Sinopsis Jodha Akbar Episode 433

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 433, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 432 tentang perayaan ulangtahun penikahan raja jalal dan ratu jodha yang sangat meriah sementara itu anarkali bersiap untuk menari dihadapan pangeran salim dan keluarga kerajaan. Kali ini admin bagikan lagi episode 433 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 433

Para penari telah memasuki tempat pesta perayaan ulang tahun pernikahan Ratu Jodha & Raja Jalal, Anarkali menari dgn menutupi wajahnya dgn dupattanya yg berwarna pink, semua yg hadir disana menyukai tariannya, tak lama kemudian Anarkali membuka cadarnya, Pangeran Salim langsung terkejut begitu melihat kalau yg menari ditengah itu adalah Anarkali, selain Pangeran Salim Maan Bai juga ikut terkejut melihat Anarkali juga Murad & Ratu Jodha, Ratu Jodha teringat ketika dia bertemu dgn Anarkali diDargah “Apa yg dia lakukan disini?” Ratu Jodha bertanya dalam hati, sedangkan Maan Bai mengira apa yg dilakukan Anarkali disana adalah sebagai penari, Murad yg penasaran dgn Anarkali mencoba mencari tahu ke Pangeran Salim “Pangeran Salim, bagaimana bisa dia menjadi penari?”, “Itulah kenyataannya, itulah dia yg sebenarnya, dia adalah penari”, sementara itu Ratu Jodha mendekat kearah Raja Jalal & berbisik “Yg Mulia, kelihatannya dia ini anak yg lugu meskipun dia ini seorang penari” semua orang menggunjing soal Anarkali namun Anarkali terus melanjutkan tariannya, hingga kakinya mulai berdarah, setelah tariannya berakhir semua orang memuji tariannya. “Kau mempunyai bakat yg bagus” Raja Jalal memuji performa Anarkali kemudian memberikannya koin emas utk Anarkali, Pangeran Salim sangat marah melihat hal ini “Aku memberimu julukan sebagai penari kerajaan” Anarkali sangat berterima kasih ke Raja Jalal “Doa adalah sesuatu yg sangat penting dalam kehidupan kita, jika kau bahagia dgn sebutan tersebut maka doakanlah Ratu Jodha, aku perhatikan kakimu terluka tapi kau tdak menghiraukannya & terus menari sama seperti seorang ksatria dimedan pertempuran yg tdak akan melarikan diri meskipun sedang terluka, kau memiliki bakat itu dalam menari, itu bagus! & hari ini adalah hari yg sangat istimewa, aku punya satu pengumuman” semua orang yg hadir disana penasaran dgn pengumuman apa yg akan diberitahukan oleh Raja Jalal “Amer & aku mempunyai hubungan yg sangat kuat, sekaranglah saatnya utk membuat satu hubungan lagi dgn Amer, aku ingin menikahkan Pangeran Salim dgn Maan Bai” Anarkali langsung terkejut begitu mendengar pengumumman Raja Jalal begitu pula Pangeran Salim, sementara yg hadir disana memberikan selamat utk mereka, Maan Bai sendiri tampak tersipu malu “Secepat mungkin hubungan ini akan disegera diwujudkan & kau bersiaplah utk menari pada acara tersebut” Anarkali hanya bisa mengangguk lemah & berlalu darisana, ditempat duduk para ratu tampak Ratu Ruqayah tersenyum senang “Raja Jalal telah bermain catur dgnku rupanya tapi kau tdak tahu bagaimana hubungan permainan ini, akulah Ratu yg sebenarnya bukan Ratu Jodha” bathin Ratu Ruqayah dalam hati, sementara itu Pangeran Salim langsung bangun dari tempat duduknya & pergi meninggalkan tempat itu, Ratu Ruqayah tersenyum sinis melihatnya sedangkan Ratu Jodha memandangnya dgn sedih. Sinopsis Jodha Akbar Episode 433

