Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 8 - Di istana Amer, para wanita sedang berkumpul. Sukanya & Shivani sedang memakai perhiasan. Wajah Sukanya masih terlihat kesal. Jodha duduk bersama nenek. Pelayan datang membawa nampan berisi perhiasan.
kata Jodha, "nenek, kalau aku selalu ganti kalung, leherku akan luka.." nenek geli mendengarnya, "benarkah? Kau rapuh sekali, apa kau teruat dri kaca?" Semua orang tertawa mendengarnya. Lalu nenek lalu bernajak pergi. Mainawati mendekati Jodha. Jodha bersin. Mainawati sangat cemas, "lihat, kesehatanmu menurun." Jodha menyangkal, "hanya flu saja, bu."
Mainawati menyuruh Reva mengeringkan rambut Jodha. Lalu dgn rasa ingin tahu, mainawati bertanya pada Jodha, "sudah lama aku ingin menanyakan ini, bolehkah?" Jodha menyahut cepat, "tentu saja boleh." mainawati bertanya apakah dia melihat wajah seseorang di air malam itu? Jodha terdiam, tatapannya menerawang jauh, coba mengingat-ingat apa yg di lihatnya malam itu. Mainawati cemas, "apa yg kau lihat?" Jodha berpikir keras, "aku melihat...."
Mainawati memotong, "Raja Suryabhan Singh berdiri di belakangmu.." Jodha binggung. Sukanya yg menyela, "tapi Jodha tdak melihat dia!" Mainawati menegur Sukanya, "bisakah kau diam?" Sukanya tak mau diam. Dia menjelaskan situasi malam itu "ada angin kencang, & selendangnya teriup angin. nenek beritahu dia! raja SUryabhan Singh membungkuk saat Jodha mengapungkan diya di air." Mainawati tdak percaya, "kau Bohong! Aku lihat dia ada di sana! Dia berdiri di belakang Jodha." lalu dgn khawatir Mainawati memaksa Jodha, "katakan Jodha, kau melihat bayangannya di air atau tidak?"
dengan binggung jodha menjawab, "ya, aku melihat..." mainawati tersenyum lebar, "menurut mu bagaimana dia?" Jodha menajwab, "lumayan..." Sukanya menyela lagi, "apa? menurutmu dia lumayan? lalu kenapa kau ingin menikah dengannya?" nenek ikut menyahut, "ya, suruh Sukanya saja yg menikah dgn dia.." Sukanya sangat gembira di dukung nenek. Sukanya berlari mendekati ibunya sambil tertawa gembira, "iya, ibu..ibu..ibu..! Biar aku saja yg menikah dgn dia, aku sangat menyukainya!" Semua orang terbelalak mendengar permintaan Sukanya. Mainawati marah & mengusir Sukanya, "pergilah dri sini sekarang..."
Dengan sedih Sukanya melangkah pergi. Jodha memanggilnya, "Sukanya..!" SUkanya menghentikan langkahnya. Jodha mendekati SUkanya & mengulurkan kotak perhiasannya, "ini kotak gelang mu.." Sukanya menjawab dgn ketus, "tidak mau! Aku berikan kau sesuatu yg paling aku suka. pakai ini besok!" Sukanya hendak beranjak pergi. tapi Jodha menahan pundaknya, "Sukanya, semua yg kau berikan padaku sangat berharga. Aku suka gelang kaca ini, & kemarahanmu juga. AKu akan pakai ini besok.."
mainawati menengahi, "jodha tdak akan memakai gelang ini besok..." Sukanya cemberut. Jodha menjawab kalau dia akan memakainya besok, "sukanya sangat menyukai gelang ini. Aku akan selalu memakainya, agar aku selalu merasa Sukanya selalu ada bersamaku.." SUkanya menyahut ketus, "aku tak perduli apapun yg kau katakan. AKu tetap tdak akan datang di pertunanganmu besok!" Setelah berkata begitu, Sukanya pergi dgn kesal. Jodha memanggilnya, "SUkanya!" Sukanya tak menoleh lagi. Jodha terlihat sedih. Mainawati menghiburnya, "kau jangan kahwatir, meski dia bilang tdak mau datang, aku yakin, dia pasti akan datang..." Jodha menatap gelang-gelang Sukanya & membatin, "aku tahu Sukanya pasti akan datang besok..."
Esoknya, Istana Amer di hias dgn begitu indah. Di halaman istana sedang berlangsung latihan pedang. Shivani berlatih dgn Man Singh. Jodha mengawasi keduanya dri atas balkon. Jodha terkenang bagaimana dia dulu dia selalu berlatih pedang dgn Sujamal. & dgn mata tertutup, Sujamal selalu bisa mengalahkannya. Jodha ingat nasehat Sujamal, "jika pikiran & tubuhmu Fokus pada 1 hal, semuanya pasti mungkin!" Jika sudah begitu, Jodha akan berlutut di hadapan SUjamal & memberinya hormat, "aku beruntung punya guru seperti dirimu. Kau satu-satunya orang yg bisa menggantikan ayah memimpin Amer..." Jodha sangat merindukan SUjamal, "di mana sekarang kau kak Sujamal..."
