Sinopsis Jodha Akbar Episode 510

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 510, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 509! kali ini admin bagikan lagi episode 510 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 510

Didalam hutan, Laboni masih bersama Raja Jalal, ketika Raja Jalal berbalik kearahnya & memandang kearah Laboni, Laboni yg menyamar menjadi Ratu Jodha segera menutupi wajahnya dgn dupattanya tanpa melihat kearah Raja Jalal begitu menyadari kalau Raja Jalal sudah tdak lagi dalam pengaruh sihir ibunya, Laboni berbicara dgn logat khas Ratu Jodha “Yg Mulia, kita seharusnya pergi sekarang”, “Baiklah, Mari” Raja Jalal & Laboni berjalan beriringan, Laboni berjalan didepan Raja Jalal kembali ke istana. 

Sementara itu disebuah tempat ada seekor burung beo yg terbang kesana kemari digoa seorang pendeta diBengali sambil mengeluarkan suaranya yg parau, sang pendetapun bangun & tertawa senang ketika melihat burung beonya “Aku tahu apa yg ingin kau katakan, jangan khawatir, aku akan mendatangimu” ujar sang pendeta sambil memberi makan pada si burung beo. 

Sementara itu di Agra dikerajaan Mughal, Ratu Jodha masih terus menerus mencari-cari Raja Jalal kesana kemari, tak lama kemudian Ratu Jodha bertemu dgn Ibu Ratu Hamida “Ibu, apakah ibu tau dimana Yg Mulia?”, “Dia ada dikamarnya, Ratu Jodha” sesaat Ratu Jodha tertegun “Tdak mungkin, ibu, aku baru saja dari sana tapi dia tdak ada disana” Ibu Ratu Hamida tertawa “Ibu juga baru saja melihatnya, ayoo kita lihat” Ratu Jodha & Ibu Ratu Hamida berjalan bersisian menuju kekamar Raja Jalal & melihat Raja Jalal sedang tertidur lelap, Ratu Jodha terkejut “Sudahlah, Ratu Jodha, sekarang lebih baik kau tidur, beristirahatlah” ujar Ibu Ratu Hamida kemudian berlalu dari kamar Raja Jalal, Ratu Jodha hanya tersenyum, mentertawakan kekonyolannya sendiri kemudian berlalu dari sana, sementara itu dari balik tirai dikamar Raja Jalal, Laboni mengintip kedatangan Ratu Jodha kekamar Raja Jalal & menatapnya dgn tatapan marah. 


Dikamar Laboni, Laboni sedang ngobrol dgn Dammu, ibunya “Ibu, gara-gara Ratu Jodha, semua rencanaku gagal!” ujar Laboni ketus dgn amarahnya yg memuncak “Kita telah melalui gerbang pertama, kau telah membawa Raja Jalal keluar dari istana, kau telah mengatur semuanya dgn baik, kau bawa dia kembali & membuatnya tertidur juga, sekarang hanya tinggal dua langkah lagi yg harus kau lakukan maka kau akan mendapatkan tubuh Raja Jalal, kau harus mendapatkan Raja Jalal pada malam Poonami maka dia akan menjadi milikmu selamanya!” ujar Dammu sambil tertawa terbahak-bahak “Aku hanya akan menunggu malam itu saja, ibu!” ujar Laboni sambil menyeringai senang. Sinopsis Jodha Akbar Episode 510

