Sinopsis Jodha Akbar Episode 443

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 443, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 442 tentang raja jalal yang semakin semena-mena dan tidak berfikir dari hati, ia sering dhasut oleh para menteri2nya dan diagung2kan bak tuhan terutama shah abdullah. Kali ini admin bagikan lagi episode 443 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 443

Ratu Jodha menemui Raja Jalal dikamar Raja Jalal “Jangan bicara soal Maan Sigh, dia bukan kerabatmu disidang akan tetapi dia itu seorang menteri & dia mulai menentang aku! Ini adalah kejahatan!” Raja Jalal masih marah atas kelakuan Maan Sigh terhadapnya “Aku tdak akan membicarakan soal Maan Sigh, Yg Mulia, Aku ingin membicarakan soal Pundit Badrinath (guru spiritual Ratu Jodha)”, “Kau menginginkan aku bertemu dgn dia, itu sudah aku lakukan!” Raja Jalal masih emosi, nada bicaranyapun tinggi dgn mata yg terbelalak membelakangi Ratu Jodha, Ratu Jodha sangat heran dgn perilaku suaminya “Bagaimana dgn mimpi burukku?” Raja Jalal seakan tdak menggubrisnya “Itu hanya mimpi belaka, Ratu Jodha, Aku punya banyak pekerjaan” kemudian Raja Jalal meninggalkan Ratu Jodha begitu saja, Ratu Jodha sangat sedih sekali.

Dihalaman istana, Birbal & Todar Mal sedang berjalan-jalan sambil membahas sesuatu yg sedang terjadi pada Raja Jalal “Sebuah kesalahan akan terjadi, Birbal”, “Ya, sebuah badai yg sangat besar akan datang & mencabut semua pohon-pohon yg kokoh”, “Sama seperti apa yg terjadi pada Maan Sigh”, “Aku khawatir tentang Yg Mulia Raja, Todar, Dia sekarang menjadi sangat egois, ini adalah pekerjaan kita utk menunjukkan jalan yg benar pada Yg Mulia”

Sementara itu Shah Abdullah sedang menghadapi rakyat yg datang keistana “Beraninya kalian menolak perintah Yg Mulia Raja! Nanti kalau kau dihadapkan disidang, kau harus menyentuh kaki Yg Mulia Raja & meminta maaf!” Shah Adullah marah pada rakyat tersebut “Mengapa? Kami tdak melakukan kesalahan apapun?” tepat pada saat itu Raja Jalal menghampiri mereka dari atas balkon & berteriak “Ada apa Shah Abdullah?”, “Mereka ini menentang anda, Yg Mulia!”, “Bawa mereka kesidang istana!” perintah Raja Jalal Sinopsis Jodha Akbar Episode 443

Disidang istana Dewan Khaas, Raja Jalal berbicara pada para rakyatnya yg hadir disana “Aku adalah penguasa kalian, mengapa kalian menginginkan agar aku membunuh setiap orang?” rakyat yg hadir disana berusaha menjelaskan pada Raja Jalal “Tanah tersebut sangat berharga bagi kami, Yg Mulia, Disana ada pemakaman seorang pendeta besar yg tdak bisa dipindahkan” rakyat yg lain juga ikut bicara “Kami tdak akan meninggalkan tempat itu, Yg Mulia” Raja Jalal murka “Siapa orang itu yg ikut campur?”, “Dia itu bekerja utk anda, Yg Mulia, Dia telah menolak utk membuat koin uang emas juga” Shah Abdullah ikut angkat suara, Raja Jalal menahan amarahnya “Bagaimana kita bisa membawa nama Yg Mulia Raja dgn nama Tuhan” salah seorang rakyat ikut berkomentar “Mereka menyerang prajurit kita juga, Yg Mulia”, “Dia bohong, Yg Mulia! Dia lah yg menyerang kami” Raja Jalal berdiri & mendekati mereka “Aku telah mencoba utk membuat kalian mengerti dgn penuh kasaih sayg akan tetapi sekarang aku dipaksa harus menggunakan kekuataanku, jika kalian meninggalkan tanah itu dalam dua hari maka kalian akan dimaafkan akan tetapi jika kalian tdak meninggalkan tempat itu maka kalian akan melihat kemarahan para prajuritku! Tentang makam pendeta kalian itu, kami akan memindahkannya ketempat lain!” rakyat kembali bertanya ke Raja Jalal “ Bagaimana anda bisa memindahkannya?”, “Mengapa tdak?” ujar Raja Jalal marah, Raja Jalal memerintah Shah Abdullah utk menuruti perintahnya, dari bilik para ratu, Ratu Jodha melihat semua ini dgn sedih “Mengapa aku merasa ada sesuatu yg buruk yg bakal terjadi?”

