Sinopsis Jodha Akbar Episode 515

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 515, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 514! kali ini admin bagikan lagi episode 515 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 515

Dikamar Raja Jalal, Raja Jalal masih terpengaruh oleh ilmu sihir Laboni, tatapan matanya menunjukkan kemarahannya, tak lama kemudian Ratu Jodha menemui Raja Jalal dikamarnya “Yg Mulia, apa yg telah kau lakukan pada Ratu Ruqayah? Kenapa kau mengeluarkan kata-kata kasar seperti itu? Apakah kau tdak memikirkan bagaimana perasaannya?” Ratu Jodha mencoba meminta keadilan pada Raja Jalal atas apa yg telah dia lakukan ke Ratu Ruqayah, Raja Jalal hanya diam saja namun lama kelamaan karena tdak tahan dgn ucapan Ratu Jodha, Raja Jalal mulai berang “Terserah aku! Apapun yg ingin aku lakukan itu terserah aku! Aku ini seorang Raja, berani beraninya kau berkata seperti itu kepadaku, Ratu Jodha! Jangan karena kau mendapat posisi tertinggi lalu kau bisa seenaknya berbicara padaku!” ujar Raja Jalal marah sambil mengacungkan tangannya ke arah Ratu Jodha “Tapi tdak seharusnya kau berkata seperti itu kepada Ratu Ruqayah didepan khalayak ramai, Yg Mulia” kemarahan Raja Jalal telah memuncak “Aaaarrrrggghhhhh!!!!!” ujar Raja Jalal lantang sambil mendorong Ratu Jodha hingga Ratu Jodha hampir saja terjatuh & dahinya mengenai salah satu bejana kuningan yg terdapat disana “Kenapa Yg Mulia selalu bertingkah aneh seperti itu?” bathin Ratu Jodha sambil memegang dahinya yg sakit karena memar, Ratu Jodha kemudian teringat ucapan nenek tua yg dijumpainya di Meena Bazaar “Cobalah anda cek perilaku Yg Mulia, Ratu Jodha, apakah ada perilakunya yg aneh atau tdak?” Ratu Jodha mulai merasa bimbang “Apakah benar Yg Mulia terkena ilmu hitam?”

Sementara itu dimedan pertempuran, Pangeran Salim sedang berkumpul bersama anak buahnya di luar tenda, Pangeran Salim mencoba memberikan instruksi instruksi kepada anak buahnya agar menguasai semua penjualan & pembelian bahan bahan sembako diseluruh penjuru, sehingga pasukan Maharana Pratap tdak bisa mendapatkannya.

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang merenung memikirkan perilaku Raja Jalal yg kadang marah marah tanpa sebab, seperti ketika mereka sedang asyik berdansa, Raja Jalal yg tadinya memuji kecantikan Ratu Jodha setengah mati tiba-tiba mengatakan kalau Ratu Jodha ini jelek mengenakan gaun pesta pemberian Ratu Inggris itu, juga ketika di Meena Bazaar tiba-tiba saja Raja Jalal marah pada Ratu Jodha & Ratu Ruqayah “Sebenarnya ada apa dgn Yg Mulia? Apa yg terjadi padanya?” bathin Ratu Jodha dalam hati sambil berbaring miring, tiba-tiba ada sebuah tangan yg mengolesi dahinya yg memar dgn salep “Moti, tdak usah, aku tdak apa-apa” ujar Ratu Jodha sambil berbalik ke belakang utk melihat Moti yg berada dibelakangnya, namun ketika Ratu Jodha berbalik ternyata Raja Jalal yg ada dibelakangnya “Yg Mulia, kau disini?” Ratu Jodha kaget melihat kehadiran Raja Jalal dikamarnya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 515

“Iya, aku disini, aku ingin mengobati luka di dahimu itu, kenapa tdak kau obati, Ratu Jodha?” ujar Raja Jalal tanpa rasa bersalah, Ratu Jodha semakin terkejut ketika Raja Jalal sepertinya tdak ingat atas apa yg telah diperbuatnya tadi waktu mendorong Ratu Jodha “Memangnya luka di dahimu itu karena apa, Ratu Jodha?” Ratu Jodha bingung bagaimana dia harus menjawabnya “Ooh ini, ini tdak apa-apa, Yg Mulia, aku tadi waktu berjalan tdak fokus lalu terkantuk tembok” Raja Jalal menatapnya tanpa rasa bersalah “Makanya kalau jalan hati hati, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal sambil membelai wajah Ratu Jodha, tak lama kemudian salah satu pelayan mereka memberitahu kalau salah satu menterinya ingin bertemu dgn Raja Jalal, Raja Jalal akhirnya meninggalkan Ratu Jodha sendirian dikamar, Ratu Jodha semakin bimbang karena kali ini Raja Jalal tdak marah marah lagi seperti tadi.

