Sinopsis Jodha Akbar Episode 480

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 480, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 479! kali ini admin bagikan lagi episode 480 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 480

Raja Jalal & Ratu Jodha masih berada dikamar Ratu Jodha, saat itu mereka sedang bersiap-siap hendak mengikuti kompetisi Polo & menembak, Raja Jalal mencoba menggoda Ratu Jodha dgn kata I LOVE YOU “Kau pasti tdak akan mengerti ucapanku ini, itu karena aku menggunakan bahasa yg berbeda” Raja Jalal mencoba menggoda Ratu Jodha “Sejauh yg aku tahu sih itu artinya bahwa kau mencintai aku” ujar Ratu Jodha sambil berjalan kedepan menjauhi Raja Jalal, Raja Jalal terkejut & langsung mengejar Ratu Jodha “Aku mencoba utk memberikan kejutan buatmu tapi ternyata kau sudah tahu artinya” Ratu Jodha tersenyum geli melihat tingkah suaminya “Seorang perempuan mempunyai insting yg tajam utk mengetahui apa yg terjadi disekitarnya, semalam pas kau mempelajari kata-kata itu, aku juga mendengarkannya dari kejauhan” Ratu Jodha berusaha menjelaskan “Ternyata kau yg membuat aku terkejut, Ratu Jodha” Raja Jalal merasa kalah dgn Ratu Jodha “Tapi aku suka caramu, yg Mulia, dgn begitu kau telah membuktikan padaku bahwa kau tdak terlalu tua utk jatuh cinta tapi tdak tahu juga utk hal-hal yg lain” Ratu Jodha mencoba mengejek Raja Jalal “Aku akan membuktikannya dipertandingan nanti, seluruh keluarga kerajaan Mughal akan berkumpul bersama bermain pertandingan” Raja Jalal merasa Ratu Jodha menantangnya “Tapi nanti kompetisi penembakan dulu utk para wanita” Ratu Jodha memandang suaminya dgn penuh cinta, begitu pula Raja Jalal.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 480
Ditempat pertandingan, semua keluarga kerajaan telah berkumpul disana, Hoshiyar pelayan Ratu Ruqayah juga ada disana utk memberikan support kemajikannya “Ratu Ruqayah harus menang! Meskipun Ratu Ruqayah sering menampar & memukul aku” bathin Hoshiyar, tak lama kemudian para istri Raja Jalal mulai berpartisipasi mengikuti kompetisi menembak, satu per satu mereka mulai menembak namun meleset dari target, hingga akhirnya giliran Ratu Ruqayah utk menembak, dgn tingkah sombongnya Ratu Ruqayah mencoba membidik target tapi ternyata bidikannya juga meleset sama seperti istri Raja Jalal yg lain, Ratu Ruqayah sangat kesal karena dirinya tdak berhasil dalam kompetisi ini, setelah Ratu Ruqayah, giliran Ratu Jodha yg menembak, Ratu Jodha mencoba membidik target, dari kejauhan Raja Jalal menatapnya dgn penuh cinta & bangga namun sayang bidikan Ratu Jodha juga meleset, Raja Jalal nampak sedikit kecewa & tdak percaya kalau Ratu Jodha tdak bisa menembak, sementara Ratu Ruqayah tersenyum senang & sedikit sinis karena Ratu Jodha ternyata sama saja dgn dirinya, hingga akhirnya giliran Ratu Salima yg membidik target tembakan kali ini, rupanya tembakan Ratu Salima mencapai target, kendil yg dipasang terbalik pecah berkeping-keping setelah terkena tembakan Ratu Salima, semua orang yg hadir disana tersenyum melihat keberhasilan Ratu Salima, tdak terkecuali Raja Jalal & Murad. Tak lama kemudian, Raja Jalal mengajak Ratu Salima & wakil dari kerajaan Inggris utk penyerahan hadiah bagi pemenang kompetisi menembak ini “Ratu Salima, selamat ya kau berhasil menang! Sebuah tembakan yg bagus!” Raja Jalal memuji Ratu Salima, Ratu Salima hanya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih, kemudian Raja Jalal memberikan hadiah sebuah pistol kecil “Orang dari Inggris ini yg membawakan senjata ini utkku, sekarang kuberikan padamu sebagai hadiah”, “Sukriya, yg Mulia” kemudian mereka bertiga kembali ketempat duduk masing-masing, dari tempat duduknya Ratu Ruqayah merasa geram “Kenapa aku tdak pernah bisa menunjukkan kepintaranku didepan Raja Jalal” bathinnya dalam hati . Sinopsis Jodha Akbar Episode 480