Diteras istana, Raja Jalal sedang santai sambil minum-minum bersama dgn para menterinya, saat itu Todar Mal & Birbal sedang ngobrol berdua “Ada suatu masa ketika aku dulu terbiasa menggunakan pedangku, Birbal, akan tetapi sekarang sudah tdak lagi”, “Aku juga telah mengalami banyak peperangan akan tetapi Maan Sigh itu mempunyai bakat yg berbeda namun saygnya hari ini Yg Mulia Raja sedang marah dgnnya”, “Kau benar, Birbal, Maan Sigh itu singanya Rajvanshi” Todar Mal & Birbal sedang memuji kehebatan Maan Sigh didepan Raja Jalal, Raja Jalal hanya mendengarkan saja sambil meminum anggurnya “Maan Sigh itu menyerang para musuh seperti dia itu menyerang tdak menggunakan pedang melainkan menggunakan bunga”, “Tepat sekali, Birbal! Tdak ada ksatria seperti Maan Sigh” Raja Jalal yg sedari mendengarkan hal ini langsung berteriak “Cukup!!! Apa yg kalian pikirkan? Apakah cuma Maan Sigh yg bisa menahan serangan didadanya, aku juga bisa menahan serangan didada!” Raja Jalal iri ketika mendengar Todar & Birbal memuji Maan Sigh, tiba-tiba Raja Jalal mengeluarkan pedangnya dari sarung pedangnya “Lihat, Sekarang!” Raja Jalal berdiri sambil terhuyung-huyung karena mabuk “Yg Mulia, anda bisa terluka” Birbal mencoba memperingati “Diaaaam!!! Ssstttttt!!!” Raja Jalal kemudian menaruh pedangnya pada sebuah celah pilar yg berongga kemudian menancapkan ujung pedangnya pada dadanya sendiri, para menteri berteriak mengingatkan Raja Jalal, saat itu Ratu Jodha yg sedang berjalan jalan dibalkon istana bersama Moti mendengar ada sebuah teriakan dari arah bawah, Ratu Jodha segera berlari mendekat kearah ujung balkon istana sehingga bisa melihat apa yg sedang terjadi dibawah sana, dilihatnya Raja Jalal sedang menusukkan pedangnya kearah dadanya sendiri, Ratu Jodha sangat terkejut “Lihat, Aku bisa kan?” Raja Jalal yg masih mabuk memuji dirinya sendiri, Ratu Jodha teringat mimpi buruknya ketika Raja Jalal terluka dibagian dadanya dgn pedangnya sendiri “Tdak ada ksatria yg lebih besar dari pada aku Yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar!” teriak Raja Jalal lantang “Iya, anda benar, Yg Mulia” Birbal mencoba utk membujuk Raja Jalal, tepat pada saat itu Maan Sigh datang ketempat tersebut & langsung berteriak “Yg Mulia, apa yg kau lakukan!” Maan Sigh segera melempar pedang tersebut dari dada Raja Jalal & mendorong Raja Jalal dgn tujuan utk menyelamatkannya, namun Raja Jalal yg sudah dipenuhi oleh rasa iri terhadap Maan Sigh memiliki pemikiran lain “Kau mau menyerangku?” Raja Jalal segera menjatuhkan Maan Sigh ke kursi kemudian mencekiknya hingga Maan Sigh tdak bisa bernafas “Yg Mulia, hentikan! Hentikan” para menteri menghentikan Raja Jalal yg masih mabuk sambil memegangi lengan Raja Jalal “Jebloskan Maan Sigh ke penjara!” teriak Raja Jalal, Ratu Jodha yg melihat apa yg terjadi sedari tadi benar-benar terkejut, Shah Abdullah memerintahkan para prajurit utk memenjarakan Maan Sigh begitu Raja Jalal dibawa pergi dari tempat tersebut, Maan Sigh yg mengetahui keberadaan Ratu Jodha diatas balkon langsung berteriak “Bibi aku tdak melakukan apa-apa! Aku bersumpah! Aku tdak melakukan apa-apa!” para prajurit segera membawanya pergi.

