Sinopsis Jodha Akbar Episode 520

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 520, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 519! kali ini admin bagikan lagi episode 520 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 520

Ratu Jodha masih bersama Moti dihalaman istana ketika berpapasan dgn Laboni “Salam, kakak” ujar Laboni pura-pura manja menyapa Ratu Jodha didepan Moti, sementara Ratu Jodha menatap ketus & tajam kearah Laboni “Laela, coba kau bujuk kakakmu ini, sepertinya dia sedang dirundung masalah tapi dia tdak mau menceritakannya padaku” ujar Moti sambil memegang tangan Laboni “Tenang saja Moti, aku pasti bisa membuat perasaan kakakku tenang” ujar Laboni sambil menyeringai senang “Ketika sang suami sakit bagaimana bisa kak Ratu Jodha baik-baik saja? & sebagai kakakku, hidupnya selalu hanya berputar disekitar Yg Mulia” ujar Laboni sambil memegang dagu Ratu Jodha “Moti, pergilah, tinggalkan kami berdua” ujar Ratu Jodha ketus, Motipun segera meninggalkan Ratu Jodha & Laboni, sepeninggal Moti, Laboni langsung berbisik ditelinga Ratu Jodha “Ingat Ratu Jodha! Lupakan Raja Jalal! Kau ingatkan janjimu?” Laboni mulai mengancam Ratu Jodha kembali

“Aku masih ingat janjiku & aku akan memenuhi janjiku, tapi aku punya satu permintaan padamu, Yg Mulia saat ini sedang sangat sakit, biarkan aku tinggal disini sampai dia sembuh”, “Dia sakit itu karena ilmu sihirku! & hanya aku yg bisa membuatnya sembuh akan tetapi kau harus pergi meninggalkan istana, tdak usah mempedulikan Raja Jalal & tinggalkan istana hari ini juga! Kalau kau tdak pergi maka aku akan membunuh Raja Jalal & keluarganya, aku akan memberikan mereka penderitaan, apakah kau ingin melihat mereka menderita? Seperti Ibu Ratu Hamida, Aram Bano & lainnya?” Laboni mengejek Ratu Jodha “Tdak! Jangan lakukan itu! Aku akan meninggalkan istana hari ini juga, jangan sakiti keluargaku” Laboni menyeringai senang sambil memeluk Ratu Jodha “Seperti itulah saudara yg baik” ujar Laboni sambil memeluk Ratu Jodha lalu melepaskan pelukkannya di Ratu Jodha & menyorong bahu Ratu Jodha kebelakang lalu meninggalkan Ratu Jodha, Ratu Jodha memandang marah kearahnya

Dikamar Raja Jalal, Raja Jalal sedang terbaring lemah diranjangnya, Raja Jalal nampak benar-benar sakit, saat itu Raja Jalal ditemani oleh Ibu Ratu Hamida, Ratu Ruqayah & Ratu Salima “Raja Jalal, ada baiknya kau memberikan tanggung jawab kerajaan pada Ratu Jodha” Ratu Ruqayah yg mendengar permintaan ibu mertuanya ini merasa tersinggung & bergumam dalam hati “Ratu Jodha lagi Ratu Jodha lagi Ratu Jodha lagi, kenapa sih selalu harus Ratu Jodha?” bathin Ratu Ruqayah geram sambil memalingkan mukanya, tepat pada saat itu Ratu Jodha menemui mereka seraya berkata “Aku tdak mengambil tanggung jawab ini, ibu”, “Jangan berkata begitu, Ratu Jodha, kau bisa melakukan hal itu, jika seorang Raja sedang sakit maka Ratunyalah yg seharusnya mengambil tanggung jawab ini” ujar Raja Jalal dgn nada suaranya yg lemah “Aku tahu, Yg Mulia, tapi aku sungguh minta maaf, aku tdak bisa mengambil tanggung jawab ini, aku ingin pergi ke Mathura, aku ingin melakukan pooja disana utk Yg Mulia” ujar Ratu Jodha sedih, Ibu Ratu Hamida segera bangun dari ranjang Raja Jalal & mendekati Ratu Jodha “Apakah kau tdak bisa menunda pemujaan ini karena Raja Jalal sedang tdak sehat sekarang” Ibu Ratu Hamida memohon kepada Ratu Jodha. Sinopsis Jodha Akbar Episode 520