Tak lama kemudian Birbal mengumumkan bahwa pertandingan Polo antara anggota keluarga kerajaan Mughal laki-laki segera dimulai, dari balik tendanya Ratu Jodha sangat khawatir karena Pangeran Salim tdak kunjung datang “Jangan khawatir, Ratu Jodha, Ibu telah memintanya utk datang tapi kelihatannya sepertinya dia tdak mendengarkan ucapanku” Ibu Ratu Hamida juga khawatir akan Pangeran Salim “Utk apa semua ini, bu, kalau Pangeran Salim tdak datang” Ratu Jodha merasa idenya tentang pertandingan ini akan sia-sia saja kalau Pangeran Salim tdak ikut berpartisipasi karena tujuan Ratu Jodha adalah mendekatkan Pangeran Salim dgn ayahnya & Murad melalui pertandingan ini. Tapi tak lama kemudian Pangeran Salim memasuki arena pertandingan dgn kudanya “Ratu Jodha, aku tahu kalau cucuku pasti tdak akan mengecewakan aku” ujar Ibu Ratu Hamida, Ratu Jodha hanya bisa tersenyum melihat kehadiran Pangeran Salim, sementara Murad kesal ketika Pangeran Salim memasuki arena pertandingan, Murad teringat ketika pamannya Haidar menunjukkan padanya “Lihat pangeran Murad, ini pasti perbuatan Pangeran Salim, tali pelana dikudamu telah terlepas, dia pasti menginginkan kau jatuh dari kuda nanti” pamanya Haidar mencoba terus menerus meracuni pikiran Murad tentang niat buruk Pangeran Salim padanya “Aku tdak bisa menerima semua ini, Pangeran Salim, aku tdak akan membiarkanmu!” bathin Murad geram.

Akhirnya pertandinganpun dimulai, Birbal menjadi wasitnya sedangkan Raja Jalal menjadi kapten digroupnya sementara Pangeran Salim menjadi kapten digroupnya sendiri “Pertandingan ini berkaitan dgn kehormatan kita maka kita harus bisa memenangkan pertandingan ini!” Raja Jalal memberikan semangat pada timnya. Pertandingan Polo pun dimulai, pada awal permainan Raja Jalal berhasil melesakkan bola kegawang musuh, kemudian dibalas oleh Pangeran Salim yg juga berhasil memasukkan bola kegawang tim Raja Jalal, melihat hal ini Murad kelihatannya tdak suka, Murad tdak memberikan Pangeran Salim kesempatan utk mengambil bola, Murad terus membawa bola itu & tdak diberikannya bola itu ke Pangeran Salim “Murad! Bisakah kau mendengarkan aku?” Pangeran Salim berteriak ke Murad agar Murad memberikan bola tapi Murad tdak peduli  “Murad! Pangeran Salim benar, kita ini satu tim!” Rahim mencoba mengingatkan adiknya “Aku bukan pelayan siapapun! Aku tdak akan membiarkan musuhku menang!” ujar Murad sambil terus menggiring bola itu “Murad, aku ini kapten tim, kau harus mendengarkan aku!” Pangeran Salim mencoba membuat Murad mengerti akan posisinya ditim “Apaka kau lupa bahwa aku akan menjadi kapten diseluruh negeri India!” Pangeran Salim terkejut mendengar teriakan Murad namun pertandingan terus berlangsung hingga akhirnya Murad berhasil melesakkan bolanya kegawang tim Raja Jalal, tim Pangeran Salimpun menang 2 - 1. Dari kejauhan Raja Jalal tersenyum senang, Pangeran Salim berteriak kearah Murad “Bagus, Murad! Pekerjaan yg bagus! Kau memang hebat!” Pangeran Salim terus menerus memuji Murad sambil turun dari kudanya & mendekat kearah Murad kemudian memeluknya “Bagus, murad! Selamat, akhirnya kita menang!” puji Pangeran Salim tulus “Tapi ingat aku memenangkan match point & tdak akan membiarkan posisiku turun!” Murad mengancam Pangeran Salim, sesaat Pangeran Salim terhenyak, tak lama kemudian seluruh anggota tim Pangeran Salim memeluk mereka berdua, Raja Jalal juga ikut menghampiri & memeluk kedua anaknya itu “Ayah bahagia karena kalah dari kalian anak-anak” ujarnya sambil memeluk mereka erat.

