Sinopsis Jodha Akbar Episode 481

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 481, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 480! kali ini admin bagikan lagi episode 481 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 481

Diruang sidang Dewan - E - Khaas, Raja Jalal & para menterinya sedang berkumpul, Abu Fazal menginformasikan ke Raja Jalal “Beberapa negara mulai mendukung kita, yg Mulia”, “Syeh Mubarak, aku ingin memberikan hak utk rakyatku, apakah kau sudah menyiapkan surat pernyataannya?” Raja Jalal bertanya pada ulama kerajaan Mughal yg bernama Syeh Mubarak “Ya, sudah, yg Mulia” kemudian Syeh Mubarak mulai membaca surat pernyataan itu “Tdak ada negara yg akan terlibat dalam permasalahan ini dimana yg tdak ada hubungannya dgn agama & ini adalah hak azazi semua orang, utk kebaikan semua orang, Raja telah membuat keputusan ini & semua ulama harus menyetujuinya” Syeh Mubarak berkata “Semua ulama-ulama besar telah menyetujuinya, yg Mulia”, “Dgn pernyataan ini maka aku ingin membuktikan bahwa aku Raja Jalalludin Muhammad Akbar tdak akan mentoleransi campur tangan siapapun pada keputusanku ini utk rakyatku, sekarang waktunya mengirimkan surat ini ke Iran bahwa kita tdak menerima mereka sebagai Raja kita sekarang, kita akan menyerang mereka segera, mereka akan tahu bahwa kita tdak takut pada siapapun kecuali Tuhan! Pada saat pesta tahun baru nanti, Raja Iran pasti akan berduka”

Dibalkon istana, Pangeran Salim sedang berjalan mondar mandir sambil berkata dalam hati “Mengapa seseorang yg aku cintai mulai menjauh dari aku, hubungan telah dibeli disini” saat itu Anarkali sedang berada dirumahnya, ketika Anarkali sedang melongok kejendela, pandangannya langsung bertatapan dgn Pangeran Salim yg sedang berdiri dibalkon “Kau jauh dimata tapi dekat dihatiku, Anarkali” bathin Pangeran Salim “Sangat sulit bagiku utk menjauh darimu tapi aku tdak bisa mengakui cintaku padamu karena Maan Bai & aku tdak bisa bertemu dgnmu karena yg Mulia” bathin Anarkali, lagu Rabba is pyar pun mulai terdengar, Anarkali menatap kearah Pangeran Salim dgn sedih, sementara Pangeran Salim menunjuk pada hatinya sendiri kemudian menuding kearah Anarkali, Anarkali terkejut & langsung bersembunyi dibalik pilar-pilar, mengintip kearah Pangeran Salim yg masih berdiri disana menatap kearah jendela rumahnya “Dgn melihatmu dari jauh saja sudah cukup buatku, aku akan datang kesini setiap hari utk menemuimu” bathin Pangeran Salim sedih.

Dinegara Iran, Raja Iran telah tahu bahwa Raja Jalal telah membuat persengkongkolan dgn negara lain utk melawan Iran “Dia telah menyiapkan pasukannya juga, yg Mulia” ujar salah satu menteri “Mungkin Raja Jalal sedang menyiapkan perang utk melawan kita” menteri yg lain juga ikut menimpali “Dia tdak bisa melakukan perang melawan kita, jika dia berani melakukan hal ini maka dia akan membuat Pangeran Salim menjadi raja penerusnya! Kirimkan surat padanya bahwa jangan lakukan pertemanan dgn musuh-musuh kita, itu tdak akan baik buat dia!” Raja Iran kesal dgn Raja Jalal. Sinopsis Jodha Akbar Episode 481

