Sinopsis Jodha Akbar Episode 528

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 528, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 527! kali ini admin bagikan lagi episode 528 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 528

Ratu Jodha yg tdak sadarkan diri akhirnya bangun dgn kepalanya yg agak berat, ketika sedang terduduk ditempat tidurnya tiba-tiba tanpa diduga Laboni muncul disebelahnya, Ratu Jodha kaget ketika dilihatnya disampingnya ada Laboni yg sedang duduk sambil menatapnya tajam seraya berkata “Perlahan-lahan kau akan kalah, Ratu Jodha! Aku datang kesini untuk menunggu suamiku” Ratu Jodha terkejut “Suamimu?” teriak Ratu Jodha “Apakah kau tdak ingat kalau aku telah melakukan Pheras (mengelilingi api suci sebanyak 7 kali) dgn Raja Jalal & dia juga telah memberikan sindoor didahiku, itu artinya kalau aku adalah istrinya Raja Jalal juga sekarang” ujar Laboni sambil tersenyum senang & menunjukkan keberadaannya dimana-mana dgn berpindah dari satu tempat ketempat yg lain dgn cepat layaknya seperti hantu, Ratu Jodha heran melihat apa yg telah diperbuat oleh Laboni.

Sementara itu diruangan yg lain, tabib istana sedang memberikan informasi ke Raja Jalal & Ibu Ratu Hamida “Yang Mulia, Malika Hind rupanya melakukan puasa sepanjang hari kemarin sebelum melakukan Pheras, oleh karena itu dia pingsan tapi dia baik-baik saja sekarang, saat ini Malika Hind sedang tertidur”, “Baiklah, terima kasih, tabib, aku akan melihatnya” ujar Raja Jalal kemudian berlalu dari ruangan tersebut

Kembali dikamar Ratu Jodha, Laboni masih terus berupaya menghantui Ratu Jodha karena hanya Ratu Jodhalah yg bisa melihat Laboni, seluruh orang diistana itu tdak menyadari kehadiran Laboni diantara mereka “Ratu Jodha, kau tahu, kau telah membunuh tubuhku tapi arwahku masih bergentayangan, sekarang ini semuanya tergantung padaku bagaimana & kapan aku akan datang kesini atau tdak, kau ingat ketika kita bertemu dipasar?” Ratu Jodha teringat ketika memberikan prasad pada Laboni yg saat itu dilihatnya berwajah buruk rupa dgn luka bakar diseparuh tubuhnya “Saat itu aku mengikuti dirimu dgn cara memasuki tubuhmu” Ratu Jodha teringat ketika dirinya berbalik meninggalkan Laboni tubuhnya terasa aneh ada hawa merinding & berat yg dirasakannya namun Ratu Jodha tdak menyadari kalau Laboni telah memasuki tubuhnya “Sekarang aku tdak akan pergi kemana-mana, aku harus melakukan keadilan! Karena kita berdua ini adalah istri Raja Jalal maka pada siang hari dia akan menjadi suamimu & pada malam hari, dia akan menjadi suamiku, tubuhnya akan menjadi milikku & kau hanya melayaninya sepanjang hari, tapi disini ada satu permasalahan, karena aku tdak mempunyai tubuh maka tubuhmu akan menjadi milikmu pada siang hari & pada malam hari, aku akan merasuki tubuhmu, & penggunaan tubuhmu itu akan dimulai pada malam hari ini juga!” ujar Laboni sambil tertawa terbahak-bahak, Ratu Jodha panik tiba-tiba Laboni menghipnotis Ratu Jodha dgn menyuruhnya berbaring diranjang, Ratu Jodhapun menurut dgn tatapan matanya yg kosong, Ratu Jodha akhirnya terbaring diranjang, Laboni tersenyum menang, Laboni segera memasuki tubuh Ratu Jodha kemudian terbangun & terduduk ditepi ranjang. Sinopsis Jodha Akbar Episode 528

