Sinopsis Beintehaa Episode 143

Masterkids SEO - Sinopsis Beintehaa Episode 143, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Beintehaa Episode 142! kali ini admin bagikan lagi episode 143 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Januari 2016. Berikut Kisah selanjutnya Beintehaa By #RS!
Sinopsis Beintehaa Episode 143

Di Bhopal, Nafisa memberitahu pada Shabana tentang kejadian ledakan di dapur, Shabana terkejut mendengarnya, Nafisa mengatakan “aku berkali-kali mengatakan pada ibu( Surayya) kalau Aaliya adalah gadis yg baik, tapi dia tdak mendengar ku,

Zain, Aaliya, Aayath, & Rizwan berada di Dargah. Aayath berkata pada Zain “Kak Zain, ka Aaliya sangat percaya tentang Dargah ini, bahkan dia selalu berdoa utk mendapatkan seorang pangeran yg menawan, mendengar itu, Zain bertanya pada Aaliya “apakah doa mu terpenuhi?, Aaliya teringat bagaimana dia berdoa utk mendapatkan seorang pria yg baik, dia tersenyum, mereka saling berpandangan, Rizwan menegur mereka, lalu Rizwan & Aayath pergi,

Zain memegang benang suci & berkata pada Aaliya “kita berdua akan berdoa agar kita tetap bersama selamanya, kita akan berdoa utk cinta kita, lalu mereka mengikatkan benang suci, Aayath & Rizwan juga berdoa, mereka saling berpandangan, Zain & Aaliya melihat mereka, kemudian mereka datang & menyadarkan mereka, kemudian mereka sadar, Zain bertanya “ada apa?, kami sedang menunggu kalian, Rizwan & Aayath merasa malu, mereka mencoba utk mengalihkan pembicaraan, lalu mereka pergi, setelah mereka pergi, Aaliya kembali utk berdoa agar Usman segera sembuh,

Ketika Aaliya ingin pergi, dia bertemu dgn Pamannya, Pamannya bertanya “kapan kau datang dari Mumbai?, Aaliya mengatakan “aku datang tadi pagi, Paman sudah sembuh dari kelumpuhan?, Paman mengatakan “Dokter Unani yg menyembuhkan ku, Pamannya memuji dokter itu, Aaliya mengatakan “apakah Paman bisa memberikan nomor dokter itu, Paman ku Usman juga sedang sakit, Paman mengatakan “itu ada di rumah, aku akan memberikannya nanti, lalu paman itu pergi utk berdoa, Aaliya berkata dalam hatinya “Insha Allah, Paman juga akan sembuh, Zain akan senang mendengar ini,

Dirumah, Nafisa memprovokasi Shabana utk menelpon Surayya & bertanya tentang ledakan itu, Shabana menelpon Surayya & bertanya tentang hal itu, Surayya marah & bertanya “apa lagi yg Putri mu katakana?, Shabana dgn tegas mengatakan “seorang ibu memiliki hak utk bertanya tentang kesejahteraan putrinya, Surayya kesal & mengatakan “itu adalah kesalahan Aaliya karena dia tdak mencium bau gas, apakah kau menuduh ku?, beraninya kau menuduh ku, & jangan pernah kau menelpon dgn semacam ini, lalu dia menutup teleponnya, Nafisa bertanya pada Shabana “apakah Surayya menyalahkan Aaliya?, Surayya menginginkan Aaliya utk keluar dari rumah, Nafisa memberitahu semua yg terjadi, Shabana terkejut mendengarnya, dia sangat sedih karena nasib putrinya, Sinopsis Beintehaa Episode 143

Nafisa mengatakan “Zain tdak bisa menghentikan ibunya yg kasar dgn Aaliya, Zain & Fahad adalah anak ibu mereka & kemudian mereka menjadi suami, mereka berdua berada di bawah kendali Surayya, sebelumnya Usman selalu mengontrol Surayya, tapi sekarang dia sedang sakit, jadi Surayya bebas utk memainkan permainannya, Surayya juga membiarkan Fahad utk menikah dgn Shaziya karena dia tdak sabar ingin memiliki cucu laki-laki, mungkin nanti dia juga akan memaksa Zain utk menikah lagi, Shabana menjadi khawatir setelah mendengar itu, Nafisa tersenyum,