Dikamar Raja Jalal, Raja Jalal sedang diberi pengobatan pada punggungnya oleh pelayan, punggung Raja Jalal sakit karena pertandingan tadi pagi, tak lama kemudian Ratu Jodha datang menghampiri Raja Jalal & menyuruh pelayan pergi “Punggungmu sakit, yg Mulia? Aku sudah bilang padamu kan bahwa kau itu sudah mulai tua” Ratu Jodha mulai menggoda Raja Jalal “Yaa kau memang benar pada beberapa hal & sesuai taruhan kemarin, aku akan melakukan apapun yg kau inginkan” Raja Jalal membalas ejekan Ratu Jodha “Baiklah, pertama kau telah mengalah karena sengaja kan? Aku tahu kalau kau itu sangat baik”, “Aku juga tahu kenapa kau memberikan ide pertandingan ini, kau ingin membuat anak-anak itu bersatu kan? Perhatianmu memang hebat, Ratu Jodha, jika aku yg menang maka mereka akan mulai saling bertengkar kembali & kau yg akan kalah sedangkan aku tdak bisa melihatmu kalah, kebahagiaan kita terletak pada kebahagiaan anak-anak kita” ujar Raja Jalal sambil masih terbaring ditempat tidurnya “Itu artinya kau yg memenangkan pertandingan ini, yg Mulia”, “Kalau begitu aku bisa meminta sesuatu dari kau, Ratu Jodha?” Ratu Jodha segera mengangguk “Kalau begitu aku meminta padamu utk mengatakan perasaan cintamu dalam bahasa Inggris” Ratu Jodha tersenyum & mendekati wajah Raja Jalal & berkata “I love you” Ratu Jodha mengatakannya sambil tersipu malu, rona merah terpancar dipipinya, Raja Jalal membelai wajah Ratu Jodha perlahan & mereka tersenyum bersama sambil saling memandang satu sama lain penuh cinta.

Dikamar Ibu Ratu Hamida, Ratu Salima menemui ibu mertuanya yg sedang ngobrol dgn Gulbadan “Ibu, aku telah membuat Kheer (manisan) utk Pangeran Salim & Murad, mereka berdua sangat menyukai ini, aku akan membuat mereka makan bersama-sama” ujar Ratu Salima sambil mengambil Kheer tersebut & dimasukkan kedalam mangkok kecil utk Ibu Ratu Hamida & Gulbadan “Itu ide yg bagus, Ratu Salima, Ibu juga berharap mereka bisa rukun kembali” Ibu Ratu Hamida juga sangat mengharapkan kerukunan cucu-cucunya.

