Sinopsis Jodha Akbar Episode 442

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 442, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 441 tentang pangeran salim yang terus memikirkan anarkali dan ia tidak bisa berhenti memikirkannya sementara itu anarkali dipanggil oleh ratu jodha dan menanyainya. Kali ini admin bagikan lagi episode 442 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 442

Siang itu ditaman istana, Pangeran Salim sedang ngobrol dgn Qutub “Kenapa kau berdiri sendirian disini, Pangeran Salim?” Pangeran Salim masih terus menyesali perbuatannya ke Anarkali “Karena aku tdak mengerti hidup seperti apa yg sedang aku jalani ini, Qutub, aku tdak bisa hidup tanpa Anarkali akan tetapi dia sangat membenci aku”, “Tapi ini bukan salahnya, Pangeran Salim, hidup ini pasti tdak begitu mudah baginya, kau seharusnya memberikan dia waktu, suatu saat nanti dia pasti akan memaafkanmu, kau hanya harus membuktikan bahwa cintamu lebih kuat daripada sebuah kebencian” Qutub mencoba memberi saran ke Pangeran Salim.

Dikamar Ratu Jodha, Raja Jalal menemui Ratu Jodha “Jangan khawatir, Yg Mulia, Ini semua bukan salahmu, kau hanya melakukan apa yg seorang ayah lakukan” Raja Jalal tersenyum menatap Ratu Jodha “Untungnya kau ada bersamaku, Ratu Jodha, Aku merasa baikkan sekarang, aku ingin membuat pesta utk Bhagwandas sebelum dia pulang ke Amer”, “Itu pemikiran yg bagus, Yg Mulia, & kau juga seharusnya bertemu dgn guru spiritualku, Pandit. Dalam mimpiku aku merasa ada sesuatu yg buruk yg akan terjadi, itulah mengapa aku memanggilnya, kita harus menanyakan hal ini padanya” Raja Jalal hanya tersenyum. Sinopsis Jodha Akbar Episode 442

Tepat pada saat itu, Pandit Ji sudah sampai diistana Kerajaan Mughal di Agra, dari tempatnya berdiri, dia melihat kesekitar kerajaan Mughal sementara banyak burung gagak yg terbang diatasnya.

Maan Sigh & Shah Abdullah juga anak buahnya sedang mengalokasikan tempat utk benteng. Mereka mengumumkan kepada para penduduk utk meninggalkan lahannya yg mau digunakan sebagai benteng, akan tetapi para penduduk berkata “Ini adalah tempat kami, kami tdak akan meninggalkan tanah ini!” para penduduk mulai memprotes “Kami tdak akan pernah meninggalkan negeri ini!” teriak para penduduk, Maan Sigh mencoba menengahi “Kami akan memberikan kalian lahan yg baru & beberapa koin uang, kami akan membangun benteng ini utk melindungi kalian juga” namun para penduduk tetap bersikeras “Kami tdak akan meninggalkan tanah kami! Para tetua & ulama ulama besar kami dikuburkan disini, kalau kau ingin membangun sesuatu disini, Tuhan akan marah padamu!”, “Baiklah, kami akan mengeceknya” ujar Maan Sigh sambil berjalan menuju tempat pemakaman.

Guru Ji (guru spiritual Ratu Jodha) sudah memasuki istana, Moti memberitahukan kedatangannya pada Raja Jalal & Ratu Jodha “Apakah kita harus menemuinya, Yg Mulia?”, “Bagaimana mungkin aku mengatakan tdak, Ratu Jodha?” goda Raja Jalal, kemudian mereka berdua menemui Guru Ji.

Ketika Maan Sigh hendak melangkahkan kakinya ketempat pemakaman tersebut, tiba-tiba angin bertiup sangat kencang “Berhentilah bekerja!” Maan Sigh menginstruksikan utk segera menghentikan pekerjaannya pada para pekerjanya “Tapi bagaimana dgn perintah Yg Mulia, Maan Sigh?” Shah Abdullah bingung dgn sikap Maan Sigh “Kita tdak bisa melawan keinginan para penduduk” ujar Maan Sigh kemudian meninggalkan tempat tersebut, Shah Abdullah tampaknya tdak bisa menerima keputusan Maan Sigh.

