Sinopsis Jodha Akbar Episode 497

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 497, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 496! kali ini admin bagikan lagi episode 497 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 497

Diistana Kerajaan Mughal di Agra, saat itu Ratu Salima sedang menemani Ibu Ratu Hamida dikamar Ibu Ratu Hamida “Ibu, apa yg ibu pikirkan?”, “Aku ingin tahu apa yg Ratu Jodha pikirkan saat ini, dia tdak mengubah agamanya ketika aku memintanya tapi sekarang dia malah mengubah agamanya” ujar Ibu Ratu Hamida tanpa rasa bersalah karena sebenarnya perbuatan Ratu Jodha ini karena ingin menyelamatkan Ibu Ratu Hamida semata “Dia itu anakmu, dia tdak bisa melihat ibu menderita, karena dia ingin membuat ibu mau makan maka dia berbuat seperti itu, dgn mengubah agamanya tapi sekarang semuanya baik-baik saja & kita telah memenangkan peperangan, tapi sayangnya yg Mulia malah marah dgn Ratu Jodha karena Ratu Jodha telah menentangnya” Ratu Salima mencoba membuat Ibu Ratu Hamida mengerti apa yg dilakukan Ratu Jodha selama ini “Ratu Jodha itu salah, Ratu Salima, jika dia mengambil keputusan ini dari dulu maka kita semua akan selamat dari semua ini” Ratu Salima heran dgn perkataan ibunya yg seolah olah lupa bahwa penyebab semua masalah ini adalah Ibu Ratu Hamida sendiri yg membuat Ratu Jodha harus melawan Raja Jalal “Jadi ibu berpikir kalau Ratu Jodha itu salah?”, “Aku hanya memikirkan tentang seluruh bangsaku sedangkan dia hanya memikirkan tentang suaminya saja, ketika kita bicara tentang bangsa & keluarga, seharusnya kita tdak memilih keluarga” Ratu Salima semakin bingung dgn ucapan Ibu Ratu Hamida “Bagaimana jika kejadian ini berimbas pada hubungan antara Ratu Jodha & yg Mulia?” dgn santai Ibu Ratu Hamida berkata “Itu semua tergantung pada Raja Jalal, Ratu Salima, bagaimana dia menyelesaikan masalah ini”

Sementara itu dirumah Anarkali, Anarkali sedang duduk dilantai sambil menyalakan lampu Diya “Aku sangat bahagia karena yg Mulia memenangkan perang & Pangeran Salim akan menjadi raja penerusnya, aku berdoa utk ini”, “Kau tdak mengerti tentang hal ini, Anarkali” ujar Zil Bahar sambil mendekati anaknya itu “Pangeran Salim itu seperti sebuah mimpi buatmu, jangan pikirkan dia, hal itu hanya akan menyakiti hatimu saja, jangan lupa mereka telah memberikan kita sebuah tempat utk tinggal, jangan lupa bahwa kau adalah seorang penari, kau hanya bisa mempunyai gelang dikakimu bukan sebuah mahkota, kita ini orang biasa, Anarkali, kita hanya bisa bermimpi tapi tdak bisa memenuhinya” Zil Bahar mencoba menyadarkan Anarkali agar tdak berharap lebih pada hubungannya dgn Pangeran Salim “Menyalakan lampu Diya memang utk kebahagiaan tapi hati-hati lampu itu juga bisa membakar tanganmu” ujar Zil Bahar kemudian meninggalkan Anarkali, Anarkali sangat terluka dgn ucapan ibunya “Aku telah kehilangan kekasihku” Anarkali kemudian mematikan lampu Diya tersebut Sinopsis Jodha Akbar Episode 497

