Sinopsis Jodha Akbar Episode 451

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 451, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 450 tentang raja jalal yang sudah siuman dari komanya dan ia tetap berkeras hati bahwa tuhan tidak ada, serta rencana maan shing yang sudah diketahui oleh syarifuddin. Kali ini admin bagikan lagi episode 451 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 451

Seorang pelayan sedang diperiksa kondisinya oleh sang tabib, sang tabib menginformasikan ke Ratu Ruqayah bahwa pelayanan tersebut terserang penyakit yg menular & penyakit ini berasal dari orang-orang diluar istana, Ratu Ruqayah langsung menyuruh utk mengirimkan pelayan itu keluar dari istana “Jangan lakukan itu, Ratu Ruqayah, saya telah bekerja diistana ini bertahun-tahun”, “Tapi kami tdak bisa menanggung resikonya!” saat itu Ratu Jodha datang menghampiri mereka “Ada apa ini? Apa yg terjadi?”, “Ratu Jodha, pelayan ini telah terjangkit penyakit yg menular, lebih baik dia harus segera keluar dari istana ini, ini semua utk melindungi Yg Mulia Raja, apakah kau mau bertanggung jawab atas semua ini dgn membiarkan pelayan ini tetap berada diistana?” Ratu Jodha hanya terdiam mendengarkan penjelasan Ratu Ruqayah, dirinya tdak bisa berbuat apa-apa utk menolong si pelayan karena bagaimanapun juga penyakit tersebut bisa membahayakan suaminya “Aku telah mendapatkan jawabannya, bawa keluar istana pelayan itu!” Ratu Ruqayah langsung menyuruh Hoshiyar membawa keluar si pelayan, dgn paksa Hoshiyar menyeret si pelayan keluar dari istana.

Dikamar Pangeran Salim, Pangeran Salim sedang minum segelas anggur, tak lama kemudian Qutub datang menemuinya “Pangeran Salim, berhentilah! Jangan minum-minum terus, kenapa kau minum banyak sekali?”, “Aku sangat bahagia hari ini, hari ini ayahku telah sadar kembali, Qutub” namun Qutub merasa ada yg beda diwajah Pangeran Salim “Tapi kau tdak terlihat bahagia dari wajahmu, Pangeran Salim, aku bisa melihatnya dari wajahmu itu” Pangeran Salim tersenyum sambil memandang Qutub “Kau memang temanku yg sangat baik, kau tahu bagaimana perasaanku, besok aku akan pergi menolong rakyatku akan tetapi aku mempunyai satu keinginan bahwa aku bisa bertemu dgnnya sekali saja sebelum aku pergi, jika dia mau mengucapkan selamat tinggal padaku maka aku akan pergi dari istana ini dgn perasaan tenang, Qutub” ujar Pangeran Salim sambil menepuk-nepuk bahu Qutub kemudian meninggalkan sahabatnya itu sendirian. Sinopsis Jodha Akbar Episode 451

Pangeran Salim datang ketempat para penari dalam keadaan mabuk, saat itu para penari sedang berkumpul disana “Anarkali, aku ingin kau menari didepanku sekarang” Anarkali sangat terkejut dgn permintaan Pangeran Salim “Aku tdak akan menari hari ini, orang-orang sekarat kelaparan & kau ingin menikmati sebuah tarian?” Anarkali menolak permintaan Pangeran Salim “Aku telah menjauh kesini dari para rakyatku”, “Kau seharusnya pergi keluar utk menikmati kesenangan, aku tdak akan menari hari ini, aku sangat peduli pada para penduduk” tiba-tiba salah satu germo menghampiri Anarkali “Anarkali! Jangan lupa kau itu siapa! Kau itu tdak ada apa-apanya didepan Pangeran Salim! Kau tdak boleh berkata tdak ke dia! Selama ini orang-orang tdak datang kesini lagi & dia telah datang kemari setelah dua bulan berlalu jadi menarilah!” sang germo mendorong Anarkali, Pangeran Salim marah ke germo tersebut “Beraninya kau memaksa dia, jika dia tdak ingin menari maka jangan pernah memaksanya, aku juga tdak akan memaksa dia” ujar Pangeran Salim sambil terus memandang kearah Anarkali dgn mata berkaca-kaca “Sekarang aku akan menari didepanmu utk menunjukkan padamu bagaimana orang-orang dipaksa utk melakukan sesuatu!” Pangeran Salim terus memandangnya dgn perasaan sedih “Dia telah benar-benar sangat membenci aku rupanya, aku tdak akan kembali lagi kesini mulai sekarang” bathin Pangeran Salim dalam hati