Dikamar Raja Jalal, Ratu Jodha menemui Raja Jalal yg saat itu baru saja melepas jubahnya, Ratu Jodha melipat jubah Raja Jalal “Ratu Jodha, aku ingin bicara dgnmu” pinta Raja Jalal “Aku tdak bisa ngobrol saat ini, yg Mulia” ujar Ratu Jodha sambil berjalan hendak meninggalkan Raja Jalal tapi tiba-tiba dupattanya tetarik kebelakang, Ratu Jodha berfikir kalau itu perbuatan Raja Jalal yg menarik dupatta Ratu Jodha “Yang Mulia, lepaskan dupattaku” pinta Ratu Jodha “Lihatlah kebelakang, Ratu Jodha, aku tdak memegang dupattamu, lihat ini tanganku” ujar Raja Jalal sambil berjalan kedepan Ratu Jodha sambil menunjukkan kedua tangannya, Ratu Jodha segera menoleh kebelakang & mendapati dupattanya terjepit ditempat tidur Raja Jalal, Ratu Jodha kemudian mengambilnya “Maafkan aku, yg Mulia”, “Kau tadi menegurku tanpa adanya alasan apapun maka kau harus menghadapi hukumanku! Sekarang aku tdak akan bicara dgnmu” goda Raja Jalal “Oke, tdak usah bicara dgnku, aku akan pergi!” ujar Ratu Jodha ketus sambil berjalan keluar namun Raja Jalal segera menghentikan langkah Ratu Jodha “Berhenti, Ratu Jodha, aku tadi cuma bercanda, aku minta maaf” Raja Jalal memohon pada Ratu Jodha, Ratu Jodha menatapnya dgn perasaan geli kemudian tertawa sambil menutupi mulutnya “i was miffed and now i am pacifying you, aku tdak akan bicara dgnmu sekarang” Raja Jalal mulai ngambek lalu duduk ditempat tidur, Ratu Jodha mendekatinya meminta maaf “Sayang, maafkan aku yaa, sayangku” tapi Raja Jalal masih ngambek, Ratu Jodha pindah kesebelah Raja Jalal satunya sambil menjewer telinganya meminta maaf pada Raja Jalal “Maafkan, aku yg Mulia” Raja Jalal akhirnya tertawa melihat ulah Ratu Jodha, kemudian Ratu Jodha menaruh kepalanya dibahu Raja Jalal.

Moin, ayahnya Syarifudin sedang bersembunyi disuatu tempat, sang ulama yg pro dgnnya mengatakan padanya “Yang Mulia Raja telah siap utk perang melawan Iran”, “Aku tdak akan membiarkan itu terjadi, aku akan menghentikannya dgn mengirimkan sebuah hadiah utk Ratu Jodha” ujar Moin, tiba-tiba seorang pelayan datang “Kita harus menghentikan perang ini maka kau harus mengerjakan pekerjaan ini” sang pelayan setuju & mengangguk. Moin Khan memberikan sebuah nampan yg tertutup kain, si pelayan mau melihat tapi Moin Khan langsung memukul tangannya “Jangan sentuh itu! Ini beracun kalau kau melakukan kesalahan maka aku akan membunuhmu! Benda ini harus kau berikan ke Ratu Jodha” si pelayan meninggalkan Moin Khan “Begitu Ratu Jodha menyentuhnya maka dia akan mati & permasalahan agama akan berakhir juga maka tdak akan ada perang, Raja Jalal harus menghadapi penderitaan kehilangan seseorang juga”

Dikamar mandi kerajaan, Ratu Jodha sedang mandi dibantu oleh para pelayannya termasuk Moti, tepat pada saat itu Raja Jalal sedang mencari Ratu Jodha & para pelayannya mengabarkan kalau Ratu Jodha sedang mandi, Raja Jalalpun menyusul Ratu Jodha kekamar mandi, saat itu Ratu Jodha sudah selesai mandi & sedang memakai perhiasan ditepi bak mandi tepat pada saat itu Raja Jalal masuk kedalam kamar mandi, para pelayan yg mengetahui kedatangan Raja Jalal langsung meninggalkan Ratu Jodha, Moti yg saat itu sedang memberikan wewangian utk rambutnya, segera diminta oleh Raja Jalal, perlahan Raja Jalal memberikan wewangian dirambut Ratu Jodha sambil menariknya sedikit “Moti, jangan keras-keras, kenapa rambutku kau tarik?” Ratu Jodha menoleh kebelakang ternyata dilihatnya Raja Jalal disana yg sedang memberikan wewangian dirambutnya, Ratu Jodha tersenyum melihat Raja Jalal “Yang Mulia, tdak baik masuk kekamar mandi dgn cara seperti ini”, “Aku ingin bertemu dgnmu, Ratu Jodha & aku tahu bahwa kau sedang berada dikamar mandi jadi aku kesini” ujar Raja Jalal sambil mendekatkan tubuhnya kearah Ratu Jodha sambil membelai wajahnya “Badanmu baunya harum sekali, aku suka” Raja Jalal mulai menggodanya “Apakah kau ada pekerjaan?” Ratu Jodha mulai mengalihkan pembicaraan “Mengapa aku tdak bisa bertemu dgnmu tanpa adanya pekerjaan?” goda Raja Jalal sementara Ratu Jodha tersipu malu sambil berkata “Aku mempunyai pekerjaan, aku harus pergi”, “Apakah kau akan pergi dgn keadaan seperti ini?” Raja Jalal segera mengambil dupatta Ratu Jodha kemudian menaruhnya diatas kepala Ratu Jodha, Raja Jalal membelai wajahnya lembut, Ratu Jodha tersenyum malu & memeluk Raja Jalal malu-malu, kemudian mencipratkan air kearah Raja Jalal, Raja Jalal berusaha menghindar, Ratu Jodha berbalik & meninggalkan Raja Jalal & berhenti dipintu sambil berbalik menoleh ke Raja Jalal sambil tertawa, Raja Jalal yg masih duduk ditepi kamar mandi juga tertawa kecil.

