Sinopsis Jodha Akbar Episode 531

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 531, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 530! kali ini admin bagikan lagi episode 531 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 531
Ibu Ratu Hamida sedang ngobrol bersama Aram Bano dikamar Ibu Ratu Hamida, tiba-tiba Aram Bano meminta neneknya itu mengajarinya menari, awalnya Ibu Ratu Hamida tdak mau namun Aram Bano terus mendesak, akhirnya Ibu Ratu Hamida menuruti keinginan cucu bungsunya ini “Baiklah nenek akan mengajari kau menari, caranya begini, sayang, tangan kanan begini lalu tangan kiri begini” Ibu Ratu Hamida mulai mengajari Aram Bano menari dgn gerakan tangannya ke kanan & ke kiri, Aram Bano senang melihat neneknya mengajarinya menari, tak lama kemudian Ratu Salima masuk ke kamar Ibu Ratu Hamida. Ibu Ratu Hamida merasa malu ketika mengetahui keberadaan Ratu Salima dikamarnya “Oooh Ratu Salima kau disini?” Ratu Salima hanya tersenyum melihat ibu mertuanya menari-nari didepan Aram Bano “Aram Bano yg memintaku untuk menari, Ratu Salima” Aram Bano menyeringai senang seraya berkata “Nenek menari sangat baik, ibu Ratu Salima” Ratu Salima tersenyum kearah Aram Bano tak lama kemudian Aram Bano meninggalkan mereka berdua “Bagaimana keadaan ibu?” Ratu Salima mulai membuka pembicaraan “Ibu merasa baik-baik saja kalau berkumpul dgn anak anak” Ibu Ratu Hamida mengajak Ratu Salima untuk duduk “Apakah ibu akan datang ke perayaan ulang tahun Ratu Ruqayah nanti?” nada suara Ratu Salima terdengar cemas “Iya, tentu saja!” Ibu Ratu Hamida nampak sangat bersemangat “Ibu, ada sesuatu yg ingin aku bicarakan dgn ibu, ini menyangkut Ratu Jodha” Ibu Ratu Hamida kaget & tak lama kemudian Ratu Salima mulai menceritakan kejadian pertengkaran antara Ratu Jodha & Ratu Ruqayah hingga Ratu Jodha menampar Ratu Ruqayah “Hal ini tdak baik, Ratu Salima, aku akan bicara dgn Ratu Jodha!” Ibu Ratu Hamida terkejut & tdak suka dgn perilaku Ratu Jodha yg mulai berubah

Sementara itu Ratu Jodha sedang berjalan menuju ke kamar Ratu Ruqayah, Laboni terus mengikutinya di belakang sambil memlintir mlintir ujung rambutnya yg ikal & memperhatikan ke sekelilingnya, para pelayan yg berpapasan dgn Ratu Jodha di sepanjang halaman istana, merasa ketakutan begitu melihat Ratu Jodha, mereka segera menghindar menjauh daripada harus berlama lama di dekat Ratu Jodha, rupanya kejadian semalam ketika Ratu Jodha menampar Ratu Ruqayah telah menyebar ke seluruh istana “Mengapa semua orang ketakutan begitu melihat diriku? Ada apa ini? Aku yakin pasti semalam Laboni melakukan sesuatu hingga membuat semua orang ketakutan seperti ini” bathin Ratu Jodha dalam hati. Sesampainya dikamar Ratu Ruqayah, saat itu Ratu Ruqayah sedang berkumpul dgn ratu ratu lainnya, begitu mereka mengetahui Ratu Jodha memasuki kamar Ratu Ruqayah, para ratu tersebut segera pergi meninggalkan mereka berdua. Ratu Jodha memberikan salamnya ke Ratu Ruqayah “Salam Ratu Ruqayah, aku ingin berbicara sesuatu dgnmu” perangai Ratu Jodha kali ini berbeda tdak seperti tadi malam, dgn dandanan ala Ratu Jodha yg sebenarnya, Ratu Jodha menatap Ratu Ruqayah dgn wajah menyesal & memelas namun Ratu Ruqayah menatap Ratu Jodha dgn tatapan mata yg marah & kesal “Apa yg mau kau bicarakan dgn Ratu Ruqayah, Ratu Jodha?” Laboni yg terus menghantuinya tiba-tiba berbisik di telinga Ratu Jodha, membuat Ratu Jodha kaget “Aku tdak ingin bicara dgn kau!” nada suara Ratu Ruqayah terdengar marah “Sekarang permainan akan berjalan dgn lancar, Ratu Jodha” ujar Laboni yg tiba-tiba berada dibelakang Ratu Ruqayah, Ratu Jodha semakin panik melihat kelakuan Laboni. Sinopsis Jodha Akbar Episode 531

