Sinopsis Beintehaa Episode 156

Masterkids SEO - Sinopsis Beintehaa Episode 156, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Beintehaa Episode 155! kali ini admin bagikan lagi episode 156 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Januari 2016. Berikut Kisah selanjutnya Beintehaa By #RS!
Sinopsis Beintehaa Episode 156

Aaliya datang & bertanya pada Inspektur “bagaimana anda bisa memberikan makanan seperti utk Surayya”, Surayya bangun ketika mendengar suara Aaliya, Aaliya terkejut melihat Surayya berada di balik jeruji besi, dia sedih melihatnya, Shaziya menegur Aaliya karena telah melaporkan Surayya & Zain, Shaziya bertanya “apa yg akan ayah rasakan jika dia tahu tentang hal ini”, Aaliya berkata pada Surayya “Bu, aku tdak mengajukan keluhan apapun”, kemudian Shaziya menyeret dia keluar & mendorongnya di lantai, Shaziya meminta Aaliya utk keluar dari sana,

Aaliya pergi ke sel Zain, dia terkejut melihat wajah Zain memar & bernoda darah, dia mulai menangis keras, Aaliya menunduk kebawah, Zain bertanya “apakah kau sangat marah pada ku sehingga kau tdak ingin melihat wajahku?”, Aaliya mengatakan “Zain, percayalah padaku, aku tdak mengajukan keluhan apapun, Zain mengatakan “bagaimana aku bisa percaya padamu, polisi telah menyiksa kami selama 7 jam, mereka berpikir kalau kami berdua menculikmu, aku tdak percaya lagi pada siapa pun kecuali pada ibuku sekarang”, jiwa ku terluka, tdak ada yg akan menyembuhkan ku, hukuman ini terjadi karena aku tdak mendengarkan ibuku”, kau memiliki topeng cinta mu, sekarang aku bukan milik mu sekarang”, Aaliya memohon lagi dgn mengatakan “aku tdak mengajukan keluhan”, tapi Zain tdak mendengarkannya, Nafisa & Shaziya tersenyum melihatnya, pada saat itu, Shabana & Ghulam datang, Shabana ingin bicara dgn Zain, tapi Zain berteriak “CUKUP”, Zain berkata pada mereka “kalian harus membawa putri kalian dari sini”, Zain melihat Surayya & mengulurkan tangannya, mereka terlihat sangat sedih,

Rehan sampai di Barkath Villa, dia melihat lampu mati & memanggil para pegawai, tapi tdak ada yg keluar, ketika dia berjalan, dia tersandung kaki Usman, dia terjatuh di lantai, dia terkejut melihat Usman dilantai tak sadarkan diri, dia mencoba utk membangunkan Usman, tapi Usman tdak bangun, pelayan datang ke sana, Rehan bertanya “dari mana saja kau?’, pelayan itu mengatakan “aku pergi utk menyalakan lampu”, mereka berdua mengangkat Usman & meletakkannya di tempat tidur,

Aaliya masuk ke kantor polisi & berkata pada Inspektur “aku tdak mengajukan keluhan apapun, semua itu adalah palsu”, Inspektur mengatakan “tapi kami melihat kalau tanda tangan anda ada pada surat pengaduan itu”, Aaliya mengatakan “benar, itu adalah tanda tangan ku, tapi aku tdak tahu siapa yg mengambilnya”,

Shabana memanggil Nafisa, Nafisa menjadi gugup, Shabana bertanya “bagaimana surat itu sampai kantor polisi, padahal kami sudah membuangnya”, Nafisa mengatakan “aku tdak tahu”, lalu dia pergi dari sana dgn alasan, Shaziya mengejek Shabana dgn mengatakan “anda sendiri yg mengajukan keluhan itu, tapi sekarang anda berpura pura”, Shabana pergi, Sinopsis Beintehaa Episode 156

Didalam kantor polisi, Aaliya mengatakan “orang tua ku mengambil tanda tangan ku karena berpikir kalau Surayya selalu menyiksa ku, tapi Surayya adalah wanita yg sangat baik, aku mohon lepaskan Surayya & Zain”, mendengar itu, Inspektur setuju, Aaliya senang mendengarnya,

Dokter Spanyol memeriksa Usman, Dokter itu berkata pada Rehan “obat-obatan ini tdak bekerja, dia mengalami overdosis, mungkin Usman mendapatkan serangan jantung”, Dokter mengatakan “kau harus mendapatkan obat unani, kau harus menghubungi dokter unani”, Rehan mengatakan “dokter unani adalah ayahku”, dokter mengatakan “kau harus memanggilnya segera”, lalu Rehan menelponnya,

Dikantor Polisi, Rizwan berkata pada Nafisa “seseorang dari rumah pasti yg melakukannya, kita harus menemukan orang itu”, Nafisa membuat alasan, pada saat itu, Shaziya datang & mengatakan “jika orang orang Bhopali mengatakan kalau mereka tdak melakukannnya, pasti orang lain yg telah melakukannya, kita harus menemukan pelakunya segera”, Nafisa mengatakan “aku tdak mau merusak mulutku dgn bahasa kotor, Tuhan pasti akan menghukum pelakunya, aku pernah melihat Shabana & Ghulam berbicara tentang makalah”, Shaziya bertanya “apa yg kau maksud”, Nafisa tdak menjawab apa-apa & mengajak Rizwan pergi dgnnya, Shaziya merasa curiga,

Dirumah, ayah Rehan memberikan obat pada Usman, Rehan mendapat telepon dari Fahad, tapi Rehan menutup teleponnya, Dr Habeeb meminta Rehan utk memberitahu pada Fahad tentang kesehatan Usman, Rehhan mengirim SMS ke Fahad yg mengatakan “ Usman baik-baik saja”, dikantor polisi, Fahad membaca SMS & memberitahu pada Zain, Zain mengatakan “mengapa dia hanya mengirim SMS bukan menelpon”, pasti ada sesuatu yg terjadi di sana”,

Dirumah, keadaan Usman semakin buruk, sementara di dalam sel, Surayya mendapat mimpi buruk tentang Usman, dia berteriak, Dirumah, semua orang menjadi khawatir pada Usman, Zain & Surayya berteriak utk membiarkan mereka bebas, Dr Habeeb menjadi khawatir & meminta Rehan utk menelpon keluarga Usman segera, karena dia mendekati kematiannya,

Dikantor Polisi, Aaliya meminta inspektur utk menyelesaikan formalitas segera & melepaskan Zain & Surayya, tak lama Surayya & Zain bebas, mereka segera pergi, Aaliya sedih melihat mereka,

Precap : Zain menghadiri pemakaman Usman, dia mengatakan kalau ayahnya meninggal karena Aaliya, lalu Zain menceraikan Aaliya