Sinopsis Jodha Akbar Episode 542

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 542, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 541! kali ini admin bagikan lagi episode 541 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juli 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 542
Ratu Jodha dikamarnya sedang gelisah. Ia teringat ucapan Pangeran Salim yg mengatakan, "tolong bicaralah dgn Abujan". Ratu Jodha nampak mondar-mandir. Ia teringat lagi ucapan Pangeran Salim yg mengatakan, "hanya ibulah yg dapat menolongku". Tiba-tiba pelayan datang. "Apa ada barang lain yg akan disiapkan untuk dikirim ke Amer, uzur?",tanya Pelayan. "Pergilah, Aku akan memberitahumu nanti", jawab Ratu Jodha. Pelayan itu lalu pergi. "Bagaimana aku memberitahu Raja Jalal. Disatu sisi ada Man Bai & di sisi lainnya ada cinta Pangeran Salim" ucap Ratu Jodha dalam hati. 

Pangeran Salim sedang menkautangani laporan/berkas. Tdak lama pelayan memberitahu kalau Anarkali ingin bertemu. "Salam pangeran, Anarkali ingin bertemu dgn kau", ucap pelayan. "Suruh dia masuk", ucap Pangeran Salim. Anarkali datang. Dia tersenyum pada Pangeran Salim. Pangeran Salim pun tersenyum pada Anarkali. "Anarkali, ", ucap Pangeran Salim sambil berdiri. Anarkali masuk & menghampiri Pangeran Salim. Terima kasih, akhirnya kita tdak perlu bertemu dgn cara sembunyi-sembunyi seperti ini. Seluruh dunia akan menghormati & menerima hubungan kita", ucap Pangeran Salim. Anarkali meletakkan nampan yg ia bawa diatas meja. "Apa yg kau maksud?", ucap Anarkali bingung. Pangeran Salim memegang kedua pundak Anarkali. "Aku sudah bicara dgn Maasa (Ibu) tentang hubungan cinta kita. Dia mengatakan akan melakukan sesuatu & mengatakannya pada Yang mulia", ucap Pangeran Salim. Tiba-tiba dihadapan Pangeran Salim, Anarkali duduk dilantai. Ia menundukkan kepalanya sambil mengatupkan tangan. Pangeran Salim membungkukkan badannya agar sejajar dgn Anarkali. "Apa yg kau lakukan? Tempatmu ada dihatiku", ucap Pangeran Salim. Pangeran Salim lalu memeluk Anarkali. "ayo duduk disini”, ucap Pangeran Salim. Pangeran Salim membantu Anarkali duduk lalu Pangeran Salim duduk disebelahnya. "Ya ampun, aku lupa. Aku datang kemari membawa manisan", ucap Anarkali sambil mengambil manisan yg ia letakkan dimeja tadi.

"Kau sudah memberi aku hadiah gelang jadi aku membuat manisan ini untukmu. Ini memang tdak mahal tetapi aku membuat manisan ini dgn penuh cinta", ucap Anarkali.

Anarkali membuka tutup manisan itu. "Anarkali, Hadiah yg kau bawa Ini sangat berharga buatku", ucap Pangeran Salim sambil membelai pipi Anarkali. Anarkali hanya tersenyum. lalu ia menyuapkan manisan itu pada Pangeran Salim. Tiba-tiba Ratu Ruqayah datang. Melihat Anarkali ada disana. Ratu Ruqayah tdak jadi masuk. Ia hanya berdiri & memperhatikan dari balik tirai. "Ini enak sekali, masyaallah", ucap Pangeran Salim. Anarkali mau menyuapi Pangeran Salim lagi, tapi ditolak Pangeran Salim. "Hhmmm, sekarang giliran aku menyuapimu", ucap Pangeran Salim. Pangeran Salim mengambil sendok itu dari tangan Anarkali. Lalu menyuapi Anarkali. "Aku harus pergi sekarang. Masih ada yg harus aku kerjakan", ucap Anarkali. Anarkali lalu meletakkan mangkok itu diatas meja. "Khuda hafiz", ucap Anarkali. "Khuda hafiz", jawab Pangeran Salim. 

Ratu Ruqayah tau Anarkali mau pergi lalu ia sembunyi. Anarkali berdiri & pergi dari sana. Setelah kepergian Anarkali. Ratu Ruqayah keluar dari persembunyiannya & melihat kearah Pangeran Salim.