“Apa yg sudah kau lakukan padaku apakah masih kurang? Lalu kau datang kesini mau menghina aku lagi begitu?” Ratu Jodha merasa tdak enak dgn Ratu Ruqayah “Hari ini di pesta perayaan ulang tahunku, aku akan memberikan kau pelajaran! Aku akan menang sekarang!” suara Ratu Ruqayah terdengar meninggi “Aku selalu ingin agar kau menang, Ratu Ruqayah” Ratu Jodha berusaha merendah “Jangan coba coba menunjukkan wajahmu yg merasa tdak bersalah itu! Aku tdak akan membiarkan kau sekarang!” Ratu Ruqayah semakin kesal “Ratu Ruqayah hanya bisa berteriak pada Ratu Jodha yg malang, tunggu saja nanti malam, aku akan merasuki tubuh Ratu Jodha & akulah yg akan memberinya pelajaran” bathin Laboni dalam hati sambil memandang kesal kearah Ratu Ruqayah “Ratu Ruqayah, aku benar benar meminta maaf atas semua yg terjadi semalam” Ratu Ruqayah tdak menggubris permintaan maaf Ratu Jodha, Ratu Jodha segera meninggalkan Ratu Ruqayah, sementara Laboni memandang Ratu Ruqayah dgn perasaan yg marah & berlalu mengikuti Ratu Jodha.

Sepeninggal Ratu Jodha, Ratu Ruqayah segera memanggil pelayan setianya Hoshiyar “Hoshiyaaaar!!!” Hoshiyar bergegas berlari menemui majikannya itu “Hoshiyar, apakah para penari sudah datang?” Hoshiyar segera menganggukkan kepalanya “Tentu saja Ratu Ruqayah, semuanya sudah di persiapkan dgn baik” Ratu Ruqayah tersenyum sinis sambil membayangkan rencana apa yg akan dilakukannya nanti.

Anarkali sedang bersiap siap menari Dirumahnya saat Pangeran Salim datang menemuinya “Kau disini?” Anarkali terkejut begitu melihat kehadiran Pangeran Salim disana “Apakah kau tdak suka menghabiskan waktu bersamaku?” Pangeran Salim mendekatan tubuhnya ke tubuh Anarkali yg sedang duduk di bawah “Bukan seperti itu, Pangeran Salim, tapi bagaimana bila yg Mulia melihat kita?” Anarkali merasa cemas “Jika kau takut hubungan kita tdak mempunyai nama, tdak di ketahui oleh orang maka kau tdak usah khawatir, aku akan segera mengumumkan hubungan kita malam ini & jika ada seseorang yg tdak berkenan dgn hubungan kita maka kita akan pergi menjauh dari sini, aku akan selalu bersamamu, kau hanya cukup memeluk aku & tdak usah mengatakan apa-apa, serahkan semuanya padaku” Anarkali langsung memeluk kekasihnya itu. Sinopsis Jodha Akbar Episode 531

