Sinopsis Jodha Akbar Episode 498

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 498, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 497! kali ini admin bagikan lagi episode 498 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!

Berita rencana perceraian Raja Jalal & Ratu Jodha menyebar keseluruh penjuru negeri, semua orang membicarakan hal tersebut, termasuk Birbal, Abu Fazal & Todar Mal “Yang Mulia Raja Jalal selalu mempunyai pemikiran yg berbeda” ucapan Todar Mal membuat kedua menteri Raja Jalal itu berfikir keras “Hanya waktu saja yg akan mengatakan bahwa semua ini benar atau tdak” Abu Fazal ikut angkat bicara “Aku sangat berharap Ratu Jodha diberi kekuatan dalam menghadapi ini semua” ujar Birbal sedih
Sinopsis Jodha Akbar Episode 498

Tak lama kemudian Pangeran Salim, Danial & Murad berserta pasukannya kembali keistana Kerajaan Mughal di Agra, semua orang bahagia menyambut kedatangan mereka, Ratu Jodha melakukan ritual aarti utk menyambut kedatangan anak-anaknya terutama Pangeran Salim “Ibu selalu berdoa utk kalian bertiga agar selalu menang” ketiga anak itu tersenyum, kemudian Pangeran Salim menyentuh kaki ibunya, Raja Jalal yg melihat mereka dari kejauhan berusaha acuh dgn memalingkan mukanya kearah yg lain, Pangeran Salim melihat neneknya berdiri disana dgn kerinduan yg mendalam, Pangeran Salim segera menghampiri Ibu Ratu Hamida “Nenek, ada apa dgn nenek? Apa yg terjadi pada nenek?” Ibu Ratu Hamida tersenyum senang melihat cucunya “Sekarang kau telah datang, nenek pasti akan baik-baik saja, Pangeran Salim”, dilain sisi Murad menghampiri ibunya yaitu Ratu Salima & memeluknya, Ratu Salima terharu & bangga melihat anaknya kembali “Ibu bangga sekali dgnmu Murad”, kemudian Pangeran Salim menghampiri Ratu Ruqayah & memeluknya erat, Ratu Ruqayah langsung mencium kening Pangeran Salim “Nenek benar-benar bangga pada kalian bertiga” ujar Ibu Ratu Hamida yg sudah kelihatan semakin membaik kondisi kesehatannya setelah anak & cucunya kembali ke Agra, sementara itu Pangeran Salim menyadari ada sesuatu yg tdak beres antara kedua orangtuannya, karena mereka berdua berdiri berjauh-jauhan & saling memandang dgn kesal satu sama lain, Pangeran Salim tdak tahu apa yg terjadi pada mereka tapi Pangeran Salim bisa merasakannya “Semuanya aku harap datang keruang sidang Dewan - E - Khaas sekarang” perintah Raja Jalal sambil ngeloyor pergi dari hadapan mereka semua. Sinopsis Jodha Akbar Episode 498