Dikamar Raja Jalal, Raja Jalal sedang terbaring lemah “Bagaimana keadaan Yg Mulia, ibu?” Pangeran Salim khawatir terhadap keadaan ayahnya “Dia sedang diobati, Pangeran Salim” ujar Ratu Ruqayah yg saat itu duduk disebelah Raja Jalal “Dia itu telah menyerang aku, aku tdak akan membiarkannya! Hal ini menyakitkanku!” Raja Jalal tiba-tiba meracau tdak karuan dgn matanya yg terbelalak marah, sementara itu Ratu Jodha yg duduk diujung tempat tidur menangis meratapi nasib suaminya “Ratu Jodha, jangan menangis terus, Raja Jalal baik-baik saja sekarang” Ibu Ratu Hamida berusaha membujuk Ratu Jodha “Mimpiku menjadi kenyataan ibu, aku sangat khawatir”, “Jangan khawatir, Ratu Jodha” Ratu Jodha hanya bisa memandangi suaminya dgn sedih.

Bhagwandas yg saat itu belum pulang ke Amer meminta ijin pada Ibu Ratu Hamida utk bertemu dgn Maan Sigh dipenjara, Ibu Ratu Hamida mengijinkan Bhagwandas bertemu dgn putranya, kemudian Ibu Ratu Hamida menyuruh prajurit utk mengantar Bhagwandas kepenjara.

Dirumah Anarkali, Anarkali sedang termenung dijendela kamarnya, ibunya menghampiri Anarkali “Ibu, tadi aku dipanggil oleh Ratu Jodha, dia membicarakan soal Pangeran Salim” kemudian Anarkali menceritakan semua pembicaraannya dgn Ratu Jodha pada ibunya, Zil Bahar “Yaaa Khudaa, Permasalahan ini semakin buruk saja, disatu sisi cintanya Pangeran Salim” Anarkali menatap kearah ibunya “Anarkali, ibu khawatir pada seseorang yg telah memberikan kita rumah & semuanya, bagaimana jika mereka menghukumu?”, “Jangan khawatir, ibu, Aku telah menenangkan Ratu Jodha, yg aku khawatirkan sekarang adalah Maan Bai, aku khawatir pertikaian antara Yg Mulia Raja dgn Maan Sigh akan berakibat pada Maan Bai”, “Aku percaya pada Yg Mulia Raja, dia pasti tdak akan mengambil keputusan yg salah”

Bhagwandas & Maan Bai menemui Maan Sigh dipenjara “Ayah, aku cuma mencoba menyelamatkan Yg Mulia & lihat, inilah hasilnya”, “Yg Mulia Raja sedang tdak mengerti apapun saat ini”, “Aku hanya mengkhawatirkan nyawa Yg Mulia Raja, ayah”, “Dian aman, dia tdak apa-apa, Maan Sigh” Maan Bai menangis menatap kakaknya dgn sedih “Jangan khawatir Maan Bai, Yg Mulia Raja sangat menyaygi aku, semuanya akan baik-baik saja nanti”, “Aku akan mencoba utk berbicara dgn Yg Mulia, Maan Sigh”, “Aku hanya khawatir Maan Bai seharusnya tdak boleh menderita karena aku” Sinopsis Jodha Akbar Episode 443

Ibu Ratu Hamida mengadakan rapat keluarga mendadak diruang keluarga “Mimpi buruk Ratu Jodha menjadi kenyataan” Ibu Ratu Hamida membuka pertemuan tersebut “Yg Mulia saat ini tdak bisa mendengarkan siapapun akan tetapi nyawanya dalam keadaan bahaya, kita harus menjaganya” Ratu Jodha juga ikut angkat bicara “Kalau begitu setiap makanan yg akan diberikan pada Yg Mulia Raja harus dirasakan terlebih dahulu, tdak ada seorangpun yg bisa menemui Yg Mulia tanpa ijin” Pangeran Salim mulai mengatur penjagaan utk ayahnya “Ratu Ruqayah, kau bagian yg mengecek makanan Yg Mulia” Ibu Ratu Hamida mulai mengadakan pembagian tugas “Nenek, aku akan bertanggung jawab utk keamanan Yg Mulia, tdak akan ada yg terjadi padanya, itu adalah tugas saya sekarang” ujar Pangeran Salim kemudian meninggalkan ruangan tersebut “Ratu Jodha, kau pasti khawatir soal Maan Sigh”, “Aku lihat dgn mata kepalaku sendiri, ibu, Kalau dia tdak menyerang Yg Mulia”, “Kadang-kadang dgn menjauh itu lebih baik, sekarang Raja Jalal akan tahu bagaimana pentingnya Maan Sigh baginya, seperti ketika kau jauh darinya, dia baru menyadari betapa pentingnya dirimu baginya” Ibu Ratu Hamida berusaha utk menenangkan Ratu Jodha.