“Aku harus pergi, ibu, ini semua demi Yg Mulia, aku yakin dgn doaku maka Yg Mulia akan segera sembuh, aku tdak bisa mengabaikan pooja ini, ibu” ujar Ratu Jodha dgn perasaan haru “Jika memang harus seperti itu maka pergilah” ujar Ibu Ratu Hamida, Ratu Ruqayah yg mendengarkannya merasa senang sekali “Bagus! Aku akan merawat Raja Jalal, kau pergi saja, Ratu Jodha!” bathin Ratu Ruqayah dalam hati, Ratu Jodha memperhatikan Raja Jalal dgn perasaan haru, tak terasa matanya berkaca-kaca & sambil menyeka ujung matanya yg berair, Ratu Jodha berkata “Aku akan bersiap-siap utk pergi, salam” ujar Ratu Jodha sambil berlalu dari sana meninggalkan mereka semua.

Dikamar Laboni, Laboni tertawa terbahak-bahak seraya berkata “Aku akan mendapatkan apa yg aku inginkan, ibu, Ratu Jodha akan segera meninggalkan istana & Raja Jalal akan menjadi milikku, apakah ibu pernah berfikir bahwa hal itu akan terjadi?” ujar Laboni sambil menyeringai senang “Ratu Jodha telah tahu semuanya tapi dia tdak bisa berbuat sesuatu, Ratu Jodha itu benar-benar bodoh! Dia telah memberikan kehidupannya padaku, jika aku berada di pihaknya maka aku tdak akan membiarkan semua ini terjadi”ujar Laboni senang “Sekarang, pekerjaan kita sangat mudah, Laboni, kita akan melakukan tahap terakhir kita dalam ilmu sihir kita, pekerjaan kita akan berakhir sekarang” ujar Dammu girang “Sekarang, tdak ada yg bisa menghalang halangi langkahku, ibu” ujar Laboni, tak lama kemudian Dammu menyulap sesuatu dalam wadah kecil, tiba-tiba dalam wadah itu terdapat sindoor “Laboni, kau harus membalurkan sebuk merah ini (sindoor) ketubuh Raja Jalal sebelum kau membuatnya menjadi milikmu” Laboni merasa senang mendengar perintah ibunya

Dimedan pertempuran, Pangeran Salim sedang bersantai dibale-bale sambil membaca surat Anarkali “Pangeran Salim, aku harap surat ini bisa memberikan senyum diwajahmu, aku berdoa utk keselamatanmu & aku berdoa utkmu & segeralah kembali pulang, aku bahkan tdak bisa tidur menunggu kedatanganmu, dari Anarkalimu” Pangeran Salim segera mencium surat dari Anarkali sambil tersenyum senang & bergegas membalas surat Anarkali, lalu menyuruh prajuritnya utk mengirimkannya ke Anarkali, tak lama kemudian Rahim mendatangi Pangeran Salim “Kak Rahim, apakah kau telah mengetahui tentang orang yg menyerang aku?”, “Aku belum mengetahuinya, Pangeran Salim, tapi aku akan segera menemukannya. keamananmu saat ini sudah diperketat” ujar Rahim “Tdak akan terjadi apa-apa padaku, kak, aku harus menangkap Maharana Pratap, kita harus memikirkan cara lain utk menangkapnya”, “Dia tdak akan keluar dari persembunyiannya, Pangeran Salim” ujar Rahim “Kita harus mengambil langkah selanjutnya sekarang, kak, perintahkan pada semua prajurit utk selalu siaga & waspada disetiap pasar & pinggiran kota, aku harus segera kembali ke Agra” ujar Pangeran Salim

