Sinopsis Jodha Akbar Episode 452

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 452, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 451 tentang ratu jodha yang akan keluar dari istana mughal untuk membantu rakyatnya dengan obat2annya sementara semua orang yang ada dalam istana mengkhawatirkan keadaannya karena bisa saja penyakitnya menular ke ratu jodha. namun raja jalal sekuat hati untuk tidak menahan istrinya pergi untuk meninggakannya. Kali ini admin bagikan lagi episode 452 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 452

Jiwa Ratu Jodha berkata: “Guru Ji pernah mengatakan padaku bahwa waktu terburukmu akan membuatmu menjauh dari orang-orang yg telah setia padamu selama ini, akan tetapi aku telah berjanji padamu utk tetap menemanimu, namun saat itu aku harus pergi meninggalkanmu utk memenuhi tugas tugas & tanggung jawabku”

Ratu Jodha mulai meninggalkan istana dgn berat hati, sebagian hatinya merasa enggan utk meninggalkan suaminya yg sangat dicintainya namun sebagian hati yg lain memaksanya utk melaksanakan kewajibannya sebagai Mariam Uz Zamani, Ratu Jodha pergi diiikuti oleh Mehtab, Moti & Zakira, sementara Raja Jalal memandang kepergian Ratu Jodha tanpa berkedip dgn perasaan sedih & haru.

Disebuah desa ada seorang wanita yg baru saja meminum air dari sumur, tiba-tiba badannya menggigil & terbatu batuk yg tdak tertahankan, siwanita mencoba utk meminta tolong namun tdak ada seorangpun yg mau menolongnya “Kalau kita menolongnya, pasti kita akan tertular penyakitnya” para penduduk mulai bergunjing namun tdak mau membantu, anak Laki-laki si wanita langsung mendekati ke wanita itu begitu tau ibunya sedang jadi bahan tontonan, sang anak segera menolong “Tolong bantulah kami, kami minta tolong, bantulah kami” namun tetap saja tdak ada yg tergerak hatinya utk menolong wanita malang itu. Sinopsis Jodha Akbar Episode 452

Sementara saat itu Pangeran Salim mengunjungi Dargah, sedangkan diistana Raja Jalal sedang berkumpul dgn para menterinya “Birbal, bagaimana dgn keamanan Ratu Jodha?”, “Tenang Yg Mulia, Ratu Jodha selalu dalam pengawasan para prajurit-prajurit kita yg terlatih, mereka akan selalu siap begitu Yg Mulia Ratu membutuhkan bantuan” tak lama kemudian Pangeran Salim memasuki ruang sidang & langsung memeluk ayahnya “ Yg Mulia, aku telah bekerja utk menolong para penduduk akan tetapi kenapa kau mengijinkan Mariam Uz Zamani pergi? Kau tahu kan situasi dinegara kita ini?” Raja Jalal langsung menyuruh semua yg ada diruang sidang keluar meninggalkan mereka berdua “Sekhu Baba, ibumu datang padaku & meminta padaku utk mengijinkan dirinya utk memenuhi tugas & tanggung jawabnya sebagai Mariam Uz Zamani, itu adalah keinginan yg tepat maka aku tdak bisa menghentikannya, jika aku bukan seorang Raja maka aku akan menghentikannya akan tetapi aku ini seorang Raja, Sekhu Baba, Jadi aku harus mengijinkan kau utk pergi berlayar menerjang badai” Raja Jalal mencoba menjelaskan maksud kepergian Ratu Jodha “Ini bukan tentang aku, Yg Mulia, Aku adalah seorang ksatria, aku bisa bertarung melawan musuh” Pangeran Salim geram “Kau tdak mengerti bagaimana ibumu, Sekhu Baba, Dia memang lemah lembut akan tetapi dia juga bisa sangat tangguh, aku bisa bertarung dgn badai manapun itu semua karena dia, aku tdak bisa menghentikan ibumu dari keinginannya utk memenuhi tugas & tanggung jawabnya, aku tahu kalau kau sayg padanya, aku juga sangat mencintai ibumu akan tetapi sebagai Mariam Uz Zamani, dia mempunyai beberapa tugas & tanggung jawab & dia akan memenuhi semuanya, aku mohon mengertilah” Pangeran Salim akhirnya bisa menerima alasan Raja Jalal melepas kepergian Ratu Jodha “Baiklah, jika Mariam Uz Zamani bekerja utk menolong para penduduk maka aku akan menolong para penduduk juga” Raja Jalal menatap anaknya dgn pandangan haru & bangga kemudian Pangeran Salim berlalu dari hadapan Raja Jalal.