Diruang keluarga, Ratu Jodha sedang ngobrol dgn Ratu Ruqayah & Ratu Salima, “Aku tahu dimana letak ladang tanaman obat-obatan jadi aku bisa pergi keluar & menolong para penduduk dgn mengobati mereka” Ratu Jodha mencoba memberikan penjelasan “Tdak tdak tdak! Jangan Ratu Jodha! Kau bisa terkena penyakit juga & bisa menyebarkan virus itu diistana ini, lebih baik kita kirim mereka uang saja, Ratu Jodha” Ratu Ruqayah mencoba menahan Ratu Jodha “Tapi mereka butuh pengobatan, Ratu Ruqayah” tepat pada saat itu Raja Jalal menemui mereka “Para penduduk telah menentang aku, Ratu Jodha, nyawamu bisa dalam bahaya”, Aku akan menyamar seperti yg biasa kau lakukan, Yg Mulia, Biarkan aku menolong para penduduk, aku mohon” Raja Jalal menatap Ratu Jodha dgn pandangan tdak percaya “Baiklah, akan tetapi bagaimana kau bisa punya pikiran seperti itu?”, “Dewa Khrisna bisa menolong orang-orang maka kenapa aku tdak bisa menolong rakyatku?” Mehtab yg mendengarkan sedari tadi tiba-tiba meminta ikut dgn bahasa isyaratnya, awalnya Ratu Jodha menolak namun kemudian Raja Jalal mengabulkan permintaan Mehtab “Baiklah, Mehtab akan menemani Ratu Jodha”

Dikamar Haidar, Haidar sedang berdandan ketika ibunya, Javeda datang menemuinnya “Haidar, bibi mu bibi Nadira & Shama anaknya, saudara sepupumu akan berkunjung kemari ke istana, ibu ingin kau ada disana utk menyambut kedatangan mereka”, “Baiklah ibu” tepat pada saat itu diluar dihalaman istana nampak sebuah tandu datang, Nadira & Shama datang ke istana “Bersikaplah yg baik & lemah lembut didepan Haidar & jangan katakan apapun pada siapa saja bahwa kita kesini utk persiapan pernikahanmu dgn Haidar” Shama si gadis yg agak gendut tersenyum senang melihat megahnya istana kerajaan Mughal.

Anarkali sedang melepas semua perhiasannya lalu memberikannya pada pelayannya “Pelayan, tolong berikan perhiasan ini utk para penduduk, mereka sangat membutuhkannya” dilain pihak ditempat Pangeran Salim, Pangeran Salim juga sedang memberikan perhiasannya ke Murad “Murad, gunakan perhiasan ini utk rakyatku, aku adalah putra mahkota & aku ingin menolong rakyatku, perhiasan ini membuat aku jadi spesial akan tetapi aku ingin menjadi seperti mereka, jadi lebih baik aku menolong mereka, aku akan melayani para penduduk” ujar Pangeran Salim ke Murad, ditempat Anarkali “Pelayan, mungkin perhiasan ini bisa menolong orang lain, ini seharusnya yg dilakukan oleh seorang putra mahkota akan tetapi dia malah lebih tertarik melihat tarian demi tarian, aku sangat malu bahwa dulu aku pernah mencintainya” ujar Anarkali sedih

Didalam kamar Ratu Jodha, Ratu Ruqayah menemui Ratu Jodha “Ratu Ruqayah, kebetulan kau datang, aku akan memberikan perhiasanku ini padamu selama aku pergi keluar”, “Apakah kau benar-benar ingin menolong para penduduk?” tiba-tiba Ratu Ruqayah tertawa terbahak-bahak “Ada apa, Ratu Ruqayah? Kenapa kau tertawa seperti itu?”, “Aku menertawai nasib, Ratu Jodha, dimana dulu ketika aku membencimu, aku ingin kau meninggalkan istana ini, karena kau selalu menjadi penghalang diantara aku & Yg Mulia, aku selalu memperingatkanmu utk menjauh dari Raja Jalal akan tetapi aku tdak pernah berpikir bahwa ketika hari itu datang, aku malah memaksamu utk tdak pergi menjauh dari Raja Jalal” Ratu Jodha mendengarkan dgn seksama semua ucapan Ratu Ruqayah “Kau tdak boleh meninggalkan Yg Mulia, Ratu Jodha! Jika kau meninggalkan Raja Jalal maka dia akan meninggalkan kami semua, dia sangat mencintaimu, kau tdak boleh meninggalkan dia, dia telah membaik setelah beberapa bulan & kau ingin meninggalkannya pada situasi seperti ini? aku mohon padamu, Ratu Jodha, jangan tinggalkan dia, jika terjadi sesuatu pada Raja Jalal tanpa adanya kau disisinya maka aku akan mencarimu & menghukummu, seseorang yg biasanya aku benci, aku menginginkan dia bertahan disini sekarang, ingatlah ketika Guru Ji mengatakan padamu bahwa kau tdak boleh meninggalkan Raja Jalal, tdak boleh melepaskan tangannya, kau sangat mencintainya, bagaimana bisa kau begitu egois & meninggalkan dia, Ratu Jodha, aku mohon jangan pergi, Ratu Jodha” Ratu Jodha bingung setelah mendengarkan ucapan Ratu Ruqayah “Kau benar, Ratu Ruqayah, aku tdak boleh meninggalkan Yg Mulia, aku tdak akan pergi kemana-mana” Ratu Ruqayah tersenyum mendengarkannya “Terima kasih, Ratu Jodha” kemudian Ratu Ruqayah memberi salam & pergi meninggalkannya, Ratu Jodha sedikit tegang.

