Sinopsis Jodha Akbar Episode 449

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 449, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 448 tentang serangga2 yang menyerang rakyat semakin menjadi2 dan menyiksa semua warga di kerajaan mughal, sementara itu diam2 mirza hakim sedang mempersiapkan serangan pada raja jalal dan merekrut maan shing sebagai sekutunya. Kali ini admin bagikan lagi episode 449 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 449

Semua rakyat mulai memanggil-manggil nama Raja Jalal, semuanya berkumpul didepan halaman istana, Raja Jalal sangat terkejut, mereka memprotes melawan Raja Jalal, Raja Jalal & para menterinya melihatnya dari balkon utama, sementara Ibu Ratu Hamida & para ratu melihatnya dari balkon samping “Aku tdak pernah melihat rakyat begitu marah seperti ini, apa yg harus kita lakukan?” Ibu Ratu Hamida khawatir dgn aksi protes rakyat “Bagaimana jika mereka menjadi diluar kontrol, ibu?” Ratu Jodha juga sangat prihatin dgn keadaan ini “Seharusnya Yg Mulia tdak ikut-ikutan emosi, dia seharusnya mengirimkan para wakilnya utk berbicara dgn rakyat” Ratu Salima juga ikut angkat bicara “Aku adalah tuanmu! Aku tahu bahwa kalian sedang marah akan tetapi aku mengambil keputusan ini dgn membakar tanaman kalian hanya utk kebaikan kalian juga!” Raja Jalal mulai geram dgn tindakan rakyatnya “Tdak ada Raja yg menjadi kuat, dia telah membuat rakyat menderita” teriak salah satu rakyat dari arah bawah, tiba-tiba saja ada sebuah belati yg dilemparkan dari arah bawah kemudian melayg diudara tepat kearah Raja Jalal, seseorang telah melesakkan belatinya tepat mengenai bahu kanan Raja Jalal, para prajurit yg berjaga digarda barisan depan langsung bersiap hendak menahan rakyat yg mulai menyerang namun Raja Jalal segera menghentikannya “Hentikan mereka! & katakan pada mereka bahwa tdak ada satupun yg akan ikut campur antara aku & rakyatku! Jika ada diantara kalian yg ingin bertarung dgn aku, ayoo datang didepanku sekarang juga! Mengapa hanya berani dgn melemparkan benda tajam saja! Apa yg telah aku lakukan selama ini semata-mata utk kebaikan kalian juga” Raja Jalal berupaya utk membuat rakyatnya mengerti “Kau itu hidup bergelimpangan dgn kemewahan, kau juga menyebut dirimu sendiri sebagai Tuhan, kami tdak akan mendengarkanmu!” rakyat mulai marah pada Raja Jalal “Ya itu benar! Aku memang menyebut diriku sendiri sebagai Tuhan sebagaimana kalian telah menyebut aku sebagai baygan dari Tuhanku, aku hanya ingin kebaikan kalian saja!”, “Tdak! Kami tdak akan mendengarkanmu!” semua rakyat berteriak lantang melawan Raja Jalal “Yg Mulia, rakyat sangat marah saat ini, lebih baik kita pergi dari sini saja, Yg Mulia, Situasinya sudah tdak kondusif” Birbal akhirnya membawa Raja Jalal pergi dari balkon utama.

