matamu, nak, Ini ibu ada disini, ayooo Mehtab buka matamu sayg”, “Mengapa dia memberikan penderitaan ini pada gadis yg tdak berdosa?” Raja Jalal merasa iba terhadap Bhaksi Bano & anaknya “Kau harus kuat, Raja Jalal! Kau harus membawa Ratu Jodha kembali & kau harus memberikan hukuman pada Syarifudin!” Ibu Ratu Hamida memberikan semangat & motovasi ke Raja Jalal agar Raja Jalal tdak putus asa “Aku tdak akan membiarkannya kali ini, ibu, ibu tahu dia meminta Bhaksi utk ditukar dgn Ratu Jodha, bagaimana bisa dia berfikir seperti itu bahwa aku akan menyetujui permintaannya”, “Berikan aku padanya, kakak!” tiba-tiba Bhaksi Bano ikut menimpali pembicaran ibu & kakaknya “Kau tdak tahu dia, kakak, dia itu orang yg sangat licik, seseorang yg bisa menyiksa istrinya, dia bisa berbuat sesuatu pada Ratu Jodha, dia itu biadab, bawalah aku padanya, kak” Bhaksi Bano memohon dgn amat sangat ke Raja Jalal kemudian diapun menangis, Raja Jalal segera merengkuh adiknya itu dalam pelukannya “Tdak! Aku tiak akan membawamu ke dia, aku akan membawa Ratu Jodha kembali, percayalah padaku, sekali aku tahu dimana Ratu Jodha berada maka aku akan membawanya & aku pasti akan segera menghabisi Syarifudin!” Raja Jalal kemudian menyuruh Birbal utk berkeliling tempat dimana mungkin Syarifudin berada disana maka mereka bisa segera menyerang dia, Birbalpun segera berlalu setelah mendapat perintah dari Raja Jalal. Sinopsis Jodha Akbar Episode 463

Ketika semua orang sudah pergi meninggalkan Raja Jalal, Raja Jalal bersimpuh ditanah & berdoa pada Tuhan “Tuhan! Berikan aku petunjukmu, maafkan semua kesalahanku! Dimana kau wahai anak kecil (jelmaan malaikat)? Ketika aku tdak membutuhkanmu, kau datang padaku, membantu aku akan tetapi sekarang tolong datanglah padaku bantulah aku, aku membutuhkanmu” tiba-tiba saja Anarkali berlari-lari menghampiri Raja Jalal, dia berteriak memanggil nama Raja Jalal “Yg Mulia Rajaaaaa!!!!” Raja Jalal terperanjat & segera menoleh kearah suara tersebut, dilihatnya Anarkali terjatuh, Raja Jalal segera menghampirinya, Anarkali terengah-engah, nafasnya memburu naik turun, Raja Jalal berteriak pada anak buahnya utk membawakan air putih, Birbal & Fazal dgn sigap langsung mendatangi mereka dgn segelas air putih, Raja Jalal segera memberikan air putih itu ke Anarkali, Anarkalipun segera meminumnya “Ada apa Anarkali? Kenapa kau berlari-lari seperti tadi?”, “Yg Mulia, aku tahu dimana Mariam Uz Zamani disekap oleh Syarifudin” Raja Jalal terperanjat “Dimana? Katakan!” Anarkali kemudian menceritakan pada Raja Jalal tentang lokasi Ratu Jodha disekap “Mulai sekarang tdak ada seorangpun yg akan bisa menyelamatkan Syarifudin! Aku akan mendatanginya sebagai malaikat penjemput mautmu, Syarifudin!”

Didalam hutan, ditempat Maan Sigh, “Tuan, Ratu Jodha telah diculik oleh Syarifudin” Maan Sigh sangat terkejut begitu mendengar kabar penculikan Ratu Jodha dari anak buahnya.