Dikamarnya Ratu Jodha nampak gelisah. Tdak lama Raja Jalal datang & duduk ditepi tempat tidur. Raja Jalal melepas mahkotanya. "Aku harus bicara dgnnya, tapi bagaimana caranya", ucap Ratu Jodha dalam hati. "Yang mulia, aku ingin membicarakan sesuatu yg penting", ucap Ratu Jodha. Raja Jalal terlihat sedih, ia mengusap kedua matanya. "Ada apa?", tanya Ratu Jodha. "Shahbuddin, orang yg aku percaya. Ia juga mengkhianatiku", ucap Raja Jalal. Ratu Jodha duduk disamping Raja Jalal. "Tenanglah Yang mulia", ucap Ratu Jodha. "Beritahu aku apa yg ingin kau bicarakan", tanya Raja Jalal. Belum sempat Ratu Jodha bicara. Pelayan keburu datang.  "Maaf Yg Mulia, Rahim ingin bertemu dgnmu", ucap pelayan. "Baiklah, aku akan datang kesana", ucap Raja Jalal. pelayan itu lalu pergi. Raja Jalal menoleh pada Ratu Jodha. "Katakan, apa yg ingin kau bicarakan", tanya Raja Jalal. "Tdak, tdak ada, aku akan membicarakan hal ini lain waktu saja", jawab Ratu Jodha. "Baiklah, kita akan bicara lagi nanti Ratu Jodha", ucap Raja Jalal sambil memakai mahkotanya. Raja Jalal lalu pergi.

"Bagaimana ini, ", ucap Ratu Jodha. Ratu Ruqayah akhirnya masuk menemui Pangeran Salim. "Anakku, Ratu Jodha, Ratu Salima & Mariam Makani sudah memilih hadiah untuk Man Bai. Hadiah apa yg harus aku berikan untuk Man Bai?", tanya Ratu Ruqayah. Pangeran Salim hanya diam saja. "Ada apa Pangeran Salim. Apa yg mengganggu pikiranmu?", tanya Ratu Ruqayah. "Aku tdak ingin menyembunyikan hal ini darimu. Sejujurnya aku tdak ingin menikah dgn Man Bai", ucap Pangeran Salim. "Ya Khuda, tapi kenapa Pangeran Salim?", tanya Ratu Ruqayah. "Aku tdak mencintai Man Bai tapi aku mencintai orang lain", jawab Pangeran Salim. "Siapa yg kau cintai?", tanya Ratu Ruqayah. "Anarkali", jawab Pangeran Salim. "Apa yg kau katakan? Dia hanya seorang penari. Apa yg akan yang mulia lakukan jika ia mengetahuinya? & bagaimana dgn Ratu Jodha? Man Bai adalah keponakannya", tanya Ratu Ruqayah. "Tapi aku juga anaknya. Maasa sudah setuju untuk bicara pada Abujan tentang masalah ini", ucap Pangeran Salim. "Jika ini sudah menjadi pilihanmu maka aku ikut bahagia. kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga. Jika Ratu Jodha sudah menangani hal ini. Aku yakin dia akan membuat Raja Jalal setuju akan hal ini", ucap Ratu Ruqayah.

"Apa kau tdak masalah. Jika aku mejadikan seorang penari sebagai menantu perempuanmu?", tanya Pangeran Salim. "Itu tdak jadi masalah", jawab Ratu Ruqayah sambil mengecup kening Pangeran Salim. Lalu Ratu Ruqayah memeluk Pangeran Salim  "Aku harus melakukan sesuatu. Jika Pangeran Salim mendapatkan cintanya maka Raja Jalal & Ratu Jodha tdak akan dapat dipisahkan", ucap Ratu Ruqayah dalam hati.

Dikamarnya Ratu Jodha sedang memandang keluar jendela. Tiba-tiba Ratu Ruqayah datang & menghampiri Ratu Jodha. "Salam Ratu Jodha, semua orang sedang mempersiapkan utuk pernikahan. Kenapa kau masih di sini? Ayo ikut dgnku", ucap Ratu Ruqayah. "Tdak Ratu Ruqayah, tdak", ucap Ratu Jodha gelisah. "Ada apa Ratu Jodha. Apa ada masalah? Beritahu aku mungkin aku bisa bantu", tanya Ratu Ruqayah. "Begini masalahnya", ucap Ratu Jodha. Ratu Jodha lalu menceritakan tentang kisah cinta Pangeran Salim. Ratu Ruqayah mendengarkan cerita Ratu Jodha.  "Jadi Pangeran Salim mencintai Anarkali. & ia tdak mencintai Man Bai", ucap Ratu Jodha. Ratu Ruqayah pura-pura terkejut. "Ya Khuda, ", ucap Ratu Ruqayah sambil menutup mulutnya. "Apa yg kau katakan? Apa kau sudah memberitahu yang mulia?", tanya Ratu Ruqayah. "Bagaimana caranya bicara pada Yang mulia? Yang mulia sudah berjanji pada Bhagwas Das soal pernikahan ini. Bagaimana jika Yang mulia tdak menyetujui permintaan Pangeran Salim?", tanya Ratu Jodha. "Tenanglah Ratu Jodha, tapi kau harus mengatakannya pada yang mulia", ucap Ratu Ruqayah. Tiba-tiba Raja Jalal datang. "Apa yg sedang kalian bicarakan?", tanya Raja Jalal sambil berjalan menghampiri Ratu Jodha & Ratu Ruqayah. "Tdak ada Raja Jalal, kami hanya membicarakan soal memilih hadiah. Aku bingung harus memberi hadiah apa", ucap Ratu Ruqayah. "Aku tdak khawatir dgn menantuku. Selama aku tahu dia akan menjadi seperti Ratu Jodha", ucap Raja Jalal. "Bagaimana caranya aku memberitahu yg sebenarnya soal Pangeran Salim pada Yang mulia", ucap Ratu Jodha dalam hati.