Sementara itu dikamar Raja Jalal, Raja Jalal sedang diobati oleh seorang tabib, Ratu Jodha menemaninya disebelahnya, Ibu Ratu Hamida, Pangeran Salim & Ratu Salima juga ada disana, tabib mengobati luka didada Raja Jalal yg terkena belati “Biarkan aku pergi! Rakyatku menginginkan bantuanku” Raja Jalal bersikeras ingin keluar menemui rakyatnya “Rakyat yg mana, Yg Mulia? Apakah yg memberikan luka didadamu itu?” Ratu Salima mencoba menghentikan Raja Jalal “Semua ini bisa saja terjadi akan tetapi aku ini adalah ayah mereka, aku harus mengerjakan banyak hal” Raja Jalal tetap ngotot mau pergi dari kamarnya “Kau harus beristirahat, Yg Mulia, kau harus dalam keadaan baik & sehat kalau mau bekerja, kau mengkhawatirkan pekerjaanmu kan? Aku akan mengambil semua tanggung jawabmu” Ratu Jodha mulai buka suara “Sudahlah Raja Jalal, kau harus beristirahat” ujar Ibu Ratu Hamida kemudian mereka semua meninggalkan Raja Jalal berdua bersama Ratu Jodha didalam kamar. “Yg Mulia, janganlah khawatir” Ratu Jodha berusaha menenangkan Raja Jalal sambil membelai wajahnya “Bagaimana aku tdak khawatir, Ratu Jodha, rakyatku berfikir bahwa aku menjadi keras, aku menjadi egois” Ratu Jodha membelai wajahnya lembut “Maksud yg baik pada saat yg tdak tepat tdak akan membuat keadaan jadi tenang, Yg Mulia, tenanglah, semuanya akan membaik dgn berlalunya waktu” Ratu Jodha mencoba menenangkan suaminya sambil merebahkan kepalanya dikepala Raja Jalal. Sinopsis Jodha Akbar Episode 449

Diruang sidang, Raja Jalal sedang berkumpul dgn para menterinya “Sekhu Baba, bagaimana keadaan para fakir miskin?”, “Kami telah bekerja utk mereka, Yg Mulia, Akan tetapi terlalu banyak orang yg harus ditolong”, “Yg Mulia, ada kiriman dari luar negeri kenegeri India, namun kapalnya tenggelam dilautan” Birbal menginformasikan berita yg lain “Prajurit-prajurit kita sedang mengalami ancaman, Yg Mulia” Murad juga ikut angkat bicara “Kalau begitu panggil mereka utk mengurusi kiriman dari luar negeri itu!” perintah Raja Jalal “Diluar sana ada badai, Yg Mulia, Tdak ada seorangpun yg siap utk pergi berlayar, namun jika anda menginginkan maka aku bisa pergi kesana” Raja Jalal menggelengkan kepalanya “Tdak Birbal, kau dibutuhkan disini”, “Kalau begitu biar aku yg pergi, Yg Mulia, Sebagai putra mahkota ini adalah tugasku utk menolong rakyatku” Pangeran Salim menawarkan dirinya utk pergi berlayar “Tapi itu sangat berbahaya, pangeran, Badai bisa datang kapan saja dilautan, kapal juga bisa tenggelam” Shah Abdullah berusaha menghentikan keinginan Pangeran Salim utk pergi “Aku tdak bisa membiarkan rakyatku mati sekarat seperti ini, aku akan mengambil rute yg lain akan tetapi aku tdak akan meninggalkan rakyatku sendirian disana” Raja Jalal sangat bangga dgn keinginan anaknya “Sekhu Baba, ayah bangga padamu! Birbal, kirimkan prajurit yg tangguh utk menemani Pangeran Salim, aku yakin Pangeran Salim pasti akan kembali setelah memenangkan & membawa kembali kiriman dari dari luar negeri itu” perintah Raja Jalal.