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang menyiapkan barang-barangnya yg hendak dibawa pergi, saat itu Ratu Jodha melihat dupattanya yg berwarna biru yg Raja Jalal pilihkan utknya, Ratu Jodha teringat ketika Raja Jalal membantunya mengenakan dupatta itu, tepat pada saat itu Raja Jalal memasuki kamar Ratu Jodha dgn jalan tertatih tatih & muka yg tampak pucat & lesu “Kau sedang bersiap-siap rupanya, sepertinya kau hendak pergi sesegera mungkin” Ratu Jodha kaget ketika mengetahui Raja Jalal sudah berada dikamarnya, Ratu Jodha meminta Moti utk meninggalkan mereka berdua lalu menyuruh Raja Jalal utk duduk ditempat tidur “Yg Mulia, kau ini kan sedang sakit, mengapa kau datang ke sini? Kau bisa saja meminta pelayan utk memanggil aku” ujar Ratu Jodha sambil duduk di sebelah Raja Jalal “Aku pikir kau pasti sibuk makanya aku pikir utk datang & menemuimu” Ratu Jodha berdiri & hendak merapikan kembali barang-barangnya namun Raja Jalal menyambar lengannya “Duduklah dulu, biar aku melihat kau, aku ingin menghabiskan waktu bersamamu, kita tdak tahu kapan kita akan bertemu lagi satu sama lain” ujar Raja Jalal “Aku tdak ingin pergi menjauh darimu, Yg Mulia, tapi ini semua demi nyawamu, aku harus pergi jauh darimu” bathin Ratu Jodha dalam hati sambil memandang kearah Raja Jalal “Jaga dirimu baik-baik, Yg Mulia, minumlah Kadha & jangan latihan bertarung dgn pedang terlebih dulu” ujar Ratu Jodha dgn mata bekaca kaca, Raja Jalal tersenyum “Kau ini berkata seperti kalau kau itu tdak akan kembali lagi” ujar Raja Jalal heran

“Aku peduli & sayg dngamu, Yg Mulia” ujar Ratu Jodha sedih sambil tertunduk “Kalau begitu bawalah aku bersamamu” ujar Raja Jalal, Ratu Jodha mulai menangis haru “Ada apa, apa yg terjadi, Ratu Jodha? Apakah ada sesuatu yg mengganggumu? Katakan padaku” ujar Raja Jalal sambil membelai rambut Ratu Jodha, Ratu Jodha masih tertunduk sedih, tepat pada saat itu Laboni memasuki kamar Ratu Jodha & melihat kemesraan Ratu Jodha & Raja Jalal dgn wajah yg sangat cemburu, Laboni langsung menyeruak masuk utk menghentikan kemesraan mereka berdua “Kak Ratu Jodha!” Raja Jalal & Ratu Jodha langsung melihat kearah suara yg memanggilnya, dilihatnya ada Laboni yg berdiri didepan pintu “Kak Ratu Jodha, tandumu sudah tiba” ujar Laboni sambil melangkah menuju ke mereka “Laela, kakakmu ini tdak ingin meninggalkan aku” Laboni mendekat kearah Ratu Jodha sambil memegang lengannya lalu menyuruh Ratu Jodha berdiri & menyingkirkannya kesamping “Jangan khawatir, kakak, selama kakak tdak ada disini, aku yg akan merawat kakak ipar” ujar Laboni sambil duduk disebelah Raja Jalal sambil menggandeng lengannya, sementara Raja Jalal hanya diam saja tdak bergeming, Ratu Jodha hanya bisa melihat mereka dgn tatapan yg ketus seraya berkata “Ya, aku tahu, Yg Mulia, aku harus pergi sekarang” ujar Ratu Jodha sambil memberikan salamnya ke Raja Jalal & menatapnya sedih lalu meninggalkan mereka berdua. Sinopsis Jodha Akbar Episode 520

