Sinopsis Ashoka Samrat Episode 97

Masterkids SEO - Sinopsis Ashoka Samrat Episode 97, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Ashoka Samrat Episode 96! kali ini admin bagikan lagi episode 97 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Agustus 2015. Berikut Kisah selanjutnya Ashoka Samrat!
Sinopsis Ashoka Samrat Episode 97

Seluruh keluarga kerajaan akhirnya sampai diistana yg baru, pintu gerbang terbuka namun istana tersebut gelap gulita, tdak ada penerangan sedikitpun disana, semua keluarga kerajaan yg hadir merasa heran “Istana macam apa ini? Kenapa sangat gelap sekali? Perdana Menteri Amadya mulai buka suara karena merasa heran dgn istana itu “Apakah tdak ada lampu minyak diistana ini? Raja Bindusara juga merasa heran “Ini adalah keistimewaan dari istana ini, istana ini terbuat dari kebudayaan Ujjain dimana tdak ada lampu minyak sama sekali didalam istana Raja Raj mencoba menjelaskannya panjang lebar “Lalu bagaimana bisa pesta pernikahannya diadakan didalam kegelapan seperti ini? Raja Bindusara kembali merasa ada yg aneh dgn istana yg baru itu, tak lama kemudian Raja Raj memerintahkan para prajurit utk membuka semua jendela istana dgn kode tepukan tangannya, jendela jendelapun mulai terbuka & sinar rembulan masuk ke dalam istana menerangi ruangan utama tersebut, semua orang yg hadir disana merasa takjub & terpana melihatnya, Raja Bindusara juga nampak terkesan “Samrat, gelap atau terang sekarang? ujar Raja Raj yg merasa bangga dgn istana hasil rancangannya “Hebat Aku senang kamu telah membuat istana ini, istana ini dibuat berdasarkan pemikiran seorang Ujjain Raja Bindusara mengakui kehebatan Raja Raj sambil melihat lihat ke sekeliling & kebelakangnya, sepintas Raja Bindusara seperti melihat Dharma diantara para pelayan, namun saat itu Raja Raj memintanya utk masuk ke dalam istana, & ketika Raja Bindusara berbalik lagi ke belakang utk melihat apakah benar ada Dharma disana, Dharma sudah tdak ada karena Dharma segera bersembunyi dibalik pilar ketika menyadari kalau Raja Bindusara mengetahui keberadaannya.

Semua orang memuji kemegahan istana baru tersebut namun Agni malah tersenyum sinis & berkata dalam hati “Dalam waktu yg tdak lama lagi seluruh istana ini akan membakar seluruh dinasti Maurya bathin Agni sambil tersenyum senang, sementara Pangeran Justin merasa khawatir, Pangeran Justin memandang Ratu Noor yg saat itu juga merasa tdak nyaman dgn istana tersebut, ketika Ratu Noor hendak meninggalkan tempat tersebut, Khurasan segera mencengkram lengannya namun akhirnya dilepaskannya juga cengkraman tangannya ketika Ratu Noor memberontak, Ratu Noor segera meninggalkan tempat itu, Pangeran Justin yg melihat kepergian Ratu Noor, ingin segera menyusulnya namun Agni menghentikan langkah Pangeran Justin dgn memegang tangan Pangeran Justin, Pangeran Justin pasrah & memutuskan tdak menyusul Ratu Noor “Mari silahkan masuk Ibu Suri Helena mempersilahkan semua orang utk memasuki istana tersebut, orang orang pun sudah bersiap hendak masuk ke dalam istana “Tunggu langkah Raja Bindusara segera terhenti ketika hendak memasuki istana baru, semua orang menoleh kearah belakang ke sumber suara tersebut, dibelakang Subhrasi sedang berdiri dgn piring aarti dimana ada lampu diya diatasnya. Ibu Suri Helena, Nicator, Agni & Raja Raj merasa cemas & khawatir begitu melihat Subhrasi datang membawa lampu diya karena mereka sangat tahu sekali kalau istana baru ini dapat dgn mudah terbakar bila terkena api. Sinopsis Ashoka Samrat Episode 97

 “Samrat, lebih baik sebelum kita masuk ke dalam istana, kita lakukan ritualnya terlebih dahulu disini dipintu masuk istana, kita nyalakan lampu diya disini, ini sebagai pertanda bagus Raja Bindusara menyetujui permintaan Subhrasi, keempat orang itu nampak panik “Jika Raja Bindusara tahu kalau batu bata diistana ini sangat mudah terbakar, maka semuanya akan hancur berantakan, bisa bisa gagal semua rencanaku bathin Ibu Suri Helena cemas, ketika Subhrasi hendak melakukan ritual tiba - tiba Pangeran Justin berteriak “Samrat, aku pikir, aku pikir itu tdak perlu dilakukan suara Pangeran Justin terdengar terbata bata “Iyaa, dia benar, Samrat, Itu tdak perlu dilakukan Raja Bindusara merasa heran “Lho? Memangnya kenapa? Apa salahnya menyalakan lampu diya dipintu masuk? Ayoo lakukan ritualnya keempat orang itu semakin panik termasuk Pangeran Justin yg juga telah mengetahui rencana busuk ibunya bersama kroni kroninya ini.