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang merenung sedih, sementara Moti sedang menyiapkan untuk pemujaan Dewa Khrisna “Ratu Jodha, semuanya sudah siap” Ratu Jodha mengangguk lemah, kemudian berjalan ke depan kuil Dewa Khrisna & duduk bersimpuh disana, meskipun patung Dewa Khrisna belum selesai diperbaiki tapi Ratu Jodha tetap memberikan pemujaan pada Dewa Khrisna, ketika Moti meninggalkannya sendirian, tak lama kemudian Laboni menemui & ikut duduk bersimpuh di sebelah Ratu Jodha seraya berkata “Kau tdak akan melakukan pemujaan ini, Ratu Jodha!” Laboni menatap Ratu Jodha tajam “Aku tetap akan melakukannya!” Ratu Jodha bersikeras sambil memegang baki aarti yg akan di lakukannya untuk pemujaan, tiba-tiba Laboni melempar baki aarti tersebut sehingga isinya tumpah berserakan, Ratu Jodha kaget tapi hal ini tdak mengurungkan niat Ratu Jodha untuk melakukan pemujaan pada Dewa Khrisna, Ratu Jodha segera meletakkan minyak diatas tangannya kemudian menyalakan api diatas tangannya & melakukan pemujaan untuk Dewa Khrisna, Laboni marah & frustasi melihat Ratu Jodha melakukan pemujaan tersebut, apalagi ketika Ratu Jodha menyanyikan lagu puji-pujian Bhajan untuk Dewa Khrisna, Laboni marah sambil menutupi kedua telinganya “Hentikan! Hentikan ini, Ratu Jodha!” Laboni merasa gelisah & berteriak kencang namun Ratu Jodha terus menyanyikan Bhajan untuk Dewa Khrisna, Ratu Jodha malah semakin mengencangkan suaranya menyanyikan puji-pujian itu ketika melihat Laboni tdak suka mendengarnya, setelah selesai melakukan pemujaan, Ratu Jodha berdoa pada Dewa Khrisna “Kahnaa, tolonglah aku & keluargaku, lindungilah kami, Kahnaa” Laboni tersenyum sinis kearah Ratu Jodha

“Patung Dewa Khrisna tdak ada disini tapi mengapa kau tetap melakukan pemujaan?” Ratu Jodha tersenyum kearah Laboni “Itu adalah kepercayaan bukan semata-mata karena patung, kepercayaan ini membuat aku percaya bahwa kebaikan akan selalu menang terhadap kejahatan & kau juga akan segera berakhir, Laboni!” Laboni yg saat itu hendak mencekik Ratu Jodha tiba-tiba menghentikan tindakannya ketika Raja Jalal masuk ke kamar Ratu Jodha “Ratu Jodha, ada apa dgn tanganmu? Tanganmu terbakar?” Raja Jalal merasa heran & khawatir melihat tangan Ratu Jodha yg terluka kemudian mengajak Ratu Jodha untuk duduk ditepi ranjang “Aku akan mengobati lukamu” Raja Jalal segera mengambil salep obat buatan Ratu Jodha & membalurkan ditangan Ratu Jodha, Ratu Jodha merasa kesakitan “Bagaimana bisa tanganmu terbakar?” Raja Jalal merasa cemas “Katakan padanya Ratu Jodha! & nyawanya akan langsung menghilang saat ini juga!” Laboni mengancam Ratu Jodha dari arah belakang Raja Jalal dgn tangannya yg siap mencekik leher Raja Jalal, Ratu Jodha kaget
Sinopsis Jodha Akbar Episode 531