Ratu Jodha berada dihalaman istana, sementara Raja Jalal sedang menatapnya dari atas balkon bersama Ratu Ruqayah, Ibu Ratu Hamida & Ratu Salima, Ratu Jodha mendongak keatas menatap kearah mereka sambil tersenyum & mengatupkan tangannya memberi salam, Raja Jalal menatapnya dgn tatapan sedih & haru, sementara Ratu Ruqayah tersenyum girang melihat kepergian Ratu Jodha, ketika Ratu Jodha sedang menatap kearah yg lain, Ratu Jodha melihat Laboni & Dammu sedang memperhatikannya dari kejauhan “Penghalang kita telah menghilang, ibu, sekarang kita harus menyiapkan utk nanti malam” ujar Laboni sambil memilin-milin rambutnya yg ikal

Saat itu Ratu Jodha sudah mulai memasuki tandunya, dari dalam tandu, Ratu Jodha melirik kearah Raja Jalal yg menatapnya dgn perasaan sedih, tak lama kemudian tandu Ratu Jodha sudah mulai bergerak, Ratu Jodha masih terus memperhatikan Raja Jalal dari dalam tandunya. Ratu Ruqayah yg menyadari kalau Raja Jalal merasa kehilangan Ratu Jodha segera mendekati Raja Jalal “Jangan khawatir, Raja Jalal, Ratu Jodha pasti akan segera kembali, sekarang lebih baik kau beristirahat saja” ujar Ratu Ruqayah sambil merangkul lengan Raja Jalal & membimbingnya menuju ke kamarnya.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 520

Pada malam harinya, Dammu sedang memegang boneka jelmaan Raja Jalal sambil berkata pada Laboni “Laboni, aku sedang menunggu bulan, maka setelah itu kita bisa memulai ilmu sihir kita, boneka ini akan membantu kita & kita akan melakukannya sekarang juga, kau harus membawa Raja Jalal masuk kedalam hutan kembali” ujar Dammu “Jangan khawatir ibu, masalah kita si Ratu Jodha telah pergi, sekarang siapa yg akan menghentikan aku” ujar Laboni senang

Sementara itu malam itu, Ratu Ruqayah membawa Raja Jalal masuk kedalam ruang permainan utk bermain catur yg menggunakan pion-pion biduk para pelayannya ternyata Laboni ada diantara para pelayan itu “Raja Jalal, aku pikir kau akan merasa nyaman disini, ayoo kita mulai bermain catur, warna apa yg kau pilih? Hitam atau putih?” ujar Ratu Ruqayah sambil mendudukkan Raja Jalal ditempat duduk yg ada disana “Aku pilih yg putih saja” ujar Raja Jalal, Laboni yg saat itu sedang berdiri disana sebagai pion berwarna hitam berkata dalam hati “Ratu Ruqayah tdak akan bisa menghentikan Raja Jalal karena dia harus pergi bersamaku malam ini” bathinnya dalam hati sambil memperhatikan mereka berdua

Ratu Jodha yg sudah keluar dari istana rupanya mengunjungi tempat tinggal Uday Yoginath, gua itu nampak sepi tdak berpenghuni, berkali-kali Ratu Jodha memanggil nama Uday namun tdak ada jawaban “Udaaaaay! Udaaaaay! Udaaaay Yoginath dimana kau?” Ratu Jodha panik karena Uday belum belum kembali juga “Aku kira Uday akan kembali lagi kesini, itulah mengapa aku mau meninggalkan istana tapi dia tdak ada disini, aku tdak bisa melawan mereka berdua sendirian, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Yg Mulia? Aku tdak bisa meninggalkan Yg Mulia, aku harus menyelamatkannya meskipun nyawa yg menjadi taruhannya” ujar Ratu Jodha panik.