Dua penari yg bersama dgn Anarkali tadi bersiap hendak meninggalkan pesta “Tadi itu merupakan pesta perayaan yg sangat bagus & mewah yaa” tepat pada saat itu mereka bertemu dgn Haidar, salah satu dari penari itu mengenali Haidar & mengingat bagaimana dia membawa Haidar kesebuah kamar & melayaninya sebaik mungkin sebagai tamunya, benar-benar moment yg romantis pada saat itu, kemudian sipenari itu berbisik ketemannya “Lihat, bukankah itu pria yg datang ketempat kita dulu?” Haidar langsung mengajaknya utk masuk kedalam kamarnya, sang penaripun tdak menolak, dia sudah membaygkan akan melakukan adegan romantis lagi bersama Haidar, ketika mereka sudah masuk kedalam kamar Haidar “Apa yg kau bilang keteman penarimu tadi? Aku tdak suka dgn apa yg kalian bicarakan!” tiba-tiba Haidar menarik rambut sang penari “Sekarang aku akan menutup mulutmu!” tak lama kemudian Haidar mengeluarkan jarum & benang kemudian mulai menjahit bibir sang penari dgn jarum & benang tersebut “Ini akan menjadi masalah kalau kau membuka mulutmu, biasanya kebanyakan orang langsung membunuh orang seperti kau akan tetapi aku punya hukuman yg berbeda, kau akan selalu mengingat bahwa seharusnya kau tdak membuka mulutmu!” kemudian Haidar menutupkan dupatta sang penari utk menutupi mulutnya, sang penari hanya bisa pasrah sambil menangis ketakutan, sementara Haidar dgn tenang membasuh jarum & tangannya yg bersimbah darah sang penari “Aku suka dgn bakatmu” kemudian Haidar mengeluarkan sekantong emas “Sekarang pergilah! & ambil ini!” sang penari langsung mengambil sekantong emas itu & berlari meninggalkan kamar Haidar, Haidar tertawa terbahak-bahak.

Sementara itu Pangeran Salim sedang berada didalam kamarnya “Bagaimana bisa mereka memutuskan pernikahanku tanpa bertanya dulu padaku? Apakah mereka tdak berfikir utk menanyakan terlebih dahulu padaku sebelum mengumumkannya?” tepat pada saat itu Ratu Jodha masuk kekamar Pangeran Salim “Pangeran Salim, kenapa kau tiba-tiba meninggalkan pesta perayaan seperti tadi? Itu tdak baik” Pangeran Salim sangat kesal & marah pada kedua orangtuanya “Lalu apa yg baik & apa yg tdak baik, kalian tahu itu kan! tapi siapa yg memberikan kalian hak utk menentukan kehidupanku tanpa bertanya dulu padaku? Kalian telah mengumumkan pertunanganku dgn Maan Bai, mengapa?” Ratu Jodha benar-benar bingung dgn sikap Pangeran Salim “Kami ingin memberikan hadiah ini utkmu, nak, kau sendiri kan yg bilang keayahmu bahwa kau suka dgn Maan Bai oleh karena itu kami mengumumkan hal ini”, “Kapan aku mengatakan hal itu?”, “Kau bilang pada ayahmu kalau kau menyukai gadis yg mengenakan perhiasan kepala yg berupa bulu burung merak” Pangeran Salim langsung teringat kalau dulu Maan Bai pernah mengenakan perhiasan kepala berupa bulu burung merak yg sama seperti yg dikenakan oleh Anarkali “Apakah itu Maan Bai gadis yg kau suka? ceritakan pada ibu”, “Aku tdak siap dgn pernikahan ini, beri aku waktu” ujar Pangeran Salim sambil berlalu meninggalkan Ratu Jodha. Ratu Jodha semakin tdak mengerti dgn tingkah anaknya “Apa yg terjadi padanya? Apakah bukan Maan Bai yg dia sukai selama ini?” Ratu Jodha semakin bertanya-tanya.

Keesokan harinya, Anarkali kembali ketempat ibunya berada dgn membawa hadiah koin emas pemberian Raja Jalal semalam, “Ibu aku telah membawa uang, sekarang kita akan mengobati ayah, kita akan membawakan obat-obatan utknya” namun ibunya hanya diam saja kemudian menangis kencang “Ibu, ada apa? Apa yg terjadi?” namun ibunya terus menangis, Anarkali langsung curiga kemudian mendekati ayahnya yg terbaring didalam gerobak, dipanggilnya ayahnya berulang kali sambil menunjukkan koin emas yg dibawanya namun ayahnya hanya diam saja tdak bergeming, Anarkali baru menyadari kalau ayahnya telah meninggal, koin emas yg dibawanya langsung jatuh berhamburan ketanah “Ayah bangun, Ayah! Aku telah membawakan uang utkmu, lihat ini uangnya ayah” Anarkali mengambil beberapa koin emas tadi “Bangun ayah! Buka matamu!” ibunya mendekatinya “Ayahmu tdak akan bangun lagi selamanya, Nadira”, “Bawalah kami juga ayah! Kami tdak bisa hidup tanpamu, ayah” Anarkali menangis sejadi jadinya.

