Sinopsis Jodha Akbar Episode 434

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 434, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 433 tentang anarkali yang menari dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang untuk berobat ayahnya dan ia berhasil memukau keluarga kerajaan dan ia menerima emas sebagai hadiahnya, namun sesampainya dirumah ayhnya telah tiada dan anarkali menangis sejadi2nya. Kali ini admin bagikan lagi episode 434 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 434

Siang itu, Ratu Jodha sedang berkumpul bersama ibu mertua, anak-anak perempuannya & Ratu Ruqayah namun pikirannya kemana-mana “Kenapa Pangeran Salim tdak bahagia dgn pembicaraan mengenai pernikahan?” bathin Ratu Jodha dalam hati, “Pangeran Salim dulu pernah berjanji pada nenek ketika dia masih anak-anak bahwa dia hanya akan menikahi nenek akan tetapi sekarang dia malah menikah dgn orang lain” Ibu Ratu Hamida mencoba mengingat kenanngannya bersama Pangeran Salim waktu kecil & semua yg ada disana yg mendengarkannya tertawa terbahak-bahak kemudian Ibu Ratu Hamida menyuruh Ratu Jodha & Ratu Ruqayah utk memilih kalung yg diberikan sebagai hadiah pernikahan Pangeran Salim, Ratu Ruqayah langsung melihat lihat kalung-kalung tersebut & mengambil salah satu kalung yg disukainya “Jangan yg itu Ratu Ruqayah, aku sudah memilih kalung itu utk Ratu Jodha” Ratu Ruqayah nampak tdak suka tapi tdak ditunjukkannya didepan orang banyak “Tdak masalah Ratu Ruqayah, jika kau suka ambil saja, aku tdak apa-apa”, “Oh tdak-tdak, Ratu Jodha, Mariam Makani telah memilihnya utk Mariam Uz Zamani jadi kau yg lebih berhak utk kalung ini, mari aku bantu kau utk mengenakannya” Ratu Ruqayah langsung membimbing Ratu Jodha kemeja rias utk membantu Ratu Jodha memakai kalung pemberian Ibu Ratu Hamida, Ratu Ruqayah menyuruh Ratu Jodha utk duduk & berpura-pura hendak mengenakan kalung tersebut namun secara sengaja tiba-tiba Ratu Ruqayah mematahkan kalung tersebut “Yaaa ampun, kalungnya rusak, aku tdak tahu, maafkan aku Ratu Jodha, Aku akan mengambil kalung yg lain buatmu”, “Tdak, tdak usah Ratu Ruqayah, Ini adalah kalung pemberian ibu jadi aku akan mengambil kalung ini saja, tdak apa-apa, aku akan memperbaikinya” Ratu Ruqayah pura-pura sedih didepan Ratu Jodha namun dalam hatinya berkata “Kau mungkin bisa memperbaikinya, Ratu Jodha akan tetapi bagaimana caranya kau memperbaiki hubunganmu dgn Pangeran Salim, hal itu tdak akan pernah bisa diperbaiki selamanya” ujar Ratu Ruqayah dalam hati, sementara itu Ibu Ratu Hamida & cucu-cucunya sangat senang menyambut pesta pernikahan Pangeran Salim “Ayah kalian sebentar lagi akan segera pulang dari Kabul lalu kita akan mengadakan perayaan pertunangan antara Pangeran Salim & Maan Bai” Ratu Jodha yg saat itu sedang berupaya memperbaiki kalungnya juga berfikir dalam hati “Aku harus mencari tahu kenapa Pangeran Salim begitu marah dgn pernikahan ini” Sinopsis Jodha Akbar Episode 434

