Sinopsis Beintehaa Episode 151

Masterkids SEO - Sinopsis Beintehaa Episode 151, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Beintehaa Episode 150! kali ini admin bagikan lagi episode 151 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Januari 2016. Berikut Kisah selanjutnya Beintehaa By #RS!
Sinopsis Beintehaa Episode 151

Dikamar, Nafisa bertanya pada Fahad “apa yg kau lakukan disini, bukannya mencari tahu dimana Rizwan, kau malah bicara dgnnya, Fahad mengatakan “kita akan mencari Rizwan, Nafisa mengatakan “kita akan mencari mereka & menikahkan mereka, lalu mereka pergi, Shaziya terlihat marah mendengarnya,

Ghulam & Shabana sampai Barkath Villa, melihat mereka datang, Nafisa menghampiri mereka, Shabana bertanya “Nafisa, apakah aku mendapat kabar tentang Rizwan & Aayath, Nafisa mengatakan “tdak, Shabana mengatakan “aku sangat khawatir tentang mereka, Nafisa mengatakan “aku juga sangat khawatir tentang Aaliya karena aku tdak tahu apa yg akan Surayya lakukan kali ini, Ghulam bertanya “apakah sekarang ada sesuatu terjadi?, Nafisa mengatakan “tdak, tapi Surayya masih tdak menyukai Aaliya, Ghulam berkata pada Shaban “kita harus pergi dgn Nafisa utk bicara dgn Surayya, Shabana setuju, lalu dia meminta Nafisa utk ikut dgn mereka menemui Surayya, Nafisa mengatakan “tdak bibi, jika Surayya tahu kalau aku membantu kalian, maka dia akan menendang ku dgn kedua anak perempuan ku keluar, Ghulam berkata pada Shabana “Nafisa benar, kita tdak seharusnya melibatkan Nafisa dalam hal ini, Nafisa kembali membuat alasan,

Dikamar Usman, Surayya melihat Aaliya sedang memberi obat unani pada Usman, Aaliya berkata pada Usman “paman akan segera sembuh,

Fahad & Shaziya datang menemui Ghulam & Shabana, Fahad berkata pada Shabana & Ghulam “kalian tdak perlu khawatir karena Rizwan & Aayath akan segera ditemukan, Shaziya bertanya “mengapa kalian tdak melaporkannya pada polisi, apakah kalian khawatir dgn martabat kami?, Nafisa mengatakan “setdaknya Aayath hanya kawin lari dgn pacarnya, bukan hamil diluar nikah seperti Gauhar, Fahad berkata pada mereka “kalian berdua diamlah, kalian harus berperilaku baik dgn paman & bibi,

Dikamar, Aaliya ingin memberikan obat lagi pada Usman, Surayya masuk kekamar & berteriak “Aaliyaaaaaaaaaaaaaaaa, Aaliya terkejut, semua orang mendengar teriakan Surayya, mereka berlari menuju kamar Surayya, Surayya menghampiri Aaliya & melempar obat unani & bertanya “mengapa kau memberikan obat-obatan itu bahkan setelah melarang mu, aku tak tahu apa yg telah terjadi Usman, Aaliya mengatakan “tdak ada yg akan terjadi, Surayya mulai memarahinya, Aaliya mencoba utk menjelaskan, Surayya menamparnya, Ghulam terkejut melihatnya & berteriak dgn mengatakan “hentikaaaaaaaan, Nafisa menyengir melihat itu, Ghulam menghampiri Surayya & mengatakan “sudah cukup, Aaliya meminta Ghulam utk tdak mengatakan apa-apa, Ghulam melihat pipinya yg ditampar & bertanya pada Surayya “bagaimana kau bisa menampar putriku?, Shaziya mengatakan “apa yg ibu lakukan karena Aaliya tdak mematuhinya, dia malah menghinanya. Sinopsis Beintehaa Episode 151