"Ratu Jodha, malam nanti aku ingin mengajakmu jalan-jalan", ucap Raja Jalal. "Jalan-jalan", ucap Ratu Ruqayah "Kau harus siap-siap", ucap Raja Jalal. Ratu Jodha hanya mengangguk. Raja Jalal lalu pergi dari sana. "Kau akan pergi dgnnya, jadi katakan padanya tentang Pangeran Salim", ucap Ratu Ruqayah. "Baiklah, ", ucap Ratu Jodha. Ratu Ruqayah tersenyum sinis.

Dikamarnya, Ratu Ruqayah sedang menulis surat. Pelayan datang & memberi salam. "Takliyah, ", ucap Ratu Ruqayah pada Hosyiar. Hosyiar lalu pergi. Ratu Ruqayah menggulung surat itu & memberikannya pada pelayan itu. "Ambilah, berikan surat itu pada Anarkali", ucap Ratu Ruqayah. "Baiklah PEnguasa Ratu", ucap pelayan. "Ini upahmu", ucap Ratu Ruqayah. Lalu Ratu Ruqayah memberi sekantung koin pada pelayan itu. "Tapi ingat, Anarkali tdak boleh tahu kalau surat itu dariku. Mengerti !!", ucap Ratu Ruqayah. "Tenang saja begum shaiba", ucap pelayan. "Pergilahh, ", ucap Ratu Ruqayah. Lalu pelayan itu pergi. Ratu Ruqayah tertawa terbahak-bahak. "Surat cinta itu buat Anarkali & yg ini surat cinta buat Pangeran Salim", ucap Ratu Ruqayah sambil memegang surat itu. 

Di angon bagh Pangeran Salim & Qadir sedang berlatih pedang. Pedang Qadir terlepas. "Ada apa Qadir? Kenapa kau lemah seperti ini", tanya Pangeran Salim. "Tdak ada, kau sangat ahli dalam memainkan pedang", ucap Qadir.  "Tdak, kau terlalu berlebihan", ucap Pangeran Salim. Tdak lama pelayan datang & mengatakan ada surat untuk kau. "Bawa sini", ucap Pangeran Salim Lalu pelayan itu memberikan surat itu pada Pangeran Salim. Pangeran Salim mengambil surat itu. "Syukria”, ucap Pangeran Salim.

Lalu pelayan itu pergi. Pangeran Salim membuka surat itu & membacanya. Qadir menghampiri Pangeran Salim. "Ada apa pangeran Pangeran Salim?", tanya Qadir. "Tdak ada apa-apa. Aku pamit dulu", ucap Pangeran Salim. "Baiklah", ucap Qadir.

Dikamarnya. Didepan meja rias Ratu Jodha sedang bersiap-siap dibantu oleh Moti. Ratu Jodha sedang melamun. Moti melihat Ratu Jodha Melamun. "Ada apa Ratu Jodha?" Tanya Moti. "Tdak, tdak ada apa-apa. Aku hanya sedikit lelah", jawab Ratu Jodha. Pelayan datang. "Salam Malika Hind, yang mulia sudah menunggumu ditaman", ucap pelayan. "Baiklah", ucap Ratu Jodha. "Aku harus membicarakan tentang Pangeran Salim pada Yang mulia", ucap Ratu Jodha dalam hati.