Keesokan harinya, Ratu Jodha menemui Raja Jalal dikamarnya, saat itu Raja Jalal baru saja terbangun “Yg Mulia, kau tadi tdak bangun utk sholat subuh ya?”, “Oh iya, aku lupa! Aku merasa kurang enak badan, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal dgn muka pucatnya “Memangnya semalam kau dari mana?” Raja Jalal bingung mendengar ucapan Ratu Jodha “Bukannya semalam aku berdngamu, kau kelihatan sangat khawatir tadi malam, kau ingin berbicara dgnku lalu kau membawa aku kesebuah tempat terpencil diluar istana” Ratu Jodha kaget “Yg Mulia, aku tdak pergi kemana-mana dngamu semalam?” Raja Jalal juga bingung, antara mimpi & kenyataan “Mungkin dalam mimpiku saja, Ratu Jodha” Raja Jalal mencoba membuat Ratu Jodha tdak penasaran lagi “Lihat kan? Kau ternyata ada dalam mimpiku juga” namun Ratu Jodha masih penasaran & gelisah “Sepertinya ada sesuatu yg aneh yg terjadi dgnku juga semalam, Yg Mulia, semalam aku bertemu dgn seorang perempuan tua, dia memperingati aku akan seseorang yg ingin merebut sesuatu yg paling berharga yg aku miliki & kau adalah yg paling berharga buatku” ujar Ratu Jodha gelisah “Selama kau bersamaku, tdak ada seorangpun yg bisa menyentuh aku, sudahlah tdak usah dipikirkan” tepat pada saat itu salah seorang pelayan datang & mengabarkan kalau Pangeran Salim sudah menunggu mereka di luar “Yg Mulia, Pangeran Salim sedang menunggu kehadiran anda utk melepas keberangkatannya kemedan perang”, “Baiklah, kami akan keluar!” ujar Raja Jalal, pelayan itupun pergi “Ratu Jodha, kita seharusnya menemui Pangeran Salim karena dia akan pergi berperang” Ratu Jodha menganggukkan kepalanya & mengikuti Raja Jalal keluar kamar. 

Dihalaman tengah istana, semua keluarga sudah berkumpul disana utk melepas kepergian Pangeran Salim kemedan perang, Ratu Jodha melakukan aarti utk anak sulungnya itu “Pulanglah setelah kau memenangkan perang itu” Pangeran Salim tersenyum, Ratu Jodha kemudian melakukan aarti utk Rahim yg juga akan pergi berperang bersama Pangeran Salim, Ibu Ratu Hamida menghampiri Pangeran Salim & mendoakannya sambil memberikan benang suci dilengan Pangeran Salim “Nenek akan selalu menunggumu, Pangeran Salim”, “Aku berjanji akan segera pulang, nenek” kemudian Pangeran Salim berpamitan pada Ratu Ruqayah & Ratu Salima, Danial yg ada disana juga ikut menimpali pembicaraan mereka “Menanglah utk kerajaan Mughal, kak!” Pangeran Salim menganggukkan kepalanya sementara Murad kelihatan masih kesal dgn Pangeran Salim “Jaga diri kalian baik-baik ya” Pangeran Salim memeluk kedua adiknya, kemudian Pangeran Salim menghampiri Raja Jalal, mereka berdua saling berpelukkan “Aku ingin kau membuat ayah & kerajaan Mughal bangga tapi jangan remehkan Pratap! Dia bisa menyerang dari mana saja”, “Aku telah mempelajarinya, ayah, aku akan tetap waspada!” ujar Pangeran Salim mantap “Ini mungkin akan menjadi perang yg tersulit bagimu & akan memberikanmu banyak pelajaran, doa ayah selalu bersamamu, nak”, “Aku tdak akan mengecewakan ayah, aku janji aku akan membawa kepalanya atau akan membuatnya tunduk dihadapanmu, ayah” Raja Jalal akhirnya melepas kepergian Pangeran Salim, Pangeran Salim berjalan kearah gerbang istana menuju ke kudanya, Ibu Ratu Hamida menangis melepas kepergian Pangeran Salim tiba-tiba dari atas balkon Anarkali berlari-lari mengejar Pangeran Salim, hingga akhirnya Pangeran Salim berhenti & melihat keatas kearah balkon, dlihatnya Anarkali sedang berdiri diatas sana dgn pandangan sedihnya, sesaat Pangeran Salim menganggukkan kepalanya tanda pamit ke Anarkali, Anarkalipun membalas anggukkan Pangeran Salim, kemudian Pangeran Salim melanjutkan langkahnya menuju kudanya digerbang istana “Aku tdak tahu kapan kita akan bertemu lagi, doaku selalu bersamanya” bathin Anarkali dalam hati, sementara diluar gerbang semua orang mengelu-elukan nama Pangeran Salim “Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim!” 