Tepat pada saat itu Raja Jalal memasuki kamar Ratu Jodha seraya berkata “Ratu Jodha, apakah kau baik-baik saja? Aku dengar tadi kau sedang berbicara dgn seseorang” Ratu Jodha yg telah kerasukan arwah Laboni menatap Raja Jalal tajam dgn pandangan yg mesra “Aku tadi berbicara dgn diriku sendiri, yg Mulia” ujar Ratu Jodha sambil membelai wajah Raja Jalal mesra & merebahkan kepalanya didada Raja Jalal “Aku tadi sedang berfikir bagaimana caranya melayani & memuaskan dirimu diranjang, mengapa kau datang sangat terlambat?” ujar Ratu Jodha sambil mengangkat kepalanya dari pelukkan Raja Jalal “Kau butuh istirahat & tidur, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal sambil tersenyum “Malam ini adalah malam pertama kita setelah menjadi pengantin, aku membutuhkanmu bukan tidur, yg Mulia, tdak ada kata-kata tidur malam ini” ujar Ratu Jodha sambil menatap Raja Jalal dgn pandangan mesranya sambil memilintir-mlintir ujung rambutnya yg ikal seperti yg biasa dilakukan oleh Laboni, Raja Jalal tersenyum kemudian memeluk istrinya, Ratu Jodha kembali merebahkan kepalanya didada Raja Jalal “Kau tahu, aku telah membawa sebuah hadiah untukmu tapi aku ingin tahu hadiah apa yg akan kau berikan untukku?” ujar Raja Jalal kemudian memanggil pelayannya untuk masuk ke kamar Ratu Jodha

“Pelayan, bawa hadiah itu kesini!’ perintah Raja Jalal “Lalu mana hadiah untukku, Ratu Jodha?”, “Hadiah?” Ratu Jodha terlihat bingung namun Ratu Jodha segera berkelit & mengalihkan pembicaraan “Pertama, kau tunjukkan dulu hadiahmu padaku” tak lama kemudian salah satu pelayan mereka memasuki kamar Ratu Jodha sambil membawa baki yg berisi dupatta yg indah berwarna kuning dgn plisir perak dibagian tepinya, Raja Jalal segera mengambilnya & mengenakan dupatta itu pada kepala Ratu Jodha “Dupatta ini bagus sekali” ujar Ratu Jodha sambil memegang dupatta tersebut “Ada sesuatu yg spesial didalamnya” ujar Raja Jalal sambil mengajak Ratu Jodha kesebuah meja yg terdapat baskom besar berisi air, Raja Jalal menunjukkan pantulan wajah mereka dibaskom berisi air tersebut “Apakah kau teringat sesuatu?” ujar Raja Jalal sambil merangkul bahu Ratu Jodha lembut, Ratu Jodha terkejut & bingung karena tdak tahu apa yg dimaksud oleh Raja Jalal, namun demi menetralisir keadaan Ratu Jodha berkata “Tentu aku ingat semuanya, kau sendiri?” ujar Ratu Jodha sambil merebahkan kepalanya kembali didada Raja Jalal “Tentu saja aku tdak bisa lupa, dihari ketika aku melihat pantulan wajahmu didanau pada malam Ghunghour di Amer, ketika itu kau mengenakan dupatta yg persis warnanya seperti ini pada hari itu, wajahmu terlihat sangat bersinar seperti bulan dimalam hari” ujar Raja Jalal sambil teringat peristiwa dimana pertama kali Raja Jalal melihat pantulan wajah Ratu Jodha di tepi danau.