Diruang sidang Dewan - E - Khaas, semua orang telah berkumpul disana utk mendengarkan apa yg akan diumumkan oleh Raja Jalal “Sebagai seorang ayah, anak-anak adalah kekuatannya & anak-anakku telah membuktikan itu, seseorang mencoba utk menyulut peperangan antara aku & anakku tanpa bertanya dulu padaku, aku bertarung dgn mereka & memenangkan peperangan ini utkku, mereka adalah sebagai contoh & aku sangat bangga pada anak-anakku, hari ini aku akan mengumumkan bahwa tahta kerajaan ini adalah milik Pangeran Salim kembali karena bagaimanapun juga dia adalah anak tertua jadi dia yg lebih pantas utk menjadi penerus raja!” Pangeran Salim terlihat senang mendengarkan ucapan ayahnya, begitu pula yg hadir disana termasuk para ratu & Ibu Ratu Hamida, semua orang mengelu-elukan nama Pangeran Salim “Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim!” namun sayangnya Murad & Danial tampak tdak menyukai berita gembira ini, Murad sangat kesal karena itu artinya dia hanya sementara menggantikan posisi Pangeran Salim “Aku akan menobatkan Pangeran Salim sebagai calon pewaris tahta kerajaan pada hari perayaan Poonam” ujar Raja Jalal sambil berdiri, Pangeran Salim mendekatinya & memeluk Raja Jalal, dari tempatnya berdiri dibilik ratu, Ratu Jodha terharu melihat keakraban suami & anaknya “Paling tdak sekarang yg Mulia & Pangeran Salim telah saling akur kembali” bathin Ratu Jodha dalam hati
Sinopsis Jodha Akbar Episode 498
Sementara itu ketika malam tiba, diluar Anarkali sedang membakar dedaunan & ranting-ranting kering, tak lama kemudian Pangeran Salim datang menemuinya “Kau tdak perlu lagi membakar daun & ranting itu karena aku telah kembali pulang” Anarkali melirik kearah Pangeran Salim, Anarkali sangat bahagia melihat Pangeran Salim telah kembali utknya, Anarkali segera memeluk Pangeran Salim erat “Terima kasih, Tuhan, akhirnya kau telah kembali, aku sangat merindukanmu, aku selalu berdoa utkmu setiap pagi & malam, mengapa kau pulang begitu lama?” ujar Anarkali sambil terus memeluk Pangeran Salim, Pangeran Salim menikmati pelukkan Anarkali & membalasnya dgn mesra, namun sesaat kemudian Anarkali teringat kata-kata ibunya, Zil Bahar “Pangeran Salim itu hanya impianmu saja, Anarkali!” Anarkali segera melepaskan pelukkannya dari tubuh Pangeran Salim perlahan & mengalihkan pandangannya kearah yg lain “Aku tadi bilang maksudku aku berdoa utk seluruh pasukan Mughal” Pangeran Salim tersenyum melihat kecanggungan Anarkali “Aku mencintaimu, Anarkali & aku yakin sekarang kau juga mencintai aku tapi kau tdak menunjukkannya & sampai sekarangpun kau masih menyembunyikan perasaanmu itu” Pangeran Salim mendekati Anarkali “Tdak! Tdak Pangeran Salim, aku tdak mencintaimu” Anarkali mencoba utk menutupi perasaannya “Kau bohong! Begitu besarnya aku mencintaimu maka sebesar itu pula kau mencintai aku, katakan sekali lagi! Apa yg ada didalam hatimu sekarang? Dalam setiap tarikan nafasmu, dikedua bola matamu, katakan bahwa kau mencintai aku, katakan bahwa jantungmu selalu berdegup kencang hanya utk Pangeran Salim seorang” tiba-tiba pipi Anarkali basah oleh airmata “Bukan seperti itu, Pangeran Salim” Anarkali masih terus menyembunyikan perasaannya “Kalau tdak seperti itu lalu mengapa kau membakar dedaunan & ranting ini? Mengapa kau tiba-tiba menangis?” Pangeran Salim mendekatkan wajahnya ke Anarkali, Anarkali menatap kedua bola mata Pangeran Salim “Ya, aku mencintaimu, Pangeran Salim” Pangeran Salim terkejut & tersenyum senang “Tapi cintaku ini akan merusak dirimu, Pangeran Salim, itulah mengapa aku tdak pernah mengatakan padamu bahwa aku mencintaimu & aku merasa sekarat ketika kau menjauh dari aku” Anarkali kembali memeluk Pangeran Salim erat seakan-akan enggan melepaskan pelukkannya ditubuh kekasihnya itu, Pangeran Salim juga membalas pelukkan Anarkali, akhirnya apa yg diinginkannya selama ini terkabulkan, lagu Rabba is pyar mein mulai terdengar merdu “Aku tdak bisa berkata apa-apa lagi, seakan-akan aku ini kehabisan kata-kata utk mengatakan bahwa aku sangat bahagia saat ini, mulai sekarang kita akan menjadi satu, aku akan mengatakannya pada ibuku Mariam Uz Zamani, aku akan mengatakan padanya bahwa aku sangat mencintaimu, aku yakin ibuku pasti akan bisa meyakinkan yg Mulia juga akan perasaanku ini” Anarkali mengendurkan pelukkannya, Pangeran Salim kaget & menyusul Anarkali yg duduk dibebatuan “Apakah kau yakin bahwa yg Mulia akan mendengarkan kata-kata Mariam Uz Zamani?” Pangeran Salim heran mendengar ucapan Anarkali “Memangnya kenapa? Katakan padaku ada masalah apa sebenarnya?”, “Ketika yg Mulia sedang berperang, Mariam Uz Zamani mencoba utk mengubah agamanya tapi untungnya yg Mulia bisa segera menghentikannya, namun sayangnya yg Mulia kesal pada Mariam Uz Zamani” Anarkali mencoba menceritakan semua kejadian yg menimpa kedua orang tua Pangeran Salim saat ini “Saat ini yg Mulia berencana akan menceraikan Mariam Uz Zamani” Pangeran Salim sangat terkejut mendengarnya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 498