Dikamar Pangeran Salim, Qutub menemui Pangeran Salim dikamarnya “Pangeran Salim, kenapa kau tdak membiarkan aku ikut dgnmu?”, “Karena aku hanya percaya padamu, Qutub, Cuma kau yg bisa aku serahi tanggung jawab, aku harus bekerja utk rakyatku & kau harus mengawasi keadaan disini” Qutub akhirnya menyerah dgn keputusan Pangeran Salim kemudian dia berlalu dari hadapan Pangeran Salim, tepat pada saat itu Ratu Jodha datang menemui Pangeran Salim “Pangeran Salim, ibu dengar bahwa kau akan pergi mengarungi samudra”, “Mariam Uz Zamani, jangan halangi aku sebagai seorang ibu, aku pergi utk membantu rakyatku” Ratu Jodha hanya tersenyum mendengar ucapan anak sulungnya “Kapan ibu mengatakan padamu bahwa kau tdak usah pergi, ibu hanya ingin melakukan ritual aarti buatmu sebelum kau pergi, ibu bangga padamu, Pangeran Salim” tak berapa lama kemudian Ibu Ratu Hamida & Ratu Ruqayah juga datang menemui Pangeran Salim “Pangeran Salim, kami semua bangga padamu, nak” Ratu Ruqayah langsung mendekati Pangeran Salim & mencium keningnya “Jaga dirimu baik-baik disana, pulanglah segera setelah memenangkan badai”, “Dgn semua restu & doa kalian, aku akan kembali setelah mengirimkan makanan utk rakyatku” tapi dalam hatinya yg paling dalam Pangeran Salim memikirkan Anarkali.

Ditempat Mirza Hakim, didalam hutan Mirza sedang menyusun suatu rencana dgn Maan Sigh “Maan Sigh, aku punya banyak bala tentara utk menyerang Raja Jalal, juga orang-orang yg ingin melawan Raja Jalal, sehingga semuanya akan mendukung usaha kita” tak berapa lama kemudian anak buah Mirza mengabarkan kalau ada tamu yg datang mau menemui Mirza, ketika orang itu masuk ternyata dia adalah Syarifudin (suami Bhaksi Bano), Maan Sigh sangat terkejut begitu melihat Syarifudin, Mirza langsung memberikan salam & memeluk Syarifudin, namun begitu Syarifudin melihat Maan Sigh, Syarifudin marah “Mirza! Kenapa orang ini ada disini! Dia itu orang yg paling setia dgn Raja Jalal, aku tdak akan membiarkan dia hidup!” Syarifudin sudah hendak mengeluarkan belatinya namun Mirza mencoba menenangkannya “Tenang Syarifudin, tenang, Maan Sigh sekarang bersama kita, Syarif”, “Maan Sigh itu tdak bisa mengkhianati Raja Jalal, Mirza” Syarifudin tdak percaya dgn Maan Sigh namun Mirza berusaha meyakinkan Syarifudin, Mirza menceritakan semua yg terjadi pada Maan Sigh “Tapi aku tetap tdak percaya bahwa Raja Jalal bisa membuatmu menjauh dari dia akan tetapi dia telah melakukan hal ini maka masa suramnya akan segera dimulai, sekarang kita bertiga akan menghancurkan dia!” Syarifudin puas karena rencananya sebentar lagi akan terwujud “Maan Sigh, sekarang kau harus setia pada kami” Syarifudin mulai bisa menerima Maan Sigh sebagai sekutunya dalam menjatuhkan Raja Jalal “Syarifudin, orang kepercayaanmu sekarang telah menjadi orang kepercayaan Raja Jalal, jadi dia selalu mengirimkan pesan dari istana pada kita” Syarifudin tersenyum senang “Maan Sigh, kau tahu Shah Abdullah adalah orang kita, dialah yg menceritakan semuanya pada kita tentang keadaan Raja Jalal” Maan Sigh sedikit terkejut.

