Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 7

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 7 -  Jalal tiba di Amer. Dia menatap sekeliling dgn tatapan kagum. Festival ganggour sedang berlangsung. Seorang penjual pisau yg sedang mengasah pisaunya menyapa Jalal, "kau hanya melihat-lihat saja atau ingin beli sesuatu? Aku pembuat pisau terbaik di Amer.." Jalal mengambil salah satu pisau & mengamatinya dgn seksama.

Penjual pisau berkata, "pisau ini cukup tajam utk menggorok leher prajurit Mughal.." jalal menatap orang itu dgn tajam. lalu dia mengeluarkan belatinya sendiri & berkata, "lihat ujungnya, ini baru tajam..." Penjual pisau mengambil belati Jalal & mengamatinya. jalal meraih pisau si penjual & mengasahnya, "pisaumu ini berkarat & harus di asah lagi.." Penjual pisau menatap dgn senyum simpul. lalu jalal bangkit & mendekati batang tebu yg terikat menjadi satu & menebaskan dgn pisau yg baru di asahnya dgn sekali tebas. Tidak terjadi apapun.

Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 7

Si penjual pisau mendekat & bertanya, "lihat itu, tidak terjadi apa-apa pun.." jalal tersenyum. Dia menyentuh ujung batang tebu itu. Dam batang-batang tebu itupun roboh setelah terpotong menjadi 2. Si penjual pisau terbelalak takjub, "itu luar biasa sekali..." Jalal menyerahkan kembali pisaunya pada si penjual pisau & mengambil pisaunya sendiri lalu beranjak pergi. Si penjual pisau menahannya dgn pertanyaan, "oh iya, siapa namamu?"

Jalal menghentikan langkahnya. Sambil menyerigai dia berbalik "bagaimana kalau aku bilang, aku adalah...." Jalal membisikkan namanya di telinga penjual pisau itu, "kaisah Mughal, Shashensha Jalaluddin Muhammad?" Si penjual pisau tersneyum mengejek, lalu balik berisik di telinga Jalal, "maka aku akan bilang kalau aku adalah Raja Bharmal.." Lalu penjual pisau terkikik geli. Jalal ikut tersenyum.

Sambil berbalik si penjual pisau berkata, "Raja Jalaluddin berani kesini sendirian?" Jalan menyentuh pundak penjual pisau itu & bertanya, "kenapa dia tidak kesini seorang diri?"

Si penjual pisau menjelaskan kalau utk tiba di Amer, medan yg di lalui sangat berat, dia akan melewati gunung sementara persediaan air hanya ada di Amer. Dia tidak yakin Jalal akan bisa tiba di Amer. jalal mendekati Penjual pisau & berkata, "membunuh prajurit Mughal juga tidak mudah. Kita butuh batu utk mengasah pisaunya. & kita juga butuh ide utk mengasah pikiran kita. Jalal juga bisa datang ke sini, bang.." Setelah berkata begitu jalal melangkah pergi. 

Si penjual pisau menatap kepergian jalal sambil mengejek, "bagaimana aku bisa melawan Kaisar Mughal, Jalaluddin Muhammad??" Lalu dgn iseng si penjual pisau mengayunkan pisaunya ke batang tebu. Seketika batang tebu itu terpotong 2 & jatuh ketanah. Si penjual pisau terbelalak kaget.

Narator berkata: Benteng Amer penuh dgn cahaya lampu. Tapi Jodha terlihat tidak bahagia. Ketika semua orang merayakan Gangaur, Jodha diam di kamarnya. Raja Bharmal & Ratu Mainawati sangat gembira dgn keputusan mereka. Tapi Sukanya sangat sedih. Jodha tidak tahu harus bagaimana lagi membujuk ayahnya. Jodha hanya punya 1 pilihan, yaitu menulis surat pada Raja Suryabhan Singh. Malam itu, Jodha hendak melewati batasannya yg lain, yaitu mengudang raja Suryabhan ke istananya. Raja Suryabhan tersenyum saat membaca surat Jodha & dgn diam-diam datang ke istana utk memenuhi undangan itu...  

Raja Suryabhan menemui Jodha di istananya. Jodha berdiri di belakang kisi-kisi jendela sementara Suryabhan Singh ada di sisi lainnya. Suryabhan melihat bayangan Jodha dari lobang kisi. Dia tersenyum & menyapa, "apakah aku sedang bicara dgn orang yg mengirimi aku surat?" Jodha menyahut, "ya.."

Suryabhan tersenyum, "kau tahu, kalau ini melanggar tradisi Rajput utk bertemu sebelum pernikahan. Katakan padaku apa yg ingin kau katakan.."  Jodha bertanya, "apakah kau bahagia dgn pertunangan kita?" Suryabhan tidak menjawab, dia balik bertanya, "bagaimana kalau aku menanyakan hal yg sama, apakah kau bahagia?" Jodha menyahut, "maka aku akan menjawab, aku tidak bahagia.." Suryabhan kaget.