Malam itu Raja Jalal sedang menikmati minumannya seorang diri dikamarnya sambil menatap pada lukisan Ratu Jodha yg tergantung didinding kamarnya, tak lama kemudian salah prajuritnya mengabarkan bahwa Pangeran Salim ingin bertemu dgnnya, Raja Jalal mengijinkan, Pangeran Salim segera masuk kekamar ayahnya, begitu melihat kedatangan Pangeran Salim, Raja Jalal menyuruhnya duduk disebelahnya sambil menikmati minuman bersamanya “Aku datang kesini bukan utk duduk, yg Mulia! Aku ingin bertanya padamu mengapa kau hendak menceraikan ibuku?” Raja Jalal tertegun “Karena aku merasa benar!”, “Sepanjang hidupnya dia telah memberikan nyawanya utkmu, selalu mendampingi disetiap langkahmu, selalu mencintaimu & kau membalasnya dgn cara seperti ini?” Pangeran Salim benar-benar marah pada perlakuan Raja Jalal keibunya “Seseorang yg sangat mencintai tdak mungkin melakukan seperti yg ibumu lakukan, Pangeran Salim!” Raja Jalal mulai kesal ke Pangeran Salim yg berusaha membela ibunya “Yang aku tahu bahwa ibuku tdak pernah berbuat sesuatu yg salah! Dia selalu menuruti semua perintahmu! Jadi mengapa kau putuskan hal semacam ini?”, “Ibumu telah menentang aku! Dia telah berusaha mengubah agamanya!” Raja Jalal tetap bersikeras dgn pendiriannya “Pasti ada suatu alasan dibalik semua ini! Ibu selalu memikirkan orang lain, ibu selalu peduli pada orang lain, sebelumnya ibu tdak mengubah agamanya demi ayah!” Pangeran Salim sangat kesal dgn ayahnya “Ketika ayah memerintahkan pada ibumu utk tdak mengubah agamanya lalu mengapa dia melakukannya pada saat ayah tdak berada ditempat? Ayah akan menghukum ibumu, Pangeran Salim! & itu adalah keputusanku!”, “Baiklah! Lakukan apapun yg ayah inginkan! Akan tetapi apa yg telah ayah lakukan ini adalah suatu kesalahan! & jika keputusanmu bahwa kau akan menceraikan ibuku, maka aku juga telah mengambil keputusan bahwa aku tdak mau menjadi penerus tahta kerajaan!” ujar Pangeran Salim sambil berlalu meninggalkan Raja Jalal, Raja Jalal sangat terkejut mendengarnya.

Sementara malam itu Ibu Ratu Hamida & Gulbadan sedang bercengkrama diteras yg berada ditengah halaman, tak lama kemudian Abu Fazal (penulis autobiografinya Raja Jalal yg juga salah satu menterinya) menemui Ibu Ratu Hamida “Ibu Ratu Hamida, ada sebuah masalah yg terjadi disini” Ibu Ratu Hamida bingung dgn ucapan Abu Fazal “Terus terang saya tdak bisa menemui yg Mulia makanya saya menemui anda, seperti yg anda tahu kalau saya ini yg menulis biografi yg Mulia tapi disini tdak ada sejarah yg menyebutkan tentang perceraian dalam kehidupan semua Raja-Raja Mughal sebelumnya, saya tdak bisa menulis utk bab ini, saya minta maaf, Ibu Ratu Hamida” Abu Fazal kemudian memberikan buku yg ditulisnya itu pada Ibu Ratu Hamida & berlalu meninggalkan mereka, Ibu Ratu Hamida & Gulbadan nampak terkejut & menatap sedih pada buku tersebut.

Sementara itu dikamar Raja Jalal, Maan Sigh mencoba menemui Raja Jalal dikamarnya “Maan Sigh, ada apa?”, “Yang Mulia, terus terang saya tdak senang dgn keputusan anda! Anda telah melakukan kesalahan terhadap Ratu Jodha, jika Ratu Jodha pergi meninggalkan kesultanan Mughal maka saya juga akan pergi bersamanya” Raja Jalal terkejut “Ini adalah keputusanku! Kau adalah menteriku jadi kau harus menuruti perintahku!”, “Dulu saya adalah keponakan Ratu Jodha, saya datang kekerajaan ini hanya karena saya ingin melindungi Ratu Jodha maka saya akan kembali pulang hanya bersamanya, saya memang sangat setia dgn kesultanan Mughal tapi sejak awal saya terhubung dgn Ratu Jodha, saya kali ini berbicara pada paman saya bukan pada Raja Mughal, anda bisa menghukum saya, saya terima, saya minta maaf” ujar Maan Sigh kemudian berlalu meninggalkan Raja Jalal, Raja Jalal menatapnya dgn pandangan sedih.

Disidang Dewan - E - Khaas, semua orang anggota keluarga kerajaan berkumpul disana utk menyaksikan proses perceraian Raja Jalal & Ratu Jodha, Raja Jalal turun dari singgasananya & berdiri sambil melirik sekilas kearah Ratu Jodha yg juga sudah berdiri dibilik ratu dgn tatapan yg tegar, tdak ada airmata disana “Proses perceraian bisa dimulai!” Raja Jalal memerintahkan pada ulamanya, semua yg hadir disana sedih & tegang “Yang Mulia Raja akan menceraikan Ratu Jodha karena Ratu Jodha telah menghinanya & ini adalah perceraian yg sah!” ujar ulama Syeh Mubarak “Yang Mulia Raja akan memberikan mahar utk perceraian ini pada Ratu Jodha”, “Saya terima!” ujar Ratu Jodha mantap tanpa ada keragu-raguan, Syeh Mubarak berkata kembali “Semua itu terdiri dari beberapa keping emas, perhiasan, koin emas & masih banyak lagi yg lain”, “Hanya itu?” Ratu Jodha mulai angkat bicara, semuanya menatap kearah Ratu Jodha dgn pandangan tdak percaya termasuk Raja Jalal yg juga kelihatan bingung dgn pertanyaan Ratu Jodha “Aku tdak akan terima ini, aku ingin mahar yg lebih banyak lagi!” semua yg hadir disana terkejut.