Di Istana Ratu, ketika semua ratu para istri Raja Jalal sedang bercengkrama disebuah ruangan bersama Ibu Ratu Hamida, tiba-tiba Raja Jalal masuk kesana dgn tatapan marahnya “Ketika aku pergi keluar istana, sebuah dosa telah terjadi disini, aku telah memberikan kebebasan utk semua orang akan tetapi otoritas & perintahku ditantang hanya oleh istriku sendiri, hari ini aku akan mengambil keputusan yg tegas!” Raja Jalal terlihat murka, semua yg ada disana tdak percaya dgn ucapan Raja Jalal termasuk Ratu Jodha & Ratu Salima sementara Ratu Ruqayah tersenyum senang melihatnya “Mariam Uz Zamani telah menentang keputusanku, aku tahu kalau dia memiliki kekuasaan tapi dia akan dihukum! Aku akan memberikan hukuman padanya dimana tdak ada seorangpun yg akan pernah bisa menantang perintahku! Aku pergi berperang tapi itu tdak ada hubungannya dgn agama Ratu Jodha! Itu adalah perang utk keyakinan, jika seseorang menerima agama Islam dgn kemauannya sendiri maka aku akan sangat bahagia tapi hal ini sangat menghina agamaku ketika menerimanya dgn keadaan terpaksa!” semua yg hadir disana hanya diam saja mendengarkan ucapan Raja Jalal “Ratu Jodha, kau telah mempermainkan hubungan kita, janji kita & aku akan menghukum kau utk hal ini! Aku telah membuat keputusan utk menjatuhkan talak padamu! Aku menceraikanmu, Ratu Jodha!” semua yg hadir disana terkejut mendengar ucapan Raja Jalal termasuk Ratu Jodha & Ibu Ratu Hamida, sementara Ratu Ruqayah semakin tersenyum senang “Yang Mulia, ini adalah sebuah dosa dgn menceraikan Ratu Jodha tanpa kau mencari tahu apa yg sebenarnya terjadi dari sisi Ratu Jodha!” Ratu Salima mencoba membela Ratu Jodha didepan Raja Jalal “Ratu Jodha telah melakukan dosa & dia akan dihukum! Tdak ada seorangpun yg boleh mendukung dia, aku akan menceraikan dia didepan semua orang!” Raja Jalal murka sambil menatap Ratu Jodha dgn ketus, orang yg selama ini telah dipercayainya kemudian Raja Jalal meninggalkan ruangan itu, semua masih shock dgn keputusan Raja Jalal termasuk Ibu Ratu Hamida, sementara Ratu Jodha juga merasa marah & terluka dgn perlakuan Raja Jalal lalu meninggalkan ruangan tersebut juga.

Ratu Jodha menyusul Raja Jalal yg berada dikamar Raja Jalal, Raja Jalal hendak menghindari Ratu Jodha dgn berusaha tdak melihat, Ratu Jodha segera mendekatinya & menjulurkan tangannya utk menghalanginya “Mengapa kau melakukan ini semua, yg Mulia? Apakah kau sudah tdak mencintai aku lagi? Bagaimana bisa kau menceraikan aku?” Ratu Jodha menatap Raja Jalal dgn ketus “Kau telah menentangku, Ratu Jodha, itu sudah cukup utk menceraikanmu & cinta itu telah pergi!”, “Aku tdak melakukan apapun! Aku melakukan ini hanya utk bangsaku, aku harus menjawab pertanyaan mereka, aku menghargaimu, kau selalu melayani bangsamu, aku juga mempunyai tugas ini juga!” Ratu Jodha mencoba menjelaskan ke Raja Jalal “Tugasmu itu sangatlah berat, Ratu Jodha bahwa kau menentang suamimu sendiri!”, “Ini bukan menentangmu, yg Mulia tapi itu adalah keputusan utk bangsaku dari seorang Ratu, kita semua biasanya tidur setiap malam disini, ketika kau sedang perang, kami semua gelisah, itu bukan perang antara kau & Iran tapi diantara para pangeran kita, dua bersaudara saling bertengkar & apa yg kau lakukan? Suatu hari kau telah memberikan gelar pada seorang anak kemudian memberikan gelar itu pada anak yg lain dilain hari” Raja Jalal hanya memandang Ratu Jodha dgn amarahnya “Saudara yg biasanya saling menyayangi satu sama lain tapi sekarang mereka saling membunuh satu sama lain, mengapa? Itu semua karena aku tdak mengubah agamaku, aku prihatin terhadap para prajurit, aku tdak ingin mereka mati maka aku harus mengambil keputusan ini utk bangsaku & jika aku tdak mengambil keputusan ini utk mereka maka kenapa kau menjadikan aku seorang Ratu India? Katakan padaku apa yg harus aku katakan pada Tuhan bahwa karena agamaku banyak orang mati terbunuh? Mana yg lebih penting? berperang demi agama atau bertarung melawan agama?” Raja Jalal menatap Ratu Jodha dgn tatapan nanar sementara Ratu Jodha berusaha tegar didepan Raja Jalal “Jika kau marah padaku karena keputusanku ini maka aku bisa menerimanya”, “Kau telah menentangku bukan sekali, Ratu Jodha tapi dua kali! Itu membuktikan bahwa kau tdak menganggap aku ini penting & ini adalah sebuah dosa dgn mengubah agamamu secara terpaksa!” Ratu Jodha kali ini marah ke Raja Jalal & berkata “Apa itu agama? Agama selalu membuat kedamaian bukan pertengkaran, apa yg kau pikirkan itu adalah bertarung, bertarung & bertarung, saling membenci satu sama lain, pelajaran seperti apa yg akan kau ajarkan pada anak-anakmu? Mungkin kali ini memang benar dgn menggunakan kekerasan, kau tdak akan mengerti hari ini tapi suatu hari nanti kau akan mengerti bahwa keputusanku tdak benar-benar salah!” Ratu Jodha menatap ketus kearah Raja Jalal & pergi meninggalkannya Sinopsis Jodha Akbar Episode 497