“Kata-katamu seperti sebuah puisi yg indah, yg Mulia” ujar Ratu Jodha mesra “Ini semua karena kau Ratu Jodha, kau telah membuatku menjadi pintar berpuisi juga, lalu mana hadiah untukku?” ujar Raja Jalal sambil tersenyum, Ratu Jodha segera mengangkat kepalanya dari dada Raja Jalal & menatap wajah Raja Jalal tajam “Aku akan memberikan sebuah hadiah untukmu, yg Mulia, yaitu sesuatu yg tdak akan pernah kau lupakan sepanjang hidupmu” ujar Ratu Jodha sambil mengajak Raja Jalal menuju ke ranjangnya, Raja Jalal terheran-heran dgn senyumannya yg menawan, sesampainya didekat ranjang, Ratu Jodha segera melepas dupattanya & melemparkan begitu saja kelantai, kemudian meremas baju Raja Jalal & menggeretnya mendekat ketubuhnya sehingga Raja Jalal maju selangkah berada persis didepan Ratu Jodha dgn senyumannya yg senang diperlakukan seperti itu oleh Ratu Jodha. Perlahan Ratu Jodha melepas jubah Raja Jalal, Raja Jalal menuruti keinginan Ratu Jodha sambil tersenyum-senyum senang, kemudian Ratu Jodha melepas kalung yg dikenakan Raja Jalal, Raja Jalal heran namun senang seraya berkata “Aku tdak pernah melihat kau bertingkah seperti ini, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal senang “Ini baru permulaan, yg Mulia” ujar Ratu Jodha sambil mendorong Raja Jalal agar terbaring diranjang, Raja Jalal menuruti permintaan Ratu Jodha, Ratu Jodha menatap Raja Jalal tajam dgn senyuman yg menawan kemudian menyusulnya keatas ranjang.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 528

Dirumah Anarkali, Pangeran Salim sedang merebahkan kepalanya dipangkuan Anarkali “Malika Hind kelihatan sangat cantik sekali ya sebagai pengantin wanita” ujar Anarkali sambil membelai rambut Pangeran Salim, Pangeran Salim menatapnya seraya berkata “Aku membayangkan ketika kau berpakaian sebagai pengantin wanitaku, kau juga akan terlihat sangat mengagumkan, hari itu adalah hari yg paling indah sepanjang hidupku” ujar Pangeran Salim “Aku sedang berfikir tentang Maan Bai, dia pasti akan sangat menderita bila mendengarkan semua ini” ujar Anarkali sedih “Itu akan lebih baik daripada menyakiti perasaannya setiap hari, karena dia tdak pantas bersama seseorang yg tdak mencintainya sama sekali, lalu apa yg kau impikan sebagai seorang gadis?” ujar Pangeran Salim penasaran “Semua mimpiku telah sirna ketika aku menjadi seorang penari, aku tdak mempunyai mimpi apa-apa lagi sekarang & aku tdak mempunyai hak untuk mengharapkan sebuah mimpi” ujar Anarkali, Pangeran Salim segera bangun & menatap kearah Anarkali “Aku akan meyakinkan dirimu bahwa kau akan melihat impianmu & aku akan memenuhinya sebagai Ratu India yg akan datang” Anarkali langsung memeluk Pangeran Salim erat, kemudian Pangeran Salim mengenakan dupatta Anarkali di kepalanya dgn mesra “Kau mempunyai hak untuk melihat impianmu & itu akan terpenuhi karena itu adalah janjiku padamu sebagai Raja yg akan datang” ujar Pangeran Salim, Anarkali merasa terharu kemudian memeluk Pangeran Salim kembali, Pangeran Salim membalas pelukkan Anarkali erat. Sinopsis Jodha Akbar Episode 528