Haidar sedang bersama Qutub diteras taman tengah istana “Qutub, ini berarti kita harus pergi keluar dari Agra”, “Betul , Haidar, Kita harus pergi kemana saja utk menolong para penduduk” Haidar & Qutub tampak asyik ngobrol berdua, sementara dari kejauhan Nadira & Shama, anaknya (saudara Javeda) sedang membicarakan tentang Haidar, Nadira berusaha utk menunjukkan Shama ke Haidar namun saygnya Shama selalu bertingkah kekanak-kanakan yg sering membuat Nadira pusing tujuh keliling.

Narator: “Situasi & tempat yg paling buruk adalah kota Manekpur, Ratu Jodha pergi kesana utk menolong orang-orang tersebut, Ratu Jodha melihat para penduduk yg menderita di Manekpur yg pada menangis & sekarat dijalanan”

“Aku tdak percaya pada apa yg terjadi pada rakyatku” Ratu Jodha kaget melihat kondisi rakyatnya, tak lama kemudian Ratu Jodha mendekati wanita yg muntah & terbatuk-batuk dari kemarin, Ratu Jodha & para pelayannya menutup hidung & mulut mereka dgn masker lalu mulai mengobati si wanita tersebut “Terima kasih, bu, Anda ini bagaikan malaikat, terima kasih telah menyelamatkan ibu saya” anak Laki-laki wanita itu sangat berterima kasih pada Ratu Jodha, ketika Ratu Jodha & pelayannya keluar tenda, para penduduk mulai bergunjing tentang dirinya “Siapa dia?” tanya salah seorang perempuan yg ada disana “Dia itu Radha, dia datang utk menolong kita” ujar perempuan yg lain “Dia ini menolong kita tanpa pamrih sedangkan dilain pihak Yg Mulia Raja hidup bergelimpangan dgn kemewahan didalam istana, jika dia datang kesini maka kita tdak akan membiarkan dia hidup!” Ratu Jodha & para pelayanannya mendengar gunjingan orang-orang tersebut, Zakira tdak terima mereka mengata-ngatai Raja Jalal didepan Ratu Jodha “Ratu Jodha, aku akan menghardik mereka agar mereka tau sopan santun!” Ratu Jodha melarang Zakira “Zakira! Jangan! Jika mereka tahu tentang identitasku maka mereka tdak akan mau menerima bantuan kita maka lebih baik kita diam saja, biarkan mereka mau berkata apa” Zakira akhirnya menuruti perintah Ratu Jodha.

Narator: “Waktupun terus berlalu & tak terasa dua bulan sudah Ratu Jodha & Raja Jalal terpisah satu sama lain, Raja Jalal sangat merindukan Ratu Jodha, Raja Jalal selalu teringat pada kisah-kisah romantis mereka berdua, tiap malam Raja Jalal selalu memasuki kamar Ratu Jodha & memperhatikan dupatta serta perhiasan yg ditinggalkan Ratu Jodha dikamar, Raja Jalal teringat setiap waktu yg selalu mereka habiskan berdua, sementara itu ditempat Ratu Jodha, malam itu Ratu Jodha tdak bisa tidur juga & teringat bagaimana Raja Jalal mengatakan padanya bahwa dia akan menunggu Ratu Jodha kembali ke istana, bagaimana ketika Raja Jalal melakukan ritual aarti ke Ratu Jodha”

“Aku tdak tahu bagaimana keadaan Yg Mulia saat ini, ya Kahnaa, berilah aku kekuatan sehingga aku bisa menghadapi penderitaan karena perpisahan ini”

