Sinopsis Beintehaa Episode 68

Masterkids SEO - Sinopsis Beintehaa Episode 68, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Beintehaa Episode 67! kali ini admin bagikan lagi episode 68 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada November 2015. Berikut Kisah selanjutnya Beintehaa By #Sally Diandra!
Sinopsis Beintehaa Episode 68

Aaliya & Zain akhirnya sampai juga di mobil mereka, setelah mereka bersepeda sejauh 2 kilometer, Zain memberikan sepeda itu kembali ke pria pemiliknya yg menunggu mereka di dekat mobil Zain “Terima kasih utk sepedanya” ujar Zain, pria tersebut segera berlalu meninggalka mereka dgn sepedanya “Aaliya, sekarang saatnya kamu mengganti ban mobil”, “Lalu dimana ban serepnya?” Zain segera menuju ke bagasi mobil & mengeceknya disana, namun ternyata nihil, bagasi mobil Zain kosong, tdak ada sebuah ban serep, Zain sangat kesal “Kamu telah membuat aku mengendarai sepeda 4 kilometer jauhnya hanya utk segelas es tebu!” ujar Zain kesal, mereka berdua mulai berdebat satu sama lain 

Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Surayya & Shaziya sedang ngobrol satu sama lain “Aku lebih suka memisahkan Zain & Aaliya, sementara Usman selalu saja berusaha mendekatkan mereka berdua agar bersama sama” ujar Surayya kesal “Dan Fahad juga bekerja sama dgn ayah, agar mereka berdua bisa bersama sama, sebenarnya tdak ada resort ditempat itu yg ditunjukkan oleh Fahad” tiba tiba Fahad datang & menemui mereka “Ibu, bagaimanapun juga Zain & Aaliya itu telah diciptakan utk saling memiliki satu sama lain, mereka seharusnya bersama sama, terus terang aku & ayah ingin melihat mereka menjadi satu keluarga yg bahagia” Surayya tdak menggubris ucapan Fahad, Surayya merasa kesal dgn apa yg telah diperbuat oleh anak & suaminya yg ingin menyatukan Aaliya & Zain, kemudian Fahad berlalu dari sana, sepeninggal Fahad, Surayya mulai buka suara kembali “Fahad juga telah berubah” Shaziya membenarkan ucapan ibu mertuanya “Iya benar, ibu, Fahad memang telah berubah & dia sudah tdak seperti biasanya yg sering dia lakukan” timpal Shaziya 

Di tengah jalan, Zain & Aaliya masih kebingungan dgn nasib mereka yg terjebak di sana “Hari sudah semakin malam sekarang & binatang bisa saja datang kesini” ujar Zain “Aku ini orang Bhopal & aku tdak takut dgn binatang, kalau kamu pasti akan sangat ketakutan, meskipun pada seekor kecoa & memanggil manggil ibumu, iya kan?” ejek Aaliya “Kamu tahu aku telah mengikuti banyak acara pendakian gunung di London!” ujar Zain, tanpa mereka sadari ternyata ada ular kobra didepan mereka, Aaliya & Zain sangat ketakutan & segera melompat keatas kap mobil depan, mereka berdua berpelukkan disana sambil memegang tangan mereka masing masing sambil saling beradu pendapat tentang bagaimana caranya mengusir ular kobra itu, Zain mencoba menyanyikan lagu utk si ular kobra, 

Sementara Aaliya mencoba utk mengusirnya dari atas kap mobil, hingga akhirnya ular kobra itu pergi dgn sendirinya, mereka berdua kembali bertengkar satu sama lain, ular itu pergi karena ulah mereka yg berisik, setelah si ular kobra pergi, Zain & Aaliya turun dari atas mobil & mencoba mencari cari si ular, karena siapa tahu ular kobra itu masih ada, Zain mencoba menggoda Aaliya dgn mengatakan kalau ularnya datang lagi, Aaliya sangat ketakutan sedangkan Zain tertawa senang 

Hari sudah semakin malam, Zain & Aaliya akhirnya sampai di sebuah gubuk yg terbuka, Aaliya sangat menyukai tempat itu “Apakah kamu mau menghabiskan malam ini disini?” tanya Zain cemas “Tdak masalah, aku suka tempat ini” ujar Aaliya “Tapi aku lapar, Zain”, “Kamu mau pizza atau yg lainnya?” Aaliya tdak menggubris ejekan Zain, Aaliya malah pergi meninggalkan Zain & berusaha mencari makanan sendirian “Kalau begitu nanti aku akan kirimkan rutenya via GPS (alat pelacak)” ejek Zain lagi sambil melihat kepergian Aaliya 