Sementara itu ditepi sungai, Ashoka sedang mengisi tempayan tanah liatnya dgn air sungai, para prajurit mengawasinya dgn mengikutinya dibelakang. Ketika Ashoka sedang mengisi air, tiba - tiba Vasu & Subaho muncul dari balik semak semak, mereka memberikan Ashoka beberapa tumbuhan “Ashoka, kami akan datang dipesta pernikahan juga Vasu & Subaho berbisik perlahan agar para prajurit tdak menyadari kehadiran mereka “Jangan kalian jangan kesana karena itu sangat berbahaya Lalu kenapa kamu berani mengambil resikonya? Kami akan selalu bersamamu Kami akan berada disana utk membantu kamu namun Ashoka kembali melarang teman temannya memasuki istana baru itu tak lama kemudian setelah selesai mengisi tempayan itu dgn air sungai, Ashoka segera menghampiri prajurit yg mengawalnya sedari tadilalu mereka berjalan menuju ke istana baru, Subaho & Vasu hanya bisa melihat kepergian Ashoka.

Ketika Subhrasi akan melakukan ritual, Ibu Suri Helena segera menyela “Samrat, akan lebih baik kalau ritualnya dilakukan oleh calon pengantin wanita yg akan mengadakan pernikahan diistana ini, yaitu Putri Agnishika, apalagi Putri Agni yg akan tinggal diistana ini, bagaimana? Ibu Suri Helena mencoba menetralisir keadaan agar Raja Bindusara tdak semakin curiga “Baiklah, kalau begitu silahkan lakukan Ibu Suri Helena memberikan kode ke Agni utk melakukan ritual tersebut, Agni segera mengambil baki aarti dari tangan Subhrasi & memulai ritual secara hati hati, Ibu Suri Helena yg melihatnya dari belakang merasa was was ketika Agni menaruh lampu diya itu diujung pintu & setelah ritualnya selesai, semua orang merasa lega terutama Ibu Suri Helena “Mari silahkan masuk ke dalam istana Ibu Suri Helena kembali mengajak semua keluarga kerajaan termasuk pelayan & prajurit utk menikmati sajian yg sudah disiapkan didalam. Ketika orang mulai memasuki istana baru itu, Dharma segera berbaur dalam kerumunan pelayan, Khurasan yg saat itu sedang mencoba mencari cari Dharma diantara kerumunan para pelayan tiba - tiba dikejutkan oleh Ibu Suri Helena “Panglima Khurasan, mari masuk, lupakan kalau kamu itu panglima kerajaan, pesta pernikahan akan berlangsung sebentar lagi, jadi seluruh keluarga kerajaan harus menikmatinya Khurasan tdak bisa menolak permintaan Ibu Suri Helena, Khurasan memasuki istana baru itu pula, setelah semua orang masuk ke dalam istana, tinggal Ibu Suri Helena & Nicator yg ada dibarisan paling belakang, Ibu Suri Helena segera memadamkan lampu diya yg ditaruh oleh Agni diujung depan pintu & ikut masuk ke dalam istana.

Didalam istana, semua orang mulai menikmati sajian yg disajikan disana, saat itu Nicator & Raja Bindusara sedang ngobrol soal ritual pernikahan dalam budaya Yunani “Pertama tama, pengantin pria & pengantin wanita akan mandi terlebih dahulu sebelum mereka melangsungkan pernikahan ujar Nicator “Kakek, aku akan kesana sebentar lagi ujar Pangeran Justin kemudian meninggalkan mereka “Samrat, karena pesta pernikahan ini, aku jadi bisa menghabiskan banyak waktuku dgnmu Raja Bindusara hanya tersenyum namun pikirannya melayang layang memikirkan Dharma “Dharma, dimana kamu? Aku mohon, tolong buktikan kalau mataku ini masih benar karena aku telah melihat kamu, buktikan kalau cinta kita bukanlah palsu, datanglah padaku, Dharma bathin Raja Bindusara dalam hati. Sinopsis Ashoka Samrat Episode 97

Ratu Charumitra sedang menyuruh para pelayannya utk menyajikan manisan & ladu pada para tamu tamu yg hadir diistana, dari kejauhan Agni yg melihat semua ini berkata dalam hati sambil tersenyum senang “Ketika semua orang memakan ladu itu, daya pikir mereka akan berhenti & ketika istana ini terbakar mereka pasti tdak akan mampu berfikir bagaimana caranya keluar menyelamatkan diri dari istana ini bathin Agni dgn senyum sinisnya. Sementara itu Dharma mulai membagikan ladu ladu itu ke para tamu atas perintah Ratu Charumitra, dari kejauhan Khurasan masih terus berusaha mencari Dharma diantara kerumunan orang orang itu, tepat pada saat itu Khurasan bertabrakan dgn Drupata yg baru saja mengambil ladu dari Dharma “Rajkumar Drupata, apakah kamu tahu dimana pelayan yg merawat dirimu? dgn polosnya Drupata menunjuk kearah Dharma yg saat itu sedang membelakangi mereka “Itu Panglima Khurasan, yg sedang membagi bagikan ladu disebelah sana Khurasan merasa senang karena akhirnya mampu menangkap Dharma sebelum Raja Bindusara mengetahuinya, perlahan Khurasan mendekat kearah Dharma, namun langkahnya tercegat oleh Ibu Suri Helena yg tiba - tiba menghampiri Dharma “Shevika, coba kamu cari Ashoka, dia seharusnya membawa air dari sungai utk acara pemandian Putri Agni, Ashoka itu sangat special dalam pesta pernikahan ini, pergilah & cari dia Dharma segera meninggalkan tempat tersebut, Khurasan merasa kecewa karena rencananya kembali gagal.