Malam hari, Ditaman sudah berdiri tenda & disediakan kursi untuk Raja Jalal & Ratu Jodha duduk. Raja Jalal & Ratu Jodha datang ketaman. Mereka lalu duduk. Raja Jalal mempersilahkan Tansen untuk mulai menyanyi. Tansen lalu menyanyikan lagu Inn Ankhon Mein Tum. Raja Jalal & Ratu Jodha menikmatinya. Sesekali mereka saling memkaung sambil tersenyum. "Apa yang mulia akan marah jika mendengar kabar ini? Saat ini Yang mulia terlihat bahagia", ucap Ratu Jodha dalam hati sambil melirik Raja Jalal. Ratu Jodha kembali menikmati nyanyian Tansen. Tansen selesai bernyanyi,

"Wahh, bagus sekali Tansen", ucap Raja Jalal. Tansen mengangguk sambil mengatupkan tangannya. Lalu Tansen pergi. Raja Jalal merebahkan kepalanya dipangkuan Ratu Jodha. Ratu Jodha mengelus kepala Raja Jalal dgn lembut sambil melamun. "Ada apa Ratu Jodha?", tanya Raja Jalal. "Kau begitu mencintaiku. Padahal dulu kau tdak memiliki hati", ucap Ratu Jodha "Cinta bisa terjadi kapan saja tetapi ketika kau mecintai seseorang. Hati kau akan menjadi miliknya. Lihatlah aku Ratu Jodha, jika aku tdak mencintai kau maka aku tdak mungkin menjadi seperti ini. Aku memang seorang raja tetapi bukan raja di hati rakyat", ucap Raja Jalal. "Jadi kau setuju tdak ada yg lebih indah daripada cinta?", tanya Ratu Jodha. "Betull, ", jawab Raja Jalal. "Kau mencintai aku sebelum menikah & kita tdak menikah maka apa yg akan kau lakukan?", tanya Ratu Jodha. "Aku akan menghadapi semua rintangan untuk mendapatkan kau. Semua adil dalam cinta & perang. Dan ketika nasib sudah menentukan hubungan kita untuk bersama maka kita akan bersatu", ucap Raja Jalal. "Pangeran Salim juga anak kita. Dia juga bisa mencintai seseorang juga", ucap Ratu Jodha. "Dia sudah mencintai seseorang & itu adalah Man Bai", ucap Raja Jalal. "Tapi, ku, ", ucap Ratu Jodha. "Dengar Ratu Jodha, jangan bicara lagi. Mari kita nikmati suasana ini", ucap Raja Jalal. "Bagaimana ini, Yang mulia harus tahu yg sebenarnya", ucap Ratu Jodha dalam hati."Ayoo, kita jalan-jalan dekat danau", ajak Raja Jalal. 

Ditepi danau Pangeran Salim dgn bunga ditangannya sedang menunggu Anarkali sambil memkaung danau. Anarkali datang & memeluk Pangeran Salim dari belakang. "Kita ini seperti sinar & matahari. Tdak bisa dipisahkan satu sama lain", ucap Anarkali. Pangeran Salim melepas pelukan Anarkali & membalikakkan badannya. Pangeran Salim memberikan bunga itu pada Anarkali. "Anarkali, ini aku bawa bunga mawar putih untuk kau. Jika cahaya menjauh dari matahari maka baygannya tdak akan terlihat , ucap Pangeran Salim. Anarkali menerimanya dgn senyuman. Raja Jalal beranjak dari pangkuan Ratu Jodha. Ia memakai mahkotanya & menggandeng tangan Ratu Jodha. "Anarkali,  Sebentar lagi hubungan kita akan diresmikan. Aku menyesal harus bertemu diam-diam seperti ini", ucap Pangeran Salim. Anarkali lalu memeluk Pangeran Salim sambil tersenyum. Mereka nampak bahagia. Raja Jalal & Ratu Jodha berpegang tangan sambil berjalan menelusuri tepi danau. "Aku hanya akan menikahi kau. Ini adalah janjiku", ucap Pangeran Salim. Kembali ke Raja Jalal "Bersama dgnmu setiap waktu sangat indah", ucap Raja Jalal. "Aku ingin bicara soal Pangeran Salim", ucap Ratu Jodha. "Sebentar Ratu Jodha", ucap Raja Jalal sambil melihat kekanan & kekiri.

Tiba-tiba pandangan mata Raja Jalal mengarah pada Pangeran Salim & Anarkali yg sedang berpelukan. Raja Jalal terkejut disisi lain Ratu Jodha nampak khawatir.

Nb: oiy guys, demi terus terupdatenya sinopsis ini jangan sungkan2 untuk memberikan jempolnya ya sobat!! terimakasih sebelumnya. 1 jempol sangat berharga untuk admin agar terus bersemangat memberikan sinopsis yang update dari jodha akbar ini.

simak Next Episode di Sinopsis Jodha Akbar Episode 543