Sinopsis Jodha Akbar Episode 485

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 485, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 484! kali ini admin bagikan lagi episode 485 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 485

Dikamar Ibu Ratu Hamida, Gulbadan memberikan Ibu Ratu Hamida & Ratu Salima pelindung Al Qur’an dari bahan beludru berwarna hijau, Ratu Jodha menemui mereka disana “Ratu Jodha, lihat ibu telah memberi kami pelindung kitab suci Al Qur’an” Ratu Salima menunjukkan pelindung Al Qur’an itu ke Ratu Jodha “Waah itu bagus sekali, ibu aku ingin bicara dgn ibu secara pribadi empat mata” Ibu Ratu Hamida hanya diam saja tdak menjawab pertanyaan Ratu Jodha “Kalau begitu aku akan datang lagi nanti” Ratu Salima ikut menimpali pembicaraan mereka “Ratu Salima, kau tdak usah kemana-mana, semuanya harus tahu apa yg sudah Ratu Jodha lakukan” Ratu Salima jadi heran “Sebenarnya apa yg terjadi, ibu, Ibu tdak pernah bicara dgn nada suara seperti ini” Ibu Ratu Hamida memandang sinis kearah Ratu Jodha “Aku tdak pernah dihina seperti ini, aku meminta sesuatu & dia mengecewakanku!” Ratu Salima semakin penasaran “Aku memang tdak bisa memberikannya ke ibu”, “Aku tdak memaafkanmu utk itu, Ratu Jodha!” ujar Ibu Ratu Hamida kemudian berlalu meninggalkan mereka diikuti oleh Gulbadan. Sepeninggal Ibu Ratu Hamida, Ratu Salima segera menginterogasi Ratu Jodha “Ratu Jodha, apa yg terjadi sebenarnya?” Ratu Jodha akhirnya menceritakan semuanya ke Ratu Salima “Bagaimana ibu bisa mengambil tindakan yg cukup besar seperti itu tanpa berdiskusi dulu dgn yg Mulia?” Ratu Salima merasa heran dgn tindakan Ibu Ratu Hamida “Yang Mulia saat ini hendak pergi berperang, aku harap jangan katakan apapun padanya, Ratu Salima” Ratu Salima menyetujui permintaan Ratu Jodha. Sinopsis Jodha Akbar Episode 485

Didalam kamar, Ratu Jodha sedang merenung, Raja Jalal menemuinya, Ratu Jodha memberikan salam pada Raja Jalal, Raja Jalal menatapnya tajam, cukup lama memandang Ratu Jodha tanpa berkata apa-apa, membuat Ratu Jodha jadi salah tingkah, kemudian memberikan perhiasan yg ditemukannya itu ke Ratu Jodha “Kau meninggalkan perhiasan ini ditandu” Ratu Jodha terkejut & mengambil perhiasan itu “Kemana kau pergi bersama ibu semalam?” Ratu Jodha gelisah “Jangan bertanya padaku, yg Mulia, aku tdak bisa berbohong & aku juga tdak bisa berkata jujur padamu” Raja Jalal malah bingung & keheranan “Apa yg membuatmu tetap bertahan merahasiakan soal itu padaku?”, “Jangan tanya padaku, yg Mulia” Ratu Jodha semakin salah tingkah didepan Raja Jalal “Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya pada ibu” Ratu Jodha segera menghentikan Raja Jalal “Jangan yg Mulia, jangan lakukan itu, bersumpahlah padaku bahwa kau tdak akan bertanya apapun padanya” Raja Jalal menatapnya tajam “Kau juga harus bersumpah padaku utk menceritakan semuanya padaku, ada apa Ratu Jodha? Apa yg sedang terjadi?” Ratu Jodha bimbang namun akhirnya menyerah & menuruti permintaan Raja Jalal “Baiklah, kemarin aku pergi ke mesjid utk menerima Islam sebagai agamaku” Raja Jalal terkejut mendengarnya “Aku tdak bisa melakukannya, yg Mulia, aku tdak bisa melanggar janjimu, aku tdak jadi merubah agamaku”, “Kau telah berjanji padaku lalu mengapa kau tetap pergi kesana? Lalu mengapa ibu pergi dgnmu? Aku tdak bisa melihat keadaan seperti ini, katakan padaku sejujurnya” Ratu Jodha semakin gelisah “Ibu meminta aku agar aku setuju utk merubah agamaku” Raja Jalal tercengang mendengarnya “Itu berarti bahwa ini semua adalah ide dari ibu? Dia yg telah memaksamu utk mengubah agamamu?” Ratu Jodha mengangguk lemah “Aku benar-benar sangat terluka ketika dua orang wanita yg sangat aku percayai telah melukai aku, ibu telah mengambil keputusan yg salah, aku akan bicara dgnnya” ketika Raja Jalal hendak keluar kamar Ratu Jodha, Ratu Jodha segera menyambar lengan Raja Jalal & menaruhnya diatas kepalanya sendiri “Kau telah bersumpah padaku bahwa kau tdak akan bertanya padanya, ini adalah permasalahan antara aku & ibu, aku minta jangan ikut campur” Raja Jalal menatap Ratu Jodha dgn perasaan kesal “Aku selalu akan ikut campur, Ratu Jodha!”, “Yang Mulia, ini adalah permasalahan antara ibu & anaknya, aku tahu bagaimana caranya menghibur dirinya, aku berjanji padamu, yg Mulia, tapi kau juga harus berjanji padaku bahwa kau tdak akan bertanya apapun padanya, tdak ada seorang ibu yg bisa kesal dgn anak perempuannya utk waktu yg lama” Raja Jalal tersenyum sambil memandang Ratu Jodha “Aku ini seorang raja tapi kau selalu memerintah aku” mereka berdua saling mendekatkan kedua dahi mereka satu sama lain.