Anak buah Maan Sigh menemui Maan Sigh dipenjara & menginformasikan sesuatu yg berkaitan dgn Raja Jalal “Aku harus keluar dari penjara ini utk Yg Mulia Raja! Seperti kau bisa memasuki penjara ini maka akupun bisa keluar dari penjara ini juga, tak lama kemudian anak buah Maan Sigh meninggalkannya, tepat pada saat itu para prajurit menghampiri Maan Sigh “Apakah ada orang lain didalam sel mu, Maan Sigh?”, “Apakah kau mencari seseorang disini? Tdak ada siapa-siapa, kenapa kau bertanya padaku, tinggalkan aku!” Maan Sigh berbohong pada prajurit tersebut, para prajuritpun meninggalkannya.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 443
Sementara itu dikamar Raja Jalal, Raja Jalal masih terbaring lemah dgn luka didadanya, Ratu Jodha menemuinya “Duduklah sini, Ratu Jodha” Raja Jalal meminta Ratu Jodha utk menemaninya “Kau seharusnya beristirahat, Yg Mulia”, “Bagaimana aku bisa tidur, Ratu Jodha? Maan Sigh itu baru berusia 14 tahun ketika aku bertemu dgnnya, akulah yg membuatnya belajar semuanya, aku yg membuatnya belajar bagaimana caranya bertarung dalam medan peperangan & sekarang dia menyerang aku tepat dijantungku” Raja Jalal mulai meracau kembali, sementara Ratu Jodha hanya diam mendengarkan semua keluhan suaminya dgn tatapan sedih “Maan Sigh itu sudah seperti bagian dari hatiku, tapi mengapa dia melakukan ini semua padaku? Aku butuh Anggur, Ratu Jodha, Cepat berikan!”, “Tdak Yg Mulia! Yg kau perlukan itu obat bukan anggur!” tepat pada saat itu Aram Bano putri bungsu mereka datang menghampiri mereka “Salam ayah, Salam ibu” Raja Jalal tersenyum melihat putri bungsunya “Aram, kenapa kau kesini? Ayah sedang sakit, kembalilah ke kamarmu!” Ratu Jodha mencoba melarang Aram mengganggu Raja Jalal, “Tdak apa-apa, Ratu Jodha, Kalau anak perempuanku datang padaku, maka aku akan mendapatkan kedamaian” Aram segera duduk disebelah Raja Jalal “Tdak ada yg terjadi pada ayah, ini cuma luka kecil, tdak apa-apa” Raja Jalal membelai wajah putrinya, Aram Bano tersenyum, sementara Ratu Jodha menyuruh Raja Jalal utk istirahat “Ibu, nyanyikan lagu nina bobok utkku”, “Aram, jangan ganggu ayahmu, ayahmu butuh istirahat”, “Ratu Jodha, itu adalah permintaan anakku, tdak akan menggangguku, menyanyilah” Ratu Jodha akhirnya menuruti kemauan anaknya, kemudian Ratu Jodha menyanyi .. Soja Soja chanda.. Kanihya ho kar rahege mayya.. Soja Soja Chanda, tak berapa lama kemudian Raja Jalal yg tadinya menepuk nepuk punggung Aram, akhirnya tertidur pulas, Arampun tertidur diatas dada ayahnya. Ratu Jodha terharu melihat suami & anak bungsunya, ketika Ratu Jodha hendak meninggalkan mereka berdua, tiba-tiba dupattanya ditarik oleh tangan Raja Jalal, Ratu Jodhapun kembali duduk disebelah Raja Jalal & menatapnya dgn sedih “Dewa Khrisna, Jangan biarkan mimpi burukku yg kedua terjadi pada suamiku” Ratu Jodha berdoa dalam hatinya