Ghulam berkata pada Shaziya “jangan ikut campur Shaziya, Ghulam berkata pada Surayya “putriku tdak pernah menjadi beban utk ku, mengapa kau tega menamparnya?, Surayya mengatakan “bicara dgn jelas, Ghulam mengatakan “aku telah melihat kalau putriku selalu disiksa setiap hari & hari ini kau menamparnya di depan semua orang, sedangkan aku tdak pernah bicara keras padanya sampai sekarang, Surayya mengatakan “jika aku telah berbicara, maka aku seharusnya tdak harus kotor tangan ku, ini adalah rumahku, aku tdak ingin ada yg mengajari ku bagaimana cara berperilaku dgn menantuku, mendengar itu, Shabana mengatakan “ada kebutuhan utk mengajarkan mu karena tdak ada seorang pun yg ingin putri mereka disiksa di depan mereka, Aaliya mencoba utk menghentikan Shabana tapi Shabana tdak mendengarkannya, Fahad juga mencoba utk menenangkan Shabana, tapi Surayya memintanya utk diam, Surayya bertanya “apakah kau ingin membawa putrimu dari sini?, Fahad bertanya “apa yg ibu katakan?, Surayya memarahinya, Surayya mengatakan “silahkan bawa putri kalian dari ruma ini,

Pada saat itu, Zain datang & bertanya pada Surayya “apa yg terjadi bu?, Surayya mengatakan “kau datang pada waktu yg tepat, kau harus mendengarkan apa yg mertua mu beritahu, Shabana mengatakan “Zain, Surayya menampar Aaliya, Surayya menunjukkan obat Unani & mengatakan “bahkan setelah kami berdua tdak memberinya izin, Aaliya masih memberikan obat Unani itu pada Usman, aku tdak tahu sejak kapan Usman mengkonsumsinya, Shabana berkata pada Zain “Zain, kau juga tahu kalau Aaliya sangat mencintai Usman, dia memberikan obat itu utk kesembuhan Usman, Zain bertanya “utk apa, padahal sudah ada pengobatan yg dilakukan, maka tdak ada kebutuhan utk obat lain, Aalliya mengatakan “dokter Unani adalah seorang dokter yg sangat baik, Zain berteriak & mengatakan “mungkin dia adalah dokter yg baik, tapi mengapa kau tdak mendengarkan ku?, Aaliya ingin menjelaskannya, tapi Shabana berkata pada Aaliya “cukup Aaliya, jangan jelaskan apa-apa pada Zain, karena dia tdak di posisi sekarang, Surayya berteriak & mengatakan “cukup Shabana, rumah ini akan berjalan seperti sebelumnya, tdak akan berubah, Ghulam mengatakan “aku tdak bisa melihat penderitaan putriku, kami akan membawanya ke Bhopal utk selamanya, Fahad & Zain terkejut mendengarnya, Usman menangis mendengar semua itu, Nafisa berkata dalam hatinya “cerita ini menjadi seperti yg ku inginkan, dia tersenyum, Ghulam memegang tangan Aaliya & membawanya pergi dari sana, Zain mencoba utk pergi, tapi Surayya menghentikannya & mengatakan “jika kau menerima kekalahan hari ini, maka kau akan menerima kekalahan utk seumur hidup mu, Zain mengatakan “Bu, aku telah menikahinya, kemudian Zain berjalan menuju Aaliya, Surayya & yg lain mengikutinya,

Aaliya teringat bagaimana Zain mengatakan padanya “I Love U, dia juga teringat saat-saat bahagia lainnya bersama dgn Zain, kemudian dia teringat akan kata-kata Usman yg mengatakan “kau harus menjadi istri & menantu yg patuh, kemudian dia berhenti & mengatakan “tdak ayah, aku tdak ingin pergi karena ini adalah rumahku, aku adalah milik Zain, ibu mertuaku, aku harus menurutinya, semua ini adalah kesalahanku, kemudian dia meminta maaf pada Zain & Surayya, Ghulam sedih mendengarnya, dia memeluknya & berkata pada Shabana “apakah ini yg kau sebut putri mu?, dia kembali memeluk aaliya,

Precap : Rizwan & Aayath melakukan pernikahan di depan Zain