Di istana kerajaan Mughal, Ratu Jodha & Raja Jalal menemui Guru Ji “Guru Ji, aku meminta padamu utk membuatkan Kundli utk Yg Mulia”, “Kundlinya telah dibuat, Ratu Jodha, Ibunya pasti mempunyainya” (pada masa lalu ketika Raja Jalal masih bayi, Ibu Ratu Hamida & Raja Humayun sudah membuat Kundli utk Raja Jalal) Guru Ji kemudian melihat Kundli milik Raja Jalal, sementara Raja Jalal menatap Guru Ji dgn pandangan tdak percaya dgn ramalannya, bagi Raja Jalal semua ini hanya omong kosong belaka tapi demi menyenangkan istrinya yg tercinta, Raja Jalalpun menurutinya, sedangkan Ratu Jodha nampak serius “Ini adalah waktu yg sulit yg akan datang pada takdirmu, Yg Mulia, Ini baru dimulai, situasinya akan semakin memburuk” Guru Ji mencoba menerangkan keadaan Raja Jalal, namun Raja Jalal tetap tdak percaya dgn semua perkataannya & ketika Raja Jalal memberikan koin uang utk Guru Ji, Guru Ji segera menolaknya, Raja Jalal marah hingga mengeluarkan pedangnya dari sarung pedangnya, Raja Jalal merasa diremehkan oleh Guru Ji, Ratu Jodha segera menenangkan suaminya utk bisa menerima kenyataan kalau Guru Ji memang tdak menginginkan uang, Raja Jalalpun segera meninggalkan mereka berdua, Ratu Jodha meminta maaf atas perlakuan suaminya terhadap Guru Ji.

Sementara itu dikamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah sedang menikmati hookahnya, tiba-tiba ada seorang perempuan dari tempat para penari yg datang menemui Ratu Ruqayah & memberitahukan kalau Pangeran Salim mengunjungi rumah Anarkali “Apakah aku harus memberitahukan berita ini ke Yg Mulia Raja, Yg Mulia Ratu?”, “Jangan! Tetap berikan informasinya padaku saja!” ujar Ratu Ruqayah sambil melempar sekantong koin uang, ketika perempuan itu hendak pergi, Ratu Ruqayah mengingatkan “Jangan hentikan Pangeran Salim atau bilang saja tdak tahu apa-apa kalau dia bertanya, aku ingin Pangeran Salim bertemu Anarkali setiap waktu seperti yg dia inginkan”, “Lalu bagaimana dgn saya, Ratu Ruqayah?”, “Tdak akan terjadi apa-apa padamu, percayalah!” Ratu Ruqayah tersenyum senang.

Malam harinya ketika Ratu Jodha sedang tertidur, kembali Ratu Jodha bermimpi buruk, Ratu Jodha melihat Raja Jalal sedang dalam masalah dalam mimpinya, Ratu Jodha langsung bangun dgn perasaan kaget tdak karu karuan “Mimpi yg sama terjadi lagi, apa yg harus aku lakukan? Sebenarnya apa yg menjadi tujuan dalam mimpi ini?” Ratu Jodha kemudian keluar kamarnya “Apakah ada seseorang yg akan menyerang Yg Mulia?” Ratu Jodha mencoba mengecek singgasana Raja Jalal, namun tdak ditemukan apapun disana. Sinopsis Jodha Akbar Episode 442

Keesokan harinya Ratu Jodha segera mendatangi tempat Guru Ji & bertanya tentang mimpi yg dialaminya semalam “Ratu Jodha, Yg Mulia Raja harus menghadapi beberapa masalah dalam kerajaannya ini, dia mungkin akan meninggalkan kekuasaannya, dua kali kau melihat dadanya berdarah, itu artinya seseorang yg sangat dekat dgnnya mungkin akan menyakitinya”, “Saat ini Yg Mulia Raja dikelilingi oleh orang-orang yg menjaganya, Guru Ji”, “Ini hanya yg dikatakan dalam sebuah mimpi, Ratu Jodha”, “Lalu, Apakah kami punya solusinya, Guru?”, “Kita tdak bisa menghentikan apa yg akan terjadi nanti, kau seharusnya tdak pernah meninggalkannya, berada disampingnya terus, temani dia” Ratu Jodha benar-benar tegang.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 442
Dihalaman istana, Raja Jalal bertanya ke Shah Abdullah “Kenapa bentengnya belum selesai dibangun sampai sekarang?”, “Maaf, Yg Mulia, kata Maan Sigh kita tdak bisa membangunnya disana, kita akan membangunnya ditempat yg lain yg dia tentukan” Raja Jalal langsung marah “Suruh dia bertemu dgnku segera!”

Diruangan khusus Raja Jalal & para menterinya berkumpul “Kau menghentikan pekerjaan pembuatan benteng, Maan Sigh? Ya atau tdak? Jawab!” nada bicara Raja Jalal mulai meninggi “Sebenarnya saya ingin mengatakannya pada anda, Yg Mulia, Akan tetapi” Shah Abdullah mencoba cari muka didepan Raja Jalal “Kau telah menolak perintahku!” Maan Sigh berusaha membela dirinya “Disana ada makam para ulama besar & para tetua, Yg Mulia, para penduduk marah ketika kami mulai menggali tanah” Raja Jalal semakin marah “Aku melakukan hal itu yg aku anggap benar, Yg Mulia”, “Kau seharusnya menanyakan padaku dulu sebelum melakukan apapun, Maan Sigh!”