Malam itu masih dikamar Ratu Jodha, Ratu Ruqayah menemui Raja Jalal disana & memegang bahu Raja Jalal “Ratu Jodha!” Raja Jalal mengira yg datang adalah Ratu Jodha ternyata Ratu Ruqayah “Maafkan aku Ratu Ruqayah, aku kira Ratu Jodha yg datang” Ratu Ruqayah hanya tersenyum “Aku tahu kalau kau sangat merindukannya, aku juga rindu dgnnya”, “Dia pergi utk memenuhi tanggung jawab & tugasnya sebagai Mariam Uz Zamani” Ratu Ruqayah iba melihat kondisi Raja Jalal “Kau seharusnya melihatnya sesekali, Raja Jalal, ayo kita kesana! kita berdua bisa pergi & menemui Ratu Jodha, bagaimana? & lagi kita bisa membantu para penduduk disana” Raja Jalal ragu dgn ide Ratu Ruqayah “Akan tetapi para penduduk tdak ingin melihat wajahku, Ratu Ruqayah, Tapi kita bisa pergi dgn menyamar” Ratu Ruqayah senang akhirnya Raja Jalal mau menerima idenya “Aku akan bersiap-siap, Raja Jalal, Ini semua demi kau”, “Terima kasih, Ratu Ruqayah” Raja Jalal lalu pergi meninggalkan Ratu Ruqayah utk bersiap-siap, Ratu Ruqayah tersenyum sinis dgn penuh kecemburuan.

Ketika Ratu Ruqayah memasuki kamarnya sendiri, kamarnya penuh dgn asap, Ratu Ruqayah segera berteriak memanggil Hoshiyar, lalu Ratu Ruqayah menyuruh Hoshiyar utk menyiapkan segala macam barang-barang bawaannya yg mau dibawanya pergi bersama Raja Jalal “Yg Mulia Ratu, kenapa kau mau pergi keorang-orang sakit itu?” Ratu Ruqayah tersenyum sinis “Aku akan memenangkan hati Raja Jalal dgn melakukan sesuatu seperti yg biasa Ratu Jodha lakukan, Hoshiyar, Aku akan menyamar sebagai rakyat biasa & aku akan pergi berdua dgn Raja Jalal” Hoshiyar ragu dgn rencana Ratu Ruqayah “Yg Mulia Ratu, kau itu tdak bisa hidup sebagai rakyat biasa” Ratu Ruqayah marah “Jika Ratu Jodha bisa, kenapa aku tdak bisa?”, “Ratu Jodha itu mempunya hati yg mulia, kau juga baik akan tetapi kau tdak bisa hidup sebagai orang rendahan, Yg Mulia Ratu” Ratu Ruqayah langsung membentak Hoshiyar “Hoshiyar! Beraninya kau bilang seperti itu! Ayo cepat kerjakan tugasmu!” Ratu Ruqayah bertekad membuktikan dirinya mampu seperti Ratu Jodha.

6Keesokan harinya, Pangeran Salim & para prajuritnya mendatangi tempat para penari dgn menyamar sebagai orang biasa, dia melihat para penari sedang bekerja utk membangun kembali tempat tinggal para penari itu, ketika Pangeran Salim turun dari kudanya, salah satu penari berkata padanya “Tdak ada satupun yg membantu kami” Pangeran Salim terkejut mendengarnya “Aku telah memerintahkan utk mengirim beberapa pekerja kesini utk membantu mereka akan tetapi mereka tdak datang kesini” bathinnya dalam hati “Aku akan menolong kalian” Pangeran Salim segera menutupi mulut & hidungnya dgn kain penutup & mulai mengerjakan pembangunan tersebut, tak lama kemudian Anarkali datang kesana dgn membawa makanan utk para pekerja “Rupanya ada orang-orang baik juga disini yg mau menolong, seperti para pekerja ini yg telah bekerja utk kita” Anarkali senang karena akhirnya ada yg mau membantu merenovasi tempat para penari, kemudian Anarkali membagikan makanan utk para pekerja, makanan itu juga diberikannya ke Pangeran Salim “Terima kasih, kau telah melakukan pekerjaan yg baik” ujar Anarkali sambil memberikan makanan itu ke Pangeran Salim kemudian berlalu meninggalkannya, Pangeran Salim membuka kain penutup wajahnya & memandang kepergian Anarkali.