Raja Jalal sedang jalan-jalan bersama para menterinya, Raja Jalal melihat ada seorang pelayan yg berjalan sambil membawa nampan, pelayanan tersebut sebenarnya tdak lain adalah orang suruhan Moin Khan, ayah Syarifudin “Mengapa kau berada disini?” Raja Jalal bertanya pada pelayanan tersebut “Saya membawa sebuah hadiah dari Mariam Makani utk Mariam Uz Zamani” ujar pelayan, kemudian Raja Jalal menyuruh pelayan itu memberikannya ke Ratu Jodha.

Dikamar Anarkali, Anarkali sedang membungkus semua barang-barang yg pernah diberikan oleh Pangeran Salim, kemudian menyuruh pelayannya utk mengembalikan barang-barang tersebut ke Pangeran Salim, pelayan Anarkali menemui Pangeran Salim “Pangeran Salim, Anarkali telah mengembalikan barang-barang ini pada anda & mengirimkan sebuah surat” Pangeran Salim mulai membaca surat yg dikirimkan oleh Anarkali “Pangeran Salim, aku tdak bisa menerima hadiahmu ini, aku minta maaf tapi aku mengirimkan sesuatu utkmu” Pangeran Salim melihat sebuah gelang kaki penari kemudian melanjutkan kembali membaca surat Anarkali “Kau ingat kalau kau dulu menginginkan gelang kakiku waktu kita masih kecil, aku tdak pernah ingin mengenakan gelang kaki itu, tapi sekarang aku harus mengenakannya setiap hari, aku telah mengirimkan gelang kaki itu utkmu maka kau akan selalu mengingat bahwa aku adalah seorang penari & kita tdak bisa menjalin sebuah hubungan, aku mohon lupakanlah aku” Pangeran Salim sangat terkejut & berkata “Aku tdak akan pernah melupakannya!”

Duta besar Iran berkata “Negera-negara perwakilan kita seperti Turki & India telah bersatu, mereka telah siap utk menyerang kita, kita tdak akan membiarkan mereka!” sementara itu Raja Jalal berkata pada para menterinya “Ini waktunya utk memberi pelajaran ke Iran, kita akan mengadakan perang & segera menobatkan Raja negara muslim yg baru itu pasti Raja Turki” Raja Jalal memberi semangat ke para menterinya, sedangkan di Iran, duta besar Iran berkata “Kita akan menunjukkan ke Raja Jalal tentang kekuatan kita diperang!” ujarnya lantang menyemangati para pengikutnya.