Ratu Ruqayah sedang menangis dikamarnya, dirinya tdak percaya kalau Raja Jalal tega mengeluarkan kata-kata yg menyakitkan hatinya, tiba-tiba Hoshiyar menemui Ratu Ruqayah & bersimpuh di bawah kaki Ratu Ruqayah & berkata “Seharusnya Yg Mulia tdak melakukan hal ini padamu” Ratu Ruqayah memandang kearah Hoshiyar dgn tatapan tdak suka “Apa peduli kau? Kau juga sering mengatakan kata-kata yg menyakitkan hatiku, hal itu menunjukkan kalau kau sebenarnya memang menginginkan mengucapkan kata-kata itu!” ujar Ratu Ruqayah sinis “Yg Mulia Ratu, aku benar-benar tdak tahu apa yg sedang terjadi padaku” ujar Hoshiyar sambil menangis “Aku selalu bersamamu, itulah mengapa aku tdak pernah mengatakan yg sebenarnya, kau itu wanita tua yg gendut!” kembali Hoshiyar mengatakan kata-kata kasar tapi semenit kemudian Hoshiyar mengatakan kata-kata yg baik “Tapi kiosmu sungguh indah, Yg Mulia Ratu” lalu ucapannya berubah lagi “Kau telah menjual barang-barang yg murahan, ooooh” Hoshiyar terkejut ketika menyadari ucapannya kembali kasar kemudian menangis sedih “Yg Mulia Ratu, aku benar-benar tdak tahu apa yg terjadi pada lidahku ini, benar” Ratu Ruqayah yg sudah tdak tahan mendengar ucapan Hoshiyar yg menjelek-jelekkannya sedari tadi, mulai mengambil cambuk dari petinya & menatap tajam ke arah Hoshiyar, Hoshiyar ketakutan & tak lama kemudian Ratu Ruqayah mulai mencambuki Hoshiyar dgn keras.

Dikamar Raja Jalal, Raja Jalal sedang terbaring diranjangnya, Ratu Jodha menemani di sampingnya “Memang lebih baik, kalau kau beristirahat saja, Yg Mulia, kau kelihatannya kurang enak badan, cobalah minum Kadha ini” ujar Ratu Jodha sambil menyorongkan gelas ke mulut Raja Jalal “Aku tdak mau, Ratu Jodha”, “Tdak apa-apa, ini demi kesehatanmu, ayoo minumlah” ujar Ratu Jodha sambil menyorongkan gelas berisi Kadha itu ke mulut Raja Jalal, Raja Jalal akhirnya terpaksa meminumnya namun karena pahit Raja Jalal memuntahkan Kadha tersebut sehingga membasahi bajunya “Ratu Jodha, sangat sulit utk meminum Kadha, rasanya sangat pahit” ujar Raja Jalal sambil menyengir karena kepahitan “Kalau begitu lebih baik ganti bajumu, Yg Mulia” Raja Jalal membuka bajunya & setelah bertelanjang dada, Ratu Jodha sangat terkejut ketika melihat punggung Raja Jalal yg terluka seperti terkena cambukan

“Yg Mulia, kenapa ini luka-luka dipunggungmu?” Raja Jalal mencoba melihat luka dipunggungnya sambil berbalik kebelakang “Mungkin ini terjadi pada saat latihan pedang” Ratu Jodha heran “Tapi kau kan tdak pernah melakukan latihan pedang lagi akhir-akhir ini” ujar Ratu Jodha penasaran, kemudian Raja Jalal diminta utk berbaring telungkup & Ratu Jodha mulai mengobati luka-luka Raja Jalal sambil teringat kembali perilaku Raja Jalal yg mulai berubah kasar “Rasanya memang ada yg tdak beres, apakah nenek tua itu mengatakan yg sebenarnya?” Ratu Jodha teringat kembali ketika nenek tua itu berkata “Bawalah Yg Mulia ke Yoginath, dia ahli sihir yg baik” Ratu Jodha kemudian meminta Raja Jalal beristirahat “Yg Mulia, lebih baik kau beristirahat dulu, aku mau pergi sebentar” ujar Ratu Jodha sambil memegang bahu Raja Jalal “Ratu Jodha, tetaplah bersamaku, aku selalu merasa lebih baik bila kau ada disampingku” Ratu Jodha menghela nafas dalam “Yg Mulia, aku harus pergi ke Mandir (kuil orang Hindu), kau beristirahatlah, aku akan segera kembali”, “Baiklah” akhirnya Raja Jalal mengijinkan Ratu Jodha pergi “Bagaimana caranya mengatakan pada Yg Mulia kalau aku akan pergi ke ahli sihir, jika aku menceritakannya, dia pasti akan melarang aku pergi” bathin Ratu Jodha dalam hati kemudian meninggalkan Raja Jalal sendirian yg mulai tertidur diranjang dgn posisi menelungkup. Sinopsis Jodha Akbar Episode 515