“Tanganku tadi terbakar oleh lampu Diya, yg Mulia” suara Ratu Jodha terdengar bingung “Kenapa kau bisa ceroboh seperti itu, Ratu Jodha?” Raja Jalal masih merasa khawatir pada Ratu Jodha “Bagaimana caranya aku mengatakan pada yg Mulia kalau arwah Laboni sedang mempermainkan diriku” bathin Ratu Jodha dalam hati dgn gelisah “Ada apa, Ratu Jodha?” Raja Jalal merasa ada yg aneh dgn perangai Ratu Jodha “Tdak ada apa-apa, yg Mulia” Ratu Jodha merasa terintimidasi oleh Laboni “Aku pikir kau pasti membutuhkan aku, aku akan selalu bersamamu” saat itu Raja Jalal hendak memeluk Ratu Jodha namun Laboni berteriak “Tidaaaakkkk!!” Ratu Jodha kaget & kikuk didepan Raja Jalal “Yang Mulia, aku ingin beristirahat” Raja Jalal mengerti kalau Ratu Jodha ingin sendiri “Baiklah kalau begitu, aku akan meninggalkanmu agar kau bisa beristirahat” ujar Raja Jalal sambil membelai Ratu Jodha lembut kemudian meninggalkan Ratu Jodha sendirian.

Sepeninggal Raja Jalal, Laboni segera duduk di sebelah Ratu Jodha “Permainan telah berjalan sangat baik, Raja Jalal akan membenci kau di siang hari karena perlakuanmu & dia akan mencintai aku pada malam hari” Laboni tersenyum senang, Ratu Jodha berang “Mengapa kau melakukan ini semua? Aku tdak pernah melakukan kesalahan padamu” Ratu Jodha semakin kesal dgn Laboni “Karena kau adalah istri kesayangan Raja Jalal & aku menginginkan Raja Jalal & lagi kau juga telah membunuh aku maka sekarang aku akan membunuh kau setiap hari, Ratu Jodha!”

Di halaman istana, Rahim memberitahukan pada Todar Mal & Abu Fazal tentang perngaruh Sabudhin ke Murad “Aku yakin kalau Sabudhin itu yg menghasut Murad untuk melawan Pangeran Salim, dia ingin Pangeran Salim dibunuh! Kalian ingatkan ketika Pangeran Salim di serang di Mewar juga” Rahim merasa geram “Kita sebaiknya jangan memberitahukan yg Mulia terlebih dulu karena kita belum punya bukti apapun yg menunjukkan kalau dia akan melawan Pangeran Salim akan tetapi kita tetap waspada & mengawasi dia” Abu Fazal, Todar Mal & Rahim menyiapkan diri mereka untuk mengawasi Sabudhin

Malam harinya, Ratu Jodha sedang duduk termenung ditepi jendela, Moti menghampirinya & mengabarkan kalau semua lampu minyak telah dia nyalakan kemudian Moti meninggalkan Ratu Jodha “Malam telah tiba, sebentar lagi Laboni pasti akan datang & akan memaksa aku melakukan sesuatu yg tdak pernah aku ingin lakukan” bathin Ratu Jodha dalam hati, tepat pada saat itu Laboni memegang bahunya & berkata “Waaah semuanya telah dipersiapkan rupanya, aku pasti akan sangat menikmati malam ini” namun tiba-tiba Ratu Jodha berdiri seraya berkata “Cukup, Laboni! Aku tdak akan mengijinkan kau untuk menggunakan tubuhku lagi!” suara Ratu Jodha terdengar marah “Jadi, kau akan menghentikan aku?” Laboni segera mendorong tubuh Ratu Jodha hingga terjatuh, Ratu Jodha segera mengucapkan mantra-mantra dalam agama Hindu agar Laboni takut, Laboni malah tertawa “Itu tdak akan berhasil, Ratu Jodha!” ujar Laboni sambil langsung memasuki tubuh Ratu Jodha secepat kilat, tubuh Ratu Jodha bergetar hebat karena arwah Laboni telah merasuki tubuhnya seraya berteriak “Tdak ada mantra apapun yg akan berhasil menghentikan aku!” Ratu Jodha berteriak lantang sambil menampar pipinya sendiri berulang kali namun arwah Ratu Jodha yg asli menolak arwah Laboni hingga Laboni keluar dari tubuh Ratu Jodha & terjatuh dibawah kaki Ratu Jodha “Aku tdak akan membiarkanmu, Ratu Jodha!” Laboni kembali merasuki tubuh Ratu Jodha hingga Ratu Jodha terjatuh diranjang & berkata “Malam ini adalah milikku!” teriak Ratu Jodha lantang sambil tertawa cekikikan, arwah Laboni telah menguasai dirinya kembali.