Dalam perjalan mencari Ashoka, Dharma merasa khawatir “Ratu Ibu Suri Helena pasti merencanakan sesuatu, mengapa dia meminta Ashoka utk mengambil air? Aku yakin Ashoka pasti dalam keadaan bahaya bathin Dharma cemas, ketika sampai diluar Dharma bertemu dgn Ashoka yg sedang membawa air dalam tempayan sambil dikawal oleh beberapa pengawal kerajaan. Pertemuan Dharma & Ashoka dalam keadaan tegang karena Ashoka juga merasa ibunya dalam keadaan bahaya “Aku harus menyuruh ibu utk keluar dari istana ini tapi bagaimana memperingatkannya? bathin Ashoka dalam hati “Ashoka, aku akan mengambil air ini & membawanya ke dalam istana Dharma segera mengambil tempayan berisi air tadi dari tangan Ashoka, Ashoka hanya tersenyum, ketika Dharma hendak meninggalkan tempat itu, tanpa diduga ternyata ada anak buah Khurasan yg melihatnya tapi dia tdak begitu mengenali Dharma, Dharma pun berlalu dari tempat tersebut. Tak lama kemudian, salah seorang pelayan membawakan ladu ladu yg dibagikan tadi pada para prajurit yg mengawal Ashoka sedari tadi, ketika mereka sedang asyik menikmati ladu, Ashoka mengambil kesempatan ini dgn pergi secara diam diam meninggalkan mereka.
Sinopsis Ashoka Samrat Episode 97

Didalam istana baru, orang orang masih asyik menikmati keindahan & makanan yg disajikan oleh tuan rumah, saat itu Ibu Suri Helena sedang ngobrol dgn ayahnya Nicator “Ayah, sebentar lagi Agni akan manditapi aku tdak tahu dimana Pangeran Justin berada? Ibu Suri Helena merasa kesal karena tiba - tiba Pangeran Justin menghilang, tepat pada saat itu Pangeran Siamak menghampiri mereka berdua sambil mengucapkan salam “Ibu Suri Helena ini adalah istana yg megah utk guruku, Pangeran Justin adalah guruku, aku telah belajar banyak darinya, lalu apa yg akan terjadisekarang? Pangeran Siamak memuji Pangeran Justin tulus didepan ibu kandung Pangeran Justin, Ibu Suri Helena hanya tersenyum tipis & cemas memikirkan Pangeran Justin yg hilang “Sekarang, Putri Agni akan mandi kemudian kami akan bertanya apakah calon pengantin pria & wanitanya sejutu utk menikah? Nicator mencoba memberikan penjelasan ke Pangeran Siamak “Kalau mereka belum siap utk menikah, maka mereka harus melakukan semua ini? Pangeran Siamak semakin penasaran “Ini hanya semacam ritual saja Bagaimana jika calon pengantin prianya melarikan diri dari pernikahan? ucapan Pangeran Siamak membuat Ibu Suri Helena jengah “Pangeran Siamak, jangan ucapkan kata kata yg aneh seperti itu, jika kamu tdak bisa bicara dgn kata kata yg bagus maka janganlah ucapkan kata kata yg buruk juga, lebih baik pelajari kebudayaan Maurya & Khurasani ucapan Ibu Suri Helena terdengar kesal & marah ditelinga Pangeran Siamak, Pangeran Siamak pun menyadari “Maafkan aku Ibu Suri Helena, aku pamit dulu Pangeran Siamak meninggalkan mereka berdua “Ibu Suri Helena, dia itu hanya anak anak, kenapa kamu marah padanya? Nicator heran dgn perilaku Ibu Suri Helena ke Pangeran Siamak barusan “Itu karena Pangeran Justin biasanya menanyakan hal seperti itu juga ke aku, ayah, aku akan lebih suka menjawab pertanyaan dari anak -anakPangeran Justin tapi aku benci anak -anakRaja Bindusara, rasanya aku ingin mencekik mereka, apalagi Ratu Noor juga telah menjebak anakku Ibu Suri Helena terlihat marah & geram “Sudahlah, lupakan saja, sebentar lagi Ratu Noor & anak -anak Raja Bindusara akan tergeletak mati dilantai Ibu Suri Helena tersenyum senang mendengar ucapan ayahnya.