Didalam istana Mughal, Raja Jalal sedang berdiskusi dgn Maan Sigh & Birbal “Peranglah satu-satunya cara, Yg Mulia, mereka tdak membalas surat-surat yg sudah kita kirimkan, mereka tdak ingin menyelesaikan masalah ini” Maan Sigh berusaha meyakinkan Raja Jalal “Mirza mencoba mengambil keuntungan dari perasaan saygku kepadanya” , “Kita bisa saja menangkapnya & membuatnya utk berbicara dgn anda, Yg Mulia” kali ini Birbal yg angkat bicara “Aku akan pergi sendiri menemuinya & mencoba mengajaknya berbicara, tolong persiapkan perjalananku” pinta Raja Jalal sedih. Sinopsis Jodha Akbar Episode 433

Sementara itu ditempat Anarkali, orang-orang pada berkerumun disana menyumpahi jenazah Rashid “Baguslah! Akhirnya si pengkhianat Rashid itu mati!”, “Tapi bagaimanapun juga dia seharusnya tetap mendapatkan penguburan yg layak” Zil Bahar memohon kemurahan hati mereka akan tetapi orang-orang itu tetap bersikeras tdak mau menerima jenazah Rashid “Dia tdak pantas utk dikubur disini!” kemudian orang-orang itu pergi meninggalkan Anarkali & ibunya, Anarkali & Zil Bahar hanya bisa menangis “Lalu siapa yg akan mengubur ayahmu, Nadira? Siapa yg akan memberikan bantuan utk jenazah ayahmu?” Anarkali langsung mengambil inisiatif “Anak perempuannya, ibu!” Anarkali langsung memegang gerobak yg berisi jenazah ayahnya & hendak menariknya “Ayah selalu memberikan bantuannya utkku jadi mengapa aku tdak memberikan bantuan utk jenazah ayah” Anarkali bersiap-siap hendak menarik gerobak tersebut bersama ibunya.
Dipintu gerbang kerajaan Mughal tampak ada dua orang asing yg kelihatannya mereka sangat mencurigakan, mereka baru saja lolos memasuki gerbang kerajaan Mughal.

Sementara itu malam itu, Ratu Jodha sedang termenung diteras yg terletak ditengah taman istana, tak lama kemudian Raja Jalal menemuinya “Ratu Jodha, aku harus pergi kesuatu tempat”, “Kau mau pergi kemana, Yg Mulia?”, “Ada tugas penting yg harus segera aku selesaikan, aku sudah meminta Bhagwandas utk menunda pertunangan Pangeran Salim & Maan Bai sampai aku kembali” Ratu Jodha merasa sedih dgn kepergian Raja Jalal “Apakah tdak bisa orang lain saja, bukan kau?”, “Aku telah menyuruh seseorang akan tetapi aku juga harus pergi karena ini sangat penting”, “Baiklah kalau begitu aku akan melakukan ritual aarti buatmu” kemudian Ratu Jodha melakukan ritual aarti utk memberikan doa & keselamatan utk suaminya, sementara sambil terus memandangi Ratu Jodha yg sedang melakukan ritual aarti, dalam hati Raja Jalal berkata “Aku tdak akan menghukum Mirza tapi aku akan mengajaknya berbicara akan tetapi aku tdak bisa menceritakan hal ini padamu, Ratu Jodha” setelah selesai kemudian Raja Jalal berpamitan & meninggalkan Ratu Jodha, sepeninggal Raja Jalal, Ratu Jodha berkata dalam hati “Mungkin memang lebih baik kalau pertunangan Pangeran Salim & Maan Bai ditunda dulu, sekarang aku akan mencoba mencari tahu siapa sebenarnya yg ada dihati Pangeran Salim”