Sinopsis Jodha Akbar Episode 484

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 484, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 483! kali ini admin bagikan lagi episode 484 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 484

Malam itu Ratu Jodha mengenakan baju muslim, sebelum pergi bersama Ibu Ratu Hamida, Ratu Jodha mengintip kedalam ruangan dimana ada Raja Jalal yg sedang berkumpul bersama para menteri & anak-anaknya, Ratu Jodha teringat ketika Ibu Ratu Hamida meminta dgn amat sangat padanya utk menerima Islam sebagai agamanya. Ratu Jodha akhirnya menemui Ibu Ratu Hamida “Ratu Jodha, apa yg akan kau lakukan ini, kebahagiaan setiap orang berada didalamnya” tak lama kemudian Ratu Jodha & Ibu Ratu Hamida pergi dari istana menggunakan tandu. Setibanya mereka disebuah masjid, Ratu Jodha & Ibu Ratu Hamida menemui seorang ulama Islam “Ratu Jodha, apakah kau datang kesini karena keinginanmu sendiri?”, “Ya” nada suara Ratu Jodha terdengar datar kemudian ulama bertanya kembali “Apakah kau kesini karena paksaan seseorang?”, “Aku yg membawanya kesini dgn keinginannya sendiri” Ibu Ratu Hamida menimpali pertanyaan ulama “Aku harus tahu secara langsung dari dia, Ibu Ratu Hamida” ulama tdak suka dgn intervensi Ibu Ratu Hamida “Ratu Jodha, apakah kau dipaksa?”, “Tdak” Ratu Jodha kembali angkat suara, Ibu Ratu Hamida merasa lega dgn jawaban Ratu Jodha “Sekarang kami akan membuatmu menerima Islam sebagai agamamu” kemudian sang ulama membacakan ayat-ayat suci Al Qur’an & kembali bertanya pada Ratu Jodha “Apakah kau menerima Allah sebagai Tuhanmu dgn kemauanmu sendiri? Apakah kau menerima Allah & rasul-rasulnya? Kau tdak boleh berbohong disini, Ratu Jodha” Ratu Jodha mendengarkan semuanya dgn seksama namun hatinya gamang & ragu-ragu “Jawab pertanyaanku, Ratu Jodha apakah kau mau menjadi seorang muslim?” kemudian sang ulama meminta Ratu Jodha utk membaca 2 kalimat syahadat, Ratu Jodha teringat ketika Raja Jalal mengatakan “Jangan pernah menerima agama Islam dalam keadaan terpaksa, itu akan merendahkan agama Islam, aku & bangsaku” dalam hati Ratu Jodha berkata “Aku mengerti maksud yg Mulia, aku tdak mau dipaksa & aku tdak akan mengubah agamaku” kembali ulama meminta Ratu Jodha utk membaca dua kalimat syahadat jika dirinya menerima agama Islam tanpa paksaan. 

Ratu Jodha berfikir lalu berdiri sementara Ibu Ratu Hamida meminta Ratu Jodha utk membaca dua kalimat syahadat “Aku tdak akan mengucapkan dua kalimat syahadat karena itu akan menjadi aib bagi agama Islam, dewa Krisnaku mungkin akan memaafkan aku tapi aku tdak akan bisa memaafkan diriku sendiri “Ulama, aku ini dibawah tekanan Iran” Ibu Ratu Hamida terkejut mendengar ucapan Ratu Jodha “Ratu Jodha, pikirkan soal Pangeran Salim & Raja Jalal!”, “Aku menerimanya karena aku bertanggung jawab sebagai seorang ibu tapi aku juga seorang istri, aku tdak bisa menipu yg Mulia dgn melakukan hal ini, aku mempunyai keluarga karena yg Mulia maka bagaimana aku bisa menentangnya & menerima Islam sebagai agamaku?” Ratu Jodha mengatakannya dgn mantap tanpa ada keragu-raguan “Khanum seharusnya tdak menikah dgn keluarga dimana mereka memaksakan rakyatnya utk mengubah agamanya, dgn mengubah agamaku maka apakah mereka akan berubah juga? Pastinya tdak! Bagi kalian, saya & yg Mulia berdoa pada Tuhan yg manapun adalah sama, kalau begitu mengapa aku harus mengubah agamaku hanya utk Raja Iran, aku sangat menghormati Islam sebesar aku menghargai diriku sendiri sebagai seorang Hindu tapi aku tdak akan mengubah agamaku, aku akan berdiri disamping yg Mulia dalam suka & duka tapi tetap tdak akan mengubah agamaku” Ibu Ratu Hamida menahan amarahnya “Ratu Jodha, aku memiliki hak padamu, aku adalah Mariam Makani & aku memerintahkan kau utk menerima Islam!” sang ulama tdak suka dgn cara Ibu Ratu Hamida memaksa Ratu Jodha “Ibu Ratu Hamida, anda telah memaksa Ratu Jodha & ini adalah sebuah dosa terbesar, aku tdak akan mentoleransi hal ini” Ratu Jodha menatap Ibu Ratu Hamida dgn sedih “Ibu aku mohon, maafkan aku, ibu”, “Aku meminta padamu utk satu hal utk pertama kalinya & kau mengecewakan aku, Ratu Jodha!” ujar Ibu Ratu Hamida kemudian berlalu meninggalkan Ratu Jodha, Ratu Jodha kaget mendengar ucapan ibu mertuanya ini.