Sementara itu dipedesaan, Raja Jalal telah bersiap hendak menyerang Syarifudin, Raja Jalal sedang berpamitan pada keluarganya & berkata pada Anarkali “Dulu pernah sekali ibumu melakukan hal yg terpuji utkku & sekarang aku berhutang budi padamu, aku berjanji bahwa jika kau membutuhkan sesuatu apapun itu dalam kehidupanmu maka aku akan memberikannya padamu, Anarkali”, “Sudah menjadi tanggung jawab saya utk memberikan informasi ini pada anda, Yg Mulia” Anarkali merasa senang bisa membantu Raja Jalal “Aku akan pergi bersamamu, kak” Bhaksi meminta utk ikut Raja Jalal membekuk Syarifudin “Tdak! Kau tinggal disini saja menjaga Mehtab, aku akan mengurusnya, Bhaksi” tak lama kemudian Raja Jalal berpamitan pada ibunya, Ibu Ratu Hamida memberikan restunya dgn mencium kening Raja Jalal lalu Raja Jalal & anak buahnya segera berlalu dari tempat tersebut.

Dimedan pertempuran pasukan Pangeran Salim sedang bertempur dgn pasukan Mirza Hakim “Pangeran, pasukan kita sudah berkurang banyak” Bhagwandas sangat khawatir dgn kondisi pasukan mereka, namun tiba-tiba saja dari arah belakang Qutub & Murad datang kemedan pertempuran itu dgn pasukan yg berlebih, Pangeran Salim sangat senang melihat saudara-saudaranya membantunya pada saat yg tepat & langsung menunjukkan pada Bhagwandas para pasukan yg baru datang, dilain pihak Mirza Hakim yg juga melihat kehadiran pasukan tambahan utk Pangeran Salim, sangat terkejut & pertarunganpun berlanjut.

Sementara itu, Ibu Ratu Hamida & anggota keluarga yg lain dalam perjalanan pulang menuju ke Agra, tiba-tiba ditengah perjalanan Ibu Ratu Hamida menghentikan rombongannya & menyuruh Bhaksi Bano utk pindah ketandu Ibu Ratu Hamida agar Bhaksi bisa beristirahat sementara Ibu Ratu Hamida gantian menjaga Mehtab yg terbaring ditandu Bhaksi “Ibu, seharusnya kak Raja Jalal membawa aku bersamanya, aku juga bisa menyelamatkan Ratu Jodha”, “Sudahlah, Bhaksi tdak usah tegang begitu, lebih baik sekarang kita fokus merawat Mehtab” Ibu Ratu Hamida berupaya menenangkan Bhaksi Bano., perjalananpun dilanjutkan kembali.

Raja Jalal & anak buahnya ada didalam hutan, mereka mencapai tempat Syarifudin & melihat beberapa anak buah Syarifudin yg sudah berjaga-jaga diatas pohon “Hati-hati, ini bukan ide yg baik kalau kita menunjukkan diri kita disini, mereka bisa saja melukai Ratu Jodha, pertama kita harus menyelamatkan Ratu Jodha terlebih dahulu kemudian kita akan menyerang mereka, sekarang kita menyerang mereka secara diam-diam, tetap waspada” Raja Jalal memberikan perintah pada anak buahnya utk berhati-hati.

Ibu Ratu Hamida, Ratu Ruqayah & Bhaksi Bano bersama Mehtab masih melanjutkan perjalanan pulang ke Agra, tiba-tiba Ibu Ratu Hamida kembali menghentikan rombongan & memanggil pelayannya agar memanggil Bhaksi yg ada ditendanya, salah satu pelayannya mengabarkan bahwa Bhaksi tdak ada didalam tendanya “Kemana perginya dia?” sementara itu disuatu tempat nampak Bhaksi sedang berlari sambil terengah-engah “Maafkan aku, ibu, Aku harus menyelamatkan hidup Ratu Jodha, aku akan memberikan nyawaku ke Syarifudin & aku akan menyelamatkan Ratu Jodha”