Dia menatap Jodha dgn heran & bertanya, "mengapa?" Jodha memberitahu Suryabhan alasannya, yaitu karena Sukanya, adiknya sangat menyukai Suryabhan, "kalung yg kau kembalikan padaku, bukanlah milikku. & gadis yg kau lihat di jendela, juga bukan aku.." Suryabhan menyahut, "tapi gadis yg kausukai adalah kau, Jodha.." Jodha menyela cepat, "tapi aku tak mau menikah dgn pria yg di sukai adikku.."

Suryabhan berkata, "tapi kau ingin membahagiakan seseorang kan?"  Jodha heran, "maksudmu?" Suryabhan menjawab, "sekarang setelah dia tahu kalau aku suka padamu, bagaimana dia bisa bahagia bersamamu? Aku bisa mengerti kalau kalungnya tertukar. Tapi manusia tidak bisa berubah hatinya begitu cepat. Itu tidak bisa di terima begitu saja, Jodha. Aku sudah memintamu utk menikah denganku pada ayahmu. Aku tak bisa menarik kembali perkataanku. Sudah terlambat..."

Jodha kaget, "sudah terlambat? Aku harus pergi sekarang.." Jodha hendak beranjak pergi ketika Suryabhan Singh mengiyakan, "ya, kau harus pergi. Tapi sebelum pergi, kau harus mendengar ini. Kau jangan salah mengira kalau pertunangan kita adalah kerja sama politik. Hubungan kita ini berdasarkan cinta. Aku sudah berada di Amer 17 hari. Aku melihatmu setiap hari. Malam ini, saat kau akan mengirim diya ke air, kau akan melihat bayangan ku di sana. Pernikahan di tentukan dari Surga, Jodha. tapi kita berhak mencari pasangan sendiri. Kalau aku tidak menikah denganmu, maka Raja Suryabhan tidak akan menikahi orang lain.." Jodha kaget mendengarnya. Setelah berkata begitu, raja Suryabhan melangkah pergi. Jodha tertegun di belakang jendela, memikirkan ucapan Raja Suryabhan.

Malamnya, jalal berjalan di pasar. Festival gangour akan mencapi puncaknya. Kemeriahan menghiasai jalan-jalan di amer. utk sesaat, Jalal lupa kalau dia berada di kerajaan musuh. jalal terpesona dgn Amer. menurutnya Amer adalah tempat yg sangat Indah, tepat di tengah gurun pasir.

Jalal berdiri di tengah jalal sambil menatap sekeliling. Lalu terdengar mengumumkan tentang  kedatangan rombongan keluarga kerajaan. Mereka di arak menggunakan tandu. yg paling depan sendiri, adalah tandu ratu Mainawati. Lalu tandu Sukanya. lalu nama Jodha di sebut. Jalal menoleh dgn rasa ingin tahu. Dia ingat perkataan Sharifuddin tentang Jodha. Saat tandu Jodha lewat di depannya, Jalal berusaha melihat sosoknya. Dia terpana saat melihat bayangan Jodha dari balik kelambu. Dia tak bisa mengalihkan tatapan matanya setelah itu. Dia melangkah mengikuti iring-orongan tandu jodha sambil menatap kearahnya. Jodha yg duduk dalam tandu hanya menatap kedepan & tidak melihat keberadaan Jalal yg berjalan di samping tandunya... 

Jalal teringat kata-kata prajuritnya tentang Jodha, betapa dia sangat cantik, tubuhnya lentur dn bahwa siapapun akan siap menyerahkan nyawa utk Jodha. Lalu dgn rasa penasaran, Jalal menghampiri tandu yg di naiki Jodha & coba mengintipnya. Saat dia melihatnya, dia sangat terpesona. Dia tak bisa memalingkan matanya, nafasnya tertahan. Jalal kehilangan kata-kata. Senyum polos Jodha, kulitnya yg indah, semua yg dia lihat di diri Jodha, membuat Jalal tak bisa berkata-kata. Hanya seulas senyum tersungging di bibirnya. Di saat itulah, takdir telah menghubungkan Jodha & AKbar utk hidup bersama & menemukan jalannya dalam sejarah.

Tandu yg di naiki Jodha & Rombongan, tiba di sungai. jalal & Suryabhan datang kesana utk ikut serta dalam ritual itu. Keduanya sama-sama menatap penuh harap pada Jodha. Suryabhan hendak mendekat, salah satu prajurit menghentikannya. Tapi prajurit yg lain memberitahu siapa SuryaBhan. lalu ia di izinkan mendekat. jalal tidak melewatkan itu & ikut masuk bersama Suryabhan. Prajurit tidak lagi mencegah keduanya.