Ratu Jodha sedang berkumpul bersama Ratu Salima & Ratu Ruqayah “Ratu Salima, Pangeran Salim itu masih jengkel dgn kami” Ratu Jodha masih prihatin soal anaknya “Semuanya akan baik baik saja, Ratu Jodha” Ratu Salima berusaha menghibur Ratu Jodha, sementara dalam hati Ratu Ruqayah berkata “Semua permasalahan ini tdak akan selesai sampai Ratu Jodha mengubah agamanya” sementara itu diluar kamar Ratu Jodha, seorang pelayan hendak memasuki kamar Ratu Jodha tapi Moti segera menghentikannya “Berhenti! Apa itu!” pelayan itupun berhenti menuruti perintah Moti “Mariam Makani yg telah mengirimkan hadiah ini utk Ratu Jodha” Moti kemudian mengeceknya ternyata sebuah syal & menyuruh pelayan itu utk memberikannya ke Ratu Jodha, Moti masuk kekamar Ratu Jodha diikuti oleh pelayan tadi “Ratu Jodha, Mariam Makani telah mengirimkan sebuah syal utkmu” Ratu Jodha melihat syal yg sungguh indah, ketika Ratu Jodha hendak memegangnya, Ratu Ruqayah berkata kalau dirinya sangat menyukai syal tersebut “Aku sangat suka dgn syal itu, Ratu Jodha” Ratu Jodha memandang Ratu Ruqayah & berkata “Kau menyukainya kalau begitu ambillah” ujar Ratu Jodha tulus “Tdak tdak Ratu Jodha, itu adalah hadiahmu” Ratu Ruqayah pura-pura menolak “Itu artinya aku memberikannya utkmu, Ratu Ruqayah”, “Terima kasih, Ratu Jodha” Ratu Ruqayah sangat senang karena akhirnya syal itu menjadi miliknya “Moti, tolong bawa syal ini kamar Ratu Ruqayah” Moti segera mengambil syal tersebut & membawa syal itu keluar menuju kamar Ratu Ruqayah, sementara pelayan suruhan Moin Khan tadi panik karena seharusnya syal beracun itu utk Ratu Jodha bukan utk Ratu Ruqayah “Aku harus bilang pada Moin Khan kalau syal tersebut tdak dikirimkan ke Ratu Jodha” ketika sang pelayan sedang tergesa-gesa hendak pulang tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh salah satu pengurus rumah tangga kerajaan “Pelayan! Kesini kau!” si pelayan lalu berjalan kearah pengurus rumah tangga tadi, disana sudah banyak pelayan-pelayan wanita lain yg sedang berkumpul “Bawa makanan ini kekamar pangeran Murad” sipelayan sangat bingung tapi dia tetap membawa nampan yg harus dibawanya itu. Sinopsis Jodha Akbar Episode 481

Dikamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah merasa kesal & bertanya ke Hoshiyar “Hoshiyar, kenapa semua orang menyayangi Ratu Jodha?”, “Apapun jawabanku, anda pasti nanti akan memukul aku, yg Mulia Ratu” ujar Hoshiyar, Ratu Ruqayah tertawa terbahak-bahak “Tapi sekarang syal ini menjadi milikku, panggil pelayan! Suruh dia mengambil syal itu, dia harus menyelimutkan syal itu ditubuhku” pinta Ratu Ruqayah.

Dikamar Ibu Ratu Hamida, Ibu Ratu Hamida sedang khawatir akan hubungan negaranya dgn negara Iran “Hubungan kita dgn negara Iran saat ini sedang tdak baik, sebenarnya aku ingin Putri Khanum menikah dgn pangeran dari Iran tapi sekarang semuanya rasanya tdak mungkin” Ibu Ratu Hamida sedang berkeluh kesah dgn Gulbadan, adik iparnya. Tak lama kemudian Ratu Salima menghampiri Ibu Ratu Hamida “Kami telah memutuskan bahwa Ratu Jodha akan bicara dgn Murad, dia akan membuat Murad mengerti, Ratu Jodha memang mempunyai hati yg mulia, apakah ibu lihat syal yg ibu berikan ke Ratu Jodha? Ratu Ruqayah menyukainya maka Ratu Jodha memberikannya pada Ratu Ruqayah” ujar Ratu Salima dgn senyum lebarnya “Syal? Syal yg mana? Aku tdak mengirimkan syal apapun ke Ratu Jodha, Ratu Salima” Ibu Ratu Hamida merasa bingung & heran dgn ucapan Ratu Salima, Ratu Salima langsung bisa menebak kalau ada sesuatu yg tdak beres “Itu artinya ada sebuah masalah, ibu, aku akan mengeceknya” Ratu Salima segera berlari keluar dari kamar Ibu Ratu Hamida.


Sementara itu dikamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah meminta pada pelayannya utk mengambilkan syal yg diberi oleh Ratu Jodha, diluar Ratu Salima sedang berlari kearah kamar Ratu Ruqayah, sementara Ibu Ratu Hamida berlari keruang kerja Raja Jalal dimana Raja Jalal sedang berkumpul dgn para menterinya “Hoshiyar, syal itu kelihatan indah ya buat aku” Ratu Ruqayah tersenyum melihat sipelayan yg mulai membuka syal itu hendak diselimutkan ditubuhnya.

Next Episode di Sinopsis Jodha Akbar Episode 482