Di rumah tuan Usman, Barkat Villa, Rizwan mencoba menelfon Aayath lagi & memberitahukan pada Aayath kalau dirinya sebentar lagi akan ke Bhopal, dalam perjalanan bisnisnya “Apakah aku boleh mampir ke rumahmu?” Aayath sangat senang mendengarnya “Tentu saja! Dgn senang hati, ayah & ibu pasti akan sangat senang bisa ketemu dgn kamu, Rizwan” ujar Aayath “Lalu bagaimana dgn kamu?”, “Aku juga suka kalau kamu datang kesini” Rizwan sangat senang mendengarnya “Kalau begitu, aku akan pergi ke Bhopal besok!” ujar Rizwan lagi 

Di desa, ketika Aaliya sudah sampai di gubuk yg terbuka dgn sebuah semangka di tangannya, Aaliya tdak menemukan Zain di mana mana, Aaliya sangat ketakutan, kemudian Aaliya berlari keluar dari dari gubuk, ketika sampai di pintu gerbangnya, Aaliya bertabrakan dgn Zain yg saat itu mau memasuki gubuk, Aaliya langsung memeluk Zain erat & bertanya “Kamu dari mana saja? Aku sangat ketakutan tadi”, “Aku pergi mencari kayu bakar tadi” ujar Zain yg nampak kebingungan dgn pelukan Aaliya yg semakin erat 

Dikamar Shaziya, Shaziya sedang berjalan mondar mandir sambil memakan kudapan ringan di piring yg di bawanya, sementara adiknya Gowhar juga sedang menikmati kudapan ringan itu sambil bersantai di kursi malas, mereka berdua sedang membahas kebersamaan Aaliya & Zain saat ini “Zain & Aaliya sekarang semakin dekat, dulu cuma ayah saja yg membantu mereka, sekarang Fahad juga ikut bergabung dgn ayah, apa yg harus aku lakukan, agar mereka berdua berpisah?” ujar Shaziya kesal “Kakak rupanya suka sekali menghancurkan rumah tangga orang lain”, “Kamu ini belum berumah tangga makanya kamu tdak memikirkan rumah tangga orang lain! Aku akan meminta papa utk mencarikan pria kaya buat kamu!” Gowhar langsung bangun & berdiri dari kursi malasnya “Aku hanya mencintai Rizwan, kak!” Shaziya kelihatan murka & marah pada Gowhar kemudian menampar pipi Gowhar berulang kali, namun ternyata itu semua hanya khayalan Gowhar belaka “Ada apa, Gowhar? Apa yg ingin kamu katakan?” Gowhar kelihatan ketakutan & segera berlalu meninggalkan kakaknya 

Di dalam gubuk, di desa, Zain akhirnya bisa membuat api unggun utk menghangatkan mereka berdua, kemudian Aaliya meminta Zain utk memecah buah semangka yg didapatkannya tadi dgn tangannya, seperti film yg dibintangi oleh Aamir Khan, Zain berusaha utk memecah buah semangka itu & berpura pura merasa kesakitan, Aaliya sangat khawatir & mencoba memijat mijat tangan Zain sambil meniup niupnya dgn lembut, Zain tersenyum senang melihat perhatian Aaliya yg begitu besar padanya, Aaliya segera menyadari kalau Zain hanya berpura pura saja, Aaliya menghentikan aksinya, kemudian Zain berusaha memecah semangka itu dgn tangannya hingga terbelah menjadi dua bagian, Aaliya sangat senang sambil membagikan satu bagian utk Zain & satu bagian lagi utknya, mereka berdua menikmati semangka itu sambil berkompetisi melempar biji semangka yg paling jauh melalui mulut mereka, 

Setelah keyang memakan semangka Zain & Aaliya tertidur sambil duduk bersebelahan, tiba tiba kepala Aaliya jatuh ke bahu Zain & memegang tangan Zain erat, Zain terbangun & melihat wajah Aaliya yg sedang tertidur dgn tenang, Zain menatapnya mesra, apalagi ketika kepala Aaliya semakin melorot & tertidur di pangkuan Zain, Zain segera menarik tangannya dari kepala Aaliya kemudian membuka jasnya & menyelimutkannya ke tubuh Aaliya, lalu tertidur lelap. Keesokan harinya, Zain terbangun oleh sinar matahari yg menyilaukan matanya, Zain mencoba menutupi bayangan sinar matahari dgn tangannya, agar Aaliya tdak terkena silaunya sinar matahari sehingga tdak menganggu tidurnya, tak lama kemudian Aaliya pun terbangun & melihat ada jas Zain menutupi tubuhnya