Sementara itu dikamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah sedang berdiri didepan jendela kamarnya sambil tersenyum senang “Aku pikir, anda akan merasa senang ketika akhirnya yg Mulia Raja menceraikan Ratu Jodha” Hoshiyar penasaran dgn perasaan Ratu Ruqayah “Apakah kau pernah bermimpi, Hoshiyar?”, “Ya, Ratu Ruqayah” Ratu Ruqayah membalikkan badannya kemudian berbaring miring ditempat tidurnya “Kapan?”, “Ketika saya sedang tidur” Ratu Ruqayah tersenyum sinis “Mimpi tdak bisa terlihat dgn mata tertutup, Hoshiyar”, “Apa? Maksudmu?” Hoshiyar semakin penasaran “Mimpi tdak akan terlihat ketika tertidur, Hoshiyar tapi mimpi tdak akan membiarkanmu tidur, jika kau ingin membuat mimpimu sendiri juga maka kau harus tetap terjaga seperti biasa & katakan padaku bahwa apa yg telah aku lihat ini adalah tdak benar, aku sangat kenal Raja Jalal dgn baik, dia selalu memikirkannya terlebih dahulu sebelum memutuskannya! Itu mengapa aku tdak merayakannya, Hoshiyar, aku ingin tahu apa yg sedang dipikirkan Raja Jalal saat ini!” Ratu Ruqayah tersenyum sinis kemudian menghisap hookahnya sementara Hoshiyar pergi meninggalkan Ratu Ruqayah

Ratu Jodha memasuki kamarnya sendiri, Ratu Jodha segera duduk didepan meja riasnya kemudian melepas semua perhiasannya yg menempel ditubuhnya, sesaat Ratu Jodha terdiam sambil memperhatikan dirinya didepan cermin rias kemudian menangis pilu membayangkan kejadian barusan, dilihatnya wadah sindor dimeja riasnya kemudian diambilnya wadah tersebut, tiba-tiba dari arah belakang Raja Jalal mendekatinya, memandangnya sekilas kemudian mengambil sindor tersebut & ditaruhnya diatas rambut Ratu Jodha, Ratu Jodha sangat senang melihat kedatangan Raja Jalal kemudian Ratu Jodha berusaha memegang tangan Raja Jalal yg memegangi kepalanya & Ratu Jodha memejamkan kepalanya sambil teringat moment indah bersama Raja Jalal ketika Raja Jalal menggodanya.

Saat itu Ratu Jodha ada didepan meja riasnya, Raja Jalal mendekatinya kemudian memegang bahunya “Ketika aku memandangmu, aku lihat, kaulah yg paling cantik”, “Kau selalu menggodaku, yg Mulia” Raja Jalal kemudian mendekatkan pipinya kepipi Ratu Jodha sambil berkata “Tdak ada yg bisa memisahkan kita berdua, Ratu Jodha, hubungan kita berdua adalah sebuah hubungan yg aneh, dimulai dari saling tdak mengenal satu sama lain kemudian saling membenci namun sekarang kita malah saling mencintai yg teramat dalam, aku sangat bersyukur pada Tuhan karena telah mengirimkanmu utkku” Raja Jalal berusaha hendak mencium pipi Ratu Jodha tapi Ratu Jodha melengos kemudian berdiri hendak meninggalkan Raja Jalal, Raja Jalal segera menyambar lengannya “Ratu Jodha, apakah kau sudah berdoa pada Kahnaa? Apa yg kau minta dalam doamu?”, “Aku memohon utk hubungan kita, yg Mulia, aku ingin akulah yg terlebih dahulu meninggal sebelum dirimu karena dgn begitu aku akan selama lamanya menjadi milikmu sampai akhir hayatku” Raja Jalal bingung & mengernyitkan dahinya “Doa macam apa itu?”, “Semua wanita mendambakan hal ini, yg Mulia, semua wanita ingin agar suaminya berada disisinya saat ajal datang menjemputnya, kau tahu kan bahwa hanya kematianlah yg bisa memisahkan kita berdua” Raja Jalal langsung menutupi mulut Ratu Jodha dgn jemarinya “Tdak ada yg bisa memisahkan kita, Ratu Jodha!” ujar Raja Jalal dgn tatapannya yg penuh cinta kemudian mereka saling berpelukkan

Ketika Ratu Jodha membuka matanya dilihatnya Raja Jalal tdak ada lagi berdiri dibelakangnya, Ratu Jodha menatap kesekeliling kamarnya, kamarnya sepi tdak ada siapa-siapa disana, Ratu Jodha baru menyadari bahwa barusan hanyalah khalayannya belaka, Ratu Jodha segera mengambil sindoor tersebut & ditaruhnya diatas dahinya sendiri & berkata “Selama aku masih hidup, aku tdak akan membiarkan yg Mulia pergi menjauh dari aku, aku tdak akan menceraikanmu dalam keadaan apapun, yg Mulia!