Dikamar Ibu Ratu Hamida, Ibu Ratu Hamida merasa kesal dgn Ratu Jodha “Gulbadan, aku selalu mengira Ratu Jodha sebagai anakku sendiri tapi dia telah menghina aku didepan ulama & tdak setuju utk merubah agamanya menjadi Islam” Gulbadan terkejut “Jika Raja Jalal tahu ini semua maka dia akan marah padamu, kak” Gulbadan khawatir akan tindakan kakak iparnya ini “Aku tdak takut dgn Raja Jalal, aku ini adalah ibunya, Gulbadan!” dari balik tirai Hoshiyar mendengarkan semua pembicaraan Ibu Ratu Hamida & Gulbadan “Aku harus menceritakan semuanya pada Ratu Ruqayah” bathin Hoshiyar dalam hati.

Dikamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah melemparkan sebuah kalung mutiara utk Hoshiyar karena telah memberikan informasi yg sangat berarti utknya “Ini adalah sebuah berita yg bagus, Hoshiyar! Ada bagusnya juga Ratu Jodha tdak merubah agamanya & sekarang Ibu Ratu Hamida juga akan menentang Ratu Jodha, sekarang Ratu Jodha akan kalah melawan ibu & mulai saat ini kau akan lihat permainan seperti apa yg akan aku mainkan di Istana Ratu” Ratu Ruqayah tersenyum senang.

Diluar halaman istana, Todar & Birbal sedang berjalan-jalan sambil membahas soal Ratu Jodha “Apa yg Ratu Jodha lakukan itu adalah sesuatu yg benar karena dgn Ratu Jodha mengubah agamanya maka itu bisa diasumsikan bahwa yg Mulia tunduk terhadap Iran”, “Betul, Todar, tapi itu akan berimbas pada hubungan yg terjadi diIstana Ratu, berita tentang keretakan Ratu Jodha & Ibu Ratu Hamida sudah menyebar seperti api diIstana Ratu” Birbal merasa sedih dgn keadaan diIstana Ratu. Semua orang membicarakan tentang keretakan hubungan Ratu Jodha & Ibu Ratu Hamida, hingga sampai juga ditelinga Anarkali “Ibu berita keretakan hubungan antara Ratu Jodha dgn Ibu Ratu Hamida itu bukan berita yg baik, Pangeran Salim pasti akan sangat khawatir dgn persoalan ini, dia memang tdak menunjukkannya tapi dia itu peduli dgn ibunya” Anarkali yakin kalau Pangeran Salim sebenarnya sayang pada ibu kandungnya.

Dikamar Ratu Jodha, saat itu Ratu Jodha sedang duduk didepan kuil dewa Khrisna dikamarnya, tiba-tiba Moti menemuinya & mengabarkan kalau Pangeran Salim ingin bertemu dgnnya, Ratu Jodha mengijinkan, tak lama kemudian Pangeran Salim masuk kekamar Ratu Jodha, melihat kedatangan anaknya Ratu Jodha berkata “Pangeran Salim, ibu tahu kalau kau kesini ini karena kau merasa terganggu dgnku karena ibu tdak mengubah agama ibu, ibu tdak bisa memberikan hakmu sebagai calon Raja, ibu telah mengecewakanmu sebagai seorang ibu” Ratu Jodha terus berkata-kata dgn perasaan sedih, sementara Pangeran Salim memasuki kamar ibunya dgn melepas sandalnya terlebih dahulu kemudian memberikan penghormatan kepada dewa Khrisna, Ratu Jodha memperhatikan tingkah anaknya ini dgn haru, lalu Pangeran Salim menyalakan lilin Diya dikuil dewa Khrisna “Ibu, aku memang terganggu dgn ibu & aku ingin tahu alasannya, mengapa ibu berfikir utk mengubah agama ibu?” Ratu Jodha terkejut mendengar ucapan Pangeran Salim “Untung saja akhirnya ibu tdak jadi mengubah agama ibu, ibu selalu mengajarkan padaku utk menghargai semua agama, bukan memaksakan sebuah agama pada seseorang, aku memang pernah berkata ketika aku marah pada ibu, mengapa ibu tdak mengubah agama ibu tapi aku tdak pernah bermaksud utk melukai ibu, aku memang telah mengatakan hal yg bodoh ketika sedang marah” Ratu Jodha menatap anaknya dgn tatapan tdak percaya kalau yg berbicara ini adalah Pangeran Salim anaknya yg selama ini tdak pernah akur dgn dirinya & Raja Jalal “Yang Mulia telah memutuskan bahwa Murad sebagai penerus tahta kerajaan utk sementara waktu, aku tdak begitu terluka menyadari kenyataan ini tapi jika ibu mengubah agama ibu hanya utk aku maka itu akan sangat melukai aku” Ratu Jodha tersenyum bahagia sambil menangis “Ibu, bisakah kita melakukan pemujaan utk dewa Khrisna bersama-sama?” Ratu Jodha mengangguk bahagia kemudian memberikan piring aarti ke Pangeran Salim & mulai menyanyikan Bhajan sementara Pangeran Salim mendengarkannya dgn seksama, namun tanpa mereka sadari dibelakang mereka dipintu kamar Ratu Ruqayah memperhatikan mereka berdua yg sedang melakukan pemujaan kedewa Khrisna, Ratu Ruqayah sangat marah melihat Pangeran Salim berduaan dgn Ratu Jodha, Ratu Ruqayah segera meninggalkan kamar Ratu Jodha dgn amarahnya sementara Ratu Jodha terus menyanyikan Bhajan & melakukan aarti bersama Pangeran Salim. Sinopsis Jodha Akbar Episode 485