Sementara itu para pangeran sedang bercengkrama dikamar mereka, “Danial, makanan-makanan itu sedari tadi sudah ada didepanmu & kau tdak memakannya sedikitpun? Apakah kau juga ingin menikah?” Murad mulai mencoba menggoda Danial, sementara itu Danial terlihat sedih “Aku lagi tdak ingin makan saaat ini” tepat pada saat itu Maan Bai mengintip mereka dari luar lalu memanggil Danial utk keluar sebentar, bergegas Danial keluar menemui Maan Bai & ketika Danial sudah sampai diluar “Danial, aku ingin tahu apa yg ada dihatinya Pangeran Salim saat ini tapi aku malu utk menanyakannya, jadi kau harus menceritakannya padaku apakah dia senang dgn rencana pernikahan ini?” Maan Bai langsung to the point menanyakan soal Pangeran Salim ke Danial, Laki-laki yg sebenarnya sangat mencintai Maan Bai “Aku tdak tahu tapi dia seharusnya bahagia, siapa yg tdak bahagia dgn menikahi seorang putri yg cantik sepertimu” ujar Danial sambil menatapnya sedih “Kenapa kau terlihat sedih? Aku tahu bagaimana caranya membuat kau merasa lebih baik, aku akan membuatkan manisan buatmu”, “Tapi aku tdak lapar, Maan Bai” Maan Bai langsung tertawa terbahak-bahak namun Danial secepat kilat langsung menutupi mulut Maan Bai dgn tangannya agar berhenti tertawa, Danial memandang Maan Bai dgn penuh cinta & segera memindahkan tangannya lalu mengajaknya pindah ketempat yg lebih sepi “Kalau kau tdak lapar maka aku sangat yakin bahwa kau saat ini pasti sedang jatuh cinta, aku ini saudara iparmu jadi kau bisa menceritakannya padaku, siapa dia?” saat itu mereka sudah bergeser tempat agar tdak ada yg mendengar pembicaraan mereka “Aku hanya ingin mengatakan padamu bahwa Pangeran Salim seharusnya sangat bahagia dgn hubungan ini”, “Aku mempunyai seorang kekasih & teman yg baik bersamaku, berjanjilah padaku, Danial, kau akan tetap menganggapku sebagai temanmu meskipun nantinya aku adalah kakak iparmu” ujar Maan Bai sambil menyodorkan tangannya ke Danial, lama Danial tdak menggubrisnya “Ya aku berjanji, Maan Bai” Maan Bai sangat senang mendengarnya kemudian Maan Bai segera berlalu dari sana, sepeninggal Maan Bai, Danial berkata dalam hati “Pangeran Salim pasti akan sangat senang & bagaimana bisa aku berfikir tentangnya, bagaimana bisa aku mencintai Maan Bai? “

Malam itu Pangeran Salim sedang didalam hutan, dia teringat ketika Anarkali menari dipesta perayaan ulang tahun pernikahan orangtuanya, Pangeran Salim teringat ketika Raja Jalal mengumumkan pernikahannya dgn Maan Bai. Tak lama kemudian dia bertemu dgn beberapa orang yg sedang minum minuman keras, Pangeran Salim ikut duduk disebelah mereka “Kalian sedang minum apa?”, “Anggur yg beralkohol, kau mau? Minumlah” orang-orang itu menyuruh Pangeran Salim utk meminumnya, Pangeran Salim kembali teringat ketika Anarkali menari sebagai penari, kemudian Pangeran Salim segera meminum anggur tersebut, Pangeran Salim teringat pengumumman pernikahannya “Kau sepertinya sedang patah hati” salah satu orang itu bertanya pada Pangeran Salim “Tuhan telah memberikan aku hati kemudian Dia juga memberikan aku penderitaan, penderitaanku adalah seseorang yg sangat aku cintai adalah seseorang yg sangat aku benci & seseorang lagi yg tdak aku cintai akan menjadi pendamping dalam hidupku, seseorang yg aku inginkan menjadi pendamping hiduku tdak ingin aku lihat lagi wajahnya” Pangeran Salim mulai meracau tdak karuan “Aku harus pergi sekarang” ujar Pangeran Salim sambil berjalan sempoyongan & mulai meninggalkan orang-orang tersebut.