Tak lama kemudian, Pangeran Salim memasuki kamar Ratu Jodha, Pangeran Salim merasa heran melihat situasi kamar ibunya yg berantakan, saat itu Ratu Jodha sedang duduk dilantai sambil menundukkan mukanya diatas meja “Ibu, apakah ibu baik-baik saja?” Pangeran Salim merasa khawatir dgn ibunya, Ratu Jodha segera bangun, arwah Laboni telah merasuki tubuhnya “Aku baik-baik saja, Pangeran Salim, mengapa kau kesini?” ujar Ratu Jodha sambil melempar racikan bunga disebelahnya keatas & memandang Pangeran Salim tajam “Ibu, aku ingin mengatakan sesuatu yg sangat penting” Ratu Jodha kembali memandang Pangeran Salim tajam, Pangeran Salim merasa heran karena ibunya tdak pernah bertingkah seperti ini “Pertama, ambilkan kinang yg ada diatas meja itu untukku” Pangeran Salim melihat kearah meja kemudian mengambilkan kinang itu untuk ibunya “Mulai kapan ibu menginang?” Ratu Jodha mengambil salah satu kinang & memakannya lahap sambil menjilati jemari tangannya “Aku telah memakannya sejak aku masih kanak kanak, ada masalah apa?” Ratu Jodha duduk bersandar dgn salah satu tangannya diatas guling kecil dgn lututnya yg di tekuk sambil memainkan racikan bunga ditangannya “Ibu, aku tdak mencintai Maan Bai & aku tdak ingin menikahinya” Pangeran Salim mulai mengutarakan maksud kedatangannya dgn perasaan was was “Seseorang yg tdak kau cintai, seharusnya tdak kau nikahi” Pangeran Salim merasa senang ketika Ratu Jodha mendukungnya, Pangeran Salim segera duduk bersimpuh dibawah & memegang lengan Ratu Jodha “Aku tdak pernah mengira kalau ternyata ibu setuju dgnku secepat ini, apakah ibu ingat penari kerajaan, dia itu gadis yg mulia, ibu” Ratu Jodha yg kerasukan arwah Laboni mendengarkan penjelasan Pangeran Salim dgn tatapannya yg aneh “Aku sangat mencintai Anarkali, bu, kami ingin menghabiskan sisa hidup kami bersama-sama, apakah ibu bisa mengatakan hal ini ke yg Mulia?” Ratu Jodha segera menatap kearah Pangeran Salim tajam, Pangeran Salim sedikit tertegun ketika melihat tatapan Ratu Jodha yg aneh, kemudian Ratu Jodha melemparkan racikan bunga yg dipegangnya sedari tadi kearah Pangeran Salim kemudian tertawa cekikikan “Kalau kau mencintai Anarkali, maka ibu akan mendukung kau tapi ingat!” Ratu Jodha berbalik kearah Pangeran Salim sambil menunjuk Pangeran Salim dgn jari telunjukknya “Ingat! Ada banyak permasalahan dalam cinta! Kau harus lebih kuat untuk mendapatkan cintamu!” Pangeran Salim merasa senang karena akhirnya ibunya mendukung pilihannya “Aku tdak pecaya, ibu mengatakan hal seperti ini” Ratu Jodha hanya diam saja kemudian berkata “Jika aku berada ditempatmu aku juga akan mendapatkan cintaku meskipun aku telah mati sekalipun, jangan khawatir aku akan membicarakan hal ini dgn ayahmu” Pangeran Salim tersenyum senang “Terima kasih, ibu, ibu sangat baik, saya pamit dulu” Pangeran Salim segera meninggalkan ibunya.