Diistana kerajaan Mughal, para menteri khawatir dgn keselamatan Raja Jalal yg akan bepergian jauh “Keamanan anda sangat penting, Yg Mulia, Saya tdak akan membiarkan kau pergi dari istana, jika orang-orang itu bisa mengenali kau maka mereka tdak akan membiarkan kau hidup, Yg Mulia, Atau bawa saya juga bersamamu” Birbal sangat mengkhawatirkan keadaan Raja Jalal “Birbal, kau itu dibutuhkan di istana, kau harus mengawasi semuanya dari sini, aku akan menyamar jadi tdak ada seorangpun yg akan menyakiti aku” Raja Jalal & Ratu Ruqayah berpakaian layaknya rakyat biasa & bergegas pergi meninggalkan istana. Sinopsis Jodha Akbar Episode 452

Ditempat Mirza Hakim, Mirza sedang bersama dgn Maan Sigh “Maan Sigh, ini adalah saat yg tepat utk menyerang kesultanan Mughal, Raja Jalal sedang lemah saat ini, kita bisa menyerang, Shah Abdullah telah mengirimkan surat utk menyerang sekarang!” Maan Sigh terkejut setelah mengetahui bahwa Shah Abdullah (salah satu menteri Raja Jalal) ternyata adalah mata-mata Mirza Hakim selama ini “Tdakkah kau berfikir kalau hal itu terlalu cepat?”, “Tdak Maan Sigh! Kita akan menyerang hanya saat ini saja!” ujar Mirza lalu berlalu meninggalkan Maan Sigh, Maan Sigh kaget “Aku harus melakukan sesuatu!” bathinnya dalam hati.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 452
Sementara itu, Raja Jalal & Ratu Ruqayah sedang dalam perjalanan ketempat Ratu Jodha menggunakan gerobak sapi, mereka mulai memasuki hutan, tiba-tiba Raja Jalal menyuruh sais gerobak berhenti “Ada apa, Raja Jalal?” Raja Jalal turun dari gerobak sapi “Perasaanku kurang enak, Ratu Ruqayah, Tolong ambilkan air” Ratu Ruqayah segera mengambil botol berisi air namun ternyata botol air itu telah kosong “Raja Jalal, airnya habis”, “Baiklah, kalau begitu kita akan ambil air dari danau itu” namun ketika mereka melihat ke danau “Raja Jalal, air danau itu sangat kotor, itu bisa membuat kau sakit lagi” Raja Jalal terpana melihat keadaan danau tersebut “Jika aku meminumnya maka aku akan sakit namun kalau aku tdak meminumnya maka aku akan mati kehausan” ketika Raja Jalal sedang bingung tiba-tiba diatas sebuah batu besar, Raja Jalal melihat ada semangkok air bersih yg biasanya utk memberi minum para burung merpati, mereka langsung meminum air tersebut, setelah minum Raja Jalal penasaran dgn keberadaan mangkok tanah liat yg berisi air putih itu “Siapa yg telah menaruh air dimangkok tanah liat ini? Sekarang aku mengerti aku mungkin menguasai seluruh negeri India akan tetapi saat ini aku sangat mengandalkan dua tetes air utk bertahan hidup, seorang malaikat pasti telah meletakkan air ini disini utkku” Raja Jalal masih terus penasaran dgn mangkok tanah liat itu, lama dia memandangi mangkok tersebut sebelum meninggalkan tempat itu, sepeninggal Raja Jalal dari sana, tiba-tiba seorang malaikat yg menyerupai seorang anak kecil keluar dari balik pohon sambil tersenyum memandangi kepergian Raja Jalal kemudian mengambil mangkok tanah liat tadi.