Sesampainya dikamarnya, Ratu Ruqayah berteriak sekencang mungkin mengingat apa yg telah diperbuat Pangeran Salim terhadap ibu kandungnya sendiri & mengetahui bahwa Ratu Jodha tdak jadi menerima Islam sebagai agamanya “Haaahhhhh! Mengapa Pangeran Salim tdak marah pada Ratu Jodha? Mengapa? Mengapa?” Ratu Ruqayah lalu berteriak memanggil Hoshiyar & mulai gelisah tdak menentu, Ratu Ruqayah segera mengambil kotak opiumnya & memakan opium tersebut, tak berapa lama kemudian dirinya mulai tenang kembali “Hoshiyar, sebenarnya siapa ibunya Pangeran Salim?”, “Anda yg Mulia Ratu” Ratu Ruqayah masih menahan amarahnya “Tapi mengapa Ratu Jodha selalu merebut Pangeran Salim dari aku, aku harus membuat Pangeran Salim agar mendukungku dalam keadaan apapun, aku harus bicara dgn Pangeran Salim, Ratu Jodha selalu saja merebut semuanya dari aku!”

Sementara itu didapur istana, Ratu Jodha sedang membuat makan siang dibantu oleh para pelayannya “Ratu Jodha, ini adalah tugas kami, mengapa anda melakukannya?”, “Aku akan membuat makanan hari ini, kau tinggal memberikan aku beberapa bahan makanan yg aku butuhkan” ujar Ratu Jodha sambil mengaduk-aduk masakannya dibelanga besar tepat pada saat itu Raja Jalal sedang melewati dapur, Raja Jalal segera memasuki dapur & menyuruh semua pelayannya diam & pergi dari sana, tinggallah mereka berdua seorang diri, Ratu Jodha yg sedari tadi meminta bahan makanan ke pelayan kembali meminta bahan makanan yg lain, Raja Jalal memberikannya satu per satu namun ketika bahan makanan yg diinginkan Ratu Jodha salah, Ratu Jodha kesal & berbalik kebelakang utk menegur si pelayan tapi ternyata hanya ada Raja Jalal yg ada dibelakangnya selama ini “Yang Mulia kau? Kau selalu mengejutkan aku, dimana pelayan yg lain?” Raja Jalal tersenyum menggoda Ratu Jodha “Aku memang suka mengejutkanmu karena aku suka melihat wajahmu kalau terkejut” Ratu Jodha tersenyum tersipu malu “Apa yg kau lakukan disini?”, “Aku sedang membuat manisan utk ibu” Raja Jalal tersenyum lebar “Waah itu ide yg bagus, jadi jika aku ingin makanan yg dibuat khusus padamu maka aku harus kesal dulu padamu” Raja Jalal kembali menggoda Ratu Jodha “Kalau tentang kau, aku tdak tahu, yg Mulia tapi kalau ibu aku tahu, kemarahannya akan segera menghilang sekejap ketika ibu memakan masakan yg aku buat sendiri”, “Ya aku tahu itu & aku juga tahu kalau ibu suka kalau ada kacang almondnya didalam manisan” Ratu Jodha tersenyum sambil terus mengaduk-aduk masakannya didalam belanga “Kau sepertinya tahu banyak tentang memasak” Raja Jalal tersenyum sambil ikutan mengaduk-aduk masakan Ratu Jodha “Yaa, jika aku memasak setiap hari, aku pasti tahu” Ratu Jodha tertawa mendengar ucapan suaminya, merekapun memasak bersama-sama sambil saling memandang satu sama lain sambil tersenyum.