Dirumah Anarkali, Pangeran Salim datang menemui Anarkali, seorang pelayan mengabarkan kedatangan Pangeran Salim, Anarkali & Zil Bahar, ibunya saling berpandang-pandangan “Pelayan, tolong katakan padanya bahwa aku tdak ingin bertemu dgnnya” Zil Bahar menghentikan pelayan tersebut “Pelayan, jangan! Anarkali apa-apaan ini?”, “Ibu aku kemarin pergi menemuinya utk meminta bantuannya tapi dia menolak bertemu dgnku” Anarkali kesal dgn Pangeran Salim “Anarkali, kita ini hanya pelayannya”, “Kalau begitu aku menolak utk bertemu dgn tuanku” Anarkali tetap bersikeras tdak mau bertemu dgn Pangeran Salim “Kalau begitu biar ibu yg menemui dia” Zil Bahar segera menemui Pangeran Salim diluar “Maaf, bu, Aku ingin bertemu dgn Anarkali”, “Maaf sekali pangeran, Anarkali sedang sakit sekarang”, “Apa yg terjadi padanya? Apakah saya harus membawa tabib kesini?” Pangeran Salim sangat khawatir begitu mendengar kondisi Anarkali “Tdak usah, tdak usah, pangeran, Dia baik-baik saja hanya kurang enak badan” Zil Bahar terus berbohong ke Pangeran Salim “Apakah aku bisa bertemu dgnnya?” Pangeran Salim kembali meminta “Maaf sekali pangeran, saat ini dia sedang tidur”, “Baiklah tolong katakan padanya utk jaga diri baik-baik” Zil Bahar mengangguk & Pangeran Salim segera pergi meninggalkan rumah Anarkali sambil berkata dalam hati “Aku hanya ingin menemuinya sekali ini saja”

Sebelum Pangeran Salim pergi berlayar, seluruh keluarga berkumpul melepas kepergian Pangeran Salim, Ratu Jodha melakukan ritual aarti utk Pangeran Salim, Pangeran Salimpun menyentuh kaki Ratu Jodha “Restui aku, bu, Agar aku bisa menyelesaikan tugasku” semua yg hadir disana terharu melepas kepergian Pangeran Salim “Kembalilah setelah menang, Sekhu Baba”, “Tentu Yg Mulia!” Pangeran Salim memeluk ayahnya kemudian dia memberi salam pada semua orang yg hadir disana & pergi meninggalkan mereka.

Didalam kamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang berdoa pada Kahnaa, tak lama kemudian Raja Jalal menemuinya & ikut duduk bersimpuh didepan patung Dewa Khrisna, disebelah Ratu Jodha. Saat itu Ratu Jodha sedang menangis “Tdak usah menangis, kau seharusnya bangga karena anakmu telah mengambil keputusan yg tepat utk menolong rakyat kita” Ratu Jodha menyeka airmatanya yg menggantung diujung matanya “Tapi aku hanyalah seorang ibu maka aku sangat mengkhawatirkan dia”, “Aku juga ayahnya, jangan khawatir dia akan menang” Raja Jalal kemudian menyeka airmata dipipi Ratu Jodha lalu memeluknya “Sudah malam, lebih baik kau tidur” Raja Jalal menyuruh Ratu Jodha utk naik ke pembaringan “Kau juga seharusnya istirahat, Yg Mulia”, “Hanya ketika rakyatku mendapatkan kedamaian maka aku akan tidur dgn tenang, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal kemudian berlalu meninggalkan Ratu Jodha sendirian. Sinopsis Jodha Akbar Episode 449

Pada suatu malam Raja Jalal mendatangi sebuah tempat dimana dia disana dilihatnya tanaman terbakar & banyak mayat bergelimpangan, Raja Jalal kelihatan sedih & sendirian tiba-tiba Ratu Jodha terbangun dari tidurnya, ternyata itu adalah mimpi buruk Ratu Jodha, Ratu Jodha terbangun & duduk sambil memikirkan mimpinya itu “Ya Kahnaa, Jangan lagi ada mimpi buruk, apa sebenarnya pesan dibalik semua mimpi buruk ini? Aku akan mengatakannya pada Yg Mulia, aaah tdak tdak tdak, Saat ini Yg Mulia sedang sedikit tegang, aku tdak bisa menceritakan hal ini padanya, aku harus berbuat sesuatu, aku harus mengerti apa maksud dibalik semua mimpi-mimpiku ini & aku harus membantu Yg Mulia” Ratu Jodha sudah bertekad.