Puja di mulai. Mainawati menghanyutkan diya di sungai sambil berdoa. Jalal & Surya berdiri di atas tangga Ghaat. Mereka berjalan bersama para perempuan yg melakukan ritual. Suryabhan di tangga bawah, sedangkan jalal berdiri 3 anak tangga di atasnya. maina melihat Sukanya yg masih merajut. Dia menyuruh Sukanya melakukan puja, tapi SUkanya menyahut ketus, "kenapa aku juga harus mengapungkan lampu, ibu? Jodha yg akan menikah. Dia yg harus menjalankan semua ritualnya. Di yg lebih tua, aku hanya adiknya.." Semua tertegun takjub mendengar jawaban Sukanya. Ratu mainawati menegurnya, "Sukanya!" lalu dgn kesal, Sukanya turun da mengapungkan diyanya.

Setelah selesai dia menunjuk, "lihat, aku sudah apungkan diyanya, ibu senang sekarang?" mainawati menyuruh Sukanya berdoa. dgn kesal Sukanya berdoa, "hai Dewi ganggour, kalau kau sungguh bisa mengabulkan permintaan, jangan biarkan aku lahir menjadi adik seseorang di kehidupan mendatang. Itu saja!" lalu Sukanya menatap ibunya & bertanya, "senang sekarang?" mainawati tersenyum melihat tingkah sukanya, begitu juga Jodha.

Lalu tiba giliran Jodha melakukan ritual. Suryabhan menunggu dgn harap-harap cemas. Mainawati mengingatkan Jodha tentang ritual itu sekali lagi, "katanya, kalau kau mengapungkan diya ke dalam air, kau akan bisa melihat masa depanmu. tercermin di air utk sesaat. Sekarang apungkan diyamu.." Jodha mengangguk & segera mengapungkan diya ke air. Di belakangnya terlihat Jodha & Suryabhan menatapnya.

Setelah Diya hanyut, Jodha berdoa, "oh Ibu dewi, tolong katakan apa takdirku?" Tiba-tiba saja, angin kencang berhembus. Hujan turun, & badai menerjang Ghaat. Hirup pikik terjadi. Semua orang berlari menyelamatkan diri. Jodha masih jongkok di tepi sungai, coba melihat pantulan bayangan dalam air. Di saat yg menentukan itu, selendang Suryabhan jatuh. Dia membungkuk. Jodha melihat bayangan jalal di air. Ketika Jodha hendak memperjelas pandangannya, angin bertiup menerpa matanya. Jodha menutupi matanya. Ketika dia menatap lagi ke air, bayangan Jalal telah lenyap. Jodha menoleh. Dia melihat sosok Jalal berdiri di sampingnya. tapi hujan deras membuat sosok Jalal tersamarkan. Semua orang berlari. Mainawati mengajak Jodha pergi ke tepi Ghaat. Jodha menurut. Keduanya berlari utk berteduh. Hingga tinggal sosok Jalal yg berdiri di tangga Ghaat, di bawah terpaan hujan & badai.

Mainawati cemas melihat perubahan cuaca yg tiba-tiba, "ini pertanda tidak baik, Jodha.." Jodha meminta Mainawati berpikir positif, "Dewa telah menjawab doamu. Dewa turunkan hujan utk mengatakan kalau dia akan mengabulkan permohonanmu..." Mainawati lalu mengajak anak-anaknya & rombongan pulang. Karena terburu buru, gelang kaki Jodha terlepas & jatuh di Ghaat. Jalal melihat kilauan nya & mengambilnya. Dia menatap gelang kaki itu dgn tatapan yg sulit di artikan.

malamnya, di tepi Ghaat yg sepi. Jalal membuat api unggun. Dia melangkah mondar-mandir sambil menimang-nimang gelang tangan Jodha. Sepertinya Jalal telah menetapkan hatinya. utk mendapatkan Jodha. Ada banyak waniat cantik di Amer, tapi Jalal tak bisa memikirkan wanita lain selain Jodha. Jalal tidak tahu kalau kadang kala, seseorang rela kehilangan nyawa utk mendapatkan seseorang yg di kasihinya.

Di hadapan Api unggun, Jalal sekali lagi menatap gelang kaki Jodha. Dalam benaknya berputar rencana utk mendapatkan Jodha. Salah satunya adalah dgn menculiknya...

Malam itu adalah malam di mana Takdir Jalal terkunci bersama takdir Jodha. Takdir telah memilihnya utk memiliki Jodha. Dia hanya perlu menunggu waktu yg tepat. Next Sinopsis Jodha Akbar ANTV Episode 7