Kembali ketempat Raja Jalal, Raja Jalal secara diam-diam menyerang anak buah Syarifudin, Raja Jalal membunuh banyak prajurit Syarifudin, setelah mereka berhasil melumpuhkan anak buah Syarifudin, mereka segera masuk kedalam goa tempat dimana Ratu Jodha disekap, namun Ratu Jodha & Syarifudin sudah tdak ada disana, Syarifudin sudah membawa pergi dari tempat tersebut “Mungkin, mereka tahu kalau kita menuju kesini, Yg Mulia” Birbal mulai angkat bicara, tiba-tiba salah satu prajurit Raja Jalal membawa anak buah Syarifudin yg masih hidup “Katakan padaku! Dimana Syarifudin! Katakan Syarifudin pergi kemana!” anak buah Syarifudin hanya diam saja, dia malah mengambil botol yg berisi racun kemudian segera meminumnya & tewas seketika itu juga “Jangan!!!” teriakan Raja Jalal tak mampu menghentikan ulah anak buah Syarifudin yg bunuh diri didepannya “Aku akan bunuh Syarifudin!” Raja Jalal semakin marah pada Syarifudin, ketika Raja Jalal sedang melihat-lihat tempat tersebut Raja Jalal menemukan anting-anting Ratu Jodha yg tergeletak ditanah, Raja Jalal segera mengambil anting-anting Ratu Jodha “Mengapa sebuah gambar kuil digambar disebuah batu? Apakah Ratu Jodha ingin memberikan kita sebuah petunjuk?” Raja Jalal terperangah & ikut juga melihat gambar kuil yg ada dibatu “Itu seperti kuil Ambe Maa, Yg Mulia” tiba-tiba salah satu prajurit Raja Jalal ikut menimpali pembicaraan mereka, Raja Jalal kaget “Apakah kau bisa membawa kita kesana?”, “Bisa, Yg Mulia!” merekapun bersiap pergi kekuil tersebut.

Sementara itu Ratu Jodha sedang berada disebuah tempat isolasi, Ratu Jodha bergeser utk melihat kearah keluar melalui sebuah celah, Ratu Jodha melihat Manida & berdoa “Ya Kahnaa, bantulah Yg Mulia agar dia bisa mencapai tempat ini segera” tepat pada saat itu Syarifudin menemuinya & menyuruh anak buahnya utk melepas ikatan tangannya, mereka segera melakukan perintah Syarifudin, Syarifudin menyeringai jahat kearah Ratu Jodha, nafsunya sudah memburu. “Hari ini, tdak ada seorangpun yg bisa menyelamatkanmu dari aku, Ratu Jodha, hari ini aku akan memenuhi impianku selama ini yg kupendam dalam hatiku” Syarifudin berusaha semakin mendekati Ratu Jodha “Jangan berani-beraninya kau menyentuh aku, Syarifudin!”, “Ini adalah kebiasaan yg aku lakukan saat kau & Raja Jalal menolak & hari ini aku akan melakukannya sepenuh hati, aku mempunyai banyak waktu akan tetapi sekarang aku sudah tdak tahan lagi, ketika kau menjadi milikku maka mengapa harus menunggu lebih lama? Kemarilah, datanglah dalam pelukkanku, Ratu Jodha” Ratu Jodha menghindari Syarifudin yg menatapnya dgn tatapan penuh nafsu, Ratu Jodha melempari Syarifudin dgn batu-batu yg ada disana, namun Syarifudin tdak bergeming, dia terus mendekati Ratu Jodha sambil tersenyum sinis “Aku suka caramu seperti ini, Ratu Jodha, tdak ada seorangpun yg bisa menyelamatkanmu hari ini, hari ini aku akan membuat kau menjadi milikku, Ratu Jodha” sementara itu diluar tempat tersebut Raja Jalal sudah mencapai tempat Ratu Jodha disekap, Raja Jalal bertarung bersama anak buah Syarifudin, Raja Jalal & anak buahnya berusaha melumpuhkan anak buah Syarifudin.