Sesampainya diistana, Ratu Jodha memasuki kamarnya kemudian duduk didepan cermin riasnya, Ratu Jodha melihat dirinya dicermin dgn pakaian muslim, Ratu Jodha menangis meratapi nasibnya, Moti menghampiri Ratu Jodha “Ratu Jodha, aku sudah bilang padamu kan, kalau itu pasti akan sulit buatmu kalau kau hendak mengubah agamamu, selama ini kau telah berdoa pada satu Tuhan maka bagaimana kau bisa mengubah agamamu?” Moti merasa sedih melihat Ratu Jodha “Aku tdak jadi mengubah agamaku, Moti, yg Mulia telah bertarung utk aku & utk peraturan agama Islam maka jika aku menerima Islam sebagai agamaku, itu akan melukai yg Mulia, itu akan menghina yg Mulia & Islam hanya karena demi Pangeran Salim & ibu” ujar Ratu Jodha sambil menangis “Kau melakukan hal yg benar, Ratu Jodha”, “Tapi utk pertama kalinya aku tdak mendengarkan ucapan ibu, aku telah melukai perasaannya, beliau tdak hanya telah memanggilku sebagai anak perempuannya tapi beliau telah memperlakukan aku seperti anaknya sendiri, sekarang beliau kesal dgn aku” Ratu Jodha benar-benar sedih “Hubunganmu dgnnya sangat kuat, jangan khawatir, Ratu Jodha, semuanya akan baik-baik saja” Moti mencoba menghibur Ratu Jodha

Keesokan harinya, Ratu Jodha sedang mengadakan ritual pemujaan pohon Tulsi “Pohon Tulsi, utk pertama kalinya aku tdak mendengarkan ibuku Ibu Ratu Hamida, aku telah mengecewakannya, ampuni aku” doa Ratu Jodha dalam hati, saat itu Raja Jalal sedang berjalan dilorong halaman istana & melihat Ratu Jodha sedang melakukan ritual dipohon Tulsi, Raja Jalal tersenyum melihat istrinya, ketika Ratu Jodha hendak naik tangga secara kebetulan bertemu dgn Ibu Ratu Hamida & Gulbadan yg mau turun tangga, Ratu Jodha memberikan salam ke Ibu Ratu Hamida & menawarkan aarti ke ibunya itu, Ibu Ratu Hamida hanya diam saja, menatap Ratu Jodha dgn marah, Raja Jalal yg memperhatikan mereka dari kejauhan sedikit terkejut, tak lama kemudian Ibu Ratu Hamida meninggalkan Ratu Jodha “Ratu Jodha, mungkin Ibu Ratu Hamida masih butuh waktu utk memahami semua ini”, “Aku tdak tahu, Moti, bagaimana caranya membuatnya mengerti” dari kejauhan Raja Jalal berbicara pada dirinya sendiri “Kenapa ibu tdak berbicara dgn Ratu Jodha? Hal ini tdak pernah terjadi sebelumnya ketika Ratu Jodha memberikan salam ke ibu & ibu hanya diam saja, pasti ada sesuatu yg tdak beres” ujar Raja Jalal penasaran.

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang duduk diatas tempat tidurnya sambil merenung, tiba-tiba Raja Jalal memasuki kamar Ratu Jodha “Ratu Jodha, aku marah padamu, karena kau telah mengecewakan ibuku” Ratu Jodha benar-benar terkejut mendengar ucapan Raja Jalal “Yang Mulia, aku minta maaf, jujur aku tdak ingin melukai hatinya” Ratu Jodha panik sementara Raja Jalal tersenyum senang karena dia berhasil menggoda Ratu Jodha “Kau kelihatan takut sekali, Ratu Jodha? Tadi aku melihatmu memberikan salam pada ibu tapi ibu tdak membalas salammu, ada apa?” Raja Jalal mencoba mencari kebenaran dari Ratu Jodha “Rupanya yg Mulia tdak tahu apa-apa” bathin Ratu Jodha dalam hati “Yang Mulia, ini hanya permasalahan antara ibu dgn anak perempuannya, kami akan segera menyelesaikannya, kau tdak usah khawatir” Ratu Jodha berusaha menutupi perasaannya “Baiklah, jika ibu tdak mengerti tentang maksudmu maka ceritakan padaku, aku akan mencoba menjelaskan padanya”, “Itu tdak perlu, yg Mulia” Ratu Jodha tdak ingin melibatkan suaminya “Aku tahu itu karena ibu sangat mencintaimu” ujar Raja Jalal kemudian berlalu meninggalkan Ratu Jodha “Aku harus mengatakan hal ini pada ibu sebelum yg Mulia mengetahui semuanya” Ratu Jodha segera keluar dari kamarnya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 484

Ketika Raja Jalal baru keluar dari kamar Ratu Jodha & berjalan dihalaman istana, dirinya bertemu dgn seorang prajurit yg membawa sebuah nampan dgn sebuah perhiasan ada diatasnya “Yang Mulia, saya menemukan ini didalam tandu, ini punya Ratu Jodha” ujar prajurit sambil menyodorkan nampan itu ke Raja Jalal “Punya Ratu Jodha? Dari mana dia?” Raja Jalal jadi penasaran “Ratu Jodha pergi kemesjid bersama Ibu Ratu Hamida semalam” Raja Jalal kemudian mengambil perhiasan tersebut & menduga-duga “Mengapa Ratu Jodha pergi kemesjid dgn ibu? & hari ini ibu tdak bicara dgn Ratu Jodha, ada apa ini?” Raja Jalal semakin penasaran.