Diluar halaman, Pangeran Salim sedang berlatih pedang dikawal beberapa prajuritnya, kebetulan pada saat itu Murad & Danial sedang berjalan kearah Pangeran Salim yg sedang berlatih pedang & tanpa sengaja tiba-tiba secara kebetulan Pangeran Salim meletakkan pedangnya dileher Murad “Kenapa kau berhenti? Apakah kau ingat bagaimana kau menamparku? Jika kau mengangkat pedangmu ini padaku maka apa yg akan terjadi padamu?” Murad masih kesal dgn Pangeran Salim “Aku tdak takut pada hukuman apapun, aku tdak menyerang seseorang yg tdak bersenjata” Murad semakin merasa kesal kemudian dia mengambil pedang yg ada disana “Sekarang kita bertarung!” mereka berdua langsung melakukan pertarungan dgn pedang & tanpa sengaja Pangeran Salim melukai tangan Murad, Murad berteriak lantang kesakitan, tangannya berdarah “Kau bertanggung jawab utk hukumanku karena aku tdak bisa bertemu dgn Anarkali & aku tdak akan pernah mengampuni kau utk hal itu, Murad! Kau bisa saja menjadi Raja atau apapun yg kau inginkan!” Pangeran Salim juga kesal ke Murad, mendengar adanya keributan, Ratu Jodha yg saat itu sedang melakukan ritual pooja utk pohon Tulsi langsung menghentikan ritualnya & berlari mendekat kearah mereka “Pangeran Salim, apa yg telah kau lakukan?” Ratu Jodha bertanya dgn perasaan was was “Ini adalah latihan, ibu & ini bukan salahku & untungnya ini hanya latihan kalau tdak mungkin saja bisa jadi kepalanya hilang, jika dia ingin menjadi seorang Raja maka dia harus memperjuangkan dirinya sendiri, bukan dgn pergi ke yg Mulia & mengeluhkan semuanya tentang aku!” ujar Pangeran Salim dgn kesal & pergi berlalu dari tempat tersebut, Danial juga mengajak Murad utk masuk kedalam utk diobati lukanya itu “Aku pikir mereka akan rukun kembali tapi kali ini mereka telah siap utk saling membunuh satu sama lain” bathin Ratu Jodha dalam hati.

Dilorong istana, Ratu Jodha sedang melamun sambil berjalan-jalan disana, Ratu Jodha teringat bagaimana Raja Jalal menghukum Pangeran Salim, ketika Pangeran Salim mengatakan bahwa dirinya harus mengubah agamanya “Apa yg harus aku lakukan, jika aku mengubah agamaku maka aku akan melanggar janji yg Mulia padaku tapi disamping itu Pangeran Salim pasti akan terluka” Ratu Jodha sedang merenungi nasibnya tepat pada saat itu Raja Jalal menemuinya “Apa yg kau lakukan disini, Ratu Jodha, kau sepertinya sedang melamun” Raja Jalal penasaran dgn tingkah Ratu Jodha “Tdak apa-apa, yg Mulia, aku sedang jalan-jalan saja disini” Ratu Jodha mencoba menutupi perasaannya “Memang tdaklah mudah menjadi seorang Ratu India, apa yg bisa aku bantu?”, “Bagaimana kau mengambil keputusan, yg Mulia?” Raja Jalal tersenyum “Sebelum kau hadir dalam kehidupanku, aku biasanya menggunakan pikiranku tapi sekarang aku mengambil keputusanku dgn hati sebagaimana hati tdak pernah melakukan sesuatu yg tdak adil, aku sangat beruntung karena kau bersamaku, aku tdak akan pernah menginginkan kau utk mengubah agamamu, ini bukan tindakan kekeraskepalaanku tapi ini utk kebaikan semua orang, aku tdak akan memaksa siapapun utk mengubah agamanya, ini juga tdak akan disukai oleh Tuhan” Raja Jalal berusaha meyakinkan Ratu Jodha, Ratu Jodha hanya diam membisu mendengarkan penjelasan Raja Jalal. Sinopsis Jodha Akbar Episode 480

Narator: “Beberapa hari telah berlalu, Raja Jalal sedang mempersiapkan perang utk menyerang Iran tapi dilain pihak Pangeran Salim & Murad juga masih saling bertengkar satu sama lain”