Beberapa mata-mata datang ketempat tersebut & menatap kearah Pangeran Salim yg saat itu sudah meninggalkan tempat tersebut dgn kudanya “Raja Jalal sedang tdak berada diistana, kita harus segera menyelesaikan pekerjaan kita secepatnya”

Ditempat Anarkali, Anarkali sedang membawa gelang-gelang kakinya, ibunya langsung menghentikannya “Kau tdak akan menari sekarang, Nadira! Kau menari karena kita membutuhkan uang utk ayahmu tapi sekarang dia sudah tiada”, “Aku akan menari sekarang karena rasa bersalahku atas kematiannya, ibu”, “Seorang penari tdak dianggap sebagai rakyat biasa, nak”, Seorang penari tdaklah begitu, itu hanya anggapan orang-orang yg membuat seorang penari menjadi orang yg hina / kotor, aku harus mengubah anggapan orang-orang yg telah membuat ayahku dianggap sebagai seorang pengkhianat”, “Lalu apa yg akan kau lakukan?”, “Aku akan menghibur Yg Mulia Raja dgn tarianku & aku akan meminta sesuatu sebagai imbalannya, hal itu akan sedikit mengurangi penderitaanku, aku akan menari dipesta pernikahan anak Yg Mulia Raja, tdak utk menunjukkan bakatku tapi utk menunjukkan pada dunia bagaimana bakatku ini membunuhku”, “Kau sangat mencintai Pangeran Salim, kau tdak bisa menari didepannya”, “Aku akan menari didepan Yg Mulia Raja, ibu, Pangeran Salim telah mencampakkan aku dgn cinta & kebenciannya & sekarang aku akan menunjukkan kebencianku!”

Pangeran Salim sedang berada ditempat prostitusi, salah seorang gadis dipanggilnya utk menghiburnya, tak lama kemudian dia memegang gadis itu “Aku menginginkanmu”, “Apa yg kau inginkan? Kemarin kau marah padaku” perempuan itu mulai menggerutu ke Pangeran Salim “Aku minta maaf utk itu, aku telah marah padamu waktu itu” tepat pada saat itu Pangeran Salim mendengarkan gemercing suara gelang gelang kaki penari & Pangeran Salim merasa gelisah, lalu Pangeran Salim menggandeng perempuan tadi masuk kedalam kamar, perempuan itu langsung merebahkan tubuhnya didada Pangeran Salim, Pangeran Salim kembali mendengar seorang penari yg sedang menari “Suruh penari itu menghentikan tariannya! Aku tdak tahan dgn suara gemercing gelang kakinya!” perempuan tadi langsung menuruti perintah Pangeran Salim & pergi keluar kamar utk menyuruh penari yg berada diluar kamar itu berhenti menari ternyata penari itu adalah Anarkali tapi mereka berdua tdak saling mengetahui satu sama lain antara Pangeran Salim & Anarkali, Anarkali akhirnya meninggalkan tempat tersebut, Pangeran Salim kembali gelisah ketika mendengarkan suara gemercing gelang kaki sang penari, perempuan tadi kembali masuk kedalam kamar dimana Pangeran Salim berada “Penarinya sudah pergi, sekarang tdak ada suara suara lagi”, “Kalau begitu kau yg pergi dari sini! Aku ingin sendirian!” perempuan tersebut langsung beranjak pergi meninggalkan Pangeran Salim, Pangeran Salim kembali teringat pertemuannya dgn Anarkali di Amer lagu Rabba is pyar mein yg versi sedih kembali terdengar, Pangeran Salim menangis pilu. Sinopsis Jodha Akbar Episode 434