Diruang sidang Dewan Khaas, Raja Jalal mendatangi ruang sidang, semua yg hadir disana memberikan salam “Bagaimana kesehatanmu, Yg Mulia?” Murad bertanya pada Raja Jalal begitu Raja Jalal menduduki singgasananya “Kita punya banyak permasalahan yg harus kita bahas ketimbang kesehatanku ini, bagaimana keadaan rumah-rumah yg terbakar?” Raja Jalal memulai sidangnya, salah seorang menterinya berkata “Banyak rumah-rumah yg terbakar, Yg Mulia”, “Baiklah, tolonglah mereka” ujar Raja Jalal “Namun banyak berita buruk dari segala macam penjuru, Yg Mulia, Musuh-musuh kita mulai menyerang” Birbal menginformasikan berita buruk “Kita bisa bertarung melawan musuh-musuh itu akan tetapi bagaimana kita bertarung melawan serangga-serangga tersebut? Rakyat kita memerlukan obat-obatan & doa kita” Shah Abdullah ikut memberikan pendapatnya “Aku telah menyiapkan obat-obatan utk mereka, aku telah meminta bantuan pada tabib yg terkenal utk menolong rakyat”, “Yg Mulia, rakyat juga memerlukan doa-doa kita, anda seharusnya pergi ke Ajmer utk berdoa disana” salah satu ulama memberikan saran pada Raja Jalal “Rakyatku sedang menderita & kau menginginkan aku pergi & memulai perjalanan ke Ajmer? Aku tdak bisa meninggalkan tempat ini” Raja Jalal menolak permintaan ulama tersebut “Dan lagi, Yg Mulia juga masih sakit, beliau tdak bisa pergi” Birbal mendukung ucapan Raja Jalal, tiba-tiba Ibu Ratu Hamida berdiri & berkata “Ya itu benar Raja memang tdak bisa akan tetapi Mariam Makani bisa pergi, Raja Jalal, Ibu akan pergi ke Ajmer” Raja Jalal pun mengangguk menyetujui permintaan ibunya.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 449
Malam itu ketika Raja Jalal sedang berada dikamarnya seorang diri sambil meminum segelas anggur, tiba-tiba terdengar suara anak kecil yg sangat familiar ditelinga Raja Jalal “Raja Jalal, apa yg sedang kau pikirkan? Apakah kau melupakan aku? Oleh sebab itu aku mendatangimu, Raja Jalal” Raja Jalal nampak kebingungan & gelisah begitu mendengar sebuah suara yg tdak tahu dari mana asalnya “Dimana kau?” Raja Jalal berteriak lantang “Aku ada dihatimu, Raja Jalal, Aku adalah suara hatimu, dengarkan aku, tiga bulan kedepan ada sesuatu yg sangat penting yg akan kau lalui, Raja Jalal, Jangan mengambil keputusan yg salah & mengata-ngatai orang dgn sumpah serapahmu, Raja Jalal!” Raja Jalal langsung memanggil para prajuritnya “Prajurit! Ada seseorang dikamarku ini! Segera cari dia!” para prajurit segera mencari keberbagai sudut mencari seseorang yg bersembunyi didalam kamar Raja Jalal, tak lama kemudian Ratu Jodha datang menemui Raja Jalal “Ada apa Yg Mulia?” Ratu Jodha sangat heran dgn tingkah suaminya “Ratu Jodha, ada seseorang dikamarku ini, aku sepertinya kenal dgn suaranya, yaaa dia itu anak kecil yg sama yg bersamaku pada saat badai kemarin” Ratu Jodha teringat bagaimana sang ulama mengatakan padanya bahwa anak kecil yg menemui Raja Jalal itu bisa jadi adalah seorang malaikat yg dikirimkan Tuhan utk menolong Raja Jalal, Raja Jalal masih kebingungan, gelisah & marah “Beraninya kau datang kekamarku!” teriak Raja Jalal marah & sedikit gelisah, tiba-tiba Raja Jalal terjatuh & langsung pingsan seketika itu juga, Ratu Jodha sangat terkejut melihatnya.