Seperti siang itu dihalaman istana tiba-tiba mereka berdua terlibat adu mulut lagi “Murad, neneknya Qadir itu sedang sakit, jadi dia tdak bisa pergi ke Punjab!” Pangeran Salim meminta belas kasihan Murad agar mengijinkan Qadir utk tdak pergi ke Punjab “Tdak bisa! Aku tdak akan mengijinkan dia!” Murad bersikeras membantah Pangeran Salim “Tdak akan terjadi apa-apa kalau dia tdak pergi kesana”, “Aku yg mengurusi permasalahan Punjab! Jangan ikut campur, kak!” Murad mulai menunjukkan taringnya didepan Pangeran Salim “Qadir tdak akan pergi kesana!”, “Jangan lupa, kak kalau aku adalah pewaris kerajaan! Keputusanku adalah Qadir tetap harus pergi ke Punjab!” Pangeran Salim sangat kesal dgn tingkah Murad yg arogan, Pangeran Salim lalu menjerat kerah baju Murad “Ini tdak akan baik buat kau, kak” Murad mengejek Pangeran Salim “Lalu apa yg akan kau lakukan?” Pangeran Salim menantang Murad, Danial yg sedari tadi ada disana melihat saudaranya bertengkar akhirnya tdak tahan, Danial segera merelai Pangeran Salim & Murad “Cukuppp, Murad! Kak Pangeran Salim!” ujar Danial “Biar saja Pangeran Salim, jangan berkelahi dgn saudaramu sendiri, aku akan pergi ke Punjab, anda kan ada disini, aku titip nenekku, anda bisa melihat nenekku” Qadir yg sedari tadi juga ada disana ikut angkat bicara” Pangeran Salim kesal & segera meninggalkan tempat itu sementara itu dari kejauhan Ratu Jodha memperhatikan pertikaian mereka berdua, begitu pula Ibu Ratu Hamida & Gulbadan yg juga melihat pertengkaran mereka yg kian memanas “Kak Pangeran Salim itu selalu menghina dari hari ke hari” Danial juga ikutan kesal ke Pangeran Salim sementara dari kejauhan Ibu Ratu Hamida berkata ke Gulbadan, adik iparnya “Permasalahannya belum juga terselesaikan, Gulbadan” Ibu Ratu Hamida prihatin dgn cucu-cucunya “Jika Raja Jalal pergi melawan Iran maka kita akan melihat sebuah perang besar, kak Ibu Ratu Hamida” ujar Gulbadan.

Keesokan harinya Ratu Ruqayah menyukai sebuah gaun yg dibawa oleh seorang penjahit “Saya juga membuat gaun yg lain utk istri Raja yg lain, Ratu Ruqayah”, “Kau hanya akan menjahit sebuah gaun utkku seperti yg aku suka, aku tdak akan memberikannya pada istri Raja yg lain!” Ratu Ruqayah marah ke penjahit “Ratu Ruqayah, saat ini banyak orang yg bergunjing tentang Ratu Jodha, jika saja beliau mau mengganti agamanya maka semua permasalahan ini akan terselesaikan dgn baik, Ratu Jodha itu sangat keras kepala ya” Ratu Ruqayah pura-pura tdak suka dgn ucapan penjahit itu “Cukup! Beraninya kau berkata seperti itu tentang Ratu Jodha! Apa yg Ratu Jodha lakukan itu adalah benar! Dia tdak akan mengubah agamanya & aku tetap mendukungnya!” penjahit itu jadi salah tingkah didepan Ratu Ruqayah kemudian pamit pulang. Hoshiyar yg sedari tadi berada disana mendengarkan pembicaraan Ratu Ruqayah & penjahit merasa heran “Yang Mulia Ratu, aku tdak mengerti apa-apa saat ini, anda bilang ke Pangeran Salim kalau Ratu Jodha seharusnya mengubah agamanya” Ratu Ruqayah tersenyum mendengarnya “Ini namanya politik, Hoshiyar! Jika Ratu Jodha mengubah agamanya maka permainan akan berhenti sampai disini! Pangeran Salim akan mengira bahwa Ratu Jodha mencintainya tapi Ratu Jodha tetap harus menjadi seorang Rajvanshi maka Pangeran Salim akan mengira bahwa hanya aku saja yg mencintai dia” Ratu Ruqayah tersenyum senang membayangkannya.