Ditempat persembunyian Maharana Pratap, salah satu menteri Pratap memberitahukan ke Pratap “Yg Mulia, sepertinya Mughal mulai menguasai penjualan & pembelian bahan bahan sembako, kita tdak bisa membeli bahan bahan sembako itu & jika ini terus berlanjut maka kita akan mati kelaparan” Pratap geram “Pangeran Salim memang cerdas! Dia akan mengatur semuanya, yg jadi musuhku itu sebenarnya adalah Raja Jalal bukan anaknya, Raja Jalal telah membunuh prajuritku, telah menjarah tanahku, itu semua telah dilakukan oleh Raja Jalal bukan anaknya jadi kita tdak akan membunuh anaknya seperti itu, aku akan bertarung dgnnya dimedan perang, kita akan menyerang mereka dgn separuh kekuatan, mereka pasti akan terkejut & akan melakukan kesalahan, kita tahu strategi mereka tapi mereka tdak tahu strategi kita” ujar Maharana Pratap sambil mengacungkan pedangnya

Ratu Jodha sedang didalam tandu bersama-sama dgn prajurit & pelayannya yg berjalan menemaninya menuju ke gua tempat tinggal Yoginath yg letaknya dibelakang Mandir, Ratu Jodha memasuki sebuah gua & berkata “Nenek tua itu mengatakan padaku kalau hanya ini alamat satu satunya” begitu Ratu Jodha memasuki gua tersebut, Ratu Jodha melihat seorang laki-laki berbaju hitam berambut panjang sedang duduk mengambang membelakangi Ratu Jodha “Orang yg membutuhkan aku akhirnya datang menemui aku” ujar Yoginath pada burung beonya yg bertengger di pundaknya sambil memberinya makan. Sementara itu Ratu Jodha merasa ragu ragu mendatangi tempat tersebut “Apakah yg aku lakukan ini benar? Dgn mendatangi tempat ini? Aku tdak mengenal dia” bathin Ratu Jodha dalam hati “Selamat datang, Malika Hind, anda telah datang pada tempat yg tepat” ujar Yoginath tanpa melihat Ratu Jodha “Jangan bertanya padaku bagaimana aku mengenal kau, silahkan duduk” ujar Yoginath begitu Ratu Jodha sudah mendekatinya “Duduk? Dimana?” Ratu Jodha bingung karena tdak ada apa-apa disana “Di kursi tentu saja”, “Disini tdak ada kursi” ujar Ratu Jodha sambil melihat lihat ke sekelilingnya “Jika kita tdak melihat kursi maka itu bukan berarti bahwa disana tdak ada kursi” ujar Yoginath sambil melakukan ilmu sihirnya & muncullah sebuah kursi didepan Ratu Jodha, Ratu Jodha segera duduk di kursi itu, kemudian Yoginath menengadahkan tangannya & muncullah sebuah apel diatas tangannya, diberikannya apel itu ke Ratu Jodha

“Bisakah kau mengatakan padaku apa yg terjadi pada suamiku? Seorang nenek tua mengatakan padaku kalau kau akan menolong aku, kau telah mengirimkan pesan utk membawa Yg Mulia kesini” Yoginath tersenyum sambi melirik ke arah burung beonya “Burung beoku ini mengatakan segalanya padaku, dia selalu membimbingku disetiap kasus yg aku hadapi” tepat pada saat itu burung beo itu mulai mengeluarkan suaranya “Jangan khawatir, Malika Hind, Yg Mulia itu mempunyai banyak istri tapi mengapa hanya kau yg peduli padanya? Dia itu memang telah berubah”, “Kau benar, dia berubah & itu terjadi setelah terjadi sesuatu pada patung Dewa Khrisnaku yg tiba-tiba rusak” Yoginath tersenyum “Mereka merusak patung Dewa Khrisna juga? Aku berusaha utk menghentikan mereka tapi mereka telah memasuki istana, aku tdak tahu bagaimana dia mulai mengikuti suamimu & sekarang dia tdak akan meninggalkan suamimu begitu saja dgn mudah”, “Siapa yg kau maksud?” tanya Ratu Jodha penasaran

“Apakah ada seseorang yg mendatangi istanamu?”, “Iyaa, dia adikku Laela yg datang ke istana kami” ujar Ratu Jodha dgn perasaan bimbang “Kalau begitu dialah yg jadi tersangka” Ratu Jodha segera turun dari kursi & mulai tdak suka dgn ucapan Yoginath “Jangan coba-coba menuduh adik sepupuku!”, “Tenang tenang Malika Hind, sepulang kau dari sini, campurkan cairan ini dalam makanan & usahakan agar Yg Mulia memakannya, kalau setelah Yg Mulia memakannya kemudian dia muntah maka itu artinya kalau Yg Mulia dibawah pengaruh ilmu hitam, penyihir itu berarti ada didalam istana” ujar Yoginath sambil memberikan sebuah buntalan kecil ke Ratu Jodha “Itu bisa jadi dilakukan oleh adik sepupumu, Malika Hind, jika kau mencurigai dia maka bawalah salah satu barang miliknya kesini” Ratu Jodha tdak percaya dgn apa yg di katakan oleh Yoginath “Aku seharusnya tdak datang kesini” ujar Ratu Jodha bimbang, Yoginath hanya tersenyum & berkata “Aku berharap itu tdak terjadi tapi adikmu bisa diragukan dalam hal ini, hati-hati, keluargamu bisa dalam bahaya” Ratu Jodha tertegun.