Sujamal sedang dijamu di tenda. Dia terlihat sangat kelaparan & memberitahu kalau prajurit Bhagwan Dhas sedang mengejarnya, "aku beruntung lolos bisa lolos dri mereka & tiba di sini.." SUjamal menceritakan kondisinya & meminta kepastian apakah orang yg ada di hadapannya mau membantunya atau tidak? tapi orang itu menyuruh Sujamal makan sampai kenyang dulu.
Sujamal berkeras utk menjadi Raja Amer apapun yg terjadi. Orang itu mengatakan kalau itu tdak akan mudah, karena sekarang ada pasukan lain yg menjaga istana Amer, pasukan dri Bhanpur, "Jodha akan menikah dgn raja Suryabhan..." Sujamal kaget mendengarnya. Dia meminta kepastian orang itu apakah akan menolongnya atau tidak? Orang tua berkata, "meski aku mau, aku tdak bisa berbuat apa-apa.." Sujamal marah & meninggalkan perjamuan. Orang tua mengingatkan Sujamal kalau tdak mungkin baginya utk merebut Amer, "kau hanya sendiri melawat orang-orang tajput." Tapi Sujamal sudah bulat, "..tidak ada yg bisa menghalangi, tdak kau! tdak raja Bharmal! atau pun Raja Suryabhan!
Di Amer, keberadaan raja Suryabhan di elu-elukan. Mereka sangat menerima Raja sebagai calon suami tuan puteri mereka. Bhagwandash memberitahu Suryabhan kalau rakyat sangat gembira mengetahui Jodha akan bertuanangan dgn Suryabhan. lalu Bhagwandash menemani raja SUryabhan berkeliling kota.
Sementara itu, Abdul juga ada disana. Dia mencari Jalal & cemas terhadap nasibnya. Iring-iringan Raja SUryabhan & Bhagwandas tiba. Abdul coba menyingkir. Tapi raja Suryabhan keburu melihat sosok Abdul & merasa curiga. Dia menghentikan kudanya & menghampiri Abdul. Abdul berdoa dalam hati, berharap agar Suryabhan tak mengenalinya. Suryabhan & para pangeran mengerumuni Abdul. Mereka menatapnya dgn curiga. Abdul gugup.
Suryabhan membungkuk mengambil kitab yg terjatuh & bertanya pada Abdul, "apa ini kitabmu?" Abdul cepat-cepat mengambilnya & mengucapkan Syukur, "terima kasih banyak, kalau ini hilang, aku akan dalam masalah. Di sini tersimpan masa depan raja-raja. Tapi aku belum mendapatkan pelanggan.." Rupanya Abdul menyamar sebagai peramal. Suryabhan bertanya, "benarkah? Aku akan menolongmu. Tolong katakan padaku tentang masa depanku.." Abdul bingung, "apa?
Lalu Abdul meramal Suryabhan. Dia menatap sekeliling & melihat pengawal berkumis lebat. Abdul membantin, "waah... kumisnya lebat sekali. Dia membunuhku dgn kumisnya. Aku dalam bahaya. Allah, tolonglah aku!" Abdul mengamati tangan Suryabhan SIngh & mulai meramal, "kau ini seorang Raja, & hari ini ada upacara penting untukmu.." Suryabhan tdak merasa heran, "di dahiku ada tilak, & kudaku sudah di hias. Siapa saja bisa menebak kalau aku ada urusan penting. Katakan sesuatu yg orang lain tdak tahu.."
Abdul setuju, "kau akan bertemu seseorang. yg mulia, pertemuan ini akan mengubah hidupmu..." Suryabhan menyela, "kau memberitahu aku sesuatu yg sudah terjadi. Entah kau ini tak bisa meramal masa depan, atau kau tak mau beritahu aku.." Abdul berdiplomasi, "kau ini raja, yg akan memutuskan masa depan orang-orang seperti kami. Tapi dri garis tanganmu ini, kau sangat beruntung.." Suryabhan tertawa, "ya, kau benar. Raja memutuskan masa depannya sendiri.."
lalu Suryabhan mengulurkan koin pada Abdul. Abdul mengambil koin & menyimpannya dalam ikat pinggang. Di ikat pinggangnya telah tersimpan beberapa keping koin mughal. Koin Mughal itu terjatuh. Suryabhan & semua orang melihatnya. Abdul sangat kaget & putus asa. Suryabhan mengambil koin dri pengawalnya & menyamakan koin di tanganya dgn koin milik abdul. Abdul sangat tegang. Suryabhan berkata, "tadi kau mengatakan, kalau raja memutuskan masa depan orang lain, biar ku katakan apa masa depanmu!"