Diruangan yg lain Syarifudin terus menerus mendekati Ratu Jodha, Ratu Jodha terus menghindari Syarifudin, Ratu Jodha muak & jijik melihat perilaku Syarifudin tepat pada saat itu Raja Jalal berhasil memasuki tempat Ratu Jodha disekap & segera memotong tangan Syarifudin begitu melihat Syarifudin hendak berbuat tdak senonoh terhadap Ratu Jodha, istrinya “Bagaimana bisa kau berfikir bahwa tanganmu akan selalu berada ditubuhmu terus dimana tanganmu itu ingin menyentuh Ratu Jodha!” Raja Jalal murka, Ratu Jodha segera berlindung dibalik tubuh Raja Jalal “Bagus kau sudah datang, Jalal! Hari ini aku akan membalaskan dendamku padamu!” Syarifudin memanggil prajuritnya, anak buah Syarifudin segera mengepung Raja Jalal, Raja Jalal hanya diam saja sambil menahan amarahnya & melihat dgn seksama kearah para prajurit Syarifudin “Kau telah dikepung oleh prajuritku, Jalal! Kau telah melakukan hal yg bodoh dgn mendatangi tempat ini, sekarang kau akan mati!” Syarifudin segera memerintahkan anak buahnya utk menyerang Raja Jalal, perkelahianpun tdak terelakkan, Raja Jalal bertarung melawan anak buah Syarifudin, Raja Jalal melakukan perlawanan dgn mempertahankan diri, Raja Jalal segera memberikan sebuah pedang pada Ratu Jodha, Ratu Jodha & Raja Jalal mulai bertarung melawan anak buah Syarifudin “Kau tahu, Jalal! Mereka ini bukan prajurit biasa akan tetapi mereka semua ini prajuritku yg terlatih!” Syarifudin bangga dgn prajuritnya namun tiba-tiba Maan Sigh datang kesana bersama anak buahnya & menyerang prajurit Syarifudin, semua prajurit Syarifudin berhasil dilumpuhkan oleh pasukan Maan Sigh. Sinopsis Jodha Akbar Episode 463
Sinopsis Jodha Akbar Episode 463
Syarifudin sangat terkejut melihat prajuritnya kalah, saat itu dia hendak berlari dari tempat tersebut namun Raja Jalal segera mencegatnya “Sekarang, aku tdak akan membiarkanmu, Syarifudin! Hari ini kau tdak akan bisa pergi! Kau akan mencoba berteriak dalam penderitaanmu akan tetapi kau tdak akan bisa!” Raja Jalal kemudian menghantam Syarifudin “Kau telah mencoba utk menyentuh Ratu Jodhaku! Aku akan mematahkan tanganmu!” Raja Jalal kemudian mematahkan tangan Syaifudin “Kau tdak malu dgn menyerang anak kandungmu sendiri?” Raja Jalal kemudian mengikat Syarifudin dgn tali “Kau akan mati dgn cara seperti ini, Syarifudin, kau akan melihat penderitaan dalam sebuah kematian!” Raja Jalal kemudian beralih ke Ratu Jodha “Ratu Jodha, kau baik-baik saja?”, “Kau datang tepat pada waktunya, Yg Mulia” Ratu Jodha memeluk Raja Jalal penuh haru & sedih “Aku memang harus datang, Ratu Jodha” Raja Jalal membalas pelukkan Ratu Jodha, Maan Sigh kemudian menghampiri mereka berdua “Maafkan aku, Yg Mulia, karena uku telah melarikan diri dari penjaramu”, “Aku yg seharusnya meminta maaf padamu, Maan Sigh, karena aku tdak mempercayai anakku sendiri” Raja Jalal kemudian memeluk Maan Sigh.