Sementara itu ditempat Pratap, Pratap sedang berkumpul dgn para menterinya “Rupanya Raja Jalal tdak akan datang diperang kali ini, Pangeran Salim yg akan datang nanti, jangan remehkan dia, sebenarnya aku ingin Maan Sigh datang diperang ini juga tapi saygnya dia tdak akan datang, aku ingin memberikan pelajaran padanya karena dia itu salah satu penghianat kita, aku yakin kita akan memenangkan perang ini! Tanah ini milik Rajvanshi & kita akan merebutnya kembali!” ujar Pratap pada para menterinya 

Diistana Mughal, di Agra. Ratu Jodha sedang menemani Raja Jalal dikamarnya sambil memijat-mijat kepalanya “Jangan khawatir, Ratu Jodha, aku tdak apa-apa, jika terjadi sesuatu padaku maka aku akan menjadi hantu & akan menghantuimu” Ratu Jodha segera menutup mulut Raja Jalal dgn tangannya “Jangan mengatakan hal seperti itu, Yg Mulia” Ratu Jodha tdak suka dgn ucapan Raja Jalal “Aku sangat beruntung mempunyaimu, kau ada di mimpiku juga” Ratu Jodha tersenyum, lagu In Ankhon Mein Tum mulai terdengar, mereka berdua saling membelai wajah mereka satu sama lain, Raja Jalal tertidur ditangan Ratu Jodha sambil dipegangnya mesra, Ratu Jodha mendekatkan kepalanya didekat kepala Raja Jalal, Ratu Jodha & Raja Jalal menikmati kebersamaan mereka dalam diam, tiba-tiba salah seorang pelayan datang kekamar Raja Jalal, mereka berdua kaget & menyuruh pelayan itu masuk “Maaf, Yg Mulia, ada kiriman surat dari Mangalgarh” Ratu Jodha segera mengambilnya “Bacalah, Ratu Jodha! Mungkin sangat penting”, “Baiklah, tapi berjanjilah padaku, kalau kau akan beristirahat” Raja Jalal segera menganggukkan kepalanya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 510

Dikamar Laboni, Dammu berkata pada anaknya itu “Rantai yg aku buat dari rambut Raja Jalal itu sekarang sudah rusak, aku sudah mencoba utk membuatnya lagi tapi tdak terjadi apa-apa & kekuatanku juga semakin menurun, kita harus menunggu sekarang, jika aku mencoba ilmu sihir saat ini maka kekuatanku akan semakin melemah”, “Itu berarti akan membutuhkan beberapa waktu, ibu” ujar Laboni “Iyaa betul, jadi jangan buat kesalahan apapun, lebih baik kita diam saja satu dua hari ini” ujar Dammu “Baik, ibu” tepat pada saat itu salah seorang pelayan datang ke kamarnya “Putri Laela, Yg Mulia Raja & Malika Hind memanggilmu kekamarnya” Laboni & Dammu terkejut “Apa sekarang?” Laboni akhirnya keluar dari kamarnya. 

Dikamar Raja Jalal, Laboni bisa melihat Raja Jalal & Ratu Jodha sedang berduaan sambil memandang mesra satu sama lain, Laboni sangat cemburu, kemudian Ratu Jodha & Raja Jalal melihat kedatangan Laboni “Salam kakak, kalian memanggil aku?” Ratu Jodha & Raja Jalal saling tersenyum kemudian Raja Jalal memberikan kode ke Ratu Jodha utk mendekat kearah Laboni, Ratu Jodha bangun dari tempat tidur & menghampiri Laboni & memandangnya cukup lama kemudian berkata “Laela, aku ini akan kakak tertua kau maka haruskah aku menggodamu?” ujar Ratu Jodha sambil tertawa, Laboni bingung “Apa?” sementara Raja Jalal juga ikut tersenyum seperti Ratu Jodha, kemudian Ratu Jodha memeluk Laboni & berkata kembali “Kau tdak pernah menceritakan padaku tentang Sangram Sigh?” Laboni terkejut “Sangram sebentar lagi akan segera datang” ujar Ratu Jodha “Iyaa, bukankah kau senang karena tunanganmu akan datang?” Raja Jalal juga ikut menimpali pembicaraan mereka, Laboni terlihat kikuk & bingung dgn berita yg didengarnya “Jika dia datang kesini maka semua orang akan tahu bahwa aku ini bukan Laela” bathinnya dalam hati “Dia sangat beruntung memilikimu, Laela” ujar Ratu Jodha, Laboni masih mencari-cari jalan keluar “Bagaimana caranya mengatasi hal ini?” bathinnya dalam hati.