Didalam istana kerajaan Mughal, diruang keluarga Ratu Jodha sedang berkumpul dgn keluarganya “Sekarang Amer & Agra akan membangun hubungan yg lain lagi” Bhagwandas merasa bahagia dgn rencana pernikahan ini “Aku telah mengundang kerabat kita utk pesta Wagdan / pertunangan nanti” kali ini Ratu Amer yg ikut angkat bicara “Apa itu Wagdan?” Murad mulai penasaran “Wagdan itu adalah sebuah ritual dimana calon pengantin perempuan & calon pengantin pria berjanji satu sama lain utk kehidupan mereka kelak” Bhagwandas mencoba menjelaskan arti wagdan, tiba-tiba Ratu Jodha terlihat tegang & gelisah. “Kalau menurut kalian, Maan Bai itu bagaimana?” Ratu Ruqayah bertanya ke Danial & Murad, “Dulu waktu kami kecil, dia itu tdak pernah memberi aku mainannya yg manapun & sekarang ketika dia akan menjadi kakak ipar kami, aku akan menggodanya” Murad terlihat senang menceritakan rencananya tersebut “Kalian itu mempunyai tanggung jawab utk membuat Maan Bai merasa nyaman berada di Agra, sehingga dia tdak rindu dgn Amer” Ratu Ruqayah mencoba mengingatkan pada anak-anak tirinya tersebut “Mengapa tdak? Iya kan Danial?”, “Aku juga sangat senang dia ada disini” kata Danial dgn nada lemah “Heiii, Apakah kau sedang bersedih?” kali ini Murad penasaran dgn saudara tirinya, Danial. “Danial pasti juga sedang memikirkan tentang pernikahannya, jangan khawatir, setelah Pangeran Salim, masalahmu akan terselesaikan juga” bathin Ratu Ruqayah dalam hati . Sementara itu Ratu Jodha masih termenung memikirkan Pangeran Salim, Ratu Jodha teringat ketika Pangeran Salim mengatakan bahwa mereka (Raja Jalal & Ratu Jodha) tdak mempunyai hak utk memutuskan tentang kehidupannya, “Maaf, saya harus pergi, masih ada pekerjaan yg harus dikerjakan” Ratu Jodha pamit pada seluruh keluarganya & berlalu dari sana. Melihat tingkah laku adiknya yg agak aneh, Bhagawandas segera mengejar Ratu Jodha keluar ruangan “Ratu Jodha! Apakah kau menyembunyikan sesuatu dariku?”, “Aku hanya khawatir dgn segala macam persiapannya, kak”, “Ratu Jodha, ketika kakakmu berada disini, kau tdak usah khawatir” Bhagwandas mencoba menenangkan adiknya “Aku harus khawatir dgn hubungan ini, kak, Aku tdak tahu apa yg sedang Pangeran Salim pikirkan saat ini, aku harus berbicara dgnnya”

Ratu Jodha segera menemui Pangeran Salim dikamarnya, dia bertanya pada pelayan tentang Pangeran Salim “Pangeran Salim tdak pulang sejak kemarin malam, Yg Mulia Ratu” Ratu Jodha benar-benar kaget mendengarnya.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 434
Ratu Jodha mencoba curhat tentang Pangeran Salim ke Moti, pelayan yg juga sahabat setianya “Moti, Pangeran Salim bilang kalau dia meminta waktu terlebih dahulu utk pernikahannya ini tapi sekarang dia tdak berada dimanapun, perayaan pernikahannya akan segera dilaksanakan, aku harus berbicara dgn dia”, tepat pada saat itu Qutub menemui Ratu Jodha & Moti “Qutub, dimana Pangeran Salim? Kau tahu dimana dia?”, “Maaf, Mariam Uz Zamani, saya tdak bisa mengatakan dimana dia sekarang” Ratu Jodha kaget “Qutub, demi Tuhan katakan padaku, ada apa sebenarnya?” akhirnya Qutub menceritakan tentang Pangeran Salim yg pergi ketempat prostitusi, Ratu Jodha sangat terkejut.

Pangeran Salim sedang tertidur disalah satu kamar ditempat prostitusi, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar “Siapa disana? Mengganggu saja! Aku sedang tidur!” Pangeran Salim berteriak tdak suka acara tidurnya diganggu, tiba-tiba dua orang perempuan yg mengenakan baju panjang dgn jubah & cadar yg serba hitam masuk kedalam kamar “Siapa kau?” Pangeran Salim kaget melihat tamu yg datang secara tiba-tiba dikamarnya, tak lama kemudian kedua perempuan tersebut membuka cadar mereka & ternyata mereka adalah Ratu Jodha & Moti, Pangeran Salim sangat terkejut “Mariam Uz Zamani, kau disini?