Keesokan harinya, Ratu Jodha terbangun dgn kepala yg berat, Ratu Jodha kaget ketika melihat keadaan kamarnya berantakan, semua barang-barang dikamarnya berserakan dimana-mana “Mengapa semua barang-barang disini berantakan seperti ini? & mengapa kepalaku jadi pusing?” ujar Ratu Jodha sambil memegangi kepalanya & terduduk diranjangnya, tiba-tiba Laboni muncul didepan meja rias Ratu Jodha sambil tertawa terbahak-bahak “Kau tahu, Ratu Jodha, semalam adalah malam yg menakjubkan bersama Raja Jalal, semalam aku menghabiskan malam yg spesial bersama Raja Jalal, kami begitu liar satu sama lain” ujar Laboni sambil tersenyum senang, Ratu Jodha kaget & bingung “Aku menginginkan Raja Jalal selalu bersamaku, sekarang dia adalah milikku!”, “Aku akan menahanmu, Laboni!” bentak Ratu Jodha, Laboni marah mendengar ucapan Ratu Jodha & langsung menghampiri Ratu Jodha sambil mencengkram pipi Ratu Jodha keras & berteriak lantang “Apakah kau sudah gila?” ujar Laboni sambil tertawa terbahak-bahak “Apakah kau lupa? Bahwa aku ini bukan manusia tapi aku ini adalah arwah yg gentayangan, kau tdak bisa menahanku, Malika Hind, ataupun membunuhku, kau tdak bisa membakarku atau melemparkan aku kelaut, tdak ada seorangpun yg akan melihat aku! Maka bagaimana bisa kau akan melawan aku? & lagi siapa yg akan menentang aku? Suami itu akan kehilangan nyawanya, kau mengerti!” bentak Laboni

Tepat pada saat itu Raja Jalal memasuki kamar Ratu Jodha sambil menyeringai senang kearah Ratu Jodha, sementara Ratu Jodha masih terlihat panik & bingung, Laboni senang melihat Raja Jalal, Laboni segera mendekati Raja Jalal & mencium aroma tubuh Raja Jalal sambil membelai wajah Raja Jalal & bersandar dipundaknya, Raja Jalal tdak bisa merasakan kehadiran Laboni “Ratu Jodha, kau telah memberikan aku hadiah yg sangat spesial semalam, aku akui kau telah memenangkannya kembali kali ini” ujar Raja Jalal dgn senyuman yg menawan & senang “Yang Mulia, aku ingin berbicara dgnmu” namun belum selesai Ratu Jodha berkata-kata, Laboni kembali mendekat ke Ratu Jodha & menyilangkan tangannya didepan Ratu Jodha, hingga teko & baskom yg berada didekat tembok yg berisi air jatuh kelantai, Raja Jalal terkejut “Kenapa baskom itu bisa jatuh?” ujar Raja Jalal heran kemudian Raja Jalal memanggil pelayannya “Pelayan! Tolong bersihkan semua baskom ini!” perintah Raja Jalal, sementara itu Laboni kembali mencengkram pipi Ratu Jodha dgn pandangan yg marah, Raja Jalal tdak bisa melihat semua perlakuan Laboni ke Ratu Jodha “Ada apa, Ratu Jodha? Kau mau bilang apa?” Ratu Jodha hanya menggelengkan kepalanya “Tdak, yg Mulia, aku tdak ingin bicara apa-apa” ujar Ratu Jodha, tiba-tiba salah satu pelayan mereka masuk ke kamar Ratu Jodha & memberi tahu Raja Jalal bahwa Raja Jalal diminta hadir diruang sidang oleh para menterinya, Raja Jalalpun berpamitan ke Ratu Jodha & meninggalkannya sendirian.

Sepeninggal Raja Jalal, Laboni kembali tertawa terbahak-bahak “Kau tahu, Ratu Jodha! Kau tdak bisa mengatakan sesuatu pada suami itu! Jika ada seseorang yg tahu semua ini maka aku tdak segan-segan akan membunuh suamimu! & kau tahu aku bisa melakukan itu dgn mudah! Apakah aku harus menunjukkannya padamu?” ujar Laboni marah “Jangan! Jangan sakiti yg Mulia” ujar Ratu Jodha lemah “Aku seharusnya mengucapkan rasa terima kasihku padamu, Ratu Jodha, apa yg tdak bisa aku lakukan pada masa hidupku, saat ini bisa aku lakukan dgn mudah setelah aku mati” ujar Laboni sambil tertawa terbahak-bahak kembali, sementara Ratu Jodha hanya bisa menatapnya dgn perasaan tegang.