Sinopsis Beintehaa Episode 124

Masterkids SEO - Sinopsis Beintehaa Episode 124, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Beintehaa Episode 123! kali ini admin bagikan lagi episode 124 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Desember 2015. Berikut Kisah selanjutnya Beintehaa By #RS!
Sinopsis Beintehaa Episode 124

Diruang ICU, Zain membacakan apa yg ditulis Aaliya, diluar, Fahad & Aaliya telah selesai berdoa, Aaliya bertanya pada Fahad “dimana Zain, Fahad mengatakan “aku juga tdak tahu, Aaliya mengatakan “aku akan mencarinya, lalu dia pergi utk mencari Zain, tak lama Aaliya melihat kalau Zain sedang berada diruang ICU bersama dgn Usman, melihat itu, Aaliya berdoa utk keselamatan Usman, pada saat itu, dokter datang, mereka melihat Zain ada disana, Suster yg bersama dgn dokter itu ingin meminta Zain keluar, tapi dokter menghentikannya, kemudian mereka pergi,

Dipagi hari, Zain tertidur dikursi diruang ICU, tiba-tiba dia melihat kalau Usman membuka matanya, dia senang melihatnya, pada saat itu, Usman mulai menggeliat kesakitan, Zain memanggil dokter, Dokter datang & memberikan injeksi pada Usman, kemudian dokter memberitahu pada Zain kalau Usman masih hidup, tapi dgn kerusakan sumsum tulang belakang, dokter juga mengatakan kalau Usman lumpuh, Dokter mengatakan “aku akan membawa Usman ke ruangan lain, kalian bisa melihatnya di sana, semua anggota keluarga terkejut mendengarnya,

Setelah Usman dipindahkan ke ruangan lain, semua keluarganya berkumpul di sekelilingnya, Surayya menangis, melihat itu Zain mengatakan “Bu, ku mohon jangan menangis, kita seharusnya berterima kasih pada Tuhan karena ayah telah kembali dgn kita, Tuhan telah memberikan 1% harapan kepada kita, sekarang tugas kita utk mengubahnya menjadi 100%, Sinopsis Beintehaa Episode 124

Usman dibawa pulang kerumah dgn kursi roda, dia lumpuh, Surayya sedih melihatnya, dia menunjukkan kancing baju Usman, dia teringat ketika dia membantu Usman memakaikannya, Surayya mengatakan “aku akan menunggu sampai kau memakai ini, Zain mengatakan “aku tdak tahu apakah ayah bisa mendengarkan ku, aku sangat mencintai ayah, Zain teringat akan kata-kata Usman, kemudian Zain berjanji kalau dia tdak akan membiarkan kehidupan berhenti,

Cucu cucu Usman datang, mereka mengucapkan selamat hari ayah dgn memberikan kartu ucapan buatan tangan mereka, Zain & Fahad juga mengucapkannya, mereka menangis, Zain mengatakan “anak-anak selalu meminta kasih saying pada orang tua mereka utk diberikan, tapi hari ini ayah mengingatkan kami kalau kami sangat mencintai ayah, Surayya mengatakan “mari kita membawa Usman ke kamarnya, Zain meminta Aaliya mendorong kursi Usman, melihat itu Surayya menjadi marah & mengatakan “gadis ini tdak akan membawa ayahmu, lalu dia meminta Fahad & Zain utk membawa Usman ke kamarnya,

tiba-tiba, Ghulam & Shabana datang, mereka terkejut melihat Usman dalam keadaan lumpuh & tdak sadar di kursi roda, Zubair & ibunya juga datang, Zubair mengatakan “ketika aku mendengar tentang kecelakaan paman, aku membawa paman & bibi kesini, Shabana menyentuh saudaranya dgn terharu, dia menangis, Surayya tdak senang melihat mereka, kemudian dia meminta Fahad utk membawa Usman dari sana, dia meminta Zain utk bicara dgn mertuanya,

Aaliya mencoba utk menghibur Shabana, Aaliya mengatakan “kita harus percaya pada Tuhan, Badi Phuphi bertanya pada Zain “Zain, sepertinya Surayya marah pada kami, ada apa?, Zain mengatakan “bukan seperti itu, ibu sedang sedih, kemudian Aaliya meminta mereka utk beristirahat, dia mengatakan “ Zain akan pergi kantor karena dia harus menangani pekerjaan penting, lalu mereka pergi, Zubair menemui Zain & Aaliya & mengatakan “aku tdak memberitahu ibu ku kalau bibi menampar ku, kalian harus berjanji kalau kalian tdak akan menceritakannya pada ibuku, mereka berdua setuju, Zain melihat luka pada tangan Zubair, Zain bertanya “bagaimana kau bisa terluka?, Zubair mengatakan “tanganku, terjebak saat aku memasuki kereta, kemudian Zain & Aaliya pergi,

Surayya sedang bersama dgn Usman di kamar mereka, tiba-tiba Shaziya datang & mencoba mempengaruhi Surayya dgn mengatakan “keluarga Shabana memang tdak tahu malu, mereka datang kembali bahkan setelah dihina, Zain malah merawat mereka bukan ayahnya,

Dikamar, Zain menjelaskan pada Aaliya tentang obat-obatan Usman & pola makannya, Aaliya mengatakan “Zain, kau adalah obat yg sebenarnya, kau harus mengurus paman, Zain terharu mendengarnya, dia menatap Aaliya & tidur di pangkuannya, Zain bertanya “apakah kau akan selalu dgn ku & selalu membimbingku, Aaliya mengatakan “bahkan jika kau tdak suka, aku akan selalu berada di sekitar mu,

Precap : Zubair berada di penjara karena mencoba utk membunuh Usman, Zain berjanji pada Surayya “aku akan menghukum Zubair jika dia terbukti bersalah, Aaliya berkata pada Zubair “aku akan membuktikan kalau kau tdak bersalah, Aaliya melihat seorang jaksa penuntut umum & berkata dalam hatinya “aku tdak akan membiarkan jaksa penuntut umum menangani kasus pamanku.