Malam itu, ditempat Mirza Hakim, Mirza sedang ngobrol dgn Syarifudin “Mirza, kita harus terus mengawasi Maan Sigh, dia bisa saja mengirimkan anak buahnya yg lain ke Raja Jalal”, “Aku mempunyai mata-mata diistana, tdak akan terjadi apa-apa, Syarif”, “Jangan percaya pada siapapun, Mirza, Aku akan pergi keistana & mengecek jika ada anak buah Maan Sigh disana” Mirza Hakim menyetujui rencana Syarifudin. Sinopsis Jodha Akbar Episode 451

Sementara itu didalam istana, Ratu Jodha sedang tertidur didalam kamarnya, tiba-tiba Aram Bano putri bungsunya datang menghampiri Ratu Jodha & membangunkannya “Ibu, Ibu, bangun, ayah sedang berdiri diluar sana, dia kelihatan khawatir, ketika aku tanya ke ayah, ada apa ayah? Apa yg terjadi? Ayah bilang kalau dia kehilangan ratunya, Ratu Jodha” Ratu Jodha tersenyum mendengarkan cerita Aram Bano “Baiklah, ibu akan mendatangi ayah, kau tidur saja ya” tak lama kemudian Aram Banopun tertidur dikamar Ratu Jodha, sementara Ratu Jodha keluar utk menemui Raja Jalal diteras istana. Ratu Jodha mendatangi Raja Jalal yg sedang sendirian diteras istana “Kau sedang mengkhawatirkan apa, Yg Mulia?”, “Aku sedang berfikir kalau kau pergi meninggalkan aku maka bagaimana aku bisa mengatur semua ini disini?”, “Akan tetapi sekarang aku tdak akan pergi kemana-mana, Yg Mulia” Raja Jalal menatap Ratu Jodha dgn tatapan memelas “Aku tahu Ratu Ruqayah telah mengatur utk menghentikan kepergianmu akan tetapi aku masih berfikir bahwa kau seharusnya pergi, Ratu Jodha, Ini akan sulit bagiku utk hidup akan tetapi aku tdak ingin menghentikanmu dari sebuah pekerjaan baik utk orang lain”, “Keputusanku adalah salah, Yg Mulia”, “Kau benar, Ratu Jodha, Ini adalah tugasmu & kau bisa pergi utk memenuhinya, biasanya ketika seorang Raja pergi berperang, istrinya akan menunggunya akan tetapi sekarang aku menunggumu, Ratu Jodha” Ratu Jodha terharu mendengarnya sambil menitikkan airmata kemudian merebahkan kepalanya didada Raja Jalal, Raja Jalalpun memeluknya erat “Aku akan menjadi seorang wanita biasa diantara orang-orang biasa, jika mereka tahu tentang posisiku maka mereka pasti tdak akan mau menerima pertolonganku, aku selalu merasa bangga bahwa aku adalah istri Yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar akan tetapi sekarang aku lebih bahagia bahwa Yg Mulia mempunyai hati yg mulia” Raja Jalal menatap Ratu Jodha penuh dgn keharuan & kesedihan.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 451
Keesokan harinya, Raja Jalal melakukan ritual aarti utk Ratu Jodha “Ketika aku dulu pergi berperang, kau yg selalu melakukan tilak utkku, hari ini kau akan pergi menyelamatkan para penduduk maka aku melakukan tilak utkmu, aku yakin kau pasti akan berhasil melakukannya, Ratu Jodha” Ratu Jodha menatap Raja Jalal dgn penuh cinta “Ibu, lalu siapa nanti yg akan menceritakan aku sebuah dongeng sekarang” Ratu Jodha tersenyum melihat putri bungsunya lalu duduk berlutut menghadap ke Aram Bano “Aram, kau kan punya ibu Ratu Ruqayah & ibu Ratu Salima, mereka bisa menceritakan kau sebuah dongeng, ketika ibu pergi, disana juga banyak anak-anak & mereka juga ingin mendengarkan dongeng dongeng itu juga, Aram, jadi ibu harus pergi menemui mereka”, “Aku tdak akan menghentikanmu, ibu, Akan tetapi aku tdak akan mendengarkan dongeng dari siapapun, aku akan menunggumu kembali, ibu” Ratu Jodha terharu mendengarnya kemudian memeluk erat putri bungsunya itu, Ratu Jodha & Raja Jalal saling berpandang pandangan satu sama lain, Raja Jalal menatap Ratu Jodha dgn tatapan sedih & bahagia, lalu Ratu Jodha memberi salam pada semua orang yg ada disana, mengucapkan selamat tinggal, Ratu Jodha pun berlalu meninggalkan mereka diikuti oleh Mehtab, Zakira & Moti, baru beberapa langkah Ratu Jodha kemudian berbalik menoleh & memandang kearah Raja Jalal, Ratu Jodha jadi semakin terharu ketika Raja Jalalpun membalas tatapannya dgn perasaan sedih. Lagu Ishq hai woh Ehsas mulai berkumandang.