Di Mumbai, Fahad memberitahu Shaziya kalau dia ingin pertunangan Rizwan & Aayath diadakan di Barkath Villa, Shaziya mengatakan “aku tdak ingin pertunangan mereka diadakan di sini, Fahad mengatakan “Rizwan adalah adik Nafisa, Aayath juga adalah adikku, aku ingin pertunangan mereka di sini dgn senang hati, lalu dia pergi, Shaziya merasa cemburu,

Nafisa, Aaliya & yg lainnya mencoba pakaian pertunangan utk Aayath, Rizwan melintas dari sana, Nafisa bertanya tentang Aayath, Rizwan mengatakan “bagus, lalu dia pergi, Shabana melihat mereka sangat bahagia saat mencoba pakaian pertunangan utk Aayath, dia sedih ketika teringat akan kata-kata Nafisa, kemudian Nafisa melihatnya, Nafisa memberitahu Aaliya, Aaliya menoleh, Shabana memanggilnya utk datang, Aaliya datang, Shabana membawanya ke ruamh tengah,

Aaliya bertanya “ada apa bu?, apakah ibu sedih karena Aayath ingin menikah, Shabana bertanya “mengapa kau berbohong?, Aaliya bertanya “aku berbohong tentang apa bu?, Shabana bertanya “bagaimana tentang ledakan itu?, Aaliya mengatakan “aku ingin menceritakan tentang hal itu, tapi Zain menghentikan ku & mengatakan “Bibi akan tegang jika mendengarnya, Aaliya bertanya “apakah Aayath menceritakan tentang hal itu?, aku baik-baik saja, Shabana mulai menangis & mengatakan “kau selalu menyembunyikan banyak kejadian, pemikiran ini yg membuat ibu menjadi khawatir, Aaliya mengatakan “banyak insiden kecil yg terjadi yg dapat ku tangani, tiba-tiba Shabana melihat luka bakar di tangan Aaliya, Sbahana bertanya “apa yg akan kau katakan tentang hal ini?, Aaliya mengatakan “ini adalah kesalahan ku karena aku tdak mencium bau gas, ibu tdak perlu khawatir, pada saat itu Ghulam datang, Aaliya berkata pada Ghulam “Ayah harus menghibur ibu, lalu dia pergi, Ghulam berkata pada Shabana "aku mendengar kau & Aaliya bicara, apa yg terjadi?, Shabana mengatakan “kau tahu putrimu, dia tdak akan membuat kesalahan konyol seperti itu, Nafisa menyengir saat mendengar pembicaraan mereka,

Di Barkath Villa tepatnya di dapur, Shaziya melihat kalau Surayya sedang menyiapkan makanan, Shaziya menghampirinya & bertanya “apakah ibua bisa menghentikan pertunangan Rizwan & Aaayth, Surayya mengatakan “kau seharusnya tdak khawatir tentang mereka, Shaziya bertanya “apakah ibu bisa menghentikan keterlibatan mereka di Barkath Villa, Surayya bertanya “ada apa?, Shaziya menjelaskan alasannya, Surayya mengatakan “jika hal ini terjadi, maka keterlibatan mereka pasti akan terjadi di Barkath Villa, Shaziya bertanya “bagaimana Zain akan berada di bawah kendali kendali ibu pada saat itu?, Surayya mengatakan “jika dia berada di bawah kontrol ku atau jauh dari Aaliya, keduanya berarti sama,

Precap : Aaliya meminta izin Surayya utk membiarkan dokter unani memeriksa Usman, Surayya tdak setuju & mulai berteriak, Nafisa menelpon Shabana & membiarkan Shaban mendengar teriakan Surayya