Raja Suryabhan merenggut koin milik abdul & mengamatinya. Bhagwandas & para pangeran yg melihat itu kaget. Abdul hilang harapan. Suryabhan menatap Abdul & berkata, "bagaimana kau bisa memiliki koin yg ada nama jalalnya? Kau dri Mughal?" Abdul menyangkal, "bukan!" Suryabhan tak percaya. Dia menyuruh anak buahnya menggeledah Abdul. mereka menemukan belati terselip di punggung abdul. Melihat itu, para pengawal segera menghunus pedang & menodong abdul. Suryabhan berkata, "kau barusan berkata, kalau ini adalah hari yg penting bagiku. Di hari yg penting ini, aku akan penggal kepalamu. Di depan seluruh rakyat Rajputanah!"
Rakyat Amer memasuki Istana utk merayakan pertunangan Jodha. Jalal ada diantara khalayak ramai itu. Mereka mengelu-elukan raja Suryabhan Singh. Jalal tersenyum melihat Raja Suryabhan. Jodha & ratu serta keluarga Amer berdiri di balkon menyaksikan kedatangan Suryabhan. Jodha tersipu malu. Sukanya datang & berdiri di samping Jodha. Jodha gembira melihatnya.
Suryabhan memasuki istana & memberi hormat pada Bharmal. lalu Bharma & Suryabhan naik ke balkon & berdiri di belakang jodha. Mainawati tersenyum melihat itu. Dia berkata, "jodha, tak perlu malu. Lihatlah kebelakang, masa depanmu berdiri di belakangmu.." Jodha menjawab dgn tersipu malu, "masa depan itu ada di depan. Bukan di belakang, ibu.."
Jalal yg ada diantara kerumunan menatap balkon. Dia melihat Jodha. rakyat mengelup-elukan raja Suryabhan & dan Raja Bharmal. lalu raja Bharmal menyuruh rakyatnya diam & mulai berkata, "...di hari Gangaur yg penting ini, aku ingin berbagi kabar baik dgn kalian. Berita baik ini adalah mengenai pernikahan putriku, Jodha.." Jalal tertegun mendengarnya. Raja Bharmal memberitahu rakyatnya kalau mereka sangat beruntung karena berhasil mendapatkan pasangan yg pantas utk Jodha, "aku akan menyatukan Jodha dgn Raja Suryabhan SIngh, putra raja Chandraban Singh dri Bhanpur." lalu rakyat mulai mengelu-elukan raja Suryabhan Singh.
Untuk pertama kalinya Jodha melihat Raja Suryabhan. Dia kaget mengetahui kalau Raja Suryabhan bukanlah pria yg di lihatnya di pantulan air malam itu. Jodha berpikir keras, "apa itu Raja SUryabhan singh? lalu bayangan siapa yg aku lihat kemarin?" Jodha mengawasi raja SUryabhan sambil berpikir. DI bawah, Jalal menatap Jodha sambil tersenyum. Bayangan Jalal di air terus menghantui Jodha. Jalal menyerigai mengingat kejahilannya malam itu.
Dari pihak Raja Bharmal berkata kalau mereka akan membicarkan bab pertunangan. Karena bahagianya, Raja Bharmal akan memberikan 100 gajah & 200 kuda, 500 unta & 400 sapi, 40kg emas & 80kg mutiara, 400kg perak & berbagai perhiasan sebagai hadiah. Raja Suryabhan membalas dgn berkata kalau dirinya juga ingin memberikan hadiah utk calon ratunya. Semua bertanya-tanya apa hadiah dri Raja Suryabhan.
Suryabhan menatap ke pintu gerbang. penunggang kuda masuk sambil menyeret abdul. Jalal kaget melihatnya. Para wanita terperangah kaget. Rakyat berkumpul mengelilingi Abdul dgn wajah ingin tahu. Raja Suryabhan meminta semua orang tdak kaget, "dia bukan peramal, dia adalah mata-mata Mughal. Dia memanfaatkan cacat tubuhnya utk memasuki Amer.."
Jalal menghunus belatinya dgn marah. Jodha menatap Abdul yg tergeletak dgn iba. Raja Bharmal & para pangeran turun & mendekati abdul. ABdul yg tak berdaya di seret & di lemparkan kehadapan raja Bharmal. Raja Suryabhan berkata kalau Abdul adalah musuh mereka, musuh seluruh rajputanah, "dia harus di hukum berat. AKu akan penggal dia sekarang juga kalau aku bisa. Agar seluruh Mughal, terutama Jalal akan tahu akibatnya kalau melawan Rajput.." Jalal mengendap-endap mendekati Abdul dgn belati terhunus. Raja Suryabhan meminta Raja Bharmal menghukum abdul, karena Amer negerinya. Raja Bharmal memutuskan hukuman mati utk Abdul, "penggal kepalanya & kirim ke kerajaan Mughal.."
Jalal bersiap utk mengangkat belatinya ketika salah satu pangeran meraih